Anda di halaman 1dari 31

Bahaya Penyalahgunaan

NARKOBA
dr. Joko Mardianto
RSUD RAA SOEWONDO PATI
PENDAHULUAN

Presiden Republik
Indonesia:
“Indonesia
Darurat
Narkoba”
Rakornas Gerakan Nasional Penanganan
Ancaman Narkoba dalam rangka
mewujudkan
Indonesia Emas 2045
DASAR HUKUM

UU NO 35 TH 2009 TTG NARKOTIKA

PP NO 25 TAHUN 2012 TENTANG INSTITUSI


PENERIMA WAJIB LAPOR

RENSTRA BNN TH 2015-2019

PERMENDAGRI 21 TAHUN 2012 TENTANG


P4GN

PROGRAM PENYELAMATAN PENGGUNA


NARKOBA

PERATURAN BERSAMA MENKUMHAM, MA,


KAJAKSAAN,POLRI,MENKES,MENSOS DAN BNN
KEBIJAKAN NASIONAL

mencegah, melindungi
menjamin ketersediaan dan menyelamatkan
narkotika untuk bangsa Indonesia dari
kepentingan pelanyanan penyalahgunaan
kesehatan dan/atau narkotika;
pengembangan IPTEK;

TUJUAN

menjamin pengaturan
memberantas peredaan upaya rehabilitasi medis
gelap narkotika dan dan sosial bagi penyala
prekursor narkotika; guna dan pecandu
narkotika.
UU Narkotika no.35 th 2009 pasal 55
SEJARAH NARKOBA

• Candu sebenarnya digunakan sebagai sarana


pengobatan, terutama pembedahan. Saat itu
digunakan sebagai obat antinyeri dan bius.
• Penggunaan candu/narkotika harus
berdasarkan resep dokter dan diawasi, jika
disalahgunakan maka akan berbahaya dan
beracun
• Di indonesia narkoba diperjualbelikan oleh para
penyulundup asing maupun pribumi sejak
penjajahan
Narkoba
• Narkotika, psikotropika, dan bahan
berbahaya lain
Napza
• Narkotika, psikotropika, dan zat
adiktif
A. Opium (Heroin, Morfin)
• Berasal dari kata opium, jus dari bunga opium.
Opium digunakan berabad-abad sebagai
penghilang rasa sakit (mencegah batuk, diare, dll).

• Gejala gejala yang ditimbulkan dari penggunaan


opium:
1. Perasaan tenang dan bahagia
2. Acuh tak acuh (apatis)
3. Malas bergerak
4. Mengantuk
5. Rasa mual
6. Bicara cadel
7. Pupil mata mengecil (melebar jika overdosis)
8. Gangguan perhatian/daya ingat
B. Ganja
• Ganja bisa memicu kecemasan dan depresi

• Gejala yang ditimbulkan dari penggunaan ganja

1. Rasa senang dan bahagia


2. Santai dan lemah
3. Acuh tak acuh
4. Mata merah
5. Nafsu makan meningkat
6. Mulut kering
7. Pengendalian diri dan konsentrasi kurang
8. Depresi dan sering menguap/mengantuk
C. Amfetamin (shabu, ekstasi)
• Ecstasy (methylen dioxy methamphetamine)/MDMA adalah
salah satu jenis narkoba yang di buat secara ilegal di
sebuah laboratorium dalam bentuk tablet.
• Ekstasi akan mendorong tubuh untuk melakukan aktivitas
yang melampaui batas maksimum dari kekuatan tubuh itu
sendiri. Kekurangan cairan tubuh dapat terjadi sebagai
akibat dari pengerahan tenaga yang lama dansering
menyebabkan kematian.

• Gejala-gejala dari penggunaan amfetamin

1. Kewaspadaan meningkat
2. Bergairah
3. Rasa senang/bahagia
4. Pupil mata melebar
5. Denyut nadi dan tekanan darah meningkat
6. Susah tidur/insomnia
7. Hilang nafsu makan
D. Kokain
• Kokain adalah salah satu zat adiktif yang sering
disalahgunakan.

• Kokain merupakan alkaloid yang didapatkan dari tanaman


belukar Erythroxylon coca, yang berasal dari Amerika
Selatan, dimana daun dari tanaman belukar ini biasanya
dikunyah-kunyah oleh penduduk setempat untuk
mendapatkan efek stimulan, seperti untuk meningkatkan
daya tahan, stamina, mengurangi kelelahan, rasa lapar dan
untuk memberikan efek euforia.

• Gejala yang ditimbulkan dari penggunaan kokain


1. Gelisah dan denyut nadi meningkat
2. Euforia/rasa gembira berlebihan
3. Kewaspadaan meningkat
4. Kejang dan tekanan darah meningkat
5. Berkeringat dan mudah berkelahi
6. Penyumbatan pembuluh darah
7. Distonia (kekakuan otot leher)
E. Halusinogen
• Berbentuk seperti kertas berukuran seperempat
perangko dengan banyak warna dan gambar, atau
berbentuk pil dan kapsul. cara pemakaian dengan
meletakkan LSD pada lidah.
Contoh : halusinogen adalah Iysergic Acid dietilamida
(LSD) yang menyebabkan halusinasi(khayalan).

• Pengaruh halusinogen
Jangka pendek: sensasi dan perasaan berubah secara
dramatis, tidak dpt tidur, selera makan hilang, suhu
tubuh meningkat, denyut nadi naik dan koordinasi otot
terganggu
Jangka panjang: merusak sel otak dan daya ingat
BAHAYA
NARKOBA

SOSIAL
JASMANI MENTAL
EKONOMI
JASMANI
• Jangka pendek
▫ Ketagihan dan ketergantungan
▫ Badan rusak karena intoksikasi
• Jangka menengah
▫ Koma
▫ Tertular penyakit (hepatitis, HIV, dll)
• Kematian
MENTAL
• Perilaku labil dan mudah dipengaruhi
• Akal sehat yang rusak
• Daya pikir menurun
• Hilangnya rasa malu
• Gelisah
KEHIDUPAN SOSIAL EKONOMI POLITIK
• Kehidupan keluarga tidak harmonis
• Putus sekolah
• Hilangnya pekerjaan
• Berurusan dengan Aparat Hukum
• Ekonomi terganggu
• Merusak nama baik
PENDEKATAN KESEHATAN : REHABILITASI

Kemenkes (UU 35 BNN (UU 35


Kemensos (UU 35
Pasal 54 – 57 & Pasal 70 ayat d &
Pasal 58 – 59)
59) Perpres 23/2010)
• Regulasi rehab • Regulasi rehab • Kebijakan
medis utk UPT sosial utk UPT, Nasional P4GN
& Pemda Pemda & Masy • Peningkatan
• Regulasi wajib • Regulasi wajib kemampuan
lapor pd lapor pd lembaga rehab
fasyankes di rehabsos di medis & rehab
UPT & Pemda UPT, Pemda & sosial
• Penyelenggara Masy • Penyelenggara
rehab medis • Penyelenggara rehab medis &
(UPT) rehab sosial sosial (UPT)
(UPT)
PERAN BNN
PENCEGAHAN DENGAN SASARAN :
A. KELUARGA
B. MASYARAKA
T
C. PELAJAR/MAHASISWA
D. LINGKUNGAN KERJA
E. SEKTOR KESEHA
AN
T

GAKKUM YG E FE KTIF

RE HABILITASI BAGI PE CANDU &


K ORBAN LAHG UN NARK OTIK A

PE ME BRDAYAAN MASYAR AK AT
ME LALUI BANGW AW AN YI
PE MBAGNUNAN K AW ASAN ANTI
NARK OBA
3 pilar penanggulangan masalah :
NAPZA

• Suplay reduction
• Dimand reduction
• Harm reduction

Terapi dan rehabilitasi


PENANGANAN PERMASALAHAN
NARKOTIKA
DI HUKUM BERAT DGN
UU NARKOTIKA

PENDEKATAN
HUKUM PEMBERANTASAN

MENEKAN
SUPPLY

DI MISKINKAN
DGN UU TPPU

MASALAH
NARKOBA
INDONESIA

MENEKAN
DEMAND

 PENCEGAHAN
 PEMBERDAYAAN
PENDEKATAN MASY MELALUI
KESEHATAN BABINKAMTIBM
AS
 REHABILITASI
Faktor Rendahnya Kunjungan

• Stigma dan
diskriminasi
• Kultur
• Kemampuan
mengakses layanan
Tujuan wajib lapor pengguna narkotika
• Memenuhi hak pecandu narkotika dalam
mendapatkan pengobatan dan/atau perawatan
melalui rehabilitasi medis dan rehabilitasi sosial
• Mengikutsertakan orang tua, wali, keluarga,
masyarakat dalam meningkatkan tanggung
jawab terhadap pecandu narkotika yang ada di
bawah pengawasan dan bimbingannya
• Memberikan bahan informasi bagi pemerintah
dalam menetapkan kebijakan di bidang
pencegahan dan pemberantasan
penyalahgunaan dan peredaran gelap narkotika
Rehabilitasi

Rawat jalan Rawat inap


Pelayanan di Rawat Jalan

1) Melakukan asessment klinis


2) Menegakkan diagnosa
3) Menyusun rencana terapi atau rujukan
4) Melakukan rehabilitasi medis minimal dan
terapi
5) Melakukan evaluasi
MEKANISME REHABILITASI
SUKARELA

Promosi : Penjangkauan
Billboard Razia (Tim Jangkau
Leaflet Damping)

Skrining dan Asesmen

Rawat Jalan
Rawat Inap di PKM,
RSU/RSUD,
BNNP/K, LRKM

Instansi Komponen
Pemerintah Masyarakat
ALUR REHABILITASI BERKELANJUTAN
PENERIMAAN AWAL REHABILITASI (3-6 bln)

SKRINING RAWAT
A
JALAN
PENYALAHGUNA
KORBAN RENCANA B
PECANDU TERAPI
ASESMEN C RAWAT
- VOLUNTARY
- COMPOLSARY INAP

70%
Relapse
OUT COME PASCA REHABILITASI (6 bln)
30%
Relapse
LAYANAN
PASCAREHAB
PULIH BNNP / K ASESMEN
PRODUKTIF LAYANAN
RAWAT PRA
BERFUNGSI
SOSIAL LANJUT PROGRAM
RUMAH
DAMPING
MEKANISME REHABILITASI DALAM PROSES
HUKUM

PUTUSAN
HAKIM

LMBG REHAB

MEDIS DAN HUKUM

LAPAS

Anda mungkin juga menyukai