Ikterus Fisiologis
Ikterus Patologis/Hiperbilirubinemia
MANIFESTASI KLINIS
Kulit berwarna kuning sampe jingga
Pasien tampak lemah
Nafsu makan berkurang
Reflek hisap kurang
Urine pekat
Perut buncit
Pembesaran lien dan hati
Gangguan neurologic
METABOLISME
Segera setelah lahir bayi harus mengkonjugasi Bilirubin
(merubahBilirubin yang larut dalam lemak menjadi Bilirubin
yang mudah larut dalam air) di dalam hati. Frekuensi dan
jumlah konjugasi tergantung dari besarnya hemolisis dan
kematangan hati, serta jumlah tempat ikatan Albumin (Albumin
binding site).Pada bayi yang normal dan sehat serta cukup
bulan, hatinya sudah matang dan menghasilkan Enzim
Glukoronil Transferase yang memadaisehingga serum Bilirubin
tidak mencapai tingkat patologis.
MANIFESTASI KLINIS
Feses seperti dempul
Kadar bilirubin total mencapai 29 mg/dl.
Terdapat ikterus pada sklera, kuku/kulit dan membran
mukosa.
Jaundice yang tampak 24 jam pertama disebabkan penyakit
hemolitik pada bayi baru lahir, sepsis atau ibu dengan diabetk
atau infeksi.
Jaundice yang tampak pada hari ke 2 atau 3 dan mencapai
puncak pada hari ke 3-4 dan menurun hari ke 5-7 yang
biasanya merupakan jaundice fisiologi.
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Pemeriksaan bilirubin serum
Pemeriksaan radiology
Ultrasonografi
Biopsy hati
Peritoneoskopi
Laparatomi
PENCEGAHAN
Pengawasan antenatal yang baik
Menghindari obat yang dapat meningkatkan ikterus pada bayi
dan masa kehamilan dan kelahiran, contoh :sulfaforazol,
novobiosin, oksitosin.
Pencegahan dan mengobati hipoksia pada janin dan neonatus.
Penggunaan fenobarbital pada ibu 1-2 hari sebelum partus.
Imunisasi yang baik pada bayi baru lahir.
Pemberian makanan yang dini.
Pencegahan infeksi.
PENATALAKSANAAN
Tindakan khusus
Fototerapi
Pemberian fenobarbital.
Memberi substrat yang kurang untuk transportasi/ konjugasi
Melakukan dekomposisi bilirubin dengan fototerapi
Terapi transfuse digunakan untuk menurunkan kadar
bilirubin yang tinggi.
Terapi obat-obatan
Menyusui bayi dengan ASI
Terapi sinar matahari