Anda di halaman 1dari 16

MOLA HIDATIDOSA PADA

WANITA 16 TAHUN
Skenario 5 :

Seorang wanita 16 tahun


datang ke IGD dengan keluhan
nyeri perut dan perdarahan
pervaginam sejak 1 jam yang
lalu. HPHT 15 maret 2019

Istilah yang tidak


diketahui :

Tidak ada
Rumusan masalah :

Wanita 16 tahun
keluhan nyeri perut
dan perdarahan
pervaginam
MIND MAP

Anamnesis
Prognosis
Pemeriksaan
Fisik

Tatalaksana
Pemeriksaan
Rumusan Masalah Penunjang

Patofisiologi Diagnosis
Kerja

Etiologi
Epidemiologi
ANAMNESIS

• Identitas • Perempuan, 16 tahun


• Ku • nyeri perut dan
perdarahan per
• Rps
vaginam sejak 1 jam
• Rpd yang lalu
• Rpk • mual muntah yang
• Riwayat hebat sejak 2 bulan
pengobatan yang lalu
• Trauma  diurut di
• Riawayat sosial
bagian perut +
PEMERIKSAAN FISIK

• Keadaan umum : sakit obstetri


sedang • Fundus uteri setinggi
• Kesadaran : CM pusat
• TTV = suhu: dbn, • Perut tampak membesar
napas: 24x/menit, nadi • Leopold tidak teraba
: 105x/menit. Tekanan • Bunyi jantung (-)
darah : 90/60 mmHg • Serviks uteri terbuka
• BB = 45 kg • Perdarahan
• TB = 153 cm • Cul-de-sac tidak
menonjol
• Head to toe = dbn
• Nyeri goyang serviks (-)
PEMERIKSAAN PENUNJANG

• Darah rutin ( Hb 8,6, Leukosit 9.900, Trombosit


185.000 )
• Usg ( tidak tampak fetus )
• Urin : PT test (+)
WORKING DIAGNOSIS

• Mola Hidatidosa atau hamil anggur adalah


kehamilan abnormal berupa tumor jinak yang
terjadi sebagai akibat kegagalan pembentukan
bakal janin. Sehingga terbentuk jaringan
permukaan membran (villi) mirip gerombolan
buah anggur
DIFFERENTIAL DIAGNOSIS
ETIOLOGI

• Mola hidatidosa merupakan salah satu penyakit


trofoblas gestasional, yang merupakan penyakit
akibat terjadinya proliferasi sel trofoblas yang
abnormal saat kehamilan
EPIDEMIOLOGI

• Frekuensi mola hidatidosa umumnya untuk wanita


Asia lebih tinggi (1 per 120 kehamilan) daripada
wanita di negara Barat (1 per 2.000 kehamilan).
• Di Indonesia, mola hidatidosa dianggap sebagai
penyakit penting dengan insiden yang tinggi. Data di
Rumah Sakit di Indonesia untuk mola hidatidosa yaitu
1 per 40 persalinan
• 12 Di negara-negara Barat kasus mola hidatidosa
dilaporkan 1:200 atau 2000 kehamilan. Di negara-
negara berkembang 1:100 atau 600 kehamilan.
Biasanya kasus mola lebih sering ditemukan pada
umur reproduktif dan multipara
PATOFISIOLOGI
Teori missed abortion. Teori neoplasma dari Park.
Mudigah mati pada Sel-sel trofoblast adalah sel
kehamilan 3 -5 minggu abnormal dan memiliki
Studi dari Hertig fungsi
(missed abortion). Karena itu yang abnormal
Studi dimana
dari Hertig lebihterjadi
terjadi gangguan peredaran reabsorbsi lagi
menegaskan cairan yang
bahwa
darah sehingga terjadi berlebihan
mola ke dalam
hidatidosa semata-villi
penimbunan cairan dalam sehingga timbul
mata akibat gelembung.
akumulasi
jaringan mesenkim dari villi Hal ini
cairan menyebabkan
yang menyertai
dan akhirnya terbentuklah gangguan peredaran
degenerasi darah
awal atau tiak
gelembung-gelembung. dan embrio
adanya kematian mudigah.
komplit pada
Menurut Reynolds, kematian minggu ke tiga dan ke lima.
mudigah itu disebabkan Adanya sirkulasi maternal
kekurangan gizi berupa asam yang terus menerus dan
folik dan histidine pada tidak adanya fetus
kehamilan hari ke 13 dan 21. menyebabkan trofoblast
Hal ini kemudian berproliferasi dan
mengakibatkan gangguan melakukan fungsinya
angiogenesis selama pembentukan
cairan.
Mola Hidatidosa Sempurna
Mola Hidatidosa Androgenetic
Sempurna
• Homozygous Sering terjadi
• Mola dengan villi korionik (80%)
berubah menjadi suatu
massa vesikel – vesikel Pada kasus ini terdapat dua
jernih komplemen kromosom paternal
identik, didapatkan dari duplikasi
• Ukuran vesikel bervariasi, kromosom haploid seluruhnya dari
berkelompok, ayah dan selalu perempuan
menggantung pada
tangkai kecil • Heterozygous

• Mola sempurna
Mola tidak Sempurnadapat laki-laki atau perempuan
Hidatidosa
memiliki fetus
biparental dan semua kromosom berasal dari
kedua orang tua, kemungkinan
besar terjadi karena pembuahan
• Genotip ayah dan ibu terlihat namun
gen maternal gagal mempengaruhi dua sperma.
janin sehingga hanya gen paternal
yang terekspresi.
• Jarang ditemukan.
MANIFESTASI KLINIS

• paling sering terjadi pada mola sempurna yaitu


perdarahan vagina.
• biasanya datang dengan tanda dan gejala yang
mirip dengan aborsi inkomplit atau missed
abortion yakni perdarahan vagina dan hilangnya
denyut jantung janin,
TATALAKSANA

• Perbaikan keadaan umum


• transfuse darah : memperbaiki syok / anemia,
menghilangkan atau mengurangi penyulit seperti pre-
eklampsia, tirotoksikosis, dan koreksi dehidrasi.

• Pengeluaran jaringan mola


• Vakum kuretase
• Histerektomi
PROGNOSIS

• Sekitar 20% wanita dengan mola sempurna


mengalami malignansi trophoblastik, Malignansi
trophoblastik gestasional hampir 100% dapat
disembuhkan.
KESIMPULAN

• Berdasarkan hasil anamnesis, pemeriksaan fisik, dan


pemeriksaan penunjang, maka kasus mengenai
seorang wanita 16 tahun datang ke IGD dengan
keluhan nyeri perut dan perdarahan pervaginam
sejak 1 jam yang lalu. HPHT 15 maret 2019 di
diagnosis sebagai kasus mola hidatidosa.

• Mola hidatidosa sendiri merupakan kasus proliferasi


sel trofoblas yang abnormal saat kehamilan yang
dapat diterapi dengan pengeluaran jaringan mola
tersebut. Dengan tatalaksana yang cepat dan
adekuat, prognosis penyakit ini baik

Anda mungkin juga menyukai