Anda di halaman 1dari 11

Konsep Ketuhanan dalam islam

konsep Ketuhanan
• konsep yang didasarkan atas hasil pemikiran
baik melalui pengalaman lahiriah maupun
batiniah, baik yang bersifat penelitian rasional
maupun pengalaman batin. Dalam literatur
sejarah agama, dikenal teori evolusionisme,
yaitu teori yang menyatakan adanya proses
dari kepercayaan yang amat sederhana, lama
kelamaan meningkat menjadi sempurna
Syahadatain implementasi bertuhan
• Dalam Islam diajarkan kalimat “Laa illaha illaa
Allah”. Susunan kalimat tersebut dimulai
dengan peniadaan, yaitu “tidak ada Tuhan”,
kemudian baru diikuti dengan suatu
penegasan “melainkan Allah”. Hal itu berarti
bahwa seorang muslim harus membersihkan
dari segala macam Tuhan terlebih dahulu,
yang ada dalam hatinya hanya satu Tuhan
yang bernama Allah.
Konsep ketuhanan sec historis
• Dikalangan umat Islam terdapat polemik
dalam masalah ketuhanan. Satu kelompok
berpegang teguh dengan Jabariah, yaitu
faham yang mengatakan bahwa Tuhan
mempunyai kekuatan mutlah yang menjadi
penentu segalanya. Di lain pihak ada yang
berpegang pada doktrin Qodariah, yaitu
faham yang mengatakan bahwa manusialah
yang menentukan nasibnya.
• Polemik dalam masalah ketuhanan di kalangan
umat Islam pernah menimbulkan suatu dis-
integrasi (perpecahan) umat Islam, yang cukup
menyedihkan. Peristiwa al-mihnah yaitu
pembantaian terhadap para tokoh Jabariah oleh
penguasa Qadariah pada zaman khalifah al-
Makmun (Dinasti Abbasiah). Munculnya faham
Jabariah dan Qadariah berkaitan erat dengan
masalah politik umat Islam setelah Rasulullah
Muhammad meninggal. Sebagai kepala
pemerintahaan, Abu Bakar Siddiq secara aklamasi
formal diangkat sebagai pelanjut Rasulullah.
Berikutnya digantikan oleh Umar Ibnu Al-Khattab,
Usman dan Ali.
Konsep Tuhan dalam al-Quran
• Istilah Tuhan dalam sebutan Al-Quran
digunakan kata ilaahun, yaitu setiap yang
menjadi penggerak atau motivator, sehingga
dikagumi dan dipatuhi oleh manusia. Orang
yang mematuhinya di sebut abdun (hamba).
Kata ilaah (tuhan) di dalam Al-Quran
konotasinya ada dua kemungkinan,
yaitu Allah, dan selain Allah.
Pembuktian Wujud Tuhan
1. Metode Pembuktian Ilmiah. Tantangan zaman
modern terhadap agama terletak dalam
masalah metode pembuktian. Metode ini
mengenal hakikat melalui percobaan dan
pengamatan, sedang akidah agama
berhubungan dengan alam di luar indera, yang
tidak mungkin dilakukan percobaan (agama
didasarkan pada analogi dan induksi). Hal inilah
yang menyebabkan menurut metode ini agama
batal, sebab agama tidak mempunyai landasan
ilmiah
2. Keberadaan Alam Membuktikan
Adanya Tuhan. Adanya alam serta
organisasinya yang menakjubkan
dan rahasianya yang pelik, tidak
boleh tidak memberikan penjelasan
bahwa ada sesuatu kekuatan yang
telah menciptakannya, suatu “Akal”
yang tidak ada batasnya.
• Setiap manusia normal percaya
bahwa dirinya “ada” dan percaya
pula bahwa alam ini “ada”. Dengan
dasar itu dan dengan kepercayaan
inilah dijalani setiap bentuk kegiatan
ilmiah dan kehidupan. Jika percaya
tentang eksistensi alam, maka secara
logika harus percaya tentang adanya
Pencipta Alam
3. Pembuktian Adanya Tuhan dengan
Pendekatan Astronomi. Logika manusia
dengan memperhatikan sistem yang luar
biasa dan organisasi yang teliti, akan
berkesimpulan bahwa mustahil semuanya ini
terjadi dengan sendirinya, bahkan akan
menyimpulkan bahwa di balik semuanya itu
ada kekuatan maha besar yang membuat dan
mengendalikan sistem yang luar biasa
tersebut, kekuatan maha besar tersebut
adalah
• Metode pembuktian adanya Tuhan
melalui pemahaman dan penghayatan
keserasian alam tersebut oleh Ibnu Rusyd
diberi istilah “dalil ikhtira”. Di samping itu
Ibnu Rusyd juga menggunakan metode
lain yaitu “dalil inayah”. Dalil ‘inayah
adalah metode pembuktian adanya
Tuhan melalui pemahaman dan
penghayatan manfaat alam bagi
kehidupan manusia

Anda mungkin juga menyukai