Anda di halaman 1dari 20

NAMA : AMARA KANYA MAHARANI (182110101139)

RAMA ILMIAWAN BAGUS SAPUTRA ( 182210101025)


MAQINUN AMIN (182210101028)
ZUNIA MIFTAKUR ROHMAH (182210101030)
Konsep Masyarakat Madani

 Pengertian masyarakat madani


 Madani, merupakan istilah dari bahasa
arab “mudun”,atau “madaniyah”, yang mengandung
arti peradaban. Dalam bahasa inggris istilah tersebut
mempunyai padanan makna dengan kata civilization.
Secara terminologis masyarakat madani menurut An-
Naquib Al-Attas adalah “mujtama’ madani”
atau masyarakat kota
Karakteristik masyarakat madani

 Bertuhan, artinya bahwa masyarakat tersebut adalah masyarakat yang


beragama, yang mengakui adanya Tuhan
 Terintegrasinya individu-individu dan kelompok-kelompok eksklusif ke
dalam masyarakat melalui kontrak sosial dan aliansi sosial.
 Terjembataninya kepentingankepentingan individu dan negara karena
keanggotaan organisasiorganisasi volunter mampu memberikan masukan-
masukan terhadap keputusan-keputusan pemerintah.
 Meluasnya kesetiaan (loyality) dan kepercayaan (trust) sehingga individu-
individu mengakui keterkaitannya dengan orang lain dan tidak
mementingkan diri sendiri.
 Adanya pembebasan masyarakat melalui kegiatan lembaga-lembaga sosial
dengan berbagai ragam perspektif.
 Damai, artinya masing-masing elemen masyarakat, baik secara individu
maupun secara kelompok menghormati pihak lain secara adil.
 Tolong menolong tanpa mencampuri urusan internal individu lain yang
dapat mengurangi kebebasannya.
Ciri ciri masyarakat madani

 Sedangkan menurut Hikam, ciri-ciri masyarakat


madani adalah :
 Adanya kemandirian yang cukup tinggi diantara individu-individu dan
kelompok-kelompok masyarakat terhadap negara.
 Adanya kebebasan menentukan wacana dan praktik politik di tingkat
publik.
 Kemampuan membatasi kekuasaan negara untuk tidak melakukan
intervensi.
Faktor yang mempengaruhi masyarakat madani

 Adanya penguasa politik yang cenderung mendominasi


(menguasai) masyarakat agar patuh dan taat pada
penguasa.
 Masayarakat diasumsikan sebagai orang yang tidak
memilkik kemampuan yang baik (bodoh) dibandingkan
dengan penguasa ( pemerintah).
 Adanya usaha untuk membatasiruang gerak dari
masyarakat dalam kehidupan politik. Keadaan ini sangat
menyulitkan bagi masyarakat untuk mengemukakan
pendapat, karena ruang publik yang bebaslah individu
berada dalam posisi setara, dan melakukan transaksi.
Peran umat islam dalam mewujudkan
masyarakat madani
 Dalam sejarah Islam, realisasi keunggulan normatif atau
potensial umat Islam terjadi pada masa Abbassiyah. Pada
masa itu umat Islam menunjukkan kemajuan di bidang
kehidupan seperti ilmu pengetahuan dan teknologi,
militer, ekonomi, politik dan kemajuan bidang-bidang
lainnya. Umat Islam menjadi kelompok umat terdepan dan
terunggul.
Sistem ekonomi islam dan kesejahteraan umat
 Semua kegiatan manusia termasuk kegiatan sosial dan
ekonomi haruslah berlandaskan tauhid (keesaan allah).
Setiap ikatan atau hubungan antara seseorang dengan
orang lain dan penghasilannya yang tidak sesuai dengan
ajaran tauhid adalah ikatan atau hubungan yang tidak
islami
Kesejahteraan Umat

 Ciri-ciri system ekonomi islam


1. Merupakan bagian dari sistem Islam yang menyeluruh
2. Ekonomi Islam merealisasikan keseimbangan antara antara kepentingan
individu dan masyarakat, serta kehidupan dunia dan akhirat.
3. Ekonomi Islam didasarkan pada sumber hukum Islam Al-Qur’an , Al-Hadits
serta hasil ijtihad ulama yang mencerminkan nilai-nilai Al-Quran dan Al-
Hadits.
4. Ekonomi Islam merupakan konsep tersendiri yang berbeda dengan Ekonomi
konvensional.
Manajemen Zakat
 Pengertian zakat dan dasar hukumnya
 Sejarah pelaksaan zakat
Pengertian zakat dan dasar hukumnya

 Dalam hubungan dengan kepemilikan harta benda dalam ajaran islam


dikenal dengan kewajiban membayar zakat. Zakat sebagai lembaga sosial
keagamaan, telah tua umurnya dan telah dikenal dalam agama wahyu yang
dibawa oleh para Rasul Allah terdahulu. Menurut asal katanya zakat berarti
tambah, bersih atau suci, sedangkan menurut terminologi zakat adalah
sejumlah harta tertentu yang diwajibkan Allah untuk diserahkan kepada
yang berhak.
 Zakat pada dasarnya merupakan implementasi dari pandangan dasar islam
tentang alam, yaitu alam adalah milik Allah sebagaimana firmannya dalam
surah Al-Baqarah ayat 284. Demikian pula harta yang diperoleh seseorang
adalah mutlak milik Allah, manusia hanyalah memiliki amanat dan hak
guna pakai yang bersifat sementara. Oleh karena itu pada setiap harta yang
diperoleh terdapat hak Allah yang harus ditunaikan berdasarkan aturan yang
telah ditetapkan-Nya, yaitu zakat.
 Peraturan adanya zakat dalam ajaran islam sesuai dengan hakikat
kepemilikan harta itu sendiri. Apabila seseorang memiliki sesuatu pada
dasarnya tidak seluruh miliknya itu layak digunakan oleh dirinya. Ada hak-
hak milik orang lain yang harus ditunaikannya.
Sejarah pelaksaan zakat
 Kewajiban yang dikenal sebagai zakat merupakan salah satu dari lima rukun Islam.
Namun, permasalahan zakat tidak bisa dipisahkan dari usaha dan penghasilan
masyarakat. Demikian juga pada zaman Nabi Muhammad SAW.
 Dalam buku 125 Masalah Zakat karya Al-Furqon Hasbi disebutkan bahwa awal
Nabi Muhammad SAW hijrah ke Madinah, zakat belum dijalankan. Pada waktu itu,
Nabi SAW, para sahabatnya, dan segenap kaum muhajirin (orang-orang Islam
Quraisy yang hijrah dari Makkah ke Madinah) masih disibukkan dengan cara
menjalankan usaha untuk menghidupi diri dan keluarganya di tempat baru tersebut.
Selain itu, tidak semua orang mempunyai perekonomian yang cukup -- kecuali
Utsman bin Affan -- karena semua harta benda dan kekayaan yang mereka miliki
ditinggal di Makkah.
 Kalangan anshar (orang-orang Madinah yang menyambut dan membantu Nabi dan
para sahabatnya yang hijrah dari Makkah) memang telah menyambut dengan
bantuan dan keramah-tamahan yang luar biasa. Meskipun demikian, mereka tidak
mau membebani orang lain. Itulah sebabnya mereka bekerja keras demi kehidupan
yang baik. Mereka beranggapan pula bahwa tangan di atas lebih utama daripada
tangan di bawah.
 Keahlian orang-orang muhajirin adalah berdagang. Pada suatu hari, Sa'ad
bin Ar-Rabi' menawarkan hartanya kepada Abdurrahman bin Auf, tetapi
Abdurrahman menolaknya. Ia hanya minta ditunjukkan jalan ke pasar. Di
sanalah ia mulai berdagang mentega dan keju. Dalam waktu tidak lama,
berkat kecakapannya berdagang, ia menjadi kaya kembali. Bahkan, sudah
mempunyai kafilah-kafilah yang pergi dan pulang membawa dagangannya.
 Selain Abdurrahman, orang-orang muhajirin lainnya banyak juga yang
melakukan hal serupa. Kelihaian orang-orang Makkah dalam berdagang ini
membuat orang-orang di luar Makkah berkata, ''Dengan perdagangan itu, ia
dapat mengubah pasir sahara menjadi emas.''
 Perhatian orang-orang Makkah pada perdagangan ini diungkapkan dalam
Alqur'an pada ayat-ayat yang mengandung kata-kata tijarah: ''Orang yang
tidak dilalaikan oleh perdagangan dan jual beli dari mengingat Allah,
melaksanakan shalat, dan menunaikan zakat. Mereka takut kepada hari
ketika hati dan penglihatan menjadi guncang (hari kiamat). (QS An-Nur:37)
 Tidak semua orang muhajirin mencari nafkah dengan berdagang. Sebagian
dari mereka ada yang menggarap tanah milik orang-orang anshar. Tidak
sedikit pula yang mengalami kesulitan dan kesukaran dalam hidupnya.
Akan tetapi, mereka tetap berusaha mencari nafkah sendiri karena tidak
ingin menjadi beban orang lain. Misalnya, Abu Hurairah.
 Kemudian Rasulullah SAW menyediakan bagi mereka yang kesulitan
hidupnya sebuah shuffa (bagian masjid yang beratap) sebagai tempat tinggal
mereka. Oleh karena itu, mereka disebut Ahlush Shuffa (penghuni shuffa).
Belanja (gaji) para Ahlush Shuffa ini berasal dari harta kaum Muslimin,
baik dari kalangan muhajirin maupun anshar yang berkecukupan.
 Setelah keadaan perekonomian kaum Muslimin mulai mapan dan
pelaksanaan tugas-tugas agama dijalankan secara berkesinambungan,
pelaksanaan zakat sesuai dengan hukumnya pun mulai dijalankan. Di
Yatsrib (Madinah) inilah Islam mulai menemukan kekuatannya.
Manajemen Wakaf

 Pengertian wakaf
 Objek wakaf
 Syarat wakaf
 Rukun wakaf
Pengertian wakaf
 Terminologi wakaf berasal daripada perkataan Arab “waqafa” yang
bermaksud berhenti, menegah dan menahan. Dari segi istilah, wakaf telah
diberikan takrif seperti:Syed Sabiq (Fiqh al-Sunnah) – Wakaf ialah menahan
harta dan memberikan manfaatnya pada jalan Allah.
 Istilah wakaf adalah berkait dengan infaq, zakat dan sedeqah. Ia adalah
termasuk dalam mafhum infaq yang disebut oleh Allah sebanyak 60 kali
dalam al-Quran. Ketiga-tiga perkara ini bermaksud memindahkan
sebahagian daripada segolongan umat Islam kepada mereka yang
memerlukan. Namun, berbanding zakat yang diwajibkan ke atas umat Islam
yang memenuhi syarat-syarat tertentu dan sedeqah yang menjadi sunat yang
umum ke atas umat Islam; wakaf lebih bersifat pelengkap (complement)
kepada kedua-dua perkara tersebut. Disamping itu, apa yang disumbangkan
melalui zakat adalah tidak kekal dimana sumbangannya akan digunakan
dalam bentuk hangus, sedangkan harta wakaf adalah berbentuk produktif itu
kekal dan boleh dilaburkan dalam pelbagai bentuk untuk faedah masa
hadapan.
Objek wakaf

 Objek wakaf yang dapat diwakafkan adalah benda


bergerak maupun benda tidak bergerak yang dimiliki
secara tidak bergerak dapat dalam bentuk tanah, hak
milik atas rumah, atau hak milik atas rumah susun.
Sementara untuk objek wakaf benda bergerak dapat
dengan bentuk uang.
Syarat wakaf

 Syarat wakaf yang menjadi syarat utama agar dapat


sahnya suatu akad wakaf adalah seorang wakif telah
dewasa, berakal sehat, tidak berhalangan membuat
perbuatan hukum, dan pemilik utuh dan sah dari harta
benda yang diwakafkan.
Rukun wakaf

 Ada yang berwakaf, syarat:


 Berhak berbuat kebaikan, sekalipun ia bukan islam.
 Kehendak sendiri, tidak sah karena dipaksa.
 Ada barang yang diwakafkan, syaratnya:
 Kekal zatnya. Berarti bila manfaatnya diambil, zat barang itu tidak
rusak.
 Kepunyaan yang mewakafkan, walaupun musya’ (bercampur dan
tidak dapat dipisahkan dari yag lain).
 Ada tempat berwakaf (yang berhak menerima hasil wakaf tersebut)
 Lafaz, seperti: “saya wakafkan ini kepada orang-orang miskin, atau
saya wakafkan ini untuk membuat benteng.”
Sekian dan terima kasih

Anda mungkin juga menyukai