Anda di halaman 1dari 18

REFERAT

MOTION SICKNESS

Muamar Ghiffary
111 2015 2210
Pembimbing :
dr. H. A. Baso Sulaiman, Sp. THT-KL (K), MARS
ILMU KESEHATAN THT-KL
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
LATAR BELAKANG
Suatu kondisi dimana ada
perbedaan sinyal yang diterima
Motion Sickness otak dari mata dan organ-organ
(Kinetosis) sensitif terhadap posisi lainnya
termasuk sistem vestibular
mengenai posisi tubuh.

merupakan respon yang normal


untuk stimulasi terhadap
Kondisi yang ditandai dengan
individu yang tidak familiar yang
pucat, mual, dan muntah
karenanya harus dilakukan
adaptasi.
DEFINITION

Disorder characterized by
Frozen Shoulder progressive pain and
stiffness of the shoulder

The term adhesive


capsulitis implies that the
shoulder joint capsule has
Adhesive Capsulitis
adhesions and
inflammation that limits the
motion of the shoulder.
ANATOMY DAN FISIOLOGI
Telinga bagian dalam (secara medis dikenal sebagai sistem vestibular),
berkaitan dengan keseimbangan dan posisi tubuh. Kemungkinan besar, faktor
inilah yang paling penting ketika seseorang mengalami mabuk perjalanan.
Sistem vestibular membantu Otak kita untuk menentukan:
 Apakah sedang bergerak maju dan mundur (seperti ketika
berjalan).
 Apakah sedang mengalami percepatan atau perlambatan
(seperti ketika berada dalam mobil yang sedang digas atau
direm).
 Apakah sedang beralih/berputar/berbelok dari satu sisi ke sisi
lainnya (seperti ketika pesawat terbang beralih dari satu sisi ke
sisi lainnya).
 Apakah Anda sedang bergerak ke atas atau ke bawah (seperti
mendaki atau menuruni tangga).
 Apakah Anda merasakan efek gravitasi atau tidak (yang Anda
alami saat naik lift)
VISUAL

Komponen kedua yang menentukan posisi dan gerakan


tubuh kita adalah mata. Mata membantu otak kita
menentukan di mana lokasi tubuh kita dengan melihat
benda-benda di sekitarnya.
PROPRIOSEPTOR (PROPRIOCEPTORS/PROPRIOCEPTION)

• Komponen ketiga yang membantu menentukan apakah tubuh kita sedang


diam atapun bergerak adalah proprioseptors.
• Impuls propriosepsi berasal dari tendo, otot dan rasa raba mekanis. Impuls
ini terutama didapatkan dari otot dan tendo spinal untuk menyokong postur
tubuh terutama bagian leher (mengatur posisi kepala). Impuls yang ada
kemudian di salurkan ke cerebellum untuk dikoordinasikan di nucleus fastigii
lalu dilanjutkan ke nucleus vestibularis.
• Sistem equilibrium tubuh selalu bekerja sama antara
ketiga impuls masuk tersebut dalam suatu kondisi yang
seimbang (inhibitorik dan eksitatorik).
• Semisal pada system vestibular, terdapat organ di telinga
kanan dan lainnya di telinga kiri. Percepatan angulasi ke
kanan akan membuta vestibular kanan mengalami eksitasi
dan kiri inhibisi dengan melibatkan impuls dari
propriosepsi dan mata juga. Jika ini tidak seimbang maka
dapat terjadi mabuk perjalanan
• Sistem equilibrium tubuh selalu bekerja sama antara
ketiga impuls masuk tersebut dalam suatu kondisi yang
seimbang (inhibitorik dan eksitatorik).
DEFINISI
Motion sickness atau kinetosis,
juga dikenal sebagai penyakit
perjalanan, adalah suatu kondisi
dimana ada perbedaan antara sinyal
yang diterima otak dari mata dan
organ-organ sensitif terhadap posisi
lainnya termasuk sistem vestibular
mengenai posisi tubuh. Penyakit
disekitar kita ini diindentifikasikan
dengan terminologi sebagai mabuk
laut, mabuk udara, mabuk darat,
mabuk ski, dan bahkan mabuk gajah
atau unta.
EPIDEMIOLOGI
Prevalensi dari motion sickness
• hampir 80% dari populasi mengalaminya.
• Perahu kecil dan mobil cenderung yang paling provokatif
merangsang terjadinya motion sickness.
• Lebih sering terjadi pada wanita (terutama selama
kehamilan), anak-anak usia 2-12 tahun, dan orang dengan
migrain.
• Penelitian di India mengatakan prevalensi motion sickness
adalah sekitar 28%, wanita lebih rentan (27%) dari pria
(16,8%). Individu yang aktif lebih jarang terkena.
PATOFISIOLOGI
Teori darah dan • Teori ini menjelaskan bahwa muntah adalah respon refleks dari iritasi mukosa
lambung. Dan dari teori darah yaitu karena aliran darah yang sedikit ke otak
sistem meyebabkan iritasi pada mata dan secara cepat menyebabkan spasme kapiler
otak yang menyebabkan muntah. Dan teori ini ditolak karena individu yang

pencernaan kehilangan fungsi vestibular kebal terhadap penyakit ini.

• Sistem vestibuler bertindak sebagai detektor toksin. Otak berkembang untuk


Teori detektor mengetahui setiap perubahan yang terjadi di sistem vestibular, visual dan
informasi kinetotik sebagi bukti dari malfungsi sistem saraf pusat. Inisiasi
muntah adalah sebagai pertahanan melawan neurotoksin yang mungkin
toksin termakan. Sistem detektor toksin yang utama adalah kemoreseptor di nervus
vagus dan di batang otak.

Teori • berhubungan dengan perangsangan penyakit sebagai perbedaan antara sistem


vestibular sebagai transduser dengan indera lain sebagai sinyal atau antara

perbedaan kanalis semisirkularis dan otolith yang lebih spesifik terhadap tubuh yang
bergerarak. Bagaimanapun juga, teori ini kurang dapat menjelaskan dan tidak
dapat mengindentifikasi kenapa beberapa keadaan dapat memprovokasi dan
sensori keadaan yang lain tidak.
Hipotesis yang paling umum untuk penyebab penyakit gerakan
adalah bahwa ia berfungsi sebagai mekanisme pertahanan terhadap
neurotoksin. Para post rema daerah di otak yang bertanggung jawab
untuk merangsang muntah saat racun terdeteksi dan untuk
menyelesaikan konflik antara visi dan keseimbangan. Ketika merasa
gerak tetapi tidak melihat itu (misalnya, dalam sebuah kapal tanpa
jendela), telinga bagian dalam mengirimkan ke otak bahwa itu indra
gerak, tapi mata memberitahu otak bahwa semuanya masih diam.
Sebagai hasil dari kejanggalan tersebut, otak akan sampai pada
kesimpulan bahwa salah satu dari mereka berhalusinasi dan
selanjutnya menyimpulkan bahwa halusinasi adalah karena
menelan racun. Otak merespon dengan muntah merangsang, untuk
membersihkan toksin seharusnya.
GEJALA KLINIS

Pusing Gangguan
nonvertiginous epigastrik

Gejala pada Gejala-gejala


kulit dari SSP
BERDASARKAN TINGKAT KEPARAHAN
Tingkat Keparahan Tanda Gejala
Ringan • Menguap/mengantuk
• Bersendawa
• Wajah dan sekitar mulut pucat
• Mulas
• Hipersalivasi

Sedang • Keringat dingin


• Peningkatan suhu tubuh
• Hiperventilasi
• Mual, Muntah
• Pusing
Berat • tidak mampu berjalan
• Kehilangan keseimbangan
• Muntah terus-menerus
PENATALAKSANAAN
Obat Rute Dosis dewasa (mg) Onset (Jam ) Durasi (Jam)
12–24
Cyclizine Oral 50 0.5–1

Dimenhydrinate Oral 50–100 2 8


12–24
Meclizine Oral 25–50 0.5–1

4–6
Diphenhydramine Oral 25–50 0.25–0.5

8–12
Promethazine Oral 25 0.5–1

12
Buclizine Oral 50 0.5

Scopolamine Patch Dermal 0.4–0.8 1 8

Tablet Oral 1.5 4–6 72


PENCEGAHAN
 Diet
 Aktivitas : memahami dan menyadari situasi
dan gerakan yang cenderung mengakibatkan
motion sickness
 Habituasi : menyesuaikan diri dengan
rangsangan gerak
 Posisi tubuh
 Hindari rangsangan berbahaya seperti bau
 Meminum obat antimotion sickness
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai