Anda di halaman 1dari 13

Kelompok 1

Muhammad Rifqi Aufa Daffa (P1337437118003)


Faisal Adhi Nugroho (P1337437118011)
Nabilla Almira (P1337437118014)
Yonathan Risky Kurniawan (P1337437118016)
Safira Noor Hafiidha (P1337437118021)
Ian Rizqi Firmansyah (P1337437118027)
Donna Maulida Mawarni (P1337437118028)
Galuh Roro Pembayun (P1337437118069)
ANALGETIKA

2
3
Obat ini digunakan untuk membantu meredakan sakit, sadar tidak sadar kita sering mengunakannya
misalnya ketika kita sakit kepala atau sakit gigi, salah satu
komponen obat yang kita minum biasanya mengandung analgetik atau pereda nyeri. Pada
umumnya (sekitar 90%) analgetik mempunyai efek antipiretik.

4
Berdasarkan struktur kimia dan nyeri yang dapat dihilangkan, analgetik dibagi 2:

Analgetik Narkotik/Opioid

Ada 2 jenis analgetik


Analgetik Non-
Narkotik/perifer

5
1. Analgetik Opioid/Narkotika
Kelompok obat yang memiliki sifat seperti opium atau morfin, dan
digunakan untuk meredakan atau menghilangkan rasa nyeri spt pada fractura
dan kanker.

Contohnya: Morfin HCL, Kodein (tunggal atau kombinasi dg paracetamol),


Fentanil HCL, Petidin, Tramadol.

6
2. Analgetik Non-Narkotik
dikenal dengan istilah analgetik perifer, terdiri dari obat-obat yg
tidak bersifat narkotik, tidak berpengaruh pd system susunan saraf pusat
dan tidak bekerja sentral. Bersifat tidak adiktif dan kurang kuat
dibandingkan dg analgetik narkotik.
Contoh: Ibupropen, Paracetamol/acetaminophen, asam mefenamat

7
CARA KERJA OBAT
ANALGETIK
 Mekanisme kerja Analgetik Opioid
mekanisme kerja utamanya ialah menghambat enzim sikloogsigenase dalam pembentukan
prostaglandin yang dikaitkan dengan kerja analgetiknya dan efek sampingnya.
 Mekanisme kerja obat Analgetik Perifer
dengan cara menghambat secara langsung dan selektif enzim-enzim pada sistem saraf
pusat yang mengkatalisis biosintesis prostaglandin, seperti siklooksigenase, sehingga mencegah
sensitisasi reseptor rasa sakit oleh mediator-mediator rasa sakit. Selain itu juga mempunyai
efek antipiretik dengan mempengaruhi hipotalamus.

9
INDIKASI dan
KONTRAINDIKASI
OBAT ANALGETIK
1. Analgetik Opioid
 Morfin dan Alkaloid Opium
1) Indikasi
• Meredakan atau menghilangkan nyeri hebat yang tidak dapat diobati dengan dengan analgesic non-opioid.
• Mengurangi atau menghilangkan sesak napas akibat edema pulmonal yang menyertai gagal jantung kiri.
• Mengehentikan diare

2) Kontraindikasi
Orang lanjut usia dan pasien penyakit berat emfisema, kifoskoliosis, korpulmonarale kronik, dan obesitas yg
ekstrim.

11
 Meperidin dan Derivat Fenilpiperidin Lain
1) Indikasi
• Meperidin hanya digunakan untuk menimbulkan analgesia.
• Meperidin digunakan juga untuk menimbulkan analgesia obstetric dan sebagai obat praanestetik.
2) Kontraindikasi
Pada pasien penyakit hati dan orang tua dosis obat harus dikurangi karena terjadinya perubahan pada
disposisi obat. Selain itu dosis meperidin perlu dikurangi bila diberikan bersama antisipkosis, hipnotif sedative
dan obat-obat lain penekanSSP. Pada pasien yang sedang mendapat MAO inhibitor pemberian meperidin dapat
menimbulkan kegelisahan, gejala eksitasi dan demam.

12
 Meperidin dan Derivat Fenilpiperidin Lain
1) Indikasi
• Meperidin hanya digunakan untuk menimbulkan analgesia.
• Meperidin digunakan juga untuk menimbulkan analgesia obstetric dan sebagai obat praanestetik.
2) Kontraindikasi
Pada pasien penyakit hati dan orang tua dosis obat harus dikurangi karena terjadinya perubahan pada
disposisi obat. Selain itu dosis meperidin perlu dikurangi bila diberikan bersama antisipkosis, hipnotif sedative
dan obat-obat lain penekanSSP. Pada pasien yang sedang mendapat MAO inhibitor pemberian meperidin dapat
menimbulkan kegelisahan, gejala eksitasi dan demam.

13

Anda mungkin juga menyukai