reservation yang sudah di bahasa Indonesiakan menjadi reservasi, identik dengan penyediaan suatu tempat atau layanan (Suartana, 1987 : 14) Reservasi adalah sebuah proses perjanjian berupa pemesanan sebuah produk baik barang maupun jasa dimana pada saat itu telah terdapat kesepahaman antara konsumen dengan produsen mengenai produk tersebut namun belum ditutup oleh sebuah transaksi jual – beli Susanto (2010: 116) mengatakan reservasi adalah pemesanan yang dilakukan beberapa waktu sebelum check in seperti lewat telefon, faksimili, e-mail, ataupun datang langsung. International Air Traffic Association (IATA), reservasi adalah suatu permintaan penyediaan secara awal bagi ruang, tempat duduk, atau akomodasi untuk seseorang, atau suatu ruang untuk barang, yang dibawa oleh orang tersebut. Reservasi adalah suatu pelayanan yang diberikan kepada seorang penumpang, berupa penyediaan tempat duduk / seat dipesawat serta menampung permintaan-permintaan khusus dari penumpang, yaitu special request. VVIP, VIP, UM (Unaccompanied Minor), Blind Deaf Pax, EM (Expectant Mother), MEDA, dll Permintaan dari penumpang, yg berkaitan dengan service dan akomodasi lainnya pada waktu, jam, tanggal, dan rute tertentu. Pengelolaan persediaan tempat sering disebut dengan berbagai istilah yang berbeda di setiap maskapai penerbangan, tetapi memiliki fungsi dan pengertian yang relatif sama. Contohnya: reservation control, space control, capacity management, inventory management, dan revenue management Tugas pokoknya mengelola inventory atau persediaan tempat duduk di pesawat agar perusahaan mendapatkan pendapatan yang optimal dengan cara mendistribusikannya, menjaga agar produk selalu tersedia serta mengendalikan penjualannya. Dilihat dari proses pengerjaannya a. Manual Reservation System b. Computerized Reservation System (CRS)
Dilihat dari pengorganisasiannya
a. Local Reservation (reservasi melalui telepon atau mendatangi langsung Travel Agent) b. Flight Control Point c. Central Reservation Control Dilihat dari jumlah penumpangnya a. Individual reservation b. Group reservation Dilihat dari segi salurannya a. Direct reservation b. Indirect reservation Saluran Reservasi Penyediaan Tempat a. Mengawasi saleable seat pada penerbangan tertentu dengan mencatat pembukuan dan pembatalannya. b. Mengusahakan pendapatan semaksimal mungkin. Permintaan Khusus a. Meneruskan permintaan khusus penumpang kepada bagian-bagian yang bersangkutan. Penjualan a. Menyarankan perubahan penerbangan apabila diperlukan b. Membantu jika terjadi ketidakaturan. c. Memberikan laporan kepada bagian penjualan. d. Membuat perrencanaan untuk masa depan. e. Memberikan revenue setinggi mungkin. 1. Manfaat reservasi dari sisi penumpang: Mempermudah mengatur atau mempersiapkan keperluannya sedini mungkin. Memberi kepastian rencana perjalanan. Efisiensi waktu. 2. Manfaat reservasi dari sisi airlines: Sarana untuk menjual load factor secara maksimum. Sarana untuk meningkatkan produksi. Menyediakan layanan secara maksimum. Efisiensi. Untuk menjamin kelancaran dalam penanganan reservasi dan untuk menghindari hal- hal yang dapat merugikan penumpang, maskapai penerbangan membuat ketentuan- ketentuan yg harus dipatuhi bersama oleh semua pihak yang terlibat dalam kegiatan reservasi tsb 1. Senantiasa mentaati prosedur reservation yang telah ditentukan. 2. Tidak membuat reservasi yang sama untuk orang yang sama 3. Sebelum melakukan proses reservasi, senantiasa menyiapkan semua kebutuhan yang akan digunakan untuk mempermudah penanganan dan pelayanan reservasi. 4. Pelayanan reservasi group (Group Booking) tidak dipisah-pisah menjadi individual booking. 5. Ketika terjadi perubahan itinerary, maka pastikan semua space dan supplementary yang tidak diperlukan lagi dibatalkan bersamaan waktu dan berlakunya permintaan yang baru 1. Maskapai penerbangan yang diinginkan penumpang 2. Kelas pelayanan 3. Tanggal dan waktu keberangkatan 4. Rute keberangkatan 5. Jumlah tempat duduk yang dipesan 6. Nama calon penumpang 7. Alamat (contact address) calon penumpang 8. Nomer telepon yang bisa dihubungi untuk konfirmasi 9. Keterangan tambahan lain yang dianggap perlu Tiket adalah dokumen berharga berbentuk cetak, melalui proses elektronik atau bentuk lainnya yang merupakan salah satu alat bukti adanya perjanjian angkutan udara antara penumpang dan pengangkut, dan hak penumpang untuk menggunakan pesawat udara atau diangkut dengan pesawat udara (UU No. 01 Tahun 2009 Tentang Penerbangan). Tiket kertas (paper ticket) Tiket elektronik (e-ticket)
Penumpang (client/ passenger)
Pengnangkut (airline/ perusahaan penerbangan) Kesepakatan (contract) Pembayaran (payment) Pelayanan (service) Salah satu dokumen perjalanan Sebagai bukti pembayaran Sebagai bukti untuk mendapatkan fasilitas dan pelayanan jasa angkutan udara Bagian Sampul 1. Nama perusahaan penerbangan. 2. Logo perusahaan penerbangan. 3. Nomor tiket penerbangan. 4. Strip yang menunjukkan jumlah fligt coupon. 5. Informasi lainnya sesuai kebijakan airlines. Bagian Informasi 1. Condition of Contract - Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris. - Menyangkut hak dan kewajiban penumpang dan airlines yang telah ditetapkan oleh maskapai penerbangan yang bersangkutan 2. Free Baggage Allowance - Penumpang Dewasa (Adult): 40 kg (kelas utama), 30 kg (kelas bisnis), dan 20 kg (kelas ekonomi) - Penumpang anak-anak (Children) membayar 75% (by GA): 40 kg (kelas utama), 30 kg (kelas bisnis), dan 20 kg (kelas ekonomi) - Untuk bayi (Infant) yang membayar 10 % harga tiket mendapat 0 kg setiap kelasnya.
Barang yang diizinkan dibawa Cuma-Cuma selain bagasi:
- Tas tangan atau dompet - Patung atau tongkat Barang yang diizinkan - Keranjang dan makanan untuk bayi dibawa sebagai bagasi - Selendang atau jaket dengan syarat tertentu: - Sehelai selimut kecil - Senjata api dan mesiu - Bahan bacaan seperlunya - Binatang hidup - Kursi roda lipat untuk penum[ang disabilitas - Barang kecil lainnya (alat kecantikan, radio saku dll) 3. Aturan Reconfirmation dan Check In Time Aturan Reconfirmation - Penegasan kembali mengenai kepastian penerbangan, terutama jika ‘Peak Season’, ‘Return Flight’, dan penerbangan lanjutan (segment continue). - Dilakukan dengan menghubungi airlines sesegera mungkin sebelum keberangkatan Check In Time ialah waktu untuk melaporkan diri oleh penumpang dibandara kota keberangkatan sesuai dengan tanggal yang telah ditentukan. Batas waktu 2 jam hingga 45 menit sebelum keberangkatan. Audit Coupon Lembaran kupon asli dan merupakan lembar pertama. Lembaran yang akan disobek dan diambil petugas di tempat pembelian tiket, diperuntukkan bagi bagian administrasi perusahaan penerbangan. Kupon ini akan dilampirkan pada laporan penjualan atau ‘Sales Record’. Flight Coupon Kupon yang dipakai untuk terbang dan akan diambil pada saat Check In. Agent Coupon Kupon yang disimpan oleh agent IATA (International Air Transport Association) sebagai arsip. Kupon ini diambil bersama Audit Coupon pada saat tiket dikeluarkan dan disimpan oleh agent tersebut. Control Coupon Lembar pengawasan penjualan bagi kantor yang mengeluarkan tiket. Passenger Coupon Kupon yang disimpan oleh penumpang sebagai arsip. Menurut tipe perjalanannya 1. One Way Journey (OW), rangkaian perjalanan yg dimulai dr suatu kota menuju kota lain, dengan atau tanpa persinggahan. Contoh: SUB-MES atau SUB-JKT-MES 2. Round Trip (RT), sebuah perjalanan dari suatu kota menuju kota lain dan kembali ke kota asal, tanpa atauu dengan melakukan persinggahan. Contoh: SUB-MES-SUB atau SUB-JKT-MES-JKT-MES 3. Circle Trip (CT), perjalanan dari suatu kota menuju ke kota lain dan kembali ke kota asal, melalui beberapa kota (persinggahan), merupakan perjalanan melingkar. Menurut masa berlakunya 1. Tiket Harga Normal (masa berlakunya 3bln untuk penerbangan domestik dan 1thn untuk penerbangan internasional 2. Tiket Harga Khusus (masa berlakunya singkat sesuai dengan harga dan program yg ditetapkan masing2 airline) Menurut kelasnya 1. Bussiness Class 2. Economy Class Menurut wilayah operasinya 1. Domestic Flight Ticket 2. International Flight Ticket Menurut sifat penggunaan tiket 1. Conjunction Ticket (terdiri dari 2 tiket atau lebih yang saling berhubungan) 2. Non Conjunction Ticket (terdiri dari 1 tiket, untuk perjalanan tunggal) Menurut cara penerbitan tiket 1. Manual Ticket 2. Transitional Automated Ticket (TAT) 3. E-Ticket E- Ticket Garuda Indonesia Menurut status reservasinya 1. Tiket dengan status konfirmasi, dikeluarkan oleh maskapai penerbangan dan telah mendapatkan kepastian tempat duduk 2. Tiket dengan status waiting list, status reservasinya belum mendapat kepastian dari maskapai penerbangan Three Letter City Codes (Kode Kota) Airline Codes (Kode Maskapai Penerbangan) - GA Garuda Indonesia - JT Lion Air - SJ Sriwijaya Air