Rna, PPT Stroke Hemoragic
Rna, PPT Stroke Hemoragic
“STROKE HEMORAGIC”
KELOMPOK II :
1. Ernestina da silva Guterres (Sr)
2. Rinna Merlin Sorongan
3. Charlos O. Palango
4. Idawanti Rema
5. Yulita Token
6. Alisyah sri astute
DEFINISI
e. Factor resiko
1) Yang tidak dapat diubah : riwayat keluarga, riwayat TIA atau stroke,
riwayat jantung koroner, usia.
2) Yang dapat diubah : hipertensi, diabetes militus, merokok,
penyalagunaan obat dan alkohol.
Patofisiologi
a. Perdarahan intraserebral
Perdarahan intraserebral ditemukan pada 10% dari seluruh kasus stroke, terdiri
dari 80% di hemisfer otak dan sisanya di batang otak dan serebelum.
Yang gejala klinisnya adalah:
1) Onset perdarahan bersifat mendadak, terutama sewaktu melakukan
aktivitas dan dapat didahului oleh gejala prodromal berupa peningkatan
tekanan darah.
2) Penurunan kesadaran yang berat sampai koma disertai hemiplegia atau
hemiparese dan dapat disertai kejang fokal.
3) Tanda-tanda penekanan batang otak.
4) Dapat dijumpai tanda-tanda tekanan tinggi intracranial (TTIK)
b. Perdarahan subarachnoid
Perdarahan subarachnoid adalah suatu keadaan yang dimana terjadi
perdarahan diruang subarachnoid yang timbul secara primer, yang gejala
klinisnya yaitu:
1) Konsep penyakit berupa nyeri kepala mendadak seperti meledak,
dramatis, berlangsung dalam 1-2detik sampai 1 menit.
2) Vertigo, mual, muntah, banyak keringat, menggigil, gelisah dan kejang.
3) Dapat ditemukan penurunan kesadaran dan kemudian sadar dalam
beberapa menit sampai jam.
4) Di jumpai gejala-gejala rangsangan meningen.
5) Perdarahan retina berupa perdarahan subhialid merupakan gejala
karekteristik perdarahan subarachnoid.
6) Gangguan fungsi otonom.
Pemeriksaan Diagnostik
a. CT scan
b. b. MRI
c. Angiografi serebral
d. Pemeriksaan foto thorax
e. Sinar X Tengkorak
f. Elektro encephalografi / EEG
g. Pemeriksaan EKG
h. Ultrasonografi Dopler.
Komplikasi
Selama menjalani perawatan di RS, pasien stroke dapat mengalami
komplikasi akibat penyakitnya. Komplikasi yang umum terjadi adalah
bengkak otak (edema) yang terjadi pada 24 jam sampai 48 jam pertama
setelah stroke.
Pada fase akut reflek fisiologis sisi yang lumpuh akan menghilang.
Setelah beberapa hari refleks fisiologis akan muncul kembali
didahului dengan reflex patologis.
c. Pola eliminasi
Perubahan pola berkemih biasanya terjadi inkontinensia urine dan pada pola
defekasi biasanya terjadi konstipasi akibat penurunan peristaltic usus.