Virga ND
17-017
Fungsi Ginjal
• Mempertahankan keseimbangan air (H20) di tubuh
• Mengatur osmolaritas cairan tubuh
• Mengatur komposisi elektrolit cairan ekstrasel
• Kadar Na+ , K+, Ca2+, Mg2+, Chlorida (Cl-) & Fosfat (PO43-)
• Imbangan asam basa (H+ & HCO3-)
• Mempertahankan volume plasma yang penting dalam pengaturan
jangka-panjang tekanan darah
• Mengekskresi sisa metabolisme (urea, urobilinogen, asam urat,
creatinin) & benda asing (sakarin, benzoat, obat, pestisida)
• Menghasilkan eritropoietin, suatu hormon yang merangsang produksi
sel darah merah
• Menghasilkan renin, suatu hormon enzimatik yang memicu suatu
reaksi berantai yang penting dalam konservasi garam oleh ginjal.
• Mengubah vitamin D menjadi bentuk aktifnya
Nefron
Membran basal adalah lapisan gelatinosa aselular yang terbentuk dari kolagen dan
glikoprotein yang tersisip di antara glomerulus dan kapsula Bowman. Kolagen
menghasilkan kekuatan struktural, dan glikoprotein menghambat filtrasi protein
plasma yang kecil.
Lapisan dalam kapsula Bowman. Lapisan ini terdiri dari podosit, sel mirip gurita yang
mengelilingi kuntum glomerulus. Celah sempit di antara prosesus-prosesus kaki yang
berdampingan, yang dikenal sebagai celah filtrasi, membentuk jalur tempat cairan
meninggalkan kapiler glomerulus menuju lumen kapsula Bowman.
GAYA-GAYA YANG BERPERAN DALAM
FILTRASI GLOMERULUS
TRANSPOR TRANSEPITEL
Untuk dapat direabsorpsi, suatu 1. Bahan harus meninggalkan cairan tubulus dengan
bahan harus melewati lima sawar melewati membran luminal sel tubulus.
terpisah: 2. Bahan harus melewati sitosol dari satu sisi sel tubulus
ke sisi lainnya.
3. Bahan harus melewati membran basolateral sel
tubulus untuk masuk ke cairan interstisium.
4. Bahan harus berdifusi melalui cairan interstisium.
5. Bahan harus menembus dinding kapiler untuk masuk
keplasma darah
jenis reabsorpsi tubulus-pasif dan aktif bergantung pada apakah diperlukan
pengeluaran energi lokal untuk mereabsorpsi bahan tertentu.
Pada reabsorpsi pasif, semua tahap dalam transpor transepitel suatu bahan
dari lumen tubulus ke plasma bersifat pasif, yaitu tidak ada pengeluaran
energi pada perpindahan neto bahan, yang terjadi dengan menuruni gradien
elektrokimia atau osmotik.
Sistem hormon terpenting dan paling terkenal yang terlibat dalam regulasi Na+
adalah sistem renin-angiotensinaldosteron (SRAA). Sel granular aparatus
jukstaglomerulus mengeluarkan suatu hormon enzimatik, renin, ke dalam
darah sebagai respons terhadap penurunan NaCl, volume CES, dan tekanan
darah arteri.
angiotensin II merangsang
rasa haus (meningkatkan
asupan cairan) dan
merangsang vasopresin
(suatu hormon yang
meningkatkan retensi H20
oleh ginjal),
Pada proses ini, karier simport khusus, seperti kotranspor glukosa dan
asam amino (sodium and glucose cotransporter, SGLT) yang hanya
terdapat di tubulus proksimal secara simultan memindahkan Na+ dan
molekul organik spesifik dari lumen ke dalam sel.
Setelah diangkut ke dalam sel tubulus, glukosa dan asam amino akan
berdifusi secara pasif masuk ke dalam plasma, dipermudah oleh karier
yang tidak memerlukan energi, seperti glucose transporter (GLUT)
Reabsorbsi Fosfat dan kalium
reabsorpsi P043- dan Ca2+ juga berada di bawah kontrol hormon. Hormon
paratiroid dapat mengubah ambang ginjal untuk P043- dan Ca2+ sehingga
jumlah elektrolit-elektrolit yang ditahan ini dapat disesuaikan bergantung pada
kebutuhan sesaat tubuh
REABSORPSI AKTIF NA+ MENYEBABKAN
REABSORPSI PASIF CI-, H20, DAN UREA
Reabsorpsi Klorida
Ion klorida yang bermuatan negatif direabsorpsi secara pasif menuruni gradien listrik
yang tercipta oleh reabsorpsi aktif ion natrium yang bermuatan positif.
Reabsorpsi Air
direabsorpsi secara pasif di seluruh panjang tubulus karena H20 secara osmosis mengikuti
Na+ yang direabsorpsi secara aktif.
Dari H20 yang difiltrasi, 65% direabsorpsi secara pasif pada akhir tubulus proksimal.
Sebanyak 15% direabsorpsi di ansa Henle.
Sisa 20%-nya direabsorpsi dalam jumlah bervariasi di tubulus distal dan koligentes; jumlah
yang direabsorpsi di tubulus distal dan koligentes berada di bawah kontrol langsung
hormon, bergantung pada status hidrasi tubuh.
Reabsorpsi Urea Reabsorpsi H20 yang berlangsung secara osmosis di tubulus proksimal
akibat reabsorpsi aktif Na+ menghasilkan gradien konsentrasi untuk urea yang mendorong
reabsorpsi pasif bahan sisa ini
Produk Sisa Yang Tidak Diperlukan Tidak Direabsorpsi
Produk-produk sisa lainnya yang difiltrasi, misalnya fenol (berasal dari berbagai
makanan), kreatinin, dan asam urat juga terkonsentrasi di dalam cairan tubulus
sewaktu H20 meninggalkan filtrat untuk masuk ke plasma.
molekul urea, karena merupakan bahan sisa yang terkecil, adalah satu satunya zat sisa
yang secara pasif direabsorpsi.
Bahan-bahan sisa lainnya tidak dapat meninggalkan lumen karena mereka tidak dapat
menembus dinding tubulus.
tetap berada di tubulus dan diekskresikan di urine dalam konsentrasi tinggi.