KELOMPOK 5 :
- MAESTRO MARCELLINO A. (JTD 2E / 09)
- MIA DESY DENNISA WD ANANDA (JTD 2E / 13)
- MUHAMMAD ILHAM M. (JTD 2E / 15)
Pengertian Bioenergi
1. Biomassa padat, seperti kayu dan sampah, dapat dibakar langsung untuk
menghasilkan panas. Biomassa juga dapat dikonversi menjadi gas yang disebut
biogas atau menjadi biofuel cair seperti etanol dan biodiesel. Bahan bakar ini
kemudian dapat dibakar untuk energi.
2. Biogas terbentuk ketika kertas, sisa makanan, dan limbah pekarangan terurai di
landfill, dan dapat diproduksi dengan mengolah limbah dan kotoran hewan di
kapal khusus yang disebut digester.
3. Etanol dibuat dari tanaman seperti jagung dan tebu yang difermentasi untuk
menghasilkan bahan bakar etanol untuk digunakan dalam kendaraan. Biodiesel
diproduksi dari minyak nabati dan lemak hewani dan dapat digunakan dalam
kendaraan dan sebagai minyak pemanas.
Proses Mengubah Biomassa Menjadi
Energi
Biodiesel
Biodiesel adalah suatu metil ester asam lemak yang dapat berasal
dari minyak lemak nabati via proses metanolisis atau asam lemak
bebas via proses esterifikasi bersama dengan metanol. Bahan-
bahan baku tersebut dapat diekstraksi dari kelapa, kelapa sawit,
jarak pagar dan karet. Biodiesel dapat digunakan langsung pada
mesin diesel yang sudah ada sebagai campuran untuk minyak
diesel berbasis petroleum (petrodiesel) atau sebagai komposisi
utama bahan bakar pada mesin diesel yang sudah dimodifikasi.
Bioetanol
Bioetanol adalah etanol yang diproduksi dari sumber daya hayati. Dari bahan-
bahan mentah ini, bioetanol diproduksi dengan proses fermentasi alkoholik
menggunakan bakteri Saccharomyces cerevisiae. Bioetanol merupakan bahan bakar
dari tumbuhan yang memiliki sifat menyerupai minyak premium. Bioetanol adalah
etanol yang dihasilkan dari fermentasi glukosa (gula) yang dilanjutkan dengan proses
distilasi. Proses distilasi dapat menghasilkan etanol dengan kadar 95% volume, untuk
digunakan sebagai bahan bakar (biofuel) perlu lebih dimurnikan lagi hingga mencapai
99 % yang lazim disebut fuel grade etanol.
Biogas
Biogas merupakan gas yang dihasilkan oleh fermentasi dari bahan-bahan organik
(kotoran manusia dan hewan, limbah domestik, dan limbah organik). Kandungan
utama dalam biogas adalah metana dan karbon dioksida. Pemanfaatan biogas ini tidak
hanya untuk keperluan memasak rumah tangga seperti yang telah dilakukan di
Indonesia, tetapi juga untuk kebutuhan penghangat ruangan, bahan bakar kendaraan,
pembangkit listrik dan bahkan disalurkan melalui jaringan pipa gas alam.
Kandungan Energi
Nilai kalori dari 1 meter kubik Biogas sekitar 6.000 watt jam yang setara dengan
setengah liter minyak diesel. Oleh karena itu biogas sangat cocok digunakan sebagai
bahan bakar alternatif yang ramah lingkungan pengganti minyak tanah, LPG, butana,
batu bara, maupun bahan-bahan lain yang berasal dari fosil.
Untuk memanfaatkan biogas secara optimal, biogas yang dihasilkan dari
biodigester harus dilakukan peningkatan kualitas (upgrading) gas terlebih dahulu agar
diperoleh biogas dengan kandungan gas metana lebih dari 95%. Biogas yang akan
dimanfaatkan setidaknya harus memenuhi 3 syarat :
1. Tinggi kandungan metana, karena semakin tinggi kandungan metana maka nilai
kalor biogas akan semakin tinggi.
2. Rendah kandungan hidrogen sulfida (belerang), karena belerang dapat
menyebabkan karat pada sistem perpipaan atau pada sistem generator listrik.
3. Rendah kandungan karbondioksida, karena kandungan karbondioksida
menurunkan nilai kalor biogas.
MENGAPA BIOGAS
APA ITU
HARUS DI
BIODIGESTER ?
UPGRADE ?
Pengertian Biodigester
untuk mengetahui konversi biogas menjadi energi lain, dapat dilihat pada tabel
berikut :
Peningkatan Kualitas Biogas
Setiap 1 m3 biogas mentah yang dihasilkan dari biodigester memiliki komposisi
seperti berikut :
Gas selain metana inilah yang justru dapat merusak sistem pembakaran jika langsung
digunakan. Oleh karena itu, gas selain metana ini dimurnikan sehingga kadar metana
nya bisa melebihi 95%.
Biasanya, proses pemurnian biogas ini
mengikuti alur berikut :