Anda di halaman 1dari 24

CIRI ANAK

KECUKUPAN GIZI
Kuliah semester 2
Pendidikan Anak Usia Dini
Oleh
dr. Siti Mona Amelia Lestari, MBiomed
22 Juni 2019
Review Kuliah Lalu
Seorang guru berkewajiban memantau gizi anak didiknya atas dasar

Memantau perkembangan kecerdasan

Memastikan kemampuan makan anak

Memastikan anak menyelesaikan “tugas”


balitanya

Main Makan Tidur


Menilai hasil belajar “makan”

Anak mampu makan

Tampak efek/ hasil “makan” pada diri si anak

Anak bertumbuh Anak berkembang

Ukuran anak Kemampuan anak


bertambah bertambah
Ukuran Anak Bertambah
• Berat badan
• Tinggi badan
• Ukuran sepatu, baju, topi
• Perbandingan anak dengan benda-benda di sekitarnya
• Tinggi rak/ loker
• Panjang jangkauan dari satu meja ke meja lain
• Dan lain-lain
Kemampuan Anak Bertambah
• Secara fisik
• Kecepatan berjalan bertambah
• Mampu meletakkan tas ke dalam loker tanpa bantuan
• Mampu mengangkat gelas dengan satu tangan

• Secara afek
• Bangga dan berinisiatif meletakkan tasnya sendiri, menolak dibantu
• Senang mengikuti kegiatan di sekolah karena dapat membuktikan
kemampuan diri

• Secara sosial
• Membandingkan kemampuan dirinya dengan teman
• Membantu guru atau teman dengan hal yang dia sudah mampu lakukan
Prinsip Penilaian
• Perbandingan sebelum dengan sesudah
• Perbandingan dengan standar yang sudah disepakati

Kesimpulan
• Anak yang mampu makan  cukup gizi
• Cukup gizi  pemantauan status gizi
• Melalui  pertumbuhan dan perkembangan
Cukup Gizi
• Mungkin relatif
• Ada range nilai (lihat kuliah yang lalu)
• Lebih mudah mendeteksi yang kurang gizi (atau mal gizi)
• Namun apabila sudah terdeteksi gejala kurang gizi  kondisi kronik
yang sudah memberikan dampak cukup jauh pada anak

• Catatan: pengukuran kecukupan gizi mudah sekali berubah pada


anak, terutama dalam kondisi sakit. Sehingga keputusan menilai
kecukupan gizi merupakan pemantauan jangka panjang, bukan
sesaat.
Ciri anak yang cukup gizi (patokan untuk
guru)
1. Tinggi dan berat anak sesuai dengan usia 
lihat kuliah lalu
2. Mampu bergerak dengan baik, 5 aspek
• Kekuatan: mampu menggerakan otot-otot
tubuhnya sendiri tanpa bantuan
• Kelincahan: mampu merubah beberapa
bentuk gerakan tanpa canggung
• Ketahanan: mampu mempertahankan
sebuah posisi
• Kelenturan: mampu bergerak dalam range of
motion (ROM) yang normal
• Ketepatan: mampu bergerak sesuai dengan
kebutuhan
Ciri anak yang cukup gizi (patokan untuk
guru)
3. Kekenyalan kulit cukup
Kecukupan vitamin C  elastisitas kulit baik
Dehidrasi ringan, kulit lebih basah, turgor baik
Dehidrasi sedang-berat, kulit lebih kering-sangat kering, turgor buruk
Malnutrisi, kulit pecah-pecah
4. Rambut dan kuku berkilau
Kecukupan vitamin C, Zinc, dan vitamin E
Rambut dan kuku tidak mudah patah
Warna ujung kuku merah muda mengkilap
Rambut tidak bercabang, kulit kepala kelembaban cukup  kulit pada
umumnya
Ciri anak yang cukup gizi (patokan untuk
guru)
5. Mata jernih
Mata fokus  kecukupan vitamin A
Strabismus  jereng, gangguan kontraksi otot mata
Mau menatap lawan bicara
Warna sklera putih, warna kornea jernih  menampakkan warna pupil asli

6. Tanggap, responsif, mudah merasa senang/ ceria


Tanggap dan responsif
usia 2 tahun sudah mengenal banyak bentuk emosi
Mampu menggunakan emosi seperti seharusnya
Ceria
Anak di bawah 3 tahun belum mampu membentuk memori  cepat lupa
dengan hal-hal yang membuat sedih atau marah
Ciri anak yang cukup gizi (patokan untuk
guru)
7. Nafsu makan baik
Beraktifitas menghabiskan energi
Keinginan untuk terus beraktifitas  lapar
Kondisi lapar membuat anak tidak picky

8. Buang air teratur


Aktifitas  metabolisme meningkat
Hasil akhir metabolisme  energi dan sisa zat
gizi
Gerakan peristaltik usus baik
Sembelit  dehidrasi atau gerakan peristaltik
lambat
Ciri anak yang cukup gizi (patokan untuk
guru)
9. Pola tidur baik
Tidur  membantu pertumbuhan, meningkatkan penyerapan gizi, dan
perbaikan sel yang rusak
Anak yang aktif  “mudah” tidur
Perlawanan tidur biasanya karena proses kuatir berpisah, mudah diatasi pada
anak sehat
Pola tidur  diajarkan, pembiasaan
Pada umumnya bayi akan terbangun pada 1/3 malam terakhir, kemampuan ini
hilang jika dihilangkan
Kurang Gizi
• Dampak dari tidak terpenuhinya kebutuhan gizi anak yang telah
berlangsung sejak lama
• Berdasarkan data Riskesdas 2013, jumlah anak balita yang menderita
gizi kurang yakni sebesar 13,9%, pendek (stunting) sebesar 19,2%, dan
kurus (wasting) sebesar 6,8%
Gejala Kurang Gizi
• Nafsu makan rendah
• Mengalami kegagalan dalam pertumbuhannya. Kehilangan lemak dan massa otot
tubuh.
• Kekuatan otot tubuh menghilang.
• Sangat mudah untuk marah, terlihat lesu, bahkan dapat menangis secara
berlebihan.
• Mengalami kecemasan dan kurang perhatian terhadap lingkungan sekitar.
• Sulit berkonsentrasi dengan baik.
• Kulit dan rambut kering, bahkan rambut mudah sekali rontok.
• Pipi dan mata tampak cekung.
• Proses penyembuhan luka sangat lama.
• Rentan terserang penyakit, dengan proses penyembuhan yang cenderung lama.
• Risiko komplikasi meningkat jika melakukan operasi.
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai