Anda di halaman 1dari 45

REAKTUALISASI PANCASILA

DALAM KEHIDUPAN
BERBANGSA DAN BERNEGARA

Wahyu Indrati
DAFTAR ISI

BAB I BAB II BAB III BAB IV BAB V BAB VI

BAB VII BAB VIII BAB IX


BAB I
Reaktualisasi
ideologi
Pancasila di era
globalisasi
Pengertian ideologi
Ideologi berasal dari bahasa Yunani, eidos dan logos. Eidos
artinya melihat, memandang, pikiran, ide atau cita-cita.
Ideologi merupakan keseluruhan pandangan, cita-cita, nilai dan
keyakinan yang ingin diwujudkan oleh para pendukungnya
dalam kenyataan hidup yang konkrit. Ideologi menanamkan
keyakinan untuk para pendukungnya untuk menyamakan aksi,
gerak dan tingkah laku yang sejalan dengan garis ideologi
yang sedang dikembangkan.

Yunani Kuno
Pancasila sebagai ideologi negara
Pancasila merupakan dasar negara Republik Indonesia
yang digali dari nilai-nilai luhur masyarakat. Sebagai
dasar negara, Pancasila dijadikan dasar atau landasan
dalam menjalankan pemerintahan negara. Jika Pancasila
tidak dibudayakan dan diamalkan, maka nilai-nilai luhur
Pancasila hanya menjadi cita-cita normatif saja dan tidak
akan jadi kenyataan keseharian dalam bermasyarakat
berbangsa dan bernegara.
Pengertian perisai garuda pancasila
Pengaruh globalisasi
Adanya globalisasi membawa
perubahan dalam dunia inertnasional,
yang akan berpengaruh diberbagai
negara.
Sejak resformasi, bangsa Indonesia
sedang mengalami perubahan yang
radikal. Globalisasi mengubah selera,
gaya hidup, menyatukan orientasi dan
budaya menuju satu budaya dunia yang
akan berdampak serius pada
nasionalisme bangsa Indonesia.
Pentingnya Pancasila
Pancasila dapat dipelajari dan diamalkan
dengan baik serta jujur oleh setiap anggota
masyarakat, utamanya para penyelenggara
negara dan para elit politik dalam
melaksanakan gerakan reformasi untuk
mewujudkan cita-cita Indonesia.

BACK
BAB II
Meneguhkan
NKRI
berdasarkan
Pancasila
Pancasila sebagai dasar negara
Indonesia merdeka pada 17 Agustus 1945 oleh Bung Hatta dan Bung
Karno, negara besar yang didukung oleh sejumlah keunggulan
mulai dari sumber daya alam yang melimpah dengan puluhan
pulau-pulau yang berjajar dari Sabang hingga Merauke, tak hanya
alam, keunggulan demografis Indonesia dengan jumlah penduduk
menduduki urutan empat besar setelah Cina, India dan Amerika
Serikat.
Kemajemukan sosial budaya yang dikristalisasikan dalam bentuk
nilai filsafat hidup bangsa (filsafat Pancasila) adalah jati diri
nasional.
Negara Kesatuan Republik Indonesia
NKRI memiliki sistem kenegaraan Pancasila, yang
memancarkan identitas sebagai sistem filsafat theism-
religious, sebagai sistem nilai kenegaraan yang unggul
untuk menghadapi tantangan zaman. Hanya dengan jati
diri bangsa Pancasila inilah, eksistensi NKRI dapat
dipertahankan. Untuk itu, perlu pendidikan untuk
memahami Pancasila, serta perjuangan seluruh bangsa
Indonesia untuk mewujudkan nilai-nilai luhur Pancasila
dalam berbagai aspek kehidupan yang nyata.
Indonesia sebagai negara hukum
Sebagai negara hukum, baik penguasa maupun rakyat atau warganegara,
bahkan negara itu sendiri semuanya harus tunduk kepada hukum. Negara
hukum dalam perspektif Pancasila yang dapat diistilahkan sebagai negara
hukum Indonesia atau negara hukum Pancasila disamping memiliki elemen-
elemen yang sama dengan elemen negara hukum dalam rechtstaat maupun
rule of law, juga memiliki elemen-elemen yang spesifik yang menjadikan
negara hukum Indonesia berbeda dengan konsep negara hukum yang dikenal
secara umum. Pancasila sebagai dasar falsafah, pandangan hidup, dasar Negara
dan sumber tertib hukum Indonesia menjiwai serta menjadi mercusuar hukum
Indonesia. Pancasila menjadi sebuah sistem filsafat menjiwai segenap hukum
(rules) di dalam sistem hukum Indonesia.
Arti Bhinneka Tunggal Ika
Bhinneka Tunggal Ika mempunyai arti berbeda-beda tetapi
tetap satu jua. Pada awalnya merupakan sesanti yang
menunjukkan semangat toleransi kehidupan beragama rakyat
Majapahit, dimana berbagai pemeluk agama Buddha dan
Hindu berdampingan di bawah pemerintahan Hayam Wuruk.
Semboyan bangsa Indonesia, Garuda Pancasila. Semboyan ini
digunakan untuk menggambarkan persatuan dan kesatuan
bangsa dan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Tantangan Mewujudkan Integrasi Nasional
a. Maraknya tindakan Korupsi Kolusi dan Nepotisme (KKN) yang
dilakukan oleh para pejabat pemerintahan.
b. Percobaan invasi asing yang ingin menguasai Indonesia,
baik dari segi sumber daya alam maupun lainnya
c. Maraknya tindakan kriminalitas dalam kehidupan masyarakat
d. Sistem pendidikan nasional yang tidak merata juga
tidak
memadai
e. Kemajuan komunikasi dan transportasi yang
memengaruhi
kehidupan maupun mobilitas masyarakat
f. Adanya birokrasi sipil dan militer.
Cara Mempertahankan NKRI
Untuk mempertahankan NKRI, bangsa Indonesia
harus memperkuat faktor yang dapat
mengintegrasikan bangsa Indonesia dan
memperlemah faktor yang dapat mengakibatkan
disintegrasinya bangsa Indonesia.

BACK
BAB III
Analisis UUD
1945 dalam tata
negara
Indonesia
Konstitusi Di Indonesia
Konstitusi mengandung arti permulaan dari segala peraturan
berkenaan dengan negara. Wirjono Prodjodikoro berpendapat,
Konstitusi lebih luas disbanding istilah UUD. Secara
umum, pengertian konstitusi adalah keseluruhan peraturan-
peraturan, baik yang tertulis maupun yang tidak tertulis, yang
mengatur secara mengikat tentang cara penyelenggaraan
pemerintahan dalam suatu negara. Negara Indonesia menganut
paham konstitusialisme sebagaimana ditegaskan dalam pasal 1
ayat (2) UUD yang berbunyi "kedaulatan berada ditangan
rakyat dan dilaksanakan menurut undang-undang dasar"
Dekrit Presiden
Dekrit ini menegaskan memberlakukan kembali UUD 1945 sebagai
konstitusi Indonesia. Jika dibuat dalam periodisasi, Dekrit Presiden 5 Juli
adalah periode keempat sejarah konstitusi Indonesia pasca Proklamasi
Kemerdekaan 17 Agustus 1945.
Isi dekrit presiden 5 juli 1959 :
a. pembubaran Konstituante;
b. berlakunya kembali UUD 1945, dan tidak berlakunya lagi UUDS 1950;
c. akan dibentuk MPRS dan DPAS.
Undang undang dasar Orde Lama
Negara Indonesia berdasarkan UUD 1945 dimulai sejak
adanya Dekrit Presiden 5 Juli 1959. Masa ini yang di
sebut masa Orde Lama. Dalam masa ini dikenal sebagai
periode pemerintahan yang ditandai dengan berbagai
penyimpangan terhadap Pancasila dan UUD 1945. Masa
Orde Lama berakhir dengan ditandai dengan adanya
pemberontakan G30 S PKI .
Undang undang dasar Orde Baru
Pada hakekatnya UUD 1945 pada masa ini digunakan untuk membantu mensukseskan
pembangunan nasional yang menjadi tekad dari pemerintahan Orde Baru. Langkah
awal yang ditempuh oleh Pemerintah Orde Baru adalah memperbaiki
penyimpangan-penyimpangan terhadap pelaksanaan UUD 1945 dan Pancasila pada
periode 1959-1965 yaitu dengan mengeluarkan TAP MPRS No.XX/MPRS/1966.
Pemerintahan di bawah kepemimpinan Soeharto berkomitmen untuk melaksanakan
Pancasila dan UUD 1945 secara murni dan konsekuen. Untuk memilih anggota-
anggota Badan Permusyawaratan dan Perwakilan Rakyat dilaksanakan Pemilu tahun
1971 dengan didasari Undang-undang No. 15 tahun 1969. Pemilu ini Berhasil
mengubah fungsi dan kedudukan lembaga negara menjadi tetap tidak lagi bersifat
sementara. Dalam mengantisipasi konflik ideologis Pemerintah Soeharto
membangun suatu konsep baru demokrasi yang diberi nama Demokrasi Pancasila.
Masa ini akhirnya harus tenggelam pula dengan adanya krisis moneter yang
mengakibatkan hilangnya simpati rakyat terhadap pemerintahan.
Undang undang dasar masa reformasi
Pada masa ini sering terjadi pergantian kepemimpinan dalam
pemerintah. Tercatat pada masa ini terdapat empat kali pergantian
Presiden yaitu BJ Habibie, Abdurahman Wahid, dan Megawati
Soekarnoputri. Yang paling terasa pada pelaksanaan UUD 1945 pada
masa ini terutama pada masa Presiden Megawati adalah terjadi
perubahan-perubahan pada batang tubuh UUD 1945 atau yang
akrab kita dengar denagn istilah amandemen. Tujuannya adalah
menyempurnakan aturan dasar seperti tatanan negara, kedaulatan
rakyat, HAM, pembagian kekuasaan, eksistensi negara demokrasi
dan negara hukum, serta hal-hal lain yang sesuai denagn
perkembangan aspirasi dan kebutuhan bangsa.

BACK
BAB IV
Indonesia
sebagai negara
hukum
berdasarkan
Pancasila
Pendahuluan
Di Indonesia, istilah negara hukum secara konstitusional telah disebutkan pada UUD 1945.
Penggunaan istila negara hukum mempunyai perbedaan antara sesudah dilakukan amandemen
dan sebelum dilakukan amandemen. Sebelum amandemen UUD 1945, yang berbunyi bahwa "
Indonesia adalah negara yang berdasar atas negara hukum". Sedangkan setelah dilakukannya
amandemen UUD 1945 yaitu "Negara Indonesia adalah negara hukum." istilah negara tersebut
dimuat dalam UUD 1945 pasal 1 ayat (3). Meskipun ada perbedaan UUD 1945 sebelum dan
sesudah amandemen pada hakikatnya keduanya mempunyai tujuan yang sama yaitu menjadikan
Negara Indonesia sebagai negara hukum. Indonesia sebagai negara hukum, memliki
karakteristik mandiri yang berarti kemandirian tersebut terlihat dari penerapan konsep atau
pola negara hukum yang dianutnya. Konsep yang dianut oleh negara kita disesuaikan dengan
kondisi yang ada di Indonesia yaitu Pancasila. NKRI sebagai negara hukum yang berdasarkan
pada pancasila, pasti mempunyai maksud dan tujuan tertentu yaitu bertujuan untuk mewujudkan
tata kehidupan negara kita sebuah negara yang aman, tentram, aman sejahtera, dan tertib
dimana kedudukan hukum setiap warga negaranya dijamin sehingga bisa tercapainya sebuah
keserasian, keseimbangan dan keselarasan antara kepentingan perorangan maupun
kepentingan kelompok (masyarkat).
Rechtsstaat

Negara hukum merupakan


terjemahan dari

Rule of Law
Rechtsstaat
Friedrich Julius Stahl dari kalangan ahli hukum Eropa
Kontinental memberikan ciri-ciri Rechtsstaat sebagai
berikut.
1) Hak asasi manusia
2) Pemisahan atau pembagian kekuasaan untuk
menjamin hak asasi manusia yang biasa dikenal sebagai
Trias Politika
3) Pemerintahan berdasarkan peraturan-peraturan
4) Peradilan administrasi dalam perselisihan
Rule of Law
Adapun AV Dicey dari kalangan ahli hukum Anglo
Saxon memberi ciri-ciri Rule of Law sebagai berikut.
1) Supremasi hukum, dalam arti tidak boleh ada
kesewenang-wenangan, sehingga seseorang hanya
boleh dihukum jika melanggar hukum.
2) Kedudukan yang sama di depan hukum, baik bagi
rakyat biasa maupun bagi pejabat
3) Terjaminnya hak-hak manusia dalam undang-undang
atau keputusan pengadilan
Negara hukum berdasarkan Pancasila
Ciri-ciri Rechtsstaat atau Rule of Law di atas masih dipengaruhi oleh
konsep negara hukum formil atau negara hukum dalam arti sempit. Dari
pencirian di atas terlihat bahwa peranan pemerintah hanya sedikit
karena ada dalil bahwa “Pemerintah yang sedikit adalah pemerintah
yang baik”. Dengan munculnya konsep negara hukum materiil pada
abad ke-20 maka perumusan ciri-ciri negara hukum sebagaimana
dikemukakan oleh Stahl dan Dicey di atas kemudian ditinjau lagi
sehingga dapat menggambarkan perluasan tugas pemerintahan yang
tidak boleh lagi bersifat pasif.
Pemerintahan Demokratis
Sebuah komisi para juris yang tergabung dalam International
Comunition of Jurits pada konferensi Bangkok tahun 1965
merumuskan ciri-ciri pemerintahan yang demokratis di bawah
Rule of Law yang dinamis. Ciri-ciri tersebut adalah
1) Perlindungan konstitusional, dalam arti bahwa konstitusi selai
daripada menjamin hak-hak individu harus menentukan pula
cara prosedural untuk memperoleh perlindungan atas hak-hak
yang dijamin;
2) Badan Kehakiman yang bebas dan tidak memihak;
3) Kebebasan untuk menyatakan pendapat;
4) Pemilihan umum yang bebas;

BACK
BAB V
HAM dalam
kerangka negara
hukum
berdasarkan
Pancasila
HAM
HAM di Indonesia bersumber dan bermuara
pada Pancasila, yang artinya bahwa HAM
adalah menjadi jaminan filsafat yang kuat dari
filsafat bangsa. Beberapa instrument HAM
yang ada di Indonesia antara lain yaitu Undang
- Undang Dasar 1945, Ketetapan MPR Nomor
XVII/MPR/1998 tentang Hak Asasi Manusia,
Undang – Undang Nomor 39 Tahun 1999
tentang Hak Asasi Manusia dan instrumennya
yaitu Komisi Nasional Hak Asasi Manusia atau
Komnas HAM .
Contoh HAM
HAM dapat meliputi Hak – hak asasi pribadi
(personal rights) yang meliputi kebebasan
menyatakan pendapat, kebebasan memeluk agama,
dan kebebasan bergerak. Hak – hak asasi ekonomi
(property rights) yang meliputi hak untuk memiliki
sesuatu, hak untuk membeli dan menjual serta
memanfaatkannya.
Contoh HAM
Hak – hak asasi politik (political rights) yaitu hak untuk ikut
serta dalam pemerintahan, hak pilih (dipilih dan memilih dalam
pemilu) dan hak untuk mendirikan partai politik. Hak asasi
untuk mendapatkan perlakuan yang sama dalam hukum dan
pemerintahan (rights of legal equality). Hak – hak asasi sosial
dan kebudayaan (social and culture rights). Misalnya hak untuk
memilih pendidikan dan hak untuk mengembangkan
kebudayaan. Dan hak asasi untuk mendapatkan perlakuan tata
cara peradilan dan perlindungan. Misalnya peraturan dalam hal
penahanan, penangkapan, penggeledahan, dan peradilan.

BACK
BAB VI
Peran
Keluarga,Sekolah
dan Masyarakat
dalam membentuk
karakter bangsa
Pembangunan Karakter
Pembangunan karakter merupakan upaya
perwujudan amanat Pancasila dan Pembukaan
UUD 1945 dilatarbelakangi oleh realita
permasalahan kebangsaan yang berkembang saat
ini baik secara eksternal maupun internal.
Semangat pembangunan nasional, utamanya
pembangunan SDM menjadikan karakter sebagai
salah satu bagian yang amat penting.
Pembangunan Karakter
Wadah untuk pengembangan dan pembentukan karakter siswa adalah
keluarga, sekolah dan masyarakat (lingkungan sosial). Apa yang dapat
dilakukan oleh orang tua di rumah serta guru-guru, siswa, dan warga
sekolah lainnya adalah wahana untuk pengembangan karakter tersebut?
Kita menyadari bahwa pengembangan karakter memerlukan waktu
lama. Karena itu, pengembangan karakter harus dilakukan sedini
mungkin. Keluarga dan sekolah sebagai pusat pembudayaan berbagai
nilai dan perilaku baik, yang ingin kita lihat di masyarakat nanti. menjadi
wadah yang sangat strategis dalam pengembangan nilai-nilai dan
budaya yang baik dalam rangka pengembangan jati diri.
Pancasila sebagai pedoman pembangunan berkarakter

Pancasila sebagai sebuah ideologi dalam kehidupan


berbangsa dan bernegara bagi bangsa Indonesia, semestinya
diamalkan dalam kehidupan sehari-hari sehingga menjadi
landasan nilai dan prinsip yang terus mengalir bagi setiap
generasi. Namun dalam perjalanannya, pembangunan karakter
bangsa Indonesia yang telah dilaksanakan sejak lama sering
mengalami hambatan-hambatan dengan adanya sejumlah
kasus yang melibatkan kehidupan antar umat beragama
sekaligus masih banyaknya kekerasan atas nama golongan dan
kelompok tertentu di Indonesia.

BACK
BAB VII
Strategi
Pengembangan
pendidikan
kesadaran
hukum
Supremasi Hukum

Supremasi Hukum adalah upaya untuk memberikan


jaminan terciptanya keadilan. Keadilan harus
diposisikan secara netral, artinya setiap orang memiliki
kedudukan dan perlakuan yang sama tanpa terkecuali.
Kerangka hukum harus adil dan diberlakukan tanpa
pandang bulu, termasuk di dalamnya hukum-hukum
yang menyangkut hak asasi manusia. Supremasi hukum
merupakan prasyarat mutlak bagi penyelenggaraan
kehidupan kenegaraan berdasarkan kedaulatan rakyat.
Hukum dalam maknanya yang seperti ini bukanlah entitas elite yang hanya
menjadi menu silabus bagi peserta didik di tingkat lembaga pendidikan tinggi
saja. Anak didik pada tingkat-tingkat awal harus sudah mulai dikenalkan dan
disadarkan perlunya menyadari keperluan kita terhadap hukum. Berbagai
bentuk lembaga dan rambu aturan berada dalam samudra kehidupan, yang
mereka semua harus mampu menyelam supaya selamat, tidak mati tenggelam
tertelan arus derasnya. Dalam pemahaman ini, pendidikan hukum hakikatnya
merupakan proses kesadaran diri setiap peserta didik pada tataran awal
terhadap fungsi dasarnya sebagai anggota masyarakat. Pelajaran tentang hukum
bukanlah mata kuliah di perguruan tinggi yang pendidikan itu ditujukan untuk
usaha penciptaan tenaga profesional yang memiliki kompetensi dan
keterampilan kuat dalam bidang teori dan praktik hukum.

BACK
BAB VIII
Fungsi cita hukum
Pancasila dalam
Pembentukan
Peraturan
Perundang
Undangan dan
pengujiannnya
Cita hukum bangsa Indonesia berakar dalam Pancasila yang oleh
para Bapak Pendiri Negara Republik Indonesia ditetapkan sebagai
landasan kefilsafatan dalam menata kerangka dan struktur dasar
organisasi negara sebagaimana dirumuskan dalam UUD Negara
Republik Indonesia Tahun 1945. Pancasila adalah pandangan hidup
bangsa Indonesia yang mengungkapkan pandangan bangsa
Indonesia tentang hubungan antara manusia dan Tuhan, manusia dan
sesama manusia, serta manusia dan alam semesta yang berintikan
keyakinan tentang tempat manusia individual di dalam masyarakat
dan alam semesta Gani:1977;20).
Kedudukan Pancasila
Kedudukan Pancasila sebagai sumber dari segala sumber hukum negara
merupakan grundnorm dalam sistem hukum Indonesia yang memberikan arah dan
jiwa serta menjadi paradigma norma-norma dalam pasal-pasal UUD 1945.
Interpretasi norma hukum dalam UUD 1945 sebagai hukum tertinggi akan didasarkan
pada jiwa bangsa dalam Pancasila yang berfungsi sebagai cita hukum yang akan
menjadi dasar dan sumber pandangan hidup atau falsafah hidup bangsa yang
menjadi pedoman dalam pembentukan undang-undang dan peraturan lain yang
lebih rendah. Cita hukum dan falsafah hidup serta moralitas bangsa yang menjadi
sumber segala sumber hukum negara akan menjadi satu fungsi krisis dalam menilai
kebijakan hukum (legal Policy) atau dapat dipergunakan sebagai paradigma yang
menjadi landasan pembuatan kebijakan (policy making) dibidang hukum dan
perundang-undangan maupun bidang sosial, ekonomi, dan politik
(Siahaan:2008;592).

BACK
BAB IX
Kedaulatan rakyat
dan wewenang MPR
dalam dinamisasi
penyelenggaraan
negara menurut
UUD 1945
Awalnya, Pasal 1 ayat (2) UUD 1945 berbunyi
“Kedaulatan adalah ditangan rakyat, dan dilakukan
sepenuhnya oleh Majelis Permusyawaratan Rakyat”.
Kemudian diubah pada saat perubahan ketiga UUD 1945
sehingga rumusannya menjadi
“Kedaulatan berada di tangan rakyat dan dilaksanakan
menurut Undang-Undang Dasar”.
Kedaulatan
Kedaulatan yang di anut bangsa Indonesia adalah kedaulatan
rakyat. Kedaulatan rakyat adalah sebuah kekuasaan yang
dimiliki rakyat yang diserahkan kepada negara agar
menjalankan fungsinya. Kedaulatan rakyat merupakan ajaran
dari demokrasi dimana kekuasaan tertinggi dalam negara
ditangan rakyat. Rakyatlah yang memegang kekuasaan negara,
sehingga pemerintahan negara berasal dari rakyat, oleh rakyat
dan untuk rakyat. Jadi yang memiliki kedaulatan suatu negara
adalah rakyat.

BACK

Anda mungkin juga menyukai