Anda di halaman 1dari 31

Pembelahan Sel

Pengertian Pembelahan Sel


• Pembelahan sel adalah sebuah proses dimana
sel induk membelah atau membagi dirinya
menjadi 2 atau lebih sel anak. Pembelahan sel
merupakan bagian dalam tubuh kita. Kita
bertumbuh karena sel-sel di dalam tubuh kita
membelah diri.
Macam Macam pembelahan Sel
1. Pembelahan tidak langsung (Amitosis)
Pembelahan sel amitosis adalah proses pembelahan dari 1 sel menjadi
2 sel tanpa melalui fase-fase atau tahap-tahap pembelahan sel. Proses
pembelahan secara langsung disebut juga pembelahan amitosis atau
pembelahan biner.

Pembelahan biner banyak dilakukan organisme uniseluler (bersel


satu), seperti bakteri, protozoa, dan mikroalga (alga bersel satu yang
bersifat mikroskopis). Setiap terjadi pembelahan biner, satu sel akan
membelah menjadi dua sel yang identik (sama satu sama lain). Dua sel
ini akan membelah lagi menjadi empat, begitu seterusnya.
Pembelahan biner dimulai dengan pembelahan inti sel
menjadi dua, kemudian diikuti pembelahan sitoplasma.
Akhirnya, sel terbelah menjadi dua sel anakan. Pembelahan
biner dapat terjadi pada organisme prokariotik atau
eukariotik tertentu. Perbedaan antara organisme prokariotik
dan eukariotik, terutama berdasarkan pada ada tidaknya
membran inti selnya.

Membran inti sel tersebut membatasi cairan pada inti sel


(nukleoplasma) dengan cairan di luar inti sel, tempat
terdapatnya organel sel (sitoplasma). Organisme prokariotik
tidak mempunyai membran inti sel, sedangkan organisme
eukariotik mempunyai membran inti sel. Oleh karena itu,
eukariotik dikatakan mempunyai inti sel (nukleus) sejati
Pembelahan biner pada organisme prokariotik
terjadi pada bakteri. DNA bakteri terdapat pada
daerah yang disebut nukleoid. DNA pada bakteri
relatif lebih kecil dibandingkan dengan DNA pada
sel eukariotik. DNA pada bakteri berbentuk tunggal,
panjang dan sirkuler sehingga tidak perlu dikemas
menjadi kromosom sebelum pembelahan.Berikut
adalah gambar Proses pembelahan sel pada bakteri
Contoh organisme eukariotik yang mengalami pembelahan
biner adalah Amoeba. Berikut dibawah ini adalah proses
pembelahan pada amoeba
2. Pembelahan Tidak Langsung
a. Mitosis
Pembelahan mitosis merupakan pembelahan sel yang
menghasilkan 2 buah sel anak yang identik, terjadi pada
sel tumbuhan maupun hewan. yaitu sel-sel anak yang
memiliki jumlah kromosom sebanyak yang dimiliki oleh
sel induknya. Mitosis merupakan periode pembelahan
sel yang berlangsung pada jaringan titik tumbuh
(meristem), seperti pada ujung akar atau pucuk tanaman.
Proses mitosis terjadi dalam 4 fase, yaitu profase,
metafase, anafase, dan telofase. Fase mitosis tersebut
Ciri-ciri pembelahan mitosis:
1.Berlangsung pada sel somatik
2.Menghasilkan 2 buah sel anakan yang identik dengan
induknya.
3.Terjadi satu kali pembelahan, meliputi: Profase –
Metafase – Anafase – Telofase
4.Antara pembelahan satu dengan pembelahan
berikutnya diselingi dengan Interfase (istirahat tidak
membelah)
5.Sel anak mempunyai jumlah kromosom yang sama
dengan induk, sifatnya sama dengan induk
6.Sel anak mampu membelah lagi
7.Dapat terjadi pada organisme usia muda, dewasa,
ataupun usia tua.
A. Profase B. Metafase C.Anafase D.Telofase
a. Profae
Membrane inti dan anak menghilang–Benang-benang
kromatin membentuk kromosom–Pada sel hewan,
sentriol membelah dan bergerak ke arah kutub–
Kromosom menduplikasi diri menjadi sepasang
kromatid–Di sekitar sentriol terbetuk benang-benang
spindel

b. Metafase
Benang-benang spindel kemudian sudah telihat jelas
dan mengikat sentromer dari setiap kromosom–
kemudian kromosom berada di bidang ekuator, pada
proses ini kromosom sudah mulai terlihat jelas.
c. Anafase
Pada proses ini, benang0benang spindel mulai memendek–kemudian
kromatid menuju kutup yang berlawanan–pada akhir pembelahan,
membran sel mulai melekuk.

d. Telofase
Pada tahap ini mulai terbentuk tahap inti–kemudian kromatid menipis dan
mulai terbentuk anak inti–sitoplasma mulai menebal dan terjadi
sitokinesis. Sitokinesis adalah proses dimana sel membelah sitoplasma
untuk menghasilkan dua sel anak. Sebagai langkah terakhir dalam
pembelahan sel mitosis setelah, sitokinesis adalah proses hati-hati diatur
bahwa sinyal awal generasi selular baru.Terdapat perbedaan mendasar
antara mitosis pada hewan dan pada tumbuhan. Pada hewan terbentuk
aster dan terbentuknya alur di ekuator pada membran sel pada saat
telofase, sehingga kedua sel anak menjadi terpisah.
Tujuan dari pembelahan mitosis pada makhluk hidup bersel banyak adalah
memperbesar ukuran tubuh dan mengganti sel-sel tubuh yang mengalami
kerusakan. Adapun bagi makhluk hidup bersel satu, mitosis bertujuan untuk
memperbanyak jumlah sel dan mempertahankan diri dari kepunahan.
b. Meiosis
Meiosis adalah Proses di mana jumlah kromosom menjadi
setengahnya selama pembentukan gamet. Dalam meiosis, sel
yang berisi kromosom diploid diubah menjadi empat sel
Kebanyakan sel tumbuhan dan hewan merupakan diploid.
Istilah diploid berasal dari Diplos Yunani, yang berarti “ganda”
atau “dua”; istilah ini menyiratkan bahwa sel-sel tumbuhan
dan hewan memiliki dua set kromosom.
Meiosis terjadi dengan serangkaian langkah-langkah yang menyerupai langkah-
langkah mitosis. Dua fase utama meiosis terjadi: meiosis I dan meiosis II. Selama
meiosis I, satu sel membelah menjadi dua. Selama meiosis II, dua sel masing-masing
membagi lagi. Tahapan demarkasi sama mitosis terjadi dalam meiosis I dan meiosis
II.
Seperti ditunjukkan dalam Gambar 1, pertama, kromosom sel sebagai duplikat dan
meneruskan menjadi dua sel. Kromosom dari dua sel kemudian memisahkan dan
meneruskan menjadi empat sel anak. Sel induk memiliki dua set kromosom dan
diploid, sedangkan sel anak memiliki satu set kromosom masing-masing dan haploid.
Sinapsis dan pindah silang terjadi di tahap Profase I.
Para anggota masing-masing pasangan kromosom dalam sel disebut kromosom
homolog. kromosom Homolog yang serupa tetapi tidak identik. Mereka dapat
membawa versi yang berbeda dari informasi genetik yang sama. Sebagai contoh, satu
kromosom homolog dapat membawa informasi untuk rambut pirang sedangkan
kromosom homolog lain mungkin membawa informasi untuk rambut hitam.
Ketika sel mempersiapkan untuk memasuki meiosis, masing-masing kromosom yang
telah diduplikasi, seperti pada mitosis. Setiap kromosom sehingga terdiri dari dua
kromatid.
1. Profase I

Pada tahap ini, benang-benang kromatin akan mengalami proses pemendekan


dan penebalan sehingga bisa membentuk sebuah kromosom. Pada setiap bagian
dari kromosom yang terdiri dari dua bagian kromatid yang akan bergabung
dengan homolognya sendiri. Proses tersebut biasanya dinamakan dengan proses
sinapsis. Pasangan-pasangan dari kromosom yang memiliki sifat homolog
terseut akan terlihat memiliki empat buah kromatid sehingga biasa dinamakan
dengan tetrad.

Pada saat proses pembentukan sebuah tetrad, maka proses pertukaran antar
bagian dari kromatid bisa terjadi. Hal ini biasa dinamakan sebagai proses pindah
silang atau (sering disebut dengan crossing over). Selanjutnya bagian inti
kemudian akan melakukan proses menghilang dan juga pada benang-benang
spindel dapat dibentuk. Benang-benang spindel akan membawa bagian tetrad
untuk menuju ke bagian bidang pembelahan atau sering disebut dengan bidang
ekuator.
Peristiwa pindah silang (crossing over) tersebut yang terjadi pada tahap profase I adalah
penyebab terjadinya perbedaan antara sifat yang dimilki pada sel-sel hasil pembelahan
sel secara meiosis. Hal tersebut, juga bisa mengakibatkan tidak adanya kromosom-
kromosom yang benar-benar tampak dan terlihat mirip. Tentunya dalam tahapan ini
akan sangat berpengaruh terhadap sifat-sifat yang dimiliki oleh sel-sel keturunannya.
Pada tahapan profase I, terbagi menjadi beberapa bagian subfase yang berdasarkan
struktur dan juga tingkah laku dari kromosom. Berikut ini adapun ciri dari masing-
masing subfase, yakni sebagai berikut :
• Leptoten
Kromatin yang mengalami proses kondensasi menjadi sebuah kromosom,
maka pada bagian tulang masing-masing akan melekat pada bagian selaput
inti yang biasa disebut dengan plak (plaque), kemudian pada bagian
kromosom akan melakukan proses replikasi (penggandaan) menjadi dua
buah bagian, tetapi pada bagian sentromernya akan tetap satu bagian saja
sehingga bisa disebut dengan kromatid. Kedua bagian kromatid masih akan
tersusun dengan susunan yang sangat rapat.
•Zigoten
Kromosom yang mempunyai sifat homolog akan melakukan proses sinapsis yang
dimulai dari bagian tepi selaput inti. Pada akhirnya pada bagian seluruh panjang
kromosom yang saling bergandengan dengan sangat rapat sesuai dengan letak-letak
gen yang juga saling berpasang-pasangan pada setiap bagian kromosom. Pada saat
ini, bagaian lengan dari kromatid sendiri sudah mulai melakukan proses
perenggangan sehingga pada kromosom yang memiliki sifat homolog akan terlihat
menjadi serangkai empat yang seing disebut dengan tetrad.
•Pakiten
Banyak terjadi pembentukan bintil-bintil rekombinasi pada sepanjang bagian
kromatid yang memungkinkan untuk terbentuknya sebuah chiasma, kemudian
akan disusul dengan proses terjadinya pindah silang (ataupun sering disebut
dengan crossing over) antara bagian kromosom yang memiliki sifat homolog.
•Diploten
Dalam proses penggandengan bagian kromosom yang memiliki sifat homolog akan
melakukan proses perenggangan meskipun demikian masih akan terjadi chiasma
pada berbagai bagain suatu tempat. Selain itu, juga akan terjadi proses
peningkatan seperti pada aktivitas-aktivitas transkripsi untuk melakukan proses
sintesis pada RNA
•Diakinesis
Bagian kromosom akan semakin berkondensasi, sehingga pada ujung-ujungnya
akan lepas dari bagian selaput inti, kemudian juga akan terjadi proses
penghentian pada transkripsi dan chiasma yang masih akan terjadi antara
kromosom yang memiliki sifat homolog.
2. Metafase I
Pada fase ini, maka kromosom akan bergerak menuju bagian bidang ekuator atau
bidang pembelahan, dan pada kromosom yang memiliki sifat homolog akan tetap saling
bergandengan, dan juga chiasma akan tetap ada
3. Anafase I
Pada fase ini, maka kromosom yang memiliki sifat homolog akan berpisah dan juga
bergerak ke bagian kutub yang saling berseberangan, chiasma dan proses pindah silang
(crossing over) akan selesai.

4. Telofase I
Pada fase ini, akan terjadi proses sitokinesis sehingga akan terbentuk 2 buah sel yang
masing-masing pada bagian yang memiliki satu buah inti dengan bagian sebelah dari
kromosom yang memiliki sifat homolog. Pada setiap bagian kromosom yang memiliki
sifat homolog terdiri dari dua buah kromatid yang pada bagian sentromernya masih
saling bergabung satu dengan yang lainnya.
Tahap Meiosis II
1. Profase II
Pada fase ini, biasanya diawali dengan proses pembelahan sel pada dua buah sentriol
sehingga bisa menjadi dua buah bagian dan juga akan bergerak menuju bagian kutub yang
saling berlawanan arah. Kemudian, mikrotubulus akan membentuk benang-benang
spindel dan juga membentuk membran inti. Selanjutnya nukleolus akan lenyap.
2. Metafase II
Pada fase ini, bagian kromatid akan bergerak menuju ke bagian bidang ekuator atau
bidang pembelahan. Bagian sentromer yang terikat oleh benang-benang spindel yang
berasal dari bagian sentriol.
3. Anafase II
Pada fase ini, bagian kromatid yang berpisah akan membentuk sebuah kromosom dengan
bagian sentromernya sendiri-sendiri, selanjutnya akan bergerak menuju ke bagian kutub
yang saling berlawanan arah. Pada fase ini juga akan terbentuk sebuah kromosom
rekombinasi.
4. Telofase II
Pada fase ini, bagian kromosom yang telah sampai pada bagian kutub, dan
selanjutnya akan mengalami proses dekondensasi yang akan menjadi kromatin
dan juga akan terbentuk bagian selaput inti di bagian sekeliling inti tersebut oleh
mikrotubulus. Proses berikutnya adalah terjadi juga proses sitokinesis sehingga
akan terjadi pembentukan 4 buah sel yang baru.
Proses pembelahan sel secara meiosis mempunyai arti yang sangat penting dalam dunia
kehidupan khususnya dalam hal pembelahan sel. Hal ini diakibatkan oleh beberapa
faktor, yakni :
Pembelahan sel secara meiosis akan menjaga dan memelihara jumlah kromosom yang
dimiliki oleh setiap makhluk hidup.
Adanya proses pindah silang (crossing over) akan memungkinkan proses terjadinya
pertukaran-pertukaran gen yang nantinya akan menimbulkan berbagai macam variasi
genetik di antara spesies-spesies
Gametogenesis pada Hewan
Gametogenesis merupakan proses pembentukan sel-sel gamet di dalam tubuh makhluk hidup.
Pada proses perkembangbiakan generatif (seksual) hewan maupun tumbuhan, bahan baku
tersebut berupa sel kelamin yang disebut gamet. Gamet jantan dan betina diperlukan untuk
membentuk zigot, embrio, kemudian individu baru. Gametogenesis melibatkan pembelahan
meiosis dan terjadi pada organ reproduktif. Pada hewan dan manusia, gametogenesis terjadi
pada testis dan ovarium, sedangkan pada tumbuhan terjadi pada putik dan benang sari. Hasil
gametogenesis adalah sel-sel kelamin, yaitu gamet jantan (sperma) dan gamet betina (ovum
atau sel telur).
A. Gametogenesis pada Hewan
Gametogenesis pada hewan yang dibagi menjadi dua, yaitu spermatogenesis dan
oogenesis. Spermatogenesis merupakan proses pembentukan gamet jantan (sperma).
Sementara oogenesis adalah proses pembentuk an gamet betina (ovum atau sel telur).
Gametogenesis memegang peranan yang sangat penting dalam perkembangbiakan hewan.
Spermatogenesis dan Oogenesis termasuk pembelahan meiosis, karena terjadi di jaringan
organ reproduksi dan menghasilkan 4 sel anak yang haploid.
1. Spermatogenesis
Spermatogenesis adalah peristiwa yang menghasilkan gamet jantan
(spermatozoa). Pada spermatogenesis terjadi pembelahan meiosis yang
akan menghasilkan 4 sperma. Spermatogenesis berlangsing pada testis.
Spermatogenesis berawal dari sel induk sperma atau spermatogenium
bersifat diploid (2n). Spermatogenesis mengandung 23 pasang kromosom
(46 kromosom).
1. Tahapan Spermatogenesis
Yaitu tahapan spertogonium yang bermitosis menjadi spermatid primer.
Proses ini dipengaruhi oleh sel sertoli yang memberi nutrisi nutrisi kepada
spermatogonium sehingga dapat berkembang menjadi spermatotid.

2. Tahapan Meiosis
Merupakan tahapan spermatosis primer bermitosis I membentuk
spermatosit sekunder dan langsung terjadi meiosis II yaitu pembentukan
spermatid dari spermatosit sekunder.
3. Tahapan Spermatogenesis
Merupakan tahapan terakhir pembentukan spermatozoa yang di
dalamnya terjadi transformasi dari spermatid menjadi spermatizia.
Setelah membentuk spermatozoa ,sperma ini terdiri dari tiga bagian
yaitu sperma, leher sperma dan ekor sperma.
2.Oogenesis
Oogenesis adalah peristiwa yang menghasilkan gamet betina (ovum). Pada
oogenesis akan menghailkan satu sel telur yang fertil dan tiga polosit yang
steril. Oogenesis berlangsung dalam indung telur (ovarium). Sel telur
berasal daru sel induk telur (ooginium). Ooginium bersifat diploid (2n)
serta mengandung 46 kromosom. Tahapan oogenesis adalah sebagai
berikut.
1. Oogonium mengalami pembelahan mitosis dan berubah menjadi
oosit primer yang memiliki 46 kromosom. Oosit primer melakukan
meiosis (tahap I) menghasilkan dua sel anak yang ukurannya tidak
sama.

2. Sel anak lebih besar adalah oosit sekunder yang bersifat haploid
(n). Ukurannya dapat mencapai ribuan kali lebih besar dari yang lain
karena berisi lebih banyak sitoplasma dari oosit primer lain
3. Sel anak yang kini lebih kecil disebut badan polar pertama yang kemudian
membelah lagi.
4. Oosit sekunder meninggalkan folikel ovarium menuju tuba fallopi. Apabila
oosit sekunder dibuahi oleh sel sperma (fertilisasi), maka akan mengalami
pembelahan meiosis yang kedua. Begitu pula dengan badan polar pertama
membelah menjadi dua badan polar kedua yang akhirnya mengalami
degenerasi.
5. Selama pembelahan meiosis kedua,oosit sekunder menjadi bersifat
haploid (n) dengan 23 kromosom dan selanjutnya disebut dengan ootid.
Ketika inti nukleus sperma dan ovum siap melebur menjadi satu, saat juga
ootid kemudian mencapai perkembangan akhir atau finalnya menjadi
ovum yang matang.
Gametogenesis pada Tumubuhan Tingkat tinggi
Gametogenesis pada tumbuhan tingkat tinggi terjadi pada bunga.
Pembentukan gamet jantan (Mikrosporogenesis) terjadi di kepala sari.
Sedangkan pembentukan gamet betina (megasporogenesis) berlangsung
pada kandung lembaga dalam bakal biji tumbuhan berbiji (gametofit
bentina). Tahapan mikrosporogensis dan makrosporogensis seperti
berikut.
a. Mikrosposogenesis
Mikrosporogenesis adalah proses pembentukan gamet jantan
(sperma) yang berlangsung pada bunga, yaitu di dalam serbuk sari
dari bagian dari kepala sari (antera) yang di dalamnya terdapat kantong
serbuk sari atau milrosporangium. Proses mikrosporogenesis
berlangsung sebagai berikut.
1. Sel induk mikrospora (mikrosporofit) membelah secara meiosis I
menghasilkan sepasang sel haploid (n).
2.Sepasang sel haploid membelah secara meiosis II dan
menghasilkan empat mikrospora haploid (n) yang
berkelompokmenjadi satu (tetrad).
3.Setiap Mikrospora mengalami kariokenesis (pembagian inti) sehingga
menghasilkan dua inti diploid (2n)
4. Inti generatif membelah secara mitosis tanpa sitokenesis (pembagian
sitoplasma) dan kemudian menghasilkan dua inti sperma, tetapi inti tidak
membelah.
b. Megasporogenesis
Megasporogenesis atau makrosporogensis adalah proses pembentukan
gamet betina (ovum) yang berlangsung dalam bakal buah (ovarium) dan
menghasilkan kandung lembaga. Proses megasporogenesis berlangsung
sebagai berikut.
1. Sebuah sel induk megaspora diploid (megasporosit) dalam `ovarium
mengalami meiosis I. Kemudian menghasilkan dua sel haploid (n)
2. Keuda sel haploid mengalami meiosis II dan menghasilkan empat
megaspora haploid (n), yang tiga di antaranya mengalami degenerasi
3. Megaspora yang masih hidup mengalami tiga kai kariokinesis tanpa
sitiokinesis. Kemudian menghasilkan sel besar (kandung lembaga
muda)dan 8 inti haploid.
4. Dalam megaspora, empat inti berada pada sisi kalaza dan empat inti
di dekat mikrofil.
5. Selanjutnya satu inti dari tiap tiap sisi menuju ke pusat dan menyatu
membentuk kandung lembaga sekunder yang bersifat diploid (2n).
6. Tiga inti pada kalaza disebut antipoda. Dua inti dekat mikrofil disebut
sinergid dan ditengahnya terdapat sel telur

Anda mungkin juga menyukai