Anda di halaman 1dari 25

SISTEM

KEKEBALAN
TUBUH
APA ITU SISTEM KEKEBALAN ??
Sistem kekebalan atau imunitas adalah suatu sistem
pertahanan yang digunakan untuk melindungi tubuh dari
infeksi
penyakit atau kuman. Penyakit atau kuman ini berupa protein
asing yang berbeda dari protein tubuh kita, dan sering disebut
antigen. Karena dianggap sesuatu yang asing, maka antigen
ini
harus disingkirkan, dinetralisir, atau dihancurkan. Yang
bertugas
melakukan ini salah satunya adalah sistem pertahanan tubuh
yang
dikenal dengan antibodi. Sistem kekebalan berdiri atas
kekebalan bawaan dan kekebalan adaptif.
INNATE IMUNE (KEKEBALAN
BAWAAN)
Innate immunity atau kekebalan alami adalah pertahanan
paling awal pada manusia untuk mengeliminasi mikroba patogen
bagi tubuh. Innatte immunity merupakan kekebalan non-spesifik.
Artinya semua bentuk mikroba yang masuk akan dieliminasi
tanpa memperhatikan jenis dari mikroba itu. Pada imunitas
bawaan ini memiliki dua sistem pertahanan, pertahanan tingkat
pertama dan pertahanan tingkat kedua. Pada pertahanan tingkat
pertama tubuh akan dilindungi dari segala macam mikroba
patogen
yang menyerang tubuh secara fisik, kimia dan flora normal. Dan
pertahanan kedua yang dilakukan oleh tubuh untuk melawan
mikroba
patogen meliputi fagosit, inflamasi demam dan substansi
antimikroba.
Sistem ini di bagi menjadi dua. yaitu perlindungan
permukaan dan sistem kekebalan dalam tubuh.
FUNGSI SISTEM INNATE IMMUNE

Fungsi utama dari sistem imun turunan vertebrata yaitu:


1. Mengambil sel imun ke wiayah infeksi dan inflamasi,
melalui produksi faktor kimia, termasuk mediator kimia
terspesialisasi yang disebut sitokin.
2. Aktivasi lembah komplemen untuk mengidentifikasi
bakteri, mengaktivasi sel danmelakukan pembersihan
sel mati atau sisa-sisa antibodi.
3. Identifikasi dan memindahkan substansi asing yang
terdapat pada organ, jaringan, darah dan limpa, oleh sel
darah putih yang terspesialisasi.
PERLINDUNGAN PERMUKAAN

Ini adalah sistem pertahanan lapis pertama. perlindungan


permukaan
terdiri dari kulit dan membran mukosa. epidermis kulit yang terbuat
dari keratin tahan terhadap asam dan basa lemah serta enzim dan
racun dari bakteri. selanjutnya adalah membran mukosa yang akan menjerat
mikroorganisme dengan mengeluarkan lendir. berikut adalah hal -hal yang
dapat dilakukan oleh perlindungan permukaan :
1) Hasil sekresi kulit bersifat asam ( pH:3-5) yang dapat menghambat
pertumbuhan bakteri. minyak (sebum ) mengandung racun bagi bakteri
2) Mukosa di lambung menghasilkan HCL dan enzim pencerna protein yang
dapat membunuh bakteri
3) Air mata dan liur mengandung lisozim yang merupakan enzim
penghancur bakteri
4) Lendir yang dihasilkan dapat menjerat bakteri yang masuk ke saluran
pencernaan dan pernapasan
b. Kekebalan dalam tubuh
Jika mikroba berhasil melewati penghalang
permukaan tubuh maka masih ada penghalang
berikutnya yang bersiap melawanya , penghalang
yang di maksud adalah perlindungan dalam tubuh
yang bersifat non spesifik . Non spesifik artinya
penghalang tersebut melawan semua patogen tanpa
membeda – bedakan . Perlindungan non spesifik
ini mencakup antara lain fagosit, sel natural killer (
sel NK ) dan protein anti mikroba.
• 1, fagosit .
• Sel Yang termasuk fagosit ( sel pemakan )
• Misalnya makrofag, neutrofil, dan eosinofil. m berasal
makrofag bersal dari monosit , yang merupakan bagian
dari sel darah putih. Neutrofil dan eosinofil juga
merupakan bagian dari sel darah putih . Monosit,
eosinofil dan neutrofil yang di hasilkan di sumsum
merah bersifat fagositik dan masuk ke jaringan yang
terifeksi.
• Pengeran eosinofil
• Eosinofil merupakan fagosit yang lemah , tetapi
berperan penting dalam pertahanan tubuh yang
melawan cacing parasit.
• Mekanisme kerja fagositosis.
• Sel yang di rusak oleh mikroba akan
menghasilkan sinyal kimiawi yang berfungsi
memenggil neutrofil . Neutrofil mendatangkan
sel - sel rusak ini dan masuk ke jaringan
terinfeksi. Caranya neutrofil akan keluar dari
pembuluh darah dengan menembus dinding
kapiler . Neotrofil akan menelan dan
menghancurkan mikroba tersebut, satu neutrofil
mampu memfagosit 5 – 20 bakteri.
• Penjelsam selengkapnya
• Saat neutrofil melakukan tugasnya malawan
benda asing, monosit akan menyusul
mendatangi daerah luka , monosit di hasilkan di
sumsum merah dan akan masuk ke peredaran
darah , monosit merupakan sel – sel yang belum
masak dan kurang bersifat fagosit, dalam waktu
12 jam setelah monosit meninggalkan darah dan
masuk ke jaringan , monosit akan membesar
dan menghasilkan banyak lisosom, lisosom
akan berkembang menjadi makrofag.
Makrofag akan menggantikan fungsi neutrofil
dalam pertempuran melawan benda asing ,
makrofag mampu memfagosit 100 bakteri
dengan cara menempel ke bakteri dengan kaki
pseudopodiumnya kemudia merusaknya .
Apa itu sel natural killer???
Sel Natural Killer (Sel NK) merupakan golongan limfosit tapi tidak
mengandung petanda seperti pada permukaan sel B dan sel T. Oleh karena itu
disebut sel nol. Sel ini beredar dalam pembuluh darah sebagai limfosit besar
yang khusus, memiliki granular spesifik yang memiliki kemampuan mengenal
dan membunuh sel abnormal, seperi sel tumor dan sel yang terinfeksi oleh
virus. Sel NK berperan penting dalam imunitas nonspesifik pada patogen
intraseluler. Sel jenis khusus mirip limfosit yang diproduksi di dalam sumsum
tulang ini juga tersedia di limpa, nodus limfa, dan timus dan merupakan 10 % –
20 % bagian dari limfosit perifer. Bentuknya lebih besar dari limfosit B dan
limfosit T.
Sejarah Penemuan Sel Natural Killer (Sel NK)

Sel pembunuh alami


Mekanisme Kerja Sel NK
Supaya sel NK dapat menentukan
Granul-granul kecil dalam
tubuh terinfeksi virus atau patogen
sitoplasmanya mengandung
lainnya, maka sel NK memerlukan
protein seperti perforin dan
mekanisme yang dapat
protease yang dikenal
menentukan apakah sel tersebut
sebagai granzim.
terinfeksi atau tidak

Perforin membentuk saluran


transmembran pada sasaran yang
menyebabkan sasaran terlisis kemudian
granzim dan molekul-molekul yang
berperan lainnya dapat masuk dan
terjadi apoptosis.
Fungsi sel NK ini adalah
sebagai immuno-surveilance
atau pengawas kekebalan
yang khas dapat
menghancurkan sel tumor
dan 'partikel virus atau sel
yang terinfeksi virus.
Cara Meningkatkan Sel NK
Salah satu jenis protein yang berperan dalam sistem
pertahan tubuh nonspesifik yaitu protein komplemen .
protein komplemen membunuh bakteri penginfeksi dengan cara
membentuk lubang pada dinding sel dan membran plasma
bacteri tersebut. Hal ini mengakibatkan ion-ion Ca2+ keluar dari
sel bacteri. sementara itu , cairan dan garam-garam dari luar
bacteri akan masuk kedalam sel bacteri, masuknya cairan dan
garam ini mengakibatkan sel bakteri hancur.
Beragam protein berfungsi dalam pertahanan nonspesifik, baik
melalui penyerangan mikroba secara langsung ataupun dengan
cara menghambat reproduksinya. Sebelumnya kita telah
mengetahui mengenai lisosom, yaitu sejenis enzim antimikroba
dalam air mata, saliva, dan sekresi mukosa. Agen antimikroba
lainnya meliputi kurang lebih 20 protein serum, yang dikenal
sebagai system komplemen, yang melakukan serentetan tahapan
reaksi yang mengarah ke lisisnya mikroba. Beberapa kompenen
komplemen juga berfungsi bersama-sama.
Dengan cara ini, interferon akan membatasi penyebaran virus
dari sel ke sel dalam tubuh, dan membantu mengontrol infeksi
virus seperti flu dan pilek. Pertahanan itu bukanlah bersifat
spesifik bagi virus; interferon yang dihasilkan sebagai tanggapan
terhadap virus bisa memberikan resistensi jangka pendek
terhadap virus lain. Selain peranannya sebagai agen antivirus,
satu jenis interferon mengaktifkan fagosit, sehingga meningkatkan
kemampuannya dalam untuk menelan dan membunuh
mikroorganisme. Interferon sekarang dapat diproduksi secara
masal melalui teknologi DNA rekombinan dan sedang diuji secara
klinis untuk pengobatan infeksi virus dan kanker.
kemokin dalam kemotaksis, yang menarik sel-sel fagositik ke
tempat infeksi. Protein komplemen merupakan satu bagian
esensial dari pertahanan nonspesifik dan pertahanan spesifik.
Kumpulan protein lain yang menyediakan pertahanan nonspesifik
adalah interferon, yang disekresikan oleh sel-sel yang terinfeksi
oleh virus. Interferon sebenarnya tidak menguntungkan sel yang
terinfeksi itu, namun protein antivirus tersebut berdifusi masuk ke
dalam sel-sel yang berada di sekitarnya dan menginduksi sel-sel
tersebut untuk menghasilkan zat kimia lain yang menghambat
reproduksi virus.

Anda mungkin juga menyukai