Anda di halaman 1dari 16

HI 

NAMA KELOMPOK
 Dewa Ayu Purnama Dewi 16.321.2481
 I Putu Widiana Putra 16.321.2489
 Ni Luh Diani Utari 16.321.2502
 Ni Made Diah Mas Purbasari 16.321.2506
 Ni Made Intan Dwipayanti 16.321.2509
 Ni Made Purnamaningsih 16.321.2510
 Ni Made Wulandari 16.321.2511
 Ni Putu Pitriani 16.321.2518
ASPEK LEGAL ETIK
KEPERAWATAN LANSIA
Standar Gerontologi
 Standar I : Organisasi Pelayanan Keperawatan Gerontologi.
Yaitu semua pelayanan keperawat gerontologi harus direncanakan, diorganisasi dan dilakukan
oleh seorang eksekutif perawat (has baccalaureate or master’s preparation and experience in
gerontological nursing and administrasion of long- term care services or acute-care services for
older patients)
 Standar II : Teori.
Perawat disini harus berpartisipasi dalarn rnengernbangkan dan melakukan percobaan percobaan
yang didasari oleh teori untuk mengambil keputusan klinik. Perawat juga mengunakan konsep
teontik yang digunakan sebagai petunjuk untuk melaksanakan praktek keperawatan gerontologi
yang lebih efektif.
 Standar III : Pengumpulan Data
Status kesehatan pada klien dikaji secara terus menerus dengan komprehensive, akurat dan
sistematis. Informasi yang didapatkan selama pengkajian kesehatan harus dapat dipecahkan
dengan mengunakan pendekatan dan interdisipliner team kesehatan termasuk didalamnya lansia
dan keluarga.
 Standar IV: Diagnosa Keperawatan.
Perawat dengan mengunakan data yang telah diperoleh untuk menentukan diagnose keperawatan
yang tepat sesuai dengan prioritasnya.
 Standar V: Perencanaan dan Kontinuitas dan Pelayanan
Perawat mengembangkan perencanaan yang berhubungan dengan klien dan orang lain yang
berkaitan. Untuk mencapai tujuan dan prioritas dan perencanaan perawatan sesuai dengan yang
dibutuhkan oleh klien, perawat dapat mengunakan terapeutik, preventif, restoratif dan
rehabilitasif. Perencanaan peraatan ini bermanfaat untuk membantu klien dalam mencapai dan
mempertahankan tingkat kesehatan, kejahtera, kualitas hidup yang yang tinggi (optimal ) dan
serta mati dalam keadaan damai.
(Lanjutkan…)
 Standar VI : Intervensi
Perencanaan pelayanan yang telah ada digunakan sebagai petunjuk dalarn membenkan intervensi
untuk mengembalikan fungsi dan mencegah terjadinya komplikasi dan ‘excess disability’ pada
klien.
 Standar VII: Evaluasi
Perawat harus melakukan evalusai secara terus menerus terhadap respon klien dan keluarga
terhadap intervensi yang telah diberikan. Disamping itu evaluasi juga digunakan untuk
menentukan . tingkat keberhasilannya dan mengevaluasi kembali data dasarnya, diagnosanya dan
perencanaannya.
 Standar VIII: Kolaborasi Interdisipliner
Kolaborasi perawat dengan disiplin ilmu yang lain (team kesehatan) sangat penting dilakukan
dalam membenkan pelayanan kesehatan terhdap klien ( lansia). Hal ini dapat dilakukan dengan
mengadakan pertemuan yang rutin untuk menentukan perencanaan yang tepat sesuai dengan
perubahan kebutuhan yang ditemukan pada klien.
 Standar IX : Research
Perawat harus ikut berpartisipasi dalam rnengernbangkan penelitian untuk memperkuat
pengetahuan dibidang keperawatan gerontoogi, menyebarluaskan hasil penelitian yang
diperolehnya dan digunakan dalam praktek keperawatan.
 Standar X: Ethics
Perawat rnengunakna kode etik keperawatan (ANA) sebagai petunjuk etika dalam mengambil
keputusan didalam praktek.
 Standar XI : Professional Development
Perawat harus mempunyai asumsi bahwa perkembangan dan kontribusi profesionalisme
keperawatan merupakan tanggung jawabnya dan sangat berkaitan erat dengan perkembngan
interdisiplin ilmu yang lain. Dalam hal ini perawat juga harus mampu mengevaluasi
perkembangan dalam praktek kualitas yang diberikan.
Pengertian Etik Keperawatan
Lansia
etik keperawatan adalah istilah yang
digunakan untuk merefleksikan bagaimana
seharusnya manusia berperilaku, apa yang
seharusnya dilakukan seseorang terhadap
orang lain khususnya dalam memberikan
suatu pelayanan profesional yang
berdasarkan ilmu dan kiat/tekhnik
keperawatan yang berbentuk bio-psiko-
sosial-spritual dan kultural yang holistic yang
ditujukan kepada klien lanjut usia baik sehat
maupun sakit pada tingkat individu.
Prinsip Etik
 Empati
 Yang harus dan Yang jangan
 Otonomi
 Keadilan
 Kesungguhan hati

Menurut Sari (2017), adapun prinsip etik secara umum, yaitu:


 Respect (hak untuk dihormati)
 Autonomy (hak pasien memilih)
 Beneficence (bertindak untuk ketergantungan orang lain/pasien)
 Non-Maleficence (utamakan-tidak mencederai orang lain)
 Confidentiality (hak kerahasiaan)
 Justice (keadilan)
 Fidelity (loyality/ketaatan)
 Veracity (kewajiban untuk mengatakan kebenaran/ jujur)
Informed Consent
Dengan melihat prinsip diatas tersebut, aspek
etika pada pelayanan geriatrik berdasarkan prinsip
otonomi kemudian di titik beratkan pada berbagai
hal sebagai berikut :
 Penderita harus ikut berpartisipasi dalam proses
pengambilan keutusan dan pembuatan keputusan.
Pada akhirnya pengambilan keputusan harus
bersifat sukarela.
 Keputusan harus telah mendapat penjelasan cukup
tentang tindakan atau keputusan yang akan
diambil secara lengkap dan jelas.
 Keputuan yang diambil hanya dianggap sah bial
penderita secara mental dianggap kapabel.
Peraturan Yang Berkaitan
Dengan Kesejahteran Lansia
 Undang-undang nomor 4 tahun 1965 tentang
Pemberian bantuan bagi Orang Jompo (Lembaran
Negara Republik Indonesia tahun 1965 nomor 32 dan
tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
nomor 2747).
 Undang-undang Nomor 14 tahun 1969 tentang
Ketentuan Pokok Mengenai Tenaga Kerja.
 Undang-undang Nomor 6 tahun 1974 tentang
Ketentuan-Ketentuan Pokok Kesejahteraan Sosial.
 Undang-undang Nomor 7 tahun 1984 tentang
Pengesahan Konvensi Mengenai Penghapusan Segala
Bentuk Diskriminasi Terhadap Wanita.
 Undang-undang Nomor 2 tahun 1989 tentang Sistem
Pendidikan nasional.
(Lanjutan…)
 Undang-undang Nomor 2 tahun 1982
tentang Usaha Perasuransian.
 Undang-undang Nomor 3 tahun 1982
tentang Jaminan Sosial Tenaga Kerja.
 Undang-undang Nomor 4 tahun 1992
tentang Perumahan dan Pemukiman.
 Undang-undang Nomor 10 tahun 1992
tentang Perkembangan Kependudukan dan
Pembangunan keluarga Sejahtera.
 Undang-undang Nomor 11 tahun 1992
tentang Dana Pensiun.
(Lanjutan…)
 Peraturan Pemerintah Nomor 21 tahun 1994
tentang Penyelenggaraan Pembangunan
Keluarga Sejahtera.
 Peraturan Pemerintah Nomor 27 ahun 1994
tentang Pengelolaan Perkembangan
Kependudukan.
 Undang-undang Nomor 13 tahun 1998
tentang Kesejahteraan Lanjut Usia
(Tambahan lembaran Negara nomor 3796),
sebagai pengganti undang-Undang nomor 4
tahun 1965 tentang Pemberian bantuan bagi
Orang jompo.
(Lanjutan…)
 Undang-undang Nomor 13 tahun 1998 ini
berisikan antara lain :
◦ Hak, kewajiban, tugas dan tanggung jawab pemerintah,
masyarakat dan kelembagaan.
◦ Upaya pemberdayaan.
◦ Uaya peningkatan kesejahteraan sosial lanjut usia
potensial dan tidak potensial.
◦ Pelayanan terhadap Lanjut Usia.
◦ Perlindungan sosial.
◦ Bantuan sosial.
◦ Koordinasi.
◦ Ketentuan pidana dan sanksi administrasi.
◦ Ketentuan peralihan.
(Lanjutan…)

 Pasal 34 UUD 45 Fakir miskin dan anak–


anak yang terlantar dipelihara oleh negara.
Berpedoman pada hukum tersebut, sebagai
perawat kesehatan masyarakat bertanggung
jawab dalam mencegah
penganiayaan. Penganiayaan yang dimaksud
dapat berupa : penyianyiaan,
penganiayaan yang disengaja dan eksploitasi.
Sedangkan pencegahan yang dapat dilakukan
adalah berupa perlindungan di rumah,
perlindungan hukum dan perawatan di
rumah.
(Lanjutan…)
 UU No. 23 tahun 1992 tentang kesehatan pasal 19: Kesehatan
manusia usia lanjut diarahkan untuk memelihara dan
meningkatkan kesehatan agar tetap produktif dengan
bantuan pemerintah dalam upaya penyelenggaraannya.
 UU No. 13 tahun 1998 tentang kesejahteraan usia lanjut
pasal 14 : Pelayanan kesehatan dimaksudkan untuk
memelihara dan meningkatkan derajad kesehatan dan
kemampuan usia lanjut agar kondisi fisik, mental, dan sosialnya
dapat berfungsi secara wajar melalui upaya
penyuluhan, penyembuhan, dan pengembangan lembaga.
 Undang-undang No.13 tahun 1998 mengamanatkan bahwa
pemerintah dan masyarakat berkewajiban memberikan
pelayanan sosial kepada lanjut usia
ANY QUESTION?
SEKIAN DAN TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai