Pemerintah Pusat
Nama Anggota :
1.Ahrun Naza
2.Fitri Wahyuni
3.Muhammad Luthfi
1.Mengenai proyek flyover, wewenang siapakah yg membangun
proyek tersebut,dan mengapa ada pembangunan proyek yg tidak
selesai ? Dan Jenis anggaran apakah yg diterapkan Pemerintah
daerah di Indonesia ? ( Mitha )
Jawab :
Sesuai UU no 25 tahun 2004, Dalam hal wewenang
pembangunan, antara pusat dan daerah mesti ada koordinasi dan
sinkronisasi perencanaan pembangunan agar apa yang menjadi
prioritas nasional dan daerah dapat terdefinisikan dengan baik.
Banyak hal yang menyebabkan pembangunan proyek
pemerintah bermasalah/tidak selesai, seperti :
o Keterlambatan lelang dari pemerintah.
o Kurangnya ketelitian saat membuat jadwal aktivitas pelaksanaan
proyek
o Tidak sesuainya kontrak dengan perencanaan
(Sumber :https://bisnis.tempo.co/read/681305/ini-daftar-22-proyek-mangkrak-
senilai-rp-143-triliun/full&view=ok )
Jenis anggaran yang diterapkan adalah penganggaran berbasis
kinerja, yang mana anggaran yang disusun dengan memperhatikan
keterkaitan antara pendanaan (input), dan hasil yang diharapkan
(outcomes), sehingga dapat memberikan informasi tentang efektivitas
dan efisiensi kegiatan.
kerangka PBK tingkat Nasional dan hubungan masing‐masing
tingkatan kinerja secara rinci dalam rangka pencapaian outcome
nasional, sebagai berikut:
a. RKP terbagi dalam prioritas‐prioritas yang menghasilkan
kinerja berupa outcome sesuai prioritas (prioritas RKP sesuai dengan
platform Presiden)
b. Prioritas tersebut terbagi dalam fokus prioritas yang
menghasilkan outcome beberapa K/L yang bersinergi;
c. Fokus prioritas dimaksud dijabarkan dalam kegiatan‐kegiatan
prioritas yang menjadi tanggung jawab K/L (unit kerjanya) sesuai
dengan tugas‐fungsinya. Kegiatan prioritas menghasilkan
output untuk mendukung pencapaian outcome K/L.
2. Bagaimana rekomendasi anda cara agar pembangunan proyek
pemerintah berjalan lancar sehingga penyelewengan proyek di
apbn dapat diminimalkan? Jelaskan (Lisa )
Jawab :
Menurut perpres no 16 tahun 2018 tentang pengadaan barang
dan jasa pemerintah Pasal 7 menjelaskan Semua pihak yang
terlibat dalam Pengadaan Barang/Jasa mematuhi etika sebagai
berikut:
o melaksanakan tugas secara tertib, disertai rasa tanggung
jawab untuk mencapai sasaran, kelancaran, dan
ketepatan tujuan Pengadaan Barang/Jasa;
o Bekerja secara profesional, mandiri, dan menjaga
kerahasiaan informasi yang menurut sifatnya harus
dirahasiakan untuk mencegah penyimpangan
Pengadaan Barang/Jasa;
o Tidak saling mempengaruhi baik langsung maupun tidak
langsung yang berakibat persaingan usaha tidak sehat;
o Menerima dan bertanggung jawab atas segala keputusan
yang ditetapkan sesuai dengan kesepakatan tertulis
pihak yang terkait;
Lanjutan
Jawab :
Menurut kami ada, seperti :
o Terpisahnya proses perencanaan dan
penganggaran, terlihat bahwa undang-undang
perencanaan dan penganggaran yang ditetapkan
terpisah dan saling mengisolasi, sehingga peran
Bappenas dan Bappeda hanya dapat mengawal pada
tahap perencanaan saja, tentunya uu SPPN juga
dinilai belum dapat menjamin keterkaitan dan
konsistensi antara perencanaan, penganggaran,
pelaksanaan, dan pengawasan
o Permasalahan proses perencanaan di antar
kementerian/lembaga, beberapa permasalahan yang terjadi dalam
proses perencanaan di Kementerian/Lembaga:
o
Sesuai uu no 17 tahun 2003 tentang keuangan Negara :