Anda di halaman 1dari 15

Ulkus

Diabetikum

Riska Cerlyan Mustamu


102013302
ANAMNESIS
Keluhan
Identitas RPS
Utama

Riwayat Riwayat Sosial


RPD RPK
Pengobatan Ekonomi

 Identitas
 Jenis kelamin : laki-laki
 Usia : 72 tahun
 Keluhan Utama
 RPD
 Pasien memiliki riwayat DM tipe 2
 Pasien tidak pernah kontrol dan tidak minum obat
 Luka lecet akibat pemakaian sepatu
 Riwayat Pengobatan
 Pasien belum pernah berobat tetapi sudah di berikan Povidone Iodine
Pemeriksaan Fisik Hasil PF

• Keadaan Umum • TD : 125/80 mmHg


• Kesadaraan • Suhu : 38 C
• TTV • Nadi : 110x/menit
• Inspeksi • Luka
• Palpasi • Ukuran 2x2
• Perkusi • Terbuka
• Auskultasi • Warna merah dengan tepi
kehitaman
• Pembuluh darah masih
bagus
• Pulsasi arteri distal
Pemeriksaan Penunjang

GDP G2PP

151 mg/dl 223 mg/dl


< 110 mg/dl < 200 mg/dl

HBA1C

8,5 %
< 5,7 %
Ulkus diabetikum Burger’s Disease
 Ulkus diabetikum adalah salah
Usiasatu bentuk komplikasi kronik  Penyakit buerger atau
geriatri <45 tahun
diabets melitus berupa luka tromboangitis obliteran (TAO)
Faktor resiko = faktor resiko DM perokok
terbuka pada permukaan kulit adalah penyakit oklusi kronik
Jenisyang dapat disertai adanya
kelamin pembuluh
Perempuan darah arteri dan vena
= laki-laki Laki-laki lebih banyak
kematian jaringan setempat yang berukuran kecil dan
 Ulkus diabetikum merupakan
Etiologi sedang
Diabetes Melitus Smokers
luka terbuka pada permukaan  Terutama mengenai pembuluh
Keluhan
kulitutama
karena adanya komplikasi Luka sukar
darah sembuh
perifer ekstremitas inferior Nyeri terutama malam hari
makroangiopati sehingga dan superior
Patofisiologi Polineuropati angiopati
terjadi vaskuler insusfiensi dan  Penyakit pembuluh darah arteri
angiopati
neuropati dan dapat dan vena ini bersifat segmental
Predileksi
berkembang menjadi infeksi di Pada daerah-daerah
pada yangdan
anggota gerak sering terkena
jarang Trauma mengenai pembuluh darah
tekanan (dorsal ibu jari proksimal, dan perifer ekstremitas inferior dan superior
sebabkan bakteri aerob maupun pada alat-alat dalam
dorsal plantar ibu jari)
anaerob
Terapi Sesuai derajat wagner Konservati: berhenti merokok
Operasi : amputasi
Klasifikasi Wagner

Derajat 0 : tidak ada luka terbuka, mungkin terdapat deformitas


atau selulit.
Derajat I : ulkus diabetes superfisial.
Derajat II : ulkus meluas sampai ligamen, tendon, kapsula sendi
atau fasia dalam tanpa abses atau osteomielitis.
Derajat III : ulkus dalam dengan abses, osteomielitis atau sepsis
sendi.
Derajat IV : ganggren yang terbatas pada kaki bagian depan atau
tumit.
Derajat V : ganggren yang melipuri seluruh kaki.
Etiologi

Faktor yang dapat di ubah Faktor yang tidakdapat di ubah


 Neuropati
 Obesitas
 Hipertensi
 Glikolisasi hemoglobin (HbA1C) tidak terkontrol
 Umur > 60 tahun
 Kadar gula drah tidak terkontrol
 Insusifiensi vaskuler karena adanya  Lama DM > 10 tahun
aterosklerosis
 Kebiasaan merokok
 Ketidakpatuhan diet DM
Patofisiologi
Gejala Klinik

 Sering kesemutan
 Nyeri kaki saat istirahat
 Sensori rasa berkurang
 Kerusakan jaringan (nekrosis)
 Penurunan denyut nadi arteri dorsalis
pedis, tibialis dan poplitea
 Kaki menjadi atrofi, dingin, kuku menebal
 Kulit kering
Penatalaksanaan

Wound control Metabolic control Vaskuler control


• Debridement dengan • Menurunkan glukosa darah • Operasi revaskularisasi
larutan dan kelainan metabolik
• Dressing dengan lainnya
hydrocolloid dressing

Micobacterial control Pressure control Educational control


• Pemberian obat antibiotic • Diberi kursi roda • Edukasi kepada pasien dan
spektrum luas keluarga agar dapat
membantu mempercepat
penyembuhan
Komplikasi

Amputasi
Osteomielitis
Sepsis
Apabila luka pada kaki di obati dengan
Prognosis cepat dan dengan antibiotik yang
sesuai akan sembuh
 Periksa kaki dan celah kaki setiap hari Pencegahan
 Hindari trauma berulang
 Memperbaiki jaringan vaskuler
 Memperbaiki sirkulasi
 Pengelolahan pada masalah yang timbul (infeksi,dll)
 Edukasi perawatan kaki
 Pemberian obat-obatan yang tepat untuk infeksi (menurut hasil laboratorium
lengkap) dan obat vaskularisasi, obat untuk penurunan gula darah
 Olahraga teratur dan menjaga berat badan ideal
 Menghentikan kebiasan merokok
 Merawat kaki secara teratur setiap hari
Kesimpulan
• Hipotesis di terima
• Pasien tersebut mengalami ulkus diabetikum,
butuh penanganan bisa dilakukan debridemen
dan diberikan antibiotik agar mencapai
prognosis yang baik.
Thank You.

Anda mungkin juga menyukai