Anda di halaman 1dari 12

KEPERAWATAN BENCANA

Mitigasi bencana adalah serangkaian upaya


untuk mengurangi risiko bencana,baik melalui
pembangunan fisik maupun penyadaran dan
peningkatan kemampuan menghadapi ancaman
bencana (Pasal 1 ayat 6 PP No 21 Tahun 2008
Tentang Penyelenggaraan Penanggulangan
Bencana). Mitigasi didefinisikan sebagai upaya
yang ditujukan untuk mengurangi dampak dari
bencana.
Mitigasi didefinisikan
sebagai upaya yang
ditujukan untuk
mengurangi dampak dari
bencana, baik bencana
alam, bencana yang
disebabkan oleh ulah
manusia maupun gabungan
dari keduanya dalam suatu
negara atau masyarakat.
Mitigasi bencana merupakan langkah yang sangat perlu
dilakukan sebagai suatu titik tolak utama dari
manajemen bencana.
Ada empat hal penting dalam mitigasi bencana, yaitu :
 Tersedia informasi dan peta kawasan rawan bencana
untuk tiap jenis bencana.
 Sosialisasi untuk meningkatkan pemahaman dan
kesadaran masyarakat dalam menghadapi bencana,
karena bermukim di daerah rawan bencana.
 Mengetahui apa yang perlu dilakukan dan dihindari,
serta mengetahui cara penyelamatan diri jika bencana
timbul, dan
 Pengaturan dan penataan kawasan rawan bencana untuk
mengurangi ancaman bencana.
 Bencana struktural  Bencana Non-strukural
Mitigasi non –struktural adalah
Mitigasi struktural upaya mengurangi dampak bencana
merupakan upaya untuk selain dari upaya tersebut diatas.
meminimalkan bencana Bisa dalam lingkup upaya pembuatan
yang dilakukan melalui kebijakan seperti pembuatan suatu
pembangunan berbagai peraturan. Undang-Undang
prasarana fisik dan Penanggulangan Bencana (UU PB)
menggunakan pendekatan adalah upaya non-struktural di
teknologi, seperti bidang kebijakan dari mitigasi ini.
pembuatan kanal khusus Contoh lainnya adalah pembuatan
untuk pencegahan banjir, tata ruang kota, capacity building
alat pendeteksi aktivitas masyarakat, bahkan sampai
gunung berapi, bangunan menghidupkan berbagai aktivitas lain
yang bersifat tahan gempa, yang berguna bagi penguatan
ataupun Early Warning kapasitas masyarakat, juga bagian
System yang digunakan dari mitigasi ini. Ini semua dilakukan
untuk memprediksi untuk, oleh dan di masyarakat yang
terjadinya gelombang hidup di sekitar daerah rawan
tsunami. bencana.
Tujuan dari strategi mitigasi
adalah untuk mengurangi kerugian-
kerugian pada saat terjadinya
bahaya di masa mendatang. Tujuan
utama adalah untuk mengurangi
resiko kematian dan cedera
terhadap penduduk. Tujuan-tujuan
sekunder mencakup pengurangan
kerusakan dan kerugian-kerugian
ekonomi yang ditimbulkan terhadap
infrastruktur sektor publik dan
mengurangi kerugian-kerugian
ekonomi yang ditimbulkan terhadap
infrastruktur sektor publik dan
mengurangi kerugian-kerugian
sektor swasta sejauh hal-hal itu
mungkin mempengaruhi masyarakat
secara keseluruhan.
Pemahaman bahaya-bahaya mencakup
tentang :
 Bagaimana bahaya itu muncul.
 Kemungkinan terjadi dan besarnya.
 Mekanisme fisik kerusakan.
 Elemen-elemen dan aktivitas-aktivitas yang
paling rentan terhadap pengaruh-
pengaruhnya.
 Konsekuensi-konsekuensi kerusakan.
1.Kebijakan
 Dalam setiap upaya mitigasi bencana perlu membangun
persepsi yang sama bagi semua pihak baik jajaran aparat
pemerintah maupun segenap unsur masyarakat yang
ketentuan langkahnya diatur dalam pedoman
umum,petunjuk pelaksanaan dan prosedur tetap yang
dikeluarkan oleh instansi yang bersangkutan sesuai
dengan bidang tugas unit masing-masing.
 Pelaksanaan mitigasi bencana dilaksanakan secara terpadu
terkoordinir yang melibatkan seluruh potensi pemerintah
dan masyarakat.
 Upaya preventif harus diutamakan agar kerusakan dan
korban jiwa dapat diminimalkan.
 Penggalangan kekuatan melalui kerjasama dengan semua
pihak, melalui pemberdayaan masyarakat serta kampanye.
•Pemetaan.

2.Strategi
a. Pemetaan
b. Pemantauan.
c. Penyebaran informasi
d. Sosialisasi dan Penyuluhan
e. Pelatihan/Pendidikan
f. Peringatan Dini
 Penguatan institusi  Meningkatkan keamanan
penanganan bencana. terhadap bencana daerah
 Meningatkan kemampuan perumahan dan fasilitas umum.
tanggap darurat.  Meningkatkan keamanan
 Meningkatkan kepedulian terhadap bencana pada bangunan
dan kesiapan masyarakat industri.
pada masalah-masalah yang  Meningkatkan keamanan
berhubungan dengan resiko terhadap bencana pada bangunan
bencana. sekolah dan anak-anak sekolah.
 Meningkatkan keamanan  Memperhatikan keamanan
terhadap bencana pada terhadap bencana dan kaidah-
sistem infrastruktur dan kaidah bangunan tahan gempa
utilitas. dan tsunami serta banjir dalam
 Meningkatkan keamanan proses pembuatan konstruksi
tehadap bencana pada baru.
bangunan strategis dan  Meningkatkan pengetahuan para
penting. ahli mengenai fenomena bencana,
kerentanan terhadap bencana
dan teknik-teknik mitigasi.
 Respon (tanggap darurat)
 Bantuan darurat
 Pemulihan
 Rehabilitasi.
 Rekonstruksi.

Anda mungkin juga menyukai