Anda di halaman 1dari 22

MIKROBIOLOGI BIDANG

PERTANIAN (JAMUR Beauveria


bassiana)

OLEH :
ARIANTO 1806111979
NURUL AULIA 1806111929
PENDAHULUAN

Jamur Beauveria bassiana


penyebab penyakit pada serangga
ini ditemukan oleh Agostino Bassi
di Beauce, Perancis. Menurut
Steinhaus (1975) yang telah
mengujinya pada ulat sutera
(Bombyx mori) selain sebagai
penyebab penyakit pertama pada
serangga, juga merupakan
penyebab penyakit pertama untuk
binatang . Penyakit yang
disebabkannya disebut sebagai
penyakit white muscardine
Menurut Hughes (1971), sistematika
Beauveria bassiana :
Domain : Eukaryota
Kingdom : Fungi
Subkingdom : Dikarya
Phylum : Ascomycota
Subphylum : Pezizomycotina
Class : Ascomycetes
Subclass : Hypocreomycetidae
Order : Hypocreales
Family : Clavicipitaceae
Genus : Beauveria (Bals.)
Spesies : Beauveria bassiana
(Bals.) Vuill
DEFINISI (KARAKTERISTIK) Beauveria
bassiana

 Organisme multiseluler
 Tubuh terdiri dari hifa (bercabang) dan
miselia
 Menghasilkan konidia (bentuk simpodial)
atau spora untuk tumbuh
 Tidak membentuk klamidospora, namun
dapat membentuk blastospora
 Dapat menembus tubuh serangga
 Mengeluarkan racun beauvericin
MEKANISME KERJA

1. Terjadi infeksi langsung hifa atau spora B.


bassiana ke dalam kutikula melalui kulit luar
serangga. Pertumbuhan hifa akan
mengeluarkan enzim seperti protease,
lipolitik, amilase, dan kitinase. Enzim-enzim
tersebut mampu menghidrolisis kompleks
protein di dalam integument.
2. Hifa menyerang jaringan dan berkembang
biak di dalam haemolymph
3. Pada perkembangannya di dalam tubuh
serangga, B. Bassiana akan mengeluarkan
racun yang disebut beauvericin yang
menyebabkan terjadinya paralisis pada
anggota tubuh serangga.
4. Serangga kemudian mati dan jamur B.
Bassiana akan terus melanjutkan pertumbuhan
siklusnya dalam fase saprofitik.
5. Setelah serangga inang mati, B. Bassiana
akan mengeluarkan antibiotik, yaitu Oosporein
yang menekan populasi bakteri dalam perut
serangga inang. Dengan demikian, pada
akhirnya seluruh tubuh serangga inang akan
penuh oleh propagul B. bassiana.
6. Pada bagian lunak dari tubuh serangga
inang, jamur ini akan menembus keluar dan
menampakkan pertumbuhan hifa di bagian luar
tubuh serangga inang
7. Pertumbuhan hifa eksternal akan
menghasilkan konidia yang bila telah masak
akan disebarkan ke lingkungan dan menginfeksi
serangga sasaran baru
CARA MEMPEROLEH DAN PENERAPANNYA
CARA MEMPEROLEH ISOLAT

1. Cangkul dan bersihkan


permukaan tanah di sekitar
pohon pisang sekitar 0-5 cm.
2. Gali dan ambil sekitar 500
gr dari lapisan 5-20 cm
permukaan tanah karena pada
horizon ini diperkirakan
banyak terdapat inokulum B.
bassiana.
3. Ayak tanah agar kerikil dan sampah lain
tidak terikut. Lalu tanah hasil ayakan
dimasukkan ke dalam toples.
4. Masukkan ulat hongkong ke dalam toples,
kemudian tutup toples dengan kain hitam.
Tunggu hingga 3-4 hari, lalu keluarkan ulat dari
tanah. Di hari ke 6-7 akan terlihat jamur B.
bassiana berwarna putih di permukaan ulat.
5. Ulat digunakan sebagai isolat jamur.
CARA MEMBUAT PESTISIDA

1. Cuci bersih beras dan rendam selama 24 jam


2. Tiriskan sampai kering
3. Masukkkan beras ke dalam plastik @ 100 gr
4. Lipat ujung plastik
5. Masak beras dengan cara dikukus selama
kurang lebih 1,5 - 2 jam
6. Setelah dingin angkat beras tersebut dari
panci dandang
7. Nyalakan lilin 5 buah dan letakkan
membentuk setengah lingkaran di meja
8. Masukkan kawat atau sendok spatula
kedalam alkohol dan bakar di salah satu lilin
tersebut
9. Setelah kawat agak dingin ambil sebagian
isolat dan masukkan kedalam beras
10. Lipat beberapa kali ujung plastik dan
steples
11. Letakkan dalam suhu kamar sampai 7-14
hari
12. Jika sudah tumbuh miselium berwarna
putih secara penuh berarti insektisida biologi
siap digunakan.
CARA APLIKASI INSEKTISIDA B. bassiana

1. Ambil salah satu beras dalam plastik yang


telah ditumbuhi miselium Beauveria bassiana
2. Cuci dengan air 1 liter dengan cara diremas-
remas sampai bersih
3. Saring dengan kain, ambil air cuciannya.
4. Campurkan air tersebut dengan air 14 - 17
liter dan masukkan kedalam tangki sprayer.
5. Semprotkan ke tanaman dengan frekuensi 1
minggu sekali. Jika serangan berat bisa
seminggu 2 kali.
PERANAN Beauveria bassiana

Mengendalikan hama walang sangit


(Leptocorisa oratorius)

Mengendalikan hama wereng batang coklat


(Nilaparvata lugens) pada tanaman padi

Mengendalikan hama kutu (Aphids sp.) pada


tanaman sayuran
Mengendalikan hama semut rang-rang
(Oecophylla smaragdina)

Mengendalikan hama tungau (Sarcoptes


scabiei)

Mengendalikan hama penggerek tongkol


jagung (Helicoverpa armigera)

Mengendalikan hama bongkeng (Cylas


formicarius)
CONTOH PRODUK
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai