Anda di halaman 1dari 99

TEORI PENGAMBILAN

KEPUTUSAN
DR. S. Sukma Adnan SE. M.Pd.
Kata-kata bijak
Boleh jadi kita membenci sesuatu,
padahal apa yang kita benci itu justru
mendatangkan manfaat

Boleh jadi kita menyukai sesuatu, padahal


apa yang kita sukai justru mendatangkan
kerugian
Pokok bahasan
1. Pengertian PK sebagai ilmu dan seni
2. Tipe PK
3. Keputusan yang baik
4. Faktor penentu PK
5. Informasi sebagai bahan baku PK
6. Gaya pemikiran dan persepsi
7. Masalah dan PK
8. Rationality dan bounded rationality
9. Model-model PK
Pengambilan keputusan
adalah aktivitas dalam usaha memecahkan
masalah, menetapkan berbagai alternatif
yang dianggap paling rasional dan sesuai
dengan lingkungan organisasi.

•Memilih dan menetapkan


satu alternatif yang dianggap
paling menguntungkan dari
beberapa alternatif yang
dihadapi.
Pengertian PK sebagai ilmu
• Sebagai ilmu, PK adalah suatu aktivitas yang memiliki
metode, cara, dan pendekatan tertentu secara
sistematis, teratur dan terarah.
Pengertian Keputusan

Menurut Ralp C. Davis


• keputusan adalah hasil pemecahaan masalah yang di
hadapinya dengan tegas. Keputusan merupakan
jawaban yang pasti terhadap suatu pertanyaan.
Keputusan dapat pula berupa tindakan terhadap
pelaksanaan yang sangat menyimpang dari rencana
semula.
Menurut James A.F. Stoner
Keputusan adalah pemilihan di antara alternatif-alternatif .
• Definisi ini mengandung tiga pengertian, yaitu :
– ada pilihan atas dasar logika atau pertimbangan
– ada beberapa alternative yang harus di pilih salah satu yang terbaik.
– Ada tujuan yang ingin dicapai, dan keputusan itu makin mendekatkan
pada tujuan tersebut.
Tujuan Pengambilan Keputusan
Tujuan Pengambilan keputusan dapat dibagi dua yaitu sebagai
berikut:
1. Tujuan yang bersifat tunggal
Tujuan pengambilan keputusan yang bersifat tunggal terjadi
apabila keputusan yang dihasilkan hanya menyangkut satu
masalah, artinya bahwa sekali diputuskan, tidak akan ada
kaitannya dengan masalah lain.

2. Tujuan yang bersifat ganda


Tujuan pengambilan keputusan yang bersifat ganda terjadi
apabila keputusan yang di hasilkan itu menyangkut lebih dari
satu masalah, artinya bahwa satu keputusan yang di ambil itu
sekaligus memecahkan dua masalah yang bersifat kontradiktif
atau yang bersifat tidak kontradiktif.
• Pembuatan keputusan merupakan elemen penting
bagi seorang manajer operasional dalam
pengelolaan bisnisnya. Semua manajer
operasional harus dapat membuat keputusan yang
tepat agar dapat menentukan efektivitas dan
efisiensi dalam pengelolaan bisnisnya.

• Pembuatan keputusan dapat dilihat dari berbagai


perspektif yang berbeda. Dari sudut pandang
sempit pembuatan keputusan adalah kegiatan
pemilihan atas beberapa alternatif (choice making)
berbeda. Dari sudut pandang lebih luas,
pengambilan keputusan menggambarkan suatu
proses rangkaian kegiatan yang dipilih sebagai
penyelesaian suatu masalah.
Harus punya rencana / program

•9
Pengambilan Keputusan
•Jenis
•Keputusan

•Keputusan yang •Keputusan yang


Terprogram tidak terprogram.

•Keputusan yang •Keputusan yang


dilakukan tanpa dilakukan tidak
harus tersusun dan
mengeluarkan bersifat baru, serta
sumberdaya tidak ada prosedur
organisasi yang yang pasti untuk
kurang perlu. menanganinya.

•www.febriyanto79.wordpress.com
Teori Pengambilan Keputusan

•Kreativitas
•Keputusan
•Intusi •Tidak
•Terprogram

•Pertimbangan

•www.febriyanto79.wordpress.com
Perbandingan Jenis keputusan
Programmed Decision Non programmed Decision
(Terstruktur) (Tidak Terstruktur)
Masalah Banyak, berulang, rutin. Baru, tak terstruktur.
Kepastian adanya hubungan Ketidakpastian adanya
sebab – akibat hubungan sebab - akibat
Prosedur Tergantung pada kebijakan, Butuh kreativitas, intuisi,
aturan dan prosedur yang toleransi, pemecahan masalah
jelas. secara kreatif
Contoh

Perusahaan Pemesanan persediaan Diversifikasi produk & pasar


periodik baru

Universitas Kenaikan angka kredit Pembangunan fasilitas kelas


jabatan baru
Pemerintah Prosedur pendaftaran pasien. Pembelian alat laboartorium.
Rumah Sistem gaji untuk promosi Reorganisasi pada pemerintahan
Sakit karyawan daerah.
Pedoman Perbedaan
Terstruktur dan Tidak Terstruktur

TERSTRUKTUR : TIDAK TERSTRUKTUR:


 Karakteristik rutinitas, berulang
 Baru, tidak berulang, jarang terjadi
ulang
 Korelasi antar variabel terlihat jelas  Sulit dicari hubungannya
 Teknik pengambilan keputusan
berdasarkan kebiasaan , tradisi,  Kreativitas, inovasi, intuisi
rutinitas
 Tingkat resiko rendah  Resiko tinggi,besar
 Sifat peristiwa mudah diramalkan  Sulit diramalkan
 Nilai keputusan mendekati akurat
 Sulit dinilai dengan pasti
 Pandangan yang dianut rational
 Cenderung bounded rationality
 Ada SOP
 Tidak ada SOP
Pengambilan Keputusan

Ada beberapa hal yg harus diperhatikan dalam


pengambilan keputusan secara rasional :
a. Kejelasan masalah
b. Orientasi tujuan
c. Pengetahuan alternatif
d. Preferensi (pilihan alternatif) yg jelas
e. Hasil maksimal
TUGAS KELOMPOK (ESSAY)

1. Tetapkan minimal 20 kasus / masalah per kelompok ( 10


kasus terstruktur dan 10 kasus tidak terstruktur)
2. Kasus / masalah tersebut seyogyanya memenuhi standar
pedoman kasus terstruktur dan tidak terstruktur.
3. Apa tujuan nya bahwa kasus/masalah yang dimaksud
tersebut harus dicarikan solusinya
4. Tetapkan alternatif – alternatif yang terbaik dalam
mencarikan solusinya yang terbaik.
• Tiga Kategori Pekerjaan Manajer
(Mintzberg, 1973)

1. Peran Interpersonal:
figur, kepala, pemimpin, penghubung.

2. Peran Informasional: monitor,


jurubicara.

3. Peran Keputusan: entrepreneur,


menangani kekacauan, pengatur
alokasi sumberdaya, negosiator.

•www.febriyanto79.wordpress.com
. Kepribadian dan Kecakapan
Pengambil Keputusan
• , tingkat intelegensinya,
• kapasitasnya,
• kapabilitasnya dan
• keterampilannya.
• Nilai-nilai tersebut selanjutnya akan tercermin
pada keputusan yang diambilnya.
tipe manajer dalam mengambil
keputusannya.( Erich Form)
• a. Tipe ketergantungan
Pada tipe ini, pengambil keputusan tidak mempunyai
pendirian yang tegas. Ketidaktegasan bisa jadi disebabkan
oleh beberapa faktor antara lain ia kurang menguasai
permasalahan dan tidak mempunyai pengalaman dalam
memutuskan suatu persoalan
• b. Tipe eksploitatif
Kebalikan dari tipe pertama, pengambil keputusan akan
mengeksploitasi orang lain atau bawahan untuk kepentingan
diri sendiri.
 c. Tipe tabungan
Pada tipe ini, pengambil keputusan mempunyai
kecenderungan mengumpulkan ide-ide untuk kepentingan
diri sendiri guna memperkuat posisinya dan wibawanya dalam
organisasi. Ia tidak mau memperlihatkan dan membeberkan
apalagi membagi (sharing) kepandaiannya kepada orang lain.
d. Tipe pemasaran
Pengambil keputusan dalam hal ini sengaja ingin menjual
idenya pada pihak lain atau sengaja ingin memamerkan ide-
ide kepada bawahannya agar ia dipuji pihak lain atau sekedar
ingin memperlihatkan wibawanya sebagai pemimpin.
• e. Tipe produktif
Pengambil keputusan benar-benar memiliki kemampuan
dalam pengetahuan keterampilan dan pandangan jauh ke
depan. Oleh karenanya, ia sangat peduli dan dapat bekerja
sama dengan bawahan, penuh inisiatif dan kreatif.
Faktor-faktor yang mempengauhi pengambilan
keputusan (1)
• Posisi/kedudukan sesesorang :
a. Letak posisi
b. Tingkatan posisi
• Masalah
Masalah atau problem adalah apa yang men-
jadi penghalang untuk mencapai tujuan, yg
merupakan penyimpangan dari apa yg
diharapkan, direncanakan atau dikehendaki
dan harus diselesaikan.
•21
Faktor-faktor yang mempengaruhi pengambilan
keputusan (2)
Masalah tidak selalu dapat dikenal dengan
segera, ada yang memerlukan analisis, ada
pula yang bahkan memerlukan riset tersen-
diri.
Masalah dapat dibagi ke dalam 2 jenis :
a. Masalah terstruktur
b. Masalah tidak terstruktur

•22
Faktor-faktor yang mempengaruhi pengambilan
keputusan
Pembagian masalah yang lain :
a. Masalah rutin
b. Masalah insidentil

• Situasi : keseluruhan faktor-faktor dalam


keadaan, yang berkaitan satu sama lain, dan
yang secara bersama-sama memancarkan
pengaruh terhadap kita beserta apa yang
hendak kita perbuat.
•Indrawani Sinoem/Teori
•23
Keputusan/2010
Faktor-faktor yang mempengaruhi pengambilan
keputusan
Faktor-faktor tersebut dibedakan :
a. Faktor-faktor yang konstan
b. Faktor-faktor yang tidak konstan

• Kondisi : keseluruhan dari faktor-faktor yang


secara bersama-sama menentukan daya
gerak, daya berbuat atau kemampuan kita.
Sebagian besar faktor-faktor tsb merupakan
sumberdaya (resourches).
•Indrawani Sinoem/Teori
•24
Keputusan/2010
Faktor-faktor yang mempengaruhi pengambilan
keputusan
• Tujuan :
Tujuan yg hendak dicapai, baik tujuan per-
orangan, tujuan unit (kesatuan), tujuan orga-
nisasi, maupun tujuan usaha, pada umumnya
telah tertentu/telah ditentukan. Tujuan yang
telah ditentukan dalam pengambilan keputus-
an merupakan tujuan antara atau objective.

•Indrawani Sinoem/Teori
•25
Keputusan/2010
Faktor-faktor yang mempengaruhi pengambilan
keputusan
Pendapat lain yang menyatakan bahwa
faktor-faktor yg mempengaruhi pengambil-
an keputusan adalah :
(1). Keadaan internal organisasi
a. Dana yg tersedia
b. Keadaan sumberdaya manusia
c. Kemampuan karyawan
d. Kelengkapan dari perlatan organisasi
c. Struktur organisasi

•Indrawani Sinoem/Teori
•26
Keputusan/2010
Faktor-faktor yang mempengaruhi pengambilan
keputusan
(2). Keadaan eksternal organisasi, meliputi
keadaan ekonomi, sosial, ekonomi, politik,
hukum, budaya, dan sebagainya.
(3). Tersedianya informasi yang diperlukan
(4). Kepribadian dan kecakapan pengambil
keputusan, meliputi penilaiannya, kebutuh-
annya, intelegensinya, keterampilannya,
kapasitasnya, dan sebagainya.

•Indrawani Sinoem/Teori
•27
Keputusan/2010
Faktor-faktor yang mempengari pengambilan
keputusan
Menurut George R. Terry, faktor-faktor yg
mempengaruhi pengambilan keputusan :
(1). Hal-hal yang berujud, tidak berujud, yang
emasional maupun yg rasional.
(2). Tujuan organisasi
(3). Orientasi
(4). Alternatif-alternatif tandingan
(5). Tindakan
•Indrawani Sinoem/Teori
•28
Keputusan/2010
Faktor-faktor yang mempengaruhi pengambilan
keputusan
(6). Waktu
(7). Kepraktisan
(8). Pelembagaan
(9). Kegiatan berikutnya.

•Indrawani Sinoem/Teori
•29
Keputusan/2010
Faktor-faktor yang mempengaruhi pengambilan
keputusan
Menurut John D. Millet, faktor-faktor yang
mempengaruhi pengambilan keputusan :
(1). Pria dan wanita
(2). Peranan Pengambil Keputusan
(3). Keterbatasan Kemampuan

•Indrawani Sinoem/Teori
•30
Keputusan/2010
Jenis-jenis Pengambilan Keputusan

Berdasarkan program atau regularitas :


(1). Pengambilan keputusan terprogram atau
terstruktur, yaitu pengambilan keputusan
yang sifatnya rutinitas, berulang-ulang, dan
cara menanganinya telah ditentukan.
Pengambilan keputusan terprogram ini
digunakan untuk menyelesaikan masalah yg
terstruktur melalui :

•31
Jenis-jenis pengambilan keputusan

a. Prosedur : yaitu serangkaian langkah yang


berhubungan dan berurutan yang harus di-
ikuti oleh pengambil keputusan
b. Aturan : yaitu ketentuan yang mengatur apa
yang harus dan apa yang tidak boleh dilaku-
kan oleh pengambil keputusan
c. Kebijakan : yaitu pedoman yang menentukan
parameter untuk membuat keputusan.

•32
Jenis-jenis Pengambilan Keputusan

• Contoh :
Seorang manajer pembelian menerima per-
mintaan dari bagian akuntansi berupa 100 lemari
arsip (masalah rutin terstruktur). Dlm hal ini telah
ada prosedur pengadaan untuk memenuhi
permintaan tersebut. Selain itu, terdapat aturan
bahwa jika nilai pembelian di atas Rp 100 juta
diperlukan tender, kreteria-nya tidak menyangkut
harga saja, tetapi diberikan kebijakan bagi
pemasok lemari arsip tsb dengan dukungan
pelayanan yang baik.

•33
Jenis-jenis Pengambilan Keputusan

(2). Pengambilan Keputusan Tidak Terprogram


(Tidak Terstruktur) adalah pengambilan
keputusan yang tidak rutin dan sifatnya unik
sehingga me-merlukan pemecahan khusus.
Contoh :
Strategi pemasaran untuk produk baru,
sbgmana yg dialami oleh IBM pada awal tahun
1980-an untuk pertama kalinya memasarkan
secara per-sonal komputer/PC yang murah,
meskipun pe-rusahaan ini telah lama
mempunyai pengalaman memasarkan
komputer yang mahal.

•34
Jenis-jenis Pengambilan Keputusan

Berdasarkan Tingkat Kepentingannya :


Pada umumnya suatu organisasi memiliki hie-rarki
manajemen. Secara klasik, hierarki ini terbagi 3 (tiga)
tingkatan, yaitu :
(1). Manajemen Puncak yang berkaitan dengan
masalah perencanaan yang bersifat strate-
gis (strategic planning). Pada manajemen
puncak keputusan yg diambil adalah kepu-
tusan strategis.

•35
Jenis-jenis Pengambilan Keputusan

(2). Manajemen Menengah, yaitu menangani


permasalahan kontrol/pengawasan yang
sifat pekerjaannya lebih banyak pada ma-
salah administrasi. Pada manajemen me-
nengah ini keputusan yang diambil adalah
keputusan administrasi/taktis. Keputusan
ini adalah keputusan yg berkaitan dengan
pengelolaan sumberdaya.

•36
Jenis-jenis Pengambilan Keputusan

(3). Manajemen operasional, yaitu berkaitan


dg
kegiatan operasional (kegiatan operasi
harian).

•37
Jenis-jenis Pengambilan Keputusan

(3). Keputusan Eksternal Jangka Pendek, yaitu kepu-


tusan yang berkaitan dengan semua persoalan
yg berdampak dgn lingkungan dalam rentang
waktu yang relatif pendek.
Contoh: mencari subkontrak untuk suatu
permintaan khusus.
(4). Keputusan Eksternal Jangka Panjang, yaitu
kepu-tusan yg berkaitan dengan semua
persoalan dgn lingkungan dalam rentang waktu
yg relatif pan-jang,
Seperti : merger dengan perusahaan lain .
•38
Jenis-jenis Pengambilan Keputusan

Berdasarkan lingkungannya :
(1). Pengambilan keputusan dalam kondisi pasti, yaitu
pengambilan keputusan dimana berlangsung hal-
hal :
a. Alternatif yg harus dipilih hanya memiliki
satu konsekuensi/jawaban/hasil. Ini ber-
arti hasil dari setiap alternatif tindakan
tsb dapat ditentukan dengan pasti.

•39
Jenis-jenis Pengambilan Keputusan

b. Keputusan yg diambil didukung oleh infor-


masi/data yg lengkap, shg dapat diramal-
kan secara akurat hasil dari setiap tindak-
an yg dilakukan.
c. Dalam kondisi ini, pengambil keputusan
secara pasti mengetahui apa yg akan ter-
jadi di masa yg akan datang.

•40
Jenis-jenis Pengambilan Keputusan

d. Biasanya selalu dihubungkan dengan ke-


putusan yang menyangkut masalah rutin,
karena kejadian tertentu di masa yg akan
datang dijamin terjadi.
e. Pengambilan keputusan seperti ini dapat
ditemui dalam kasus/model yg beresifat
deterministik.

•41
Jenis-jenis Pengambilan Keputusan

e. Teknik penyelesaiannya/pemecahannya
biasanya menggunakan antara lain :
teknik program linear, model transportasi,
model penugasan, model inventori, model
antrian, model network.

•42
Jenis-jenis Pengambilan Keputusan

(2). Pengambilan Keputusan dalam kondisi


resiko, adalah pengambilan keputusan di-
mana berlangsung hal-hal :
a. Alternatif yg dipilih mengandung lebih dr
satu kemungkinan hasil.
b. Pengambilan keputusan memiliki lebih
lebih dari satu alternatif tindakan.

•43
Jenis-jenis Pengambilan Keputusan

c. Diasumsikan bahwa pengambilan keputus-


an mengetahui peluang yg akan terjadi
terhadap berbagai tindakan dan hasil.
d. Resiko terjadi karena hasil pengumpulan
keputusan tidak dapat diketahui dengan
pasti, walaupun diketahui nilai probabilitas-
nya.

•44
Jenis-jenis Pengambilan Keputusan

f. Pada kondisi ini ada informasi atau data yg


akan mendukung dlm membuat keputusan,
berupa besar atau nilai peluang terjadinya
bermacam-macam keadaan.
g. Teknik pemecahannya menggunakan kon-
sep probabilitas, seperti model keputusan
probabilistik, model inventori probabilistik,
model antrian probabilistik.

•Indrawani Sinoem/Teori
•45
Keputusan/2010
Jenis-jenis Pengambilan keputusan

(3). Pengambilan Keputusan dalam kondisi tdk pasti,


yaitu pengambilan keputusan dimana :
a. Tidak diketahu sama sekali hal jumlah kondisi yg
mungkin timbul serta kemungkinan-kemungkin-
an munculnya kondisi-kondisi tsb.
b. Pengambilan keputusan tdk dapat menentukan
probabilitas terjadinya berbagai kondisi atau
hasil yg keluar.

•46
Jenis-jenis Pengambilan Keputusan

c. Pengambil keputusan tidak mempunyai


pengetahuan atau informasi lengkap me-
ngenai peluang terjadinya bermacam-
macam keadaan tsb.
d. Hal yg akan diputuskan biasanya relatif
belum pernah terjadi.
e. Tingkat ketidakpastian keputusan semacam
ini dpt dikurangi dengan cara :

•47
Jenis-jenis Pengambilan Keputusan

- Mencari informasi lebih banyak


- Melalui riset atau penelitian
- Penggunaan probabilitas subjektif
f. Teknik pemecahannya adalah menggunakan be-
berapa metode/kreteria, yaitu metode
maximin,
metode maximax, metode Laplace, metode
minimax regret, metode relaisme dan dibantu
dengan tabel hasil (pay off tabel).
•48
Jenis-jenis Pengambilan Keputusan

(4). Pengambilan Keputusan dalam kondisi


konflik adalah pengambilan keputusan dimana :
a. Kepentingan dua atau lebih pengambil kepu-
tusan saling bertentangan dalam situasi per-
saingan.
b. Pengambil keputusan saling bersaing dengan
pengambil keputusan lainnya yg rasional,
tanggap dan bertujuan utk memenangkan
per-
saingan tsb.
•49
Jenis-jenis Pengambilan Keputusan

c. Pengambil keputusan bertindak sbg


pemain dalam suatu permainan.
d. teknik pemecahannya adalah
menggunakan teori permainan.

•50
Proses Pengambilan Keputusan
•Alternatif
•Tindakan

•Pengambilan
•Pengambilan
Keputusan dalam
Keputusan dalam
Kondisi Pasti
Kondisi Tidak Pasti

•Pengambilan
Keputusan dalam
Kondisi Risiko

•www.febriyanto79.wordpress.com
Gaya pengambilan keputusan
•memperoleh
•Manajer informasi yang
•menggunakan
masukan informasi
diperlukan dari
bawahan yang tersedia pada
waktu tertentu
•membicarakan
permasalahan yang
dihadapi dengan para •Teknik Pengambilan
bawahan secara Keputusan
individual

•keputusan diambil
berdasarkan
•membicarakan musyawarah
permasalahan dengan kelompok
para bawahan secara
kelompok

•www.febriyanto79.wordpress.com
Teori Pengambilan Keputusan
•Sistem
Pengambilan
Keputusan

•Pengambilan
•Pengambilan
Keputusan
Keputusan Secara
Secara Terbuka
Tertutup

•www.febriyanto79.wordpress.com
Keputusan yang berkualitas

• Kontribusi terhadap peningkatan nilai


organisasi dan individual- KONSEKUENSI
• Akurasi antara prediksi dan realisasi - GAP
Menurut ELBING ada lima langkah dalam proses
pengambilan keputusan:

• Identifikasi dan Diagnosa masalah


• Pengumpulan dan Analisis data yang relevan
• Pengembangan dan Evaluasi alternative
alternative
• Pemilihan Alternatif terbaik
• Implementasi keputusan dan Evaluasi
terhadap hasil-hasil
Beberapa metode dalam pengambilan
keputusan
• Kewenangan Tanpa Diskusi (Authority Rule
Without Discussion)
• Pendapat Ahli (expert opinion)
• Kewenangan Setelah Diskusi (authority rule
after discussion)
• Kesepakatan (consensus)
Proses Pengambilan keputusan
Penetapan Goal khusus dan
Objective dan Pengukuran Hasil

Revise

Pengidentifikasian Masalah

Revise

Pengembangan Alternatif

Revise

Pengevaluasian Alternatif

Revise

Pemilihan Alternatif

Revise

Penerapan keputusan

Revise

Pengendalian dan Pengevaluasian


Penetapan Goal khusus dan Objective
serta Pengukuran Hasil
 Penetapan goal dan objective akan
mengarahkan pada hasil mana yang sudah
dicapai dan pengukuran mana yang
menunjukkan hasil yang sesuai dengan yang
diinginkan.

 Penetapan goal dan objective membutuhkan


komunikasi antara manajer dengan bawahan.
Pengidentifikasian Masalah

Adanya masalah menunjukkan adanya gap antara


goal dan objective organisasi dengan kinerja
aktual.

Faktor yang menggangu identifikasi masalah:


• Persepsi terhadap masalah
• Penetapan masalah dalam lingkup solusi
• Identifikasi gejala sebagai masalah
Pengembangan Alternatif

• Alternatif (Potensi Solusi) harus


dikembangkan (lingkungan internal &
eksternal) dan konsekuensi/akibat yang
mungkin timbul dari setiap alternatif.
• Perlu mempertimbangkan kendala waktu &
biaya; banyaknya alternatif dengan
kecepatan keputusan yang diambil.
• Cara untuk kembangkan alternatif adalah
dengan analisis skenario.
Pengevaluasian Alternatif
• Alternatif yang sudah dipilih dievaluasi dan
dibandingkan dengan objective.
• Objective dari pengambilan keputusan setiap alternatif
harus berupa hasil/keluaran positif paling banyak dan
akibat buruk paling kecil.
• Hubungan Alternatif – Hasil:
– Kepastian : Pengetahuan lengkap ttg probabilitas
output
– Ketidakpastian : Tidak punya pengetahuan ttg
probabilitas output
– Resiko : Punya beberapa probabilitas output
Pemilihan Alternatif
 Pemilihan alternatif yang dipilih berdasarkan
hasil/keluaran yang sesuai objective.
 Perlu mempertimbangkan dampak alternatif +
dan - terhadap objective yang lain (tujuan yang
satu optimal sedangkan tujuan yang lain tidak
optimal).
 Tidak mungkin solusi keputusan akan memuaskan
semuanya, tetapi yang optimal adalah yang sesuai
standar.
Penerapan Keputusan
• Keputusan yang baik adalah yang efektif untuk
implementasi
• Perlu pengujian terhadap perilaku orang terhadap
keputusan tersebut.

Pengendalian dan Pengevaluasian


• Efektivitas manajemen terkait dengan
pengukuran hasil periodik
• Perlu pengendalian dan evaluasi keputusan
terhadap objective
Model pengambilan keputusan
A. Model Perilaku Pengambilan keputusan
1. · Model Ekonomi
·2.. Model Manusia Administrasi
3. Model Manusia Mobicentrik
Dikemukakan oleh Jennings, dimana perubahan merupakan
nilai utama sehingga orang harus selalu bergerak bebas
mengambil keputusan
4. Model Manusia Organisasi
Dikemukakan oleh W.F. Whyte, model ini lebih
mengedepankan sifat setia dan penuh kerjasama
dalam pengambilan keputusan
Model pengambikan keputusan 2
5. Model Pengusaha Baru
• Dikemukakan oleh Wright Mills menekankan pada sifat
kompetitif
6. Model Sosial
• Dikemukakan oleh Freud Veblen dimana menurutnya orang
sering tidak rasional dalam mengambil keputusan diliputi
perasaan emosi dan situsai dibawah sadar.
B. Model Preskriptif dan Deskriptif
Fisher mengemukakan bahwa pada hakekatnya ada 2 model
pengambilan keputusan:
1. Model Preskriptif
model ini menerangkan bagaimana kelompok seharusnya
mengambil keputusan. berdasarkan pada proses yang ideal
2. Model Deskriptif
berdasarkan pada realitas observasi
Faktor penentu keputusan

No Landasan waktu Deskripsi

1.  Pengalaman dan peristiwa masa lalu


Masa lalu  Keinginan masa lalu yang belum terwujud
 Masalah dan tantangan yg timbul pada masa lalu dan belum
terselesaikan
 Ketersediaan informasi masa lalu
2.  Perubahan faktor lingkungan: politik, ekonomi, sosial budaya.
 Dorongan visi, misi dan keinginan yang hendak dicapai.
 Masalah dan tantangan yang timbul sebagai hasil dari perubahan
lingkungan.
 Adanya konsep kelangkaan dan keterbatasan
Masa kini  Adanya konsep tentang tindakan atas dasar kesadaran untuk memilih
salah satu alternatif atas masalah yang dihadapi
 Keputusan-keputusan yang diambil oleh organisasi lain
 Ketersediaan real time information, informasi yang relevan dan
berkualitas
 Adanya sejumlah pengetahuan hasil akumulasi masa lalu yang
bernilai tinggi
3.  Visi, misi dan tujuan yang hendak dicapai
 Perubahan faktor lingkungan yang akan terjadi
Masa depan  Ketidakpastian dan peluang timbulnya risiko dan kelangkaan
 Ketersediaan expected information yang diharapkan membantu
proses pengambilan keputusan
Informasi Sbg Bahan Baku PK
• Peran informasi dlm PK
• Tergantung pada level keputusan:
level strategik
Level manajemen
Level pengetahuan
Level operasional
Level strategik
• Berkaitan dengan penentuan sejumlah tujuan,
sumberdaya, dan kebijakan organisasi
• Memprediksi masa depan lingkunan ekstrnal
dan internal
• Harmonisasi karakteristik organisasi dengan
leingkungannya
Level manajemen
• Pemanfaatan sumberdaya secara efisien dan
efektif
• Implementasi tujuan yang ditetapkan pada
level strategik
Level Manajemen
• TERTINGGI.
Level pengetahuan
• Penilaian kembali sejumlah ide baru dalam
menghasilkan produk jasa atau barang
• Penentuan cara untuk sosialisasi ide baru
• Penentuan cara untuk distribusi informasi
Level operasional
• Menentukan cara terbaik untuk menerapkan
tugas khusus yang telah ditetapkan
• Mengalokasikan sumberdaya sesuai dengan
arahan level manajemen dan staregik
Perlu diingat
• Seluruh level akan menghadapi tipe
keputusan terprogram/tersruktur maupun
tidak.
• Pada level yang lebih atas keputusan
cenderung tidak terstruktur
• Bagaimana peran informasi? …… lihat gambar
berikut
JENIS INFORMASI DAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN

Tingkat organisasi

Tipe Keputusan Operasional Pengetahuan Manajemen strategik

Terstruktur TPS - - -
- OAS MIS -
Semi terstruktur DSS

Tidak terstruktur - KWS ESS

Keterangan: TPS (transaction processing systems, OAS (office


automation system), KWS ( knowledge work system), MIS
(management information syatem), DSS (decision support systems),
ESS (executive support systems)
Pengaruh Perilaku Terhadap Pengambilan
Keputusan Individu

• Perilaku yang mempengaruhi pengambilan keputusan


adalah: Ethics, values, Personality, Propensity for Risk,
Potensial for Dissonance, serta Escalation of
Comitment.
• Etika adalah sistem atau kode yang memberikan
arahan pekerjaan bagi individu.
• Faktor yang mempengaruhi pengambilan keputusan
etis: gender, filosofi, edukasi, pengalaman, umur,
kesadaran, kultur organisasi, kode etik, reward dan
sanksi.
Values
• Value adalah arahan/tuntunan dan keyakinan
bahwa pembuat keputusan menggunakannya
ketika pada kondisi ttt.(kondisional) karena
tempat dan waktu
• Value digunakan pada:
– Penetapan objective
– Pengembangan objective
– Pemilihan alternatif
– Penerapan keputusan
– Pengendalian dan Pengevaluasian
Personality 1

• Salah satu faktor yang paling mempengaruhi


Pembuat keputusan adalah: studi personaliti.

• Studi personality pada proses pengambilan


keputusan: personality variables, situational
variables, interactional variables.
Personality 2
• Kesimpulan:
– Semua orang tidak pandai dalam semua hal
– Karakteristik tertentu terkait dengan perbedaan
proses pengambilan keputusan
– Hubungan personality terhadap keputusan
bervariasi
– Individu yang menghadapi keputusan penting
dipengaruhi opini rekan
Propensity for Risk

• Kecenderungan terhadap resiko yang diambil


akan mempengaruhi proses pengambilan
keputusan.
• Person yang high aversion to risk akan memilih
keputusan yang tingkat kepastiannya tinggi .
( High Aversion to risk  High Certainity)
• Besarnya resiko yang diambil tergantung:
– Kejelasan Goal yang ditetapkan
– Informasi alternatif nya diketahui
– Outcome dari alternatif dapat diidentifikasi
Potential for Dissonance 1

• Terkait dengan sebelum keputusan dibuat dan


akibatnya setelah keputusan tersebut ditetapkan.
• Postdecision anxiety, terkait dengan kekhawatiran
akibat dari keputusannya.
• Cognitive Dissonance (Leon Feon festinger, Teori
penyesalan) adalah Kekhawatiran yang terjadi
ketika ada konflik antara keyakinan dan realita
individu.
• Lack konsistensi (harmonisasi)
Potential for Dissonance 2

CIRI KEPUTUSANNYA :
• Keputusan bersifat psikologis dan pentingnya
keuangan.
• Ada sekian banyak alternatif yang tidak dihilangkan
• Alternatif yang tidak dipakai tersebut memiliki banyak
kelebihan
Potential for Dissonance 3
SOLUSINYA :
• Mencari informasi yang mendukung kebijakan
pengambilan keputusan
• Selektif atas informasi yang mendukung
keputusannya
• Meminimkan aspek negatif dari keputusan dan
perbesar aspek positifnya
Escalation of Commitment

• Pembuat keputusan tetap mempertahakan


keputusannya walaupun terdapat informasi yang
negatif, sering dilakukan dengan menambah
sumberdaya untuk antisipasi kerugian.
• Selt Justification Theory : Pembuat keputusan akan
meningkatkan komitmennya untuk menjalankan
tindakannya karena tidak ingin mereka/orang lain
pada sumberdaya sebelumnya tidak dialokasikan
dengan tepat
Grup Decision Making

• Banyak keputusan diambil melalui grup, tim,


panitia, dll
• Cocok untuk:
– Nonprogram Decision
– Permasalahan kompleks butuh multidisiplin /
pengetahuan
• Peran manajer dalam keputusan kelompok
dengan partisipasi kolaborasi/kerjasama bagian
organisasi
• Kolaborasi melibatkan proses gabungan
pengambilan keputusan anatra stakeholder atas
masalah masa datang
Individual Vs Grup Decision Making

Konsensus keputusan :
– Waktu lama
– Lebih baik, terlebih pada latarbelakang
masalah yang bervariasi
– Pengaruh buruk dari faktor perilaku, yaitu
dominasi personalitas, superior atas status,
superior atas keahlian
Tabel kemungkinan hubungan kualitas
keputusan dengan metoda

More

Less

Individual Average individual Minority control Majority control Concensus


Techniques for Stimulating Creativity in
Grup decision making

• Brainstorming: adalah teknik yang memacu


kreativitas dengan memunculkan ide melalui
diskusi .
• Delphi Process: Teknik yang memacu kreatifitas
dengan menggunakan berbagai pertimbangan ide
untuk mencapai konsensus keputusan.
• Nominal Grup Technique: Teknik yang memacu
kreativitas dengan mengarahkan orang pada
pertemuan terstruktur memalui sedikit
komunikasi verbal.
TEKNIK PENGAMBILAN KEPUTUSAN 1

a. Teknik Brain – Storming


Teknik ini berusaha untuk menggali dan
mendapatkan kreativitas maksimal dari
kelompok dengan memberikan kesempatan
para anggota untuk melontarkan ide-ide
mereka tanpa rasa takut dan penuh tanggung
jawab.
TEKNIK PENGAMBILAN KEPUTUSAN 2

Prosedur penerapan teknik Brain – Storming


1) Tidak boleh memberikan kritik terhadap ide-ide yang
disampaikan oleh anggota kelompok.
2) Bebas mengemukakan ide (pendapat), makin radikal suatu
ide maka semakin baik.
3) Makin besar jumlah ide-ide yang diperoleh, makin besar
kemungkinan memperoleh penyelesaian yang baik.
4) Diharapkan adanya kombinasi dan perbaikan ide.
TEKNIK PENGAMBILAN KEPUTUSAN 3

kritik terhadap teknik ini, yaitu.:

1) Hanya ditetapkan pada masalah-masalah sederhana,


2) Sangat memakan waktu dan biaya,
3) Hanya menghasilkan ide-ide dangkal.
Kritikan tersebut merupakan titik lemah dari penerapan
teknik Brain – Storming. Sisi kelemahan lain adalah bahwa
teknik ini tidak tepat untuk mencapai keputusan dasar dan
dengan risiko tinggi ataupun ketidakpastian.
TEKNIK PENGAMBILAN KEPUTUSAN 4

b. Teknik Teori Probabilitas


Teori probabilitas menunjukkan besarnya
kemungkinan terjadinya suatu kejadian.
Dengan bantuan perangkat ini, wirausahawan
dapat memperkirakan nilai yang diharapkan
untuk tiap-tiap alternatif yang dipilih.
TEKNIK PENGAMBILAN KEPUTUSAN 5

Rumus :IPEV

EV = Expected value (nilai yang diharapkan)


I = Pendapatan yang dihasilkan
P = Besarnya kemungkinan untuk memperoleh
pendapatan tersebut
ALT ALTERNATIF PENDAPATAN PROBABILITAS NILAI YG
DIHARAPKAN
A 500.000 0,25 125.000
B 750.000 0,20 150.000
C 1.000.000 0,14 140.000
B. NILAI EKSPEKTASI
• Berdasarkan tabel di atas--
alternatif yang paling
menguntungkan untuk
berwirausaha adalah
alternative B yang
memberikan nilai EV
terbesar.
. TEKNIK PENGAMBILAN KEPUTUSAN 5

• c. Teknik Pohon Keputusan


Pohon keputusan dikembangkan untuk membantu para
manajer dalam membuat serangkaian keputusan yang
melibatkan adanya suatu peristiwa ketidakpastian, bahkan
berisiko.
• Pohon keputusan juga sangat berguna bagi suatu tim yang
mengadakan analisis masalah untuk dipecahkan bersama-
sama dalam tim, karena masalah yang dihadapinya dan
pemecahannya saling berkaitan.
Gaya pemikiran dan persepsi
• Merupakan jantung dari proses pengambilan
keputusan
• Gaya pemikiran merupakan cara manusia untuk
memperoleh pengetahuan
– Bagaimana kita dapat mengetahui sesuatu
– Bagaimana kita dapat memperoleh informasi
menjadi data, dan
– Data menjadi pengetahuan
Scientific method

induksi

Fenomena, gejala,
fakta, problem Teori dan konsep
Dugaan
awal
Prinsip
silogisme aritoteles
Problem solving tools:
Matematika Statistik
Pendekatan Hipotesis:
kuantitatif dan kualitatif deduksi
jawaban sementara
Proses pengolahan informasi

stimulus Proses pengolahan Respon

Tahap 1 Tahap 2 Tahap 3 Tahap 4

Rangsangan
lingkungan: Interpretasi dan Proses mental Penilaian dan
Manusia kategorisasi & intelektual keputusan
Peristiwa
obyek

Pemilihan
Masalah dan
Proses penyelesaian Alternatif solusi
tujuan

Anda mungkin juga menyukai