Oleh :
Amelia Marsha Triani
1608438198
Nama Tn. Z
Umur 53 tahun
Jenis kelamin Laki-laki
Alamat Kampar
Agama Islam
Status perkawinan Menikah
Pekerjaan Wiraswasta
Tanggal Masuk RS 15 Oktober 2018
Tanggal Periksa 16 Oktober 2018
Medical Record 99xxxx
ANAMNESIS
2 hari 1 hari
SMRS SMRS
KEADAAN UMUM
Denyut nadi
Tekanan darah Heart Rate
Kanan-kiri
kanan-kiri
88 kali/menit
88 kali/menit
130/80 mmHg reguler
teratur
Paru
Respirasi
Status gizi
Suhu
18 kali/menit TB : 160 cm
(torako- BB : 60 kg
36,5⁰C
abdominal) IMT : 23,43
STATUS NEUROLOGIK
Kesadaran:
Komposmentis
GCS : E4 M6 Vafasia global
Fungsi luhur:
Kaku kuduk: (-)
Terganggu
SARAF KRANIAL
N. I (Olfactorius)
N. II (Opticus)
N. III (Oculomotorius)
N. IV (Trokhlearis)
Kanan Kiri Keterangan
N. V (Trigeminus)
Kanan Kiri Keterangan
Motorik Sulit dinilai Sulit dinilai
Sensibilitas Sulit dinilai Sulit dinilai Sulit dinilai
Refleks kornea (+) (+)
SARAF KRANIAL
N. VI (Abduscens)
N. VII (Facialis)
N. IX (Glossofaringeus)
Kanan Kiri Keterangan
Arkus farings
Daya perasa Sulit dinilai Sulit dinilai Sulit dinilai
Refleks muntah
N. X (Vagus)
Kanan Kiri Keterangan
Arkus farings Sulit dinilai Sulit dinilai Sulit dinilai
Dysfonia (-) (-)
SARAF KRANIAL
N. XI (Assesorius)
Kanan Kiri Keterangan
Motorik Sulit dinilai Sulit dinilai Sulit dinilai
Trofi
N. XII (Hipoglossus)
Kanan Kiri Keterangan
Motorik Sulit dinilai Sulit dinilai Sulit dinilai
Ekstremitas atas
kekuatan
distal 1 5
1 5
proksimal
N N
Tonus Eutrofi
trofi Eutrofi
(-)
gerakan involunter (-) Hemiparesis
Dekstra
Ekstremitas bawah
Kekuatan
Distal 1 5
1 5
Proksimal
N N
Tonus Eutrofi
Trofi Eutrofi
(-)
gerakan involunter (-)
Badan
Trofi eutrofi eutrofi Normal
Ger. Involunter (-) (-)
(+)
Ref. Dinding perut (+)
SISTEM SENSORIK
Kanan Kiri Keterangan
Raba Sulit dinilai Sulit dinilai Sulit dinilai
Nyeri Sulit dinilai Sulit dinilai
Suhu Sulit dinilai Sulit dinilai
Propioseptif Sulit dinilai Sulit dinilai
REFLEKS
Kanan Kiri Keterangan
Fisiologis
Biseps (+) (+)
Triseps (+) (+) Reflek fisiologis (+)
KPR (+) (+)
APR (+) (+)
Patologis
Babinski (-) (-)
Chaddock (-) (-)
Hoffman (-) (-)
Tromer (-) (-) Refleks patologis(-)
Reflek primitif :
Palmomental (-) (-)
Snout (-) (-)
FUNGSI KOORDINASI
SISTEM OTONOM
Keterangan
Miksi Normal
Defekasi Normal
PEMERIKSAAN KHUSUS
Keterangan
Laseque Tidak terbatas
Kernig Tidak terbatas
Patrick (-)/(-)
Kontrapatrick (-)/(-)
Valsava test Sulit dinilai
Brudzinski (-)/(-)
RESUME PEMERIKSAAN
Keadaan umum
Kesadaran : CM (E4 M6 Vafasia global)
Tekanan darah : 130/80 mmHg)
Pernafasan : 18 kali/menit
Fungsi luhur : Terganggu
Rangsang meningeal : Tidak ditemukan
Saraf cranial : Keterbatasan penilaian
Motorik : Hemiparese Dekstra
Sensorik : Sulit dinilai
Koordinasi : Sulit dinilai
Otonom : normal
Refleks fisiologis : (+)
Refleks patologis : (-)
Algoritma Stroke Gadjah Mada (ASGM)
Penurunan
Nyeri kepala (-) Refleks Babinski (-)
kesadaran (-)
Stroke Infark
Siriraj Stroke Score (SSS)
Consciousness (C) : Alert (0)
Vomitting (V) : No (0)
Headache within 2 hours (H) : No (0)
Diastolic blood pressure (DBP) : 80 mmHg (80)
Atheroma (A) : No(0)
SSS = 2,5 C + 2 V + 2 H + 0,1 DBP - 3 A - 12
= 2,5 (0) + 2 (0) + 2 (0) + 0,1 (80) - 3 (0) - 12
= -4 (infark serebral)
DIAGNOSIS KERJA
DIAGNOSIS
• Stroke infark
ETIOLOGIK
Umum Khusus
Tirah baring dengan posisi kepala • Piracetam 3 x 3gr
ditinggikan 30
• Pletaal (cilostazol) 1 x 50 mg
Observasi tanda vital dan status
neurologis • Simvastatin 1 x 10 mg
Setelah tanda vital stabil, mobilisasi
dan rehabilitasi medik
Pemberian nutrisi peroral sesuai
kebutuhan kalori pasien
IVFD RL 16 tetes/menit
FOLLOW UP
Rabu, 17 -10- 2018
S : lemah O : Kes : CM GCS (E4M6Vafasia A: P:
anggota gerak motorik) Stroke infark • IVFD RL 16
kanan (+) TTV : TD : 130/90 mmHg + tetes/menit
sudah mulai Dislipidemia • Injeksi piracetam
HR : 86 x/i
3x3 gr
mengerti RR : 20 x/i • Pletaal (cilostazol)
pembicaraan T : 36,50C 1 x 50 mg
Kejang (-) Fungsi luhur : afasia motorik • Simvastatin 1 x
Demam (-) Saraf kranial : 10mg
Muntah (-) • Parese N. VII Perifer + N.
XII
Motorik :
• hemiparese dekstra
233 555
233 555
WAKTU
KELAINAN LESI
TERJADINY
PATOLOGIS VASKULER
A
-TIA (Transient
Hemoragik Sistem karotis
Ischemic Attack)
-RIND (Reversible
Ischemic
Neurologic)
-Stroke in evolution Sistem
Non Hemoragik
-Stroke komplit vertebrobasiler
Perdarahan
Intraserebral
Stroke
Hemoragik Perdarahan
Subaraknoid
Stroke Infark
Stroke Non Kardioemboli
Hemoragik
Stroke Infark
Trombosis
FAKTOR RISIKO STROKE
F. Risiko yg dapat
FAKTOR TIDAK dimodifikasi
DAPAT DI
MODIFIKASI
- Usia
Hipertensi
- Jenis
Merokok
Penyakit jantung
kelamin Alkoholik
Riwayat stroke Penggunaan
- Genetik Diabetes melitus narkotik
- Ras Stenosis karotis Hiperhomosisteinemia
Hiperkolesterol Antibodi anti
Penggunaan fosfolipid
kontrasepsi oral Hiperurisemia
Peninggian kadar Peninggian hematokrit
fibrinogen
Obesitas
Perbedaan stroke hemoragik dan non hemoragik
Merokok meningkatkan
Rheena S Shah dkk (2010)
risiko stroke 3-4 kali dan
dalam Smoking and stroke :
terpapar asap rokok
the more you smoke the more
meningkatkan risiko stroke
you stroke
1,5 – 2 kali.
ALGORITMA STROKE GAJAH MADA 1. Penurunan
kesadaran
2. Nyeri kepala
Ketiganya atau 2 dari 3 ada 3. Refleks patologi
Stroke
Hemoragik
•Penurunan kesadaran (+), sakit kepala (-), refleks patologis (-)
•Penurunan kesadaran (-), sakit kepala (+), refleks patologi (-)
Stroke
Infark
Penurunan kesadaran (-), sakit kepala (-), refleks patologi (+)
Penurunan kesadaran (-), sakit kepala (-), refleks patologi (-)
Pada pasien :
Penurunan kesadaran (-), sakit kepala (-), refleks patologi (-)
berdasarkan ASGM sesuai dengan stroke infark
Siriraj Stroke Score (SSS)
SSS = 2.5 C + 2 V + 2 H + 0.1 DBP - 3A – 12
C = Consciousness (Kesadaran)
Alert : 0
Drowsy & stupor : 1
Semicoma & coma : 2
V = Vomitting (Muntah)
No : 0
Yes : 1
H = Headache within 2 hours (Nyeri kepala)
No : 0
Yes : 1
A = Atheroma (Diabetic history, angina, claudication)
No : 0
One or more : 1
DBP = Diastolic Blood Pressure
SSS DIAGNOSIS
>1 Cerebral haemorhage
<-1 Cerebral infarction
-1 to 1 Uncertained diagnosis, use probability curve and/or CT Scan
Perbedaan stroke infark oleh karena
trombus dan emboli
Stroke trombus Stroke Emboli
Lebih lambat dan biasanya dilalui TIA Mendadak, dapat disertai nyeri kepala
beberapa jam sebelumnya
Tidak di temui sumber emboli atau Ada ditemukan sumber emboli misalnya
pendarahan jantung dan A.carotis
Lebih jarang pada usia muda Lebih sering pada usia muda
Terjadi pada saat istirahat Terjadi saat beraktivitas
Tidak disertai penurunan kesadaran Dapat terjadi penurunan kesadaran
Distribusi merata Sering ke arteri serebri media karena
lebih besar dan lurus
Penatalaksanaan Stroke Iskemik
Alteplase (rTPA)
Aspirin ( Antiplatelet )
Antikoagulan
Antihipertensi
Alteplase (rTPA)
√ terapi trombolitik
Belum menunjukkan hasil yang efektif. Namun, citicolin sampai saat ini
memberikan manfaat pada stroke akut.Penggunaan citicolin pada stroke
iskemik akut dengan dosis 2 x 1000 mg intravena 3 hari dan dilanjutkan oral 2
x 1000 mg selama 3 minggu.
Penelitian yang dilakukan PERDOSSI, pemberian plasmin oral 3 x 500 mg pada
66 pasien di 6 rumah sakit pendidikan di Indonesia menunjukkan efek positif
pada penderita stroke akut berupa perbaikan motorik, score MRS, dan Barthel
index.
Piracetam
Menurut penelitian Poeck, 1998 piracetam meningkatkan
mikrosirkulasi, metabolisme neuronal dan fungsi neurotransmitter
pada pasien dengan stroke iskemik akut. pasien yg diberikan
piracetam secara signifikan mengalami perbaikan gejala afasia
dibandingkan placebo
• Dapat timbul akibat cedera otak atau proses patologik pada area lobus
frontal, temporal atau parietal yang mengatur kemampuan berbahasa, yaitu
area Broca, area Wernicke, dan jalur yang menghubungkan antara keduanya.
Patofisiologi
Afasia lancar. Pada afasia ini penderita bicara lancar, artikulasi dan
irama baik, tetapi isi bicara tidak bermakna dan tidak dapat
dimengerti artinya. Penderita tidak dapat mengerti bahasa sehingga
tidak dapat berbicara kembali.
Afasia global, adalah bentuk afasia yang paling berat. Keadaan ini
ditandai oleh tidak ada lagi atau berkurang sekali bahasa spontan
dan menjadi beberapa patah kata yang diucapkan secara
berulangulang. Pemahaman bahasa hilang atau berkurang. Repetisi,
membaca dan menulis terganggu berat. Afasia global hampir selalu
disertai dengan hemiparese atau hemiplegia
Diagnosis
o Stroke haemoragik
o Tindakan operasi sangat ditentukan oleh beberapa kondisi
yang mendasari pasien seperti :
Status klinis
Ukuran volume perdarahan
Lokasi perdarahan
Usia pasien
Dukungan keluarga pasien
Pertimbangan operatif, tergantung :
o Tingkat kesadaran
o Besarnya perdarahan
o Letak perdarahan
o Usia pasien
o Penyakit penyerta
Indikasi operasi antara lain :
Lesi dengan efek desak ruang yang jelas, edema, atau midline shifting
pada radiologis dengan ancaman terjadinya herniasi.
Volume hematom :
< 10cc biasanya tidak signifikan untuk dilakukan operasi
> 30cc biasanya kandidat operasi dengan deficit neurologis yang
menyertai
> 85cc biasanya tidak memiliki prognosa yang baik untuk di operasi
Dislipidemia
Disebabkan oleh terganggunya metabolism lipid akibat
interaksi faktor genetik dan lingkungan
Dapat meningkatkan kemungkinan terjadinya stroke
iskemik dalam 5 tahun
Kejadian dislipidemia memiliki hubungan dengan kejadian
aterotrombotik pada pasien stroke iskemik dan TIA
Terapi :
Terapi statin dosis tinggi (menurunkan LDL >50%) :
Atrovastatin 40-80mg
Terapi statin instensitas menengah (menurunkan LDL 30-
50%) : Simvastatin 20-40mg, Atrovastatin 10-20mg
Terapi statin intensitas rendah (menurunkan LDL <30%) :
Simvastatin10 mg, Lovastatin 20mg
Target setelah terapi :
LDL <135 mg/dl
Trigliserida <130 mg/dl
DASAR DIAGNOSIS
DASAR DIAGNOSIS KLINIS
Anamnesis
Sulit berbicara dan mengerti
Kelemahan anggota gerak kanan Onset 2 hari SMRS
pembicaraan
Faktor risiko
Suka mengkonsumsi makanan berlemak Merokok(+)
Stroke infark
DASAR DIAGNOSIS TOPIK
Anamnesis
Kelemahan anggota gerak Sulit berbicara dan mengerti
Onset 2 hari SMRS
kanan pembicaraan
Pemeriksaan fisik
Hemiparesis Dekstra
Pemeriksaan fisik
Kesadaran menurun (-) Hemiparesis dekstra Refleks patologis (-) Meningeal sign (-)
Stroke infark
STROKE TROMBUS STROKE EMBOLI
Lebih lambat dan biasanya dilalui TIA Mendadak, dapat disertai nyeri kepala
beberapa jam sebelumnya
Tidak di temui sumber emboli atau Ada ditemukan sumber emboli misalnya
pendarahan jantung dan A.carotis
Sumbatan akibat proses pembentukan Sumbatan berasal dari tempat lain
trombus di pembuluh darah otak itu misalnya trombus yang lepas dari
sendiri jantung ataupun arteri karotis
Lebih jarang pada usia muda Lebih sering pada usia muda
Terjadi pada saat istirahat Terjadi saat beraktivitas
Tidak disertai penurunan kesadaran Dapat terjadi penurunan kesadaran
Distribusi merata Sering ke arteri serebri media karena
lebih besar dan lurus
DASAR DIAGNOSIS BANDING
Nyeri kepala
Stroke
hemoragik
Dasar diagnosis akhir
Dari anamnesis diketahui bahwa gejala yang dialami pasien yaitu kelemahan
anggota gerak kanan, sulit bicara dan memahami pembicaraan, riwayat kejang (-)
head CT-scan merupakan gold standar untuk menentukan penyebab stroke yang
terjadi. Hasil Head CT-Scan menunjukkan adanya Infark cerebri pada cortex regio
temporoparietal sinistra
DASAR USULAN PEMERIKSAAN
PENUNJANG
Darah rutin
CT scan kepala
IVFD RL 16 tetes/menit
Piracetam
Pletaal ( cilostazol )
Simvastatin