Anda di halaman 1dari 22

Arsitektur kota

Kelompok 1

Remon wahyu f 221 16 103


Andi entong f 221 16 124
Prayoga f 221 17 097
Dicky Wahyudi f 221 17 066
Muhammad sahrul f 221 17 137
Rikrianto f 221 17 029
Eky astriani f 221 17 057
Siti Qomariah f 221 17 018
Nadi Vira Ma’rifa f 221 17 039

2
A Tinjauan Umum Kota Makassar
1 Gambaran Umum Wilayah Kota Makassar
Kota Makassar terletak di ujung selatan Pulau Sulawesi dan merupakan Ibu Kota Provinsi Sulawesi
Selatan, dengan cakupan wilayah merupakan wilayah pesisir . Kota Makassar berbatasan langsung
dengan dua kabupaten, yaitu sebelah utara dan timur berbatasan dengan kabupaten Maros, kemudian
sebelah selatan berbatasan dengan Kabupaten Gowa dan sebelah barat adalah selat Makassar. Batas
administrasi wilayah Kota Makassar berbatasan dengan:

a Sebelah Utara berbatasan dengan Kabupaten Pangkajene Kepulauan


b Sebelah Timur berbatasan dengan Kabupaten Maros
c Sebelah Selatan berbatasan dengan Gowa
d Sebelah Barat berbatasan dengan Selat Makassar.
3
Elemen pembentuk citra kota menurut
Kevin Lynch

4
paths

Path merupakan suatu jalur yang digunakan oleh pengamat untuk


bergerak atau berpindah tempat, Path merupakan elemen yang paling
penting dalam image kota yang menunjukkan rute-rute sirkulasi yang
biasanya digunakan orang untuk melakukan pergerakan secara umum,
yakni jalan, gang-gang utama, jalan transit, lintasan kereta api, saluran
dan sebagainya.

5
Berdasarkan fungsinya, maka jalan dibedakan menjadi beberapa fungsi, yaitu:

✘ Jalan Arteri
✘ Jalan Kolektor
✘ Jalan Lokal
✘ Jalan Lokal

6
Jalan Arteri
✘ Arteri Primer: Jalan yang menghubungkan secara berdaya guna antarpusat kegiatan nasional atau antara
pusat kegiatan nasional dengan pusat kegiatan wilayah. Didesain berdasarkan kecepatan rencana paling
rendah 60 km per jam, lebar badan jalan minimal 11 meter, lalu lintas jarak jauh tidak boleh terganggu lalu lintas
ulang alik, lalu lintas lokal dan kegiatan lokal, jumlah jalan masuk ke jalan arteri primer dibatasi, serta tidak boleh
terputus di kawasan perkotaan.
✘ Arteri Sekunder: Jalan yang menghubungkan kawasan primer dengan kawasan sekunder kesatu, kawasan
sekunder kesatu dengan kawasan sekuder kesatu, atau kawasan kawasan sekuder kesatu dengan kawasan
sekunder kedua. Didesain berdasarkan kecepatan rencana paling rendah 30 km per jam dengan lebar badan
jalan minimal 11 meter, dan lalu lintas cepat tidak boleh terganggu oleh lalu lintas lambat.

7
Jalan tol makassar

8
Jalan Kolektor
✘ Kolektor Primer: Jalan yang menghubungkan secara berdaya guna antara pusat kegiatan nasional dengan
pusat kegiatan lokal, antarpusat kegiatan wilayah, atau antara pusat kegiatan wilayah dengan pusat kegiatan
lokal. Didesain berdasarkan berdasarkan kecepatan rencana paling rendah 40 km per jam dengan lebar badan
jalan minimal 9 meter, dan jumlah jalan masuk dibatasi.
✘ Kolektor Sekunder: Jalan yang menghubungkan kawasan sekunder kedua dengan kawasan sekunder kedua atau
kawasan sekunder kedua dengan kawasan sekunder ketiga. Didesain berdasarkan kecepatan rencana paling
rendah 20 km per jam dengan lebar badan jalan minimal 9 meter, dan lalu lintas cepat tidak boleh terganggu
oleh lalu lintas lambat.

9
10
Jalan Lokal
✘ Lokal Primer: Jalan yang menghubungkan secara berdaya guna pusat kegiatan nasional dengan pusat kegiatan
lingkungan, pusat kegiatan wilayah dengan pusat kegiatan lingkungan, antarpusat kegiatan lokal, atau pusat
kegiatan lokal dengan pusat kegiatan lingkungan, serta antarpusat kegiatan lingkungan. Didesain berdasarkan
kecepatan rencana paling rendah 20 km per jam dengan lebar badan jalan minimal 7,5 meter, dan tidak boleh
terputus di kawasan perdesaan.
✘ Lokal Sekunder: Jalan yang menghubungkan kawasan sekunder kesatu dengan perumahan, kawasan sekunder
kedua dengan perumahan, kawasan sekunder ketiga dan seterusnya sampai ke perumahan. Didesain
berdasarkan kecepatan rencana paling rendah 10 km per jam dengan lebar badan jalan minimal 7,5 meter.

11
12
Jalan Lingkungan
✘ Lingkungan Primer: Jalan yang menghubungkan antarpusat kegiatan di dalam kawasan perdesaan dan jalan di
dalam lingkungan kawasan perdesaan. Didesain berdasarkan kecepatan rencana paling rendah 15 km per jam
dengan lebar badan jalan minimal 6,5 meter untuk jalan yang diperuntukkan bagi kendaraan bermotor roda 3
atau lebih. Sedangkan jalan yang tidak diperuntukkan bagi kendaraan bermotor roda 3 atau lebih harus
mempunyai lebar badan jalan minimal 3,5 meter.
✘ Lingkungan Sekunder: Jalan yang menghubungkan antarpersil dalam kawasan perkotaan. Didesain berdasarkan
kecepatan rencana paling rendah 10 km per jam dengan lebar badan jalan minimal 6,5 meter untuk jalan yang
diperuntukkan bagi kendaraanbermotor roda 3 atau lebih. Sedangkan jalan yang tidak diperuntukkan bagi
kendaraan bermotor roda 3 atau lebih harus mempunyai lebar badan jalan minimal 3,5 meter.

13
JL. Balana 2

14
NODES /SIMPUL

Nodes merupakan simpul atau lingkaran daerah strategis di mana arah atau
aktivitasnya saling bertemu dan dapat diubah ke arah atau aktivitas lain,
Node juga merupakan suatu tempat di mana orang mempunyai perasaan ‘masuk’
dan ‘keluar’ dalam tempat yang sama. Node mempunyai identitas yang lebih baik
jika tempatnya memiliki bentuk yang jelas (karena lebih mudah diingat), serta
tampilan berbeda dari lingkungannya (fungsi, bentuk).

15
16
edges/tepian

Merupakan batas, dapat berupa suatu desain, jalan, sungai, gunung. Edge memiliki identitas yang
kuat karena tampak visualnya yang jelas. Edge merupakan penghalang walaupun kadang-kadang
ada tempat untuk masuk yang merupakan pengakhiran dari sebuah district atau batasan sebuah
district dengan yang lainnya. Edge memiliki identitas yang lebih baik jika kontinuitas tampak jelas
batasnya. Demikian pula fungsi batasnya harus jelas : membagi atau menyatukan. Contoh : adanya
jalan tol yang membatasi dua wilayah yaitu pelabuhan dan kawasan perdagangan.

17
18
Distrik/kawasan

Distrik adalah bagian kota mempunyai karakter atau aktifitas


khusus yang dapat dikenali oleh pengamatnya. Distrik memiliki
bentuk pola dan wujud yang khas begitu juga pada batas distrik
sehingga orang tahu akhir atau awal kawsan tersebut. Distrik
memiliki ciri dan karakteristik kawasan yang berbeda dengan
kawasan sekitarnya. Distrik juga mempunyai identitas yang lebih
baik jika batasnya dibentuk dengan jelas tampilanya dan dapat
dilihat homogen, serta fungsi dan komposisinya jelas. Contoh
:kecamatan, kawasan perdagangan, kawasan pemukiman, daerah
pingiran kota, daerah pusat kota.

19
Kawasan wisata kota makassar

20
landmark

Landmarks merupakan ciri khas terhadap suatu wilayah sehingga mudah


dalam mengenal orientasi daerah tersebut oleh pengunjung. Landmarks
merupakan citra suatu kota dimana memberikan suatu kesan terhadap
kota tersebut.

21
thanks!

22

Anda mungkin juga menyukai