Anda di halaman 1dari 48

0813 6998 7446

0819 7859 143

sri_agustina@rocketmail.com
Sesungguhnya yang takut kepada Allah di antara hamba-hamba Nya hanyalah
mereka yang memiliki pengetahuan. Sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi
Maha Pengampun (Surat Fathir : 28)

Sesungguhnya pada langit dan bumi benar-benar terdapat tanda-tanda


Kekuasaan Allah untuk orang-orang yang beriman (Surat Al-Jatsiah: 3)
Referensi

1. Fisika, jilid 1, Halliday & Resnick


2. Fisika Universitas, Jilid 1, Sears & Zemansky
3. Fisika Dasar I, Sutrisno (ITB)
4. Physics for Scientists & Engineers, Serway & Jewett
5. Fisika, Jilid I, Giancoli
6. Fisika Universitas, Schaum’s
7. Physics Demistified, Stan Gibilisco, McGraw-Hill
8. Physics, Handbook, The Diagram Group
9. Fisika, Untuk Sains dan Teknik,Jilid 1, Tipler.
10. Physics, Principles & Problems, Murphy . Hollon .
Zitzewitz . Smoot
FISIKA
Merupakan ilmu yang paling dasar dari :
Ilmu pengetahuan
Rekayasa dan teknologi

“Fisika adalah ilmu eksperimental”

Fisikawan mengamati fenomena alam dan berusaha


menemukan pola dan prinsip yang menghubungkan
fenomena-fenomena ini.
FISIKA DASAR

Fisika Dasar I Fisika Dasar II

- Kinematika
- Dinamika
- Gerak Lingkar dan Aplikasi Hukum Newton
- Kerja & Energi
Mekanika - Momentum Linear
-Rotasi benda tegar di sekitar sumbu tetap
- Momentum Sudut
- Statika Fluida
- Dinamika Fluida
-Osilasi & Gelombang Mekanik
-Termodinamika
Kinematika

Kinematika adalah bagian dari mekanika yang


mempelajari gerak suatu benda tanpa memandang gaya
yang bekerja pada benda tersebut (massa benda
diabaikan).

Jadi jarak yang ditempuh benda selama geraknya hanya


ditentukan oleh kecepatan v dan atau percepatan a.
Gerak yang paling sederhana adalah
gerak “partikel” disepanjang garis lurus.

Besaran dasar dalam kinematika


adalah :
- panjang (meter)
- waktu (detik)
Dari kedua besaran dasar tersebut diperoleh :

* Kecepatan ( m / dt )

* Percepatan 2
(m / dt )

Nilai-nilai ini terbagi atas :

- nilai rata-rata V , a 
- nilai sesaat Vt , at 
Posisi dan Perpindahan
• Letak sebuah partikel dalam ruang dinyatakan
oleh vektor posisi r. Vektor posisi ini dapat
dituliskan dalam komponen-komponen nya.

• Bila partikel bergerak, posisinya berubah terus


terhadap waktu. Jadi partikel yang bergerak
memiliki vektor posisi yang merupakan fungsi
waktu, demikian juga komponen-
komponennya:
Gambar 1. Posisi vs. waktu

Misalkan pada saat t1 partikel berada di titik 1 dengan vektor


posisi r1 = r(t1), dan pada saat t2 benda di titik 2 dengan vektor
posisi r2 = r(t2).

Perpindahan partikel dalam selang waktu ini dinyatakan dengan


vektor Δr dari titik 1 ke titik 2. Vektor Δr ini disebut vektor
perpindahan:

Δr = rf - ri
Selang waktu yang dibutuhkan untuk menempuh
perpindahan dari titik 1 ke titik 2 adalah:

Kecepatan rata-rata didefenisikan sebagai:

Kecepatan ini disebut kecepatan rata-rata karena


tidak menggambarkan kecepatan benda yang
sesungguhnya, melainkan hanya kecepatan rata-rata
selama selang waktu tersebut.

Kecepatan rata-rata adalah besaran vektor.


Untuk selang waktu yang sangat
kecil t  0 , maka vektor
perpindahan mendekati garis
singgung lintasan seperti ditunjukkan
dalam gambar 2.
Gambar 2. Tangen garfik posisi vs waktu

Kecepatan rata-rata menjadi kecepatan kecepatan sesaat di titik 1


dan arahnya menyinggung kurva lintasan:
Gambar 3. Grafik kecepatan vs. waktu
 Benda yang bergerak dengan kecepatan berubah
disebut mengalami percepatan. Percepatan adalah
ukuran cepat-lambatnya perubahan kecepatan.
 Percepatan rata-rata didefinisikan sebagai
perbandingan antara perubahan vektor kecepatan
terhadap selang waktu yang dipakai untuk
perubahan tersebut.
Percepatan rata-rata:

Percepatan sesaat di suatu titik, didefenisikan sebagai limit


percepatan rata-rata untuk selang waktu yang sangat kecil, yaitu:

Gambar 4. Grafik tangen kecepatan vs. waktu


Hubungan antar posisi, kecepatan dan percepatan

Kita mempunyai dua hubungan yang mendefinisikan bagaimana


posisi, kecepatan, dan percepatan berhubungan satu sama lain:

dr
v
dt d r 2
a 2
dv dt
a
dt
Gerak Lurus Berubah Beraturan
(GLBB)
GLBB adalah gerak yang selalu berubah terhadap
waktu secara beraturan (a = konstan).

Hubungan antara percepatan dan kecepatan menjadi:


Cara lain untuk memperoleh hubungan persamaan diatas
adalah dengan teknik integral:
Maka posisi partikel/benda dengan
lintasan horisontal diperoleh sbb:
Persamaan ini juga dapat diperoleh dengan proses
integrasi:
Dari persamaan-persamaan diatas dapat
diperoleh hubungan berikut:

v f  vi  2ax  2ax f  xi 
2 2
Ringkasan Persamaan Kinematika
Bagaimana dengan

gerak partikel dalam arah

“vertikal ??????????

Vt = 0 V0=0
a = -g
a = -g

Tempatkan persamaan dasar dalam peristiwa ini !!!!!!!!


GERAK JATUH BEBAS
y
vt  v0  at a
-x x

-y
a = -g
} vt  v0  (a)t  vt  gt
v0  0
x  v0t  at 1
2
2

y  v0t  (a)t  y  gt
1
2
2 1
2
2
Sehingga didapat formulasi untuk gerak jatuh
bebas sebagai berikut :

v0  0
a  g
vt  gt
y 1
2 gt 2
Bagaimana dengan gerak ke atas ?????????
Gerak ke atas
vt  0
vt  v0  at
a  g
vt  v0  ( g )t  0  v0  gt  v0  gt
x  v0t  at1
2
2

x y  v0t  12 ( g )t 2  y  v0t  12 gt 2
y
Jadi,peristiwa di atas dapat diformulasikan sebagai berikut :

a  g
a vt  0
v0  gt

y  v0t  1
2 gt 2
Pada gerak jatuh bebas diperoleh :

Gerak Jatuh Bebas GLBB

g a
9,8 atau 10 bervariasi
y x
vt  vo  gt vt  v0  at
y  v0t  1
2 gt 2 x  v0t  1
at 2
2

vt2  v02  2 gy vt2  v02  2ax


Pada gerak ke atas diperoleh :

Gerak ke atas GLBB


-g a
2
9,8 atau 10 m / dt bervariasi
y x
v0  gt vt  v0  at
y  v0t  12 gt 2 x  v0t  12 at
2

vt2  v02  2 gt vt2  v02  2ax


GERAK PELURU
y

vy v0

0
• vx x

v x 0  v0 cos 0 x  v0 cos  0  t


v y 0  v0 sin  0  gt y  v0 sin  0  t  12 gt 2

Gerak vertikal dipengaruhi oleh gravitasi (g).


Gerak horisontal tidak dipengaruhi percepatan.
Formulasikan kecepatan sesaat
dan pergeseran
dari gerak peluru
di atas !!!!!!!!!
Vx
Vt  Vo  at
Vy

Sb x

s  v0t  at
1
2
2

Sb y
Sehingga pada gerak peluru didapat formulasi sebagai berikut

vtx  v0 x  axt  vx  v0 cos 


vty  v0 y  a y t  v y  v0 sin   gt
v v v
2
x
2
y

s x  vox t  at  x  (v0 cos  )t


1
2
2

s y  v0 yt  12 a yt 2  y  v0 sin  t  12 gt 2

sr x y
2
2
Basic Rotational Quantities
The angular displancment is defined by:

For a circular path it follows that the angular velocity is

Centripetal Acceleration

and the angular acceleration is

where the acceleration here is the tangential acceleration.


Angular Velocity
For an object rotating about an axis, every point on the
object has the same angular velocity. The tangential
velocity of any point is proportional to its distance from
the axis of rotation. Angular velocity has the units rad/s.

Angular velocity is the rate of change of angular


displacement and can be described by the relationship

and if v is constant, the angle can be calculated from


Analisa sederhana
GERAK LINGKAR BERATURAN
P
P
B
r v1 v 
 p'
a v

o t
v1
v2 v
A
 v  2v

 v    radial
 v  2v sin 2
2
s
  PP'  s  r     t  0  s  vt
t  0    0  sin  r
2 2
vs v(vt ) v 2 v v v 2 t
v    t   at  lim  lim
r r r t  t  0 t t 0 r t
v2
at 
r
Gerak Lingkar Berubah Beraturan

Misal posisi partikel saat t adalah P dan


t’ = t + t
t
P' A  P' B
P
r
 t ' V1 v  v2  v1
r P'
vr V1
v  vT  vR
vT
v vR  v2
V2 ac  lim   ar
t 0 t r
vT  dv dv
aT  lim  aT  aT 
t t 0 t dt dt
P
r

a  ar  aT
r P'
t ' V1
vr a  a a 2 2
T R
vT
v d d
V2 aT  (r )  r  r
dt dt
Gerak Relatif

Anda mungkin juga menyukai