Anda di halaman 1dari 52

Pembinaan

Pengelolaan limbah B3
Oleh Penghasil

Disampaikan Oleh:
DLH Provinsi Jawa Timur
Sidoarjo Nopember 2018
Latar Belakang
 Pesatnya pertumbuhan pembangunan dan sistem perdagangan
global akan meningkatkan penggunaan B3 pada berbagai
kegiatan spt industri, pertanian, pertambangan, kesehatan, dll),
yang akan berpotensi menghasilkan limbah B3.
 Dampak negatif pencemaran lingkungan dan gangguan
kesehatan, akibat penggunaan dan pengelolaan limbah B3 yang
tidak sesuai ketentuan/peraturan, cenderung meningkat.
 Potensi industri sebagai pengguna bahan B3 dan penghasil
limbah B3 di Jawa Timur jumlahnya relatif cukup besar 6175
perusahaan. Dari perusahaan yang bergerak di bidang industri,
sebagian besar berpotensi akan menghasilkan limbah B3, apakah
industri tersebut sebagai pengguna bahan B3, ataukah industri
tersebut sebagai penghasil limbah B3.
 Setiap orang yang menghasilkan limbah B3 wajib melakukan
pengelolaan limbah B3 yang dihasilkannya.
Dasar:
1) UU No. 32 tahun 2009 tentang Perlindungan dan
Pengelolaan Lingkungan Hidup
2) PP No. 101 tahun 2014 tentang Pengelolaan Limbah B3
3) Keputusan Kepala Bapedal No:Kep-01/Bapedal/09/1995

Penyimpanan Limbah B3 harus dilakukan jika


limbah B3 tersebut belum dapat diolah dengan
segera, kegiatan penyimpanan limbah B3
dimaksudkan untuk mencegah terlepasnya limbah
B3 ke lingkungan sehingga potensi bahaya bagi
manusia dan lingkungan dapat dihindarkan.
PENYIMPANAN LIMBAH
B3
 Penyimpanan Limbah B3 wajib dilakukan oleh
setiap orang yang menghasilkan limbah B3
 Penyimpanan Limbah B3 wajib dilengkapi dengan
izin pengelolaan Limbah B3 untuk kegiatan
penyimpanan Limbah B3
 Penyimpanan Limbah B3 harus di atas permukaan
tanah  dilarang melakukan penyimpanan di
bawah tanah (underground)
 Izin Pengelolaan Limbah B3 untuk kegiatan
penyimpanan Limbah B3 diterbitkan oleh
bupati/walikota
Limbah B3 berdasarkan
kategorinya:

LIMBAH B3

KATEGORI 1 KATEGORI 2
(AKUT) (KRONIS)
RISIKO LIMBAH B3
BERBEDA,
SIMPAN SIMPAN PENGELOLAANNYA
BERBEDA
ANGKUT ANGKUT
TIMBUN TIMBUN
Limbah B3 berdasarkan
sumbernya:
Berdasarkan sumber:
Limbah B3 dari sumber tidak spesifik
Limbah B3 dari sumber spesifik:
 Sumber spesifik umum
 Sumber spesifik khusus
Limbah B3 dari bahan kimia
kadaluwarsa, tumpahan, bekas
kemasan, dan buangan produk yang
tidak memenuhi spesifikasi
Lampiran I
• Tabel 1. Daftar Limbah dari sumber tidak spesifik,
• Tabel 2. Daftar Limbah b3 dari b3 kedaluwarsa,
b3 yang tumpah, b3 yang tidak memenuhi
spesifikasi produk yang akan dibuang, dan bekas
kemasan b3.
• Tabel 3. Daftar limbah b3 dari sumber spesifik
umum ,
• Tabel 4. Daftar limbah b3 dari sumber spesifik
khusus ,
Ketentuan Teknis TPS Limbah B3
Pengemasan
Persyaratan Pengemasan :

Berlaku bagi kegiatan pengemasan / pewadahan


limbah B3 di fasilitas:

• Penghasil utk disimpan sementara sebelum


diserahkan ke pengumpul, pemanfaat atau ke
pengolah akhir.
• Pengumpul utk disimpan sebelum dikirim ke pengolah
• Pengolah sebelum dilakukan pengolahan dan
penimbunan
1. Persyaratan Pra Pengemasan
Setiap penghasil / pengumpul limbah B3 harus
mengetahui karakteristik setiap limbah B3 yang
dihasilkan/dikumpulkannya.

Penghasil yang menghasilkan limbah B3 yang sama


secara terus menerus, maka pengujian karakteristik
masing-masing limbah dilakukan sekurang-
kurangnya satu kali.

Bentuk kemasan dan bahan kemasan dipilih


berdasarkan kecocokan terhadap jenis dan
karakteristik limbah yang akan dikemas
2. Persyaratan umum kemasan

Kemasan harus dalam kondisi baik, tidak rusak,


bebas dari pengkaratan dan kebocoran.

Bentuk, ukuran dan bahan kemasan limbah B3


disesuaikan dengan karakteristik limbah B3 yang
akan dikemas dengan mempertimbangkan segi
keamanan dan penanganannya.

Kemasan terbuat dari bahan yang tidak bereaksi


dengan limbah yang dikemas
3. Prinsip pengemasan limbah B3

Limbah-limbah B3 yang tidak saling cocok tidak


boleh disimpan secara bersama-sama dalam satu
kemasan.

Jumlah pengisian limbah dalam kemasan harus


memperhitungkan kenaikan volume limbah,
terbentuknya gas dan tekanan.

Jika kemasan yang memuat limbah B3 telah tidak


layak, maka limbah B3 yang dimuat harus
dipindahkan ke wadah yang layak.
Terhadap kemasan yang telah terisi limbah B3
harus diberikan penandaan sesuai dengan
ketentuan yang berlaku dan disimpan dengan
memenuhi ketentuan tentang tata cara dan
persyaratan penyimpanan limbah B3

Terhadap kemasan wajib dilakukan pemeriksaan


oleh penanggung jawab pengelolaan limbah B3
untuk memastikan tidak adanya kebocoran.

Kegiatan pengemasan, penyimpanan dan


pengumpulan harus dilaporkan sebagai bagian dari
pengelolaan limbah B3
Tata cara pengemasan/pewadahan limbah B3

1. Persyaratan pengemasan limbah B3

Kemasan yang digunakan harus dalam keadaan


baik, terbuat dari bahan yang cocok dengan
karakteristik limbah B3 yang disimpan, mampu
mengamankan limbah B3 yang disimpan, memiliki
tutup yang kuat guna menghindari tumpahan saat
dipindahkan

Bentuk kemasan dapat berupa drum ataupun


kontainer berpenutup atau wadah yang aman.
Limbah B3 yang disimpan dalam satu kemasan
adalah limbah yang sama atau memiliki
karakteristik yang sama atau saling cocok.

Untuk mempermudah pengisian limbah dalam


kemasan serta agar lebih aman, limbah B3 dapat
terlebih dahulu dikemas dalam kantong kemasan
yang tahan terhadap sifat limbah tersebut.

Pengisian limbah B3 dalam 1 kemasan harus


mempertimbangkan karakteristik dan jenis limbah,
pengaruh pemuaian limbah, pembentukan gas dan
kenaikan tekanan selama penyimpanan.
Kemasan yang telah terisi dengan limbah B3 harus:
ditandai dengan simbol dan label yang sesuai pada
kemasannya, selalu dalam keadaan tertutup rapat
dan baru akan dibuka bila akan dilakukan
penambahan/pemindahan isi kemasan.

Terhadap kemasan drum/tong/kontainer yang telah


terisi limbah B3 dan disimpan diruang
penyimpanan harus dilakukan pemeriksaan kondisi
kemasan sekurang-kurangnya 1 minggu sekali: bila
terjadi kebocoran maka limbah B3 harus
dipindahkan, bila terjadi ceceran maka harus
dibersihkan dan dimasukkan dalam kemasan.
Kemasan bekas mengemas limbah B3 dapat
digunakan kembali untuk mengemas limbah B3
yang sama karakteristiknya atau yang saling cocok.

Kemasan yang telah dikosongkan apabila akan


digunakan kembali untuk mengemas limbah B3
yang sama karakteristiknya, harus ditempatkan
pada ruang penyimpanan limbah B3, namun
apabila akan digunakan untuk menyimpan limbah
B3 dengan karakteristik berbeda maka harus dicuci
bersih dan diberi label “kosong”
Untuk mencegah terlepasnya limbah B3 ke
lingkungan maka sistem penyimpanan dalam tangki
wajib dilengkapi dengan bunding, saluran untuk
tumpahan dan bak penampung sekunder yang
terbuat dari bahan yang sesuai
SIMBOL LIMBAH B3 SESUAI PERMEN LH
14/2013 TENTANG SIMBOL DAN LABEL
LIMBAH B3

18
SIMBOL LIMBAH B3 SESUAI PERMEN LH 14/2013 TENTANG SIMBOL
DAN LABEL LIMBAH B3
CONTOH KEMASAN & TATA CARA PEMBERIAN
SIMBOL DAN LABEL

LB3 LB3 CARA PEMBERIAN SIMBOL &


CAIR PADAT/SLUDGE LABEL
2. Persyaratan pewadahan limbah B3 dalam tangki

Harus memperhitungkan rancang bangun tangki,


karakteristik limbah B3 yang disimpan,
memperhitungkan faktor korosi pada tangki dan
umur teknis tangki.

Untuk mencegah terlepasnya limbah B3 ke


lingkungan maka sistem penyimpanan dalam tangki
wajib dilengkapi dengan bunding, saluran untuk
tumpahan dan bak penampung sekunder yang
terbuat dari bahan yang sesuai.
Apabila sistem tangki atau sistem pengumpul
sekunder yang mengalami kebocoran telah
menyebabkan limbah B3 terlepas ke lingkungan,
maka penanggung jawab wajib:

•Menghentikan sistem operasional tangki


•Mengumpulkan limbah B3 yang terlepas dlm wadah
•Membuat cacatan dan melaporkan kejadian .
Persyaratan Penyimpanan Limbah B3
1. Tata cara penyimpanan limbah B3

• Penyimpanan kemasan menggunakan sistem blok


Disusun dengan jarak antar blok (lebar gang)
sebesar 60 Cm, hal ini dilakukan untuk
mempermudah penanganan dan pemindahan limbah
B3.
• Tumpukan memperhatikan kestabilan kemasan.
• Jarak tumpukan tertinggi kemasan terhadap atap
dan jarak blok terluar dengan dinding tidak boleh
lebih kecil dari 1 meter
• Penyimpanan limbah B3 yang tidak saling cocok
harus dipisah dan tidak boleh dilakukan dalam 1 blok
dan tidak dalam bagian penyimpanan yang sama

• Penyimpanan limbah B3 cair dalam jumlah besar


disarankan menggunakan tangki, tangki harus
bertanggul, dilengkapi saluran menuju bak
penampung sekunder dan terlindung dari sinar
matahari langsung dan air hujan
Persyaratan Bangunan Penyimpanan Limbah B3

• Memiliki rancang bangun (bahan dan desain) serta


luasan ruang penyimpanan yang sesuai dengan
jenis dan karakteristik limbah B3

• Terlindung dari tampias air hujan.

• Ventilasi udara yang cukup untuk mencegah


terjadinya akumulasi gas yang terjadi dalam ruang
penyimpan
• Lantai harus kedap air dan memiliki kemiringan
menuju saluran pengalir tumpahan yang bermuara
pada bak penampung sekunder.

• Terdapat tanggul dan penyekat yang memisahkan


limbah B3 yang berbeda karakteristik.

• Dilengkapi sistem penerangan dan penangkal petir.

• Diberikan symbol limbah B3 yang sesuai dan


memasang SOP penyimpanan dan tanggap darurat

• Memasang peralatan tanggap darurat (Apar, safety


shower, absorben dan P3K)
• Daerah bebas banjir dan suhu ruangan harus berada
pada suhu kamar atau sesuai dengan karakteristik
limbah B3 yang disimpan.

• Memiliki pagar pengaman (untuk tempat


penyimpanan dalam jumlah besar atau dengan
karakteristik sangat berbahaya)

• Terdapat pintu darurat sesuai dengan kebutuhan

• Sistem alarm dan peralatan komunikasi (bila


dibutuhkan)
Sumber pencemar limbah B3 berasal dari:

•Olie Bekas
•Kemasan bahan Kimia
•Limbah laboratorium
•Limbah Medis
•Majun terkontaminasi limbah B3
•Aki Bekas
•Cartridge printer
•Chemical cleaning boiler
•Lampu bekas yang mengandung mercury, argon
dsb
•Tumpahan bahan kimia
•Dll
CONTOH SISTEM SIRKULASI UDARA
DALAM RUANG PENYIMPANAN LIMBAH B3

29
CONTOH POLA PENYIMPANAN KEMASAN
DRUM DI ATAS PALET DENGAN JARAK
MINIMUM ANTAR BLOK

30
PENYIMPANAN KEMASAN LIMBAH B3
DENGAN MENGGUNAKAN RAK
 Kemasan berisi limbah B3 yang
tidak saling cocok harus
disimpan secara terpisah, tidak
dalam satu blok, dan tidak
dalam bagian penyimpanan
yang sama.
 Penempatan kemasan harus
dengan syarat bahwa tidak ada
kemungkinan bagi limbah-
limbah tersebut jika
terguling/tumpah akan
tercampur/masuk ke dalam bak
penampungan bagian
penyimpanan lain.
31
CONTOH TATA RUANG GUDANG
PENYIMPANAN LIMBAH B3

32
CONTOH PEMBERIAN SIMBOL PADA TEMPAT
PENYIMPANAN LIMBAH B3 YANG MENYIMPAN LEBIH
DARI 1 (SATU) KARAKTERISTIK LIMBAH B3
FASILITAS PENYIMPANAN
LIMBAH B3 LIMBAH B3 YANG DAPAT DISIMPAN
KATEGORI 2
NO. FASILITAS
KATEGORI 1 SUMBER SPESIFIK SPESIFIK
TIDAK UMUM KHUSUS
SPESIFIK
1 bangunan    
2 tangki dan/atau    
kontainer
3 silo    
4 penumpukan limbah    
(waste pile)
5 waste impoundment    
6 bentuk lainnya sesuai    
dengan
perkembangan ilmu
pengetahuan dan
teknologi
Contoh penyimpanan limbah B3
PERSYARATAN PERIJINAN TPS LIMBAH
B3.

1. Dokumen Administrasi :
 Akte pendirian perusahaan
 Izin lokasi
 Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP)
 Izin Mendirikan Bangunan (IMB)
 Izin Gangguan (HO)
 Dokumen Lingkungan Hidup (Amdal atau UKL & UPL)
 Keterangan tentang Lokasi (Nama tempat/letak, luas,
titik koordinat)
2. Dokumen Teknis
 Jenis-jenis limbah yang akan disimpan sementara
 Jumlah limbah B3 (untuk perjenis limbah) yang akan
disimpan sementara
 Karakteristik per jenis limbah B3 yang akan disimpan
sementara
 Desain konstruksi tempat penyimpanan sementara limbah
B3
 Flowsheet lengkap proses penyimpanan sementara limbah
B3
 Uraian jenis dan spesifikasi teknis penyimpanan sementara
dan peralatan yang digunakan
 Perlengkapan sistem tanggap darurat
 Tata letak saluran drainase untuk penyimpanan sementara
limbah B3 fasa cair
Uraian Persyaratan Dokumen Teknis
yang harus dilengkapi pemohon :

 Uraian ttg proses penyimpanan limbah B3


 Uraian ttg lokasi dan konstruksi tempat
penyimpanan sementara limbah B3
(sesuai Kepdal No: 01/1995)
 Uraian input & output limbah B3 (Neraca
LB3)
 Desain konstruksi tempat pengumpulan
LB3
 Uraian tentang pengelolaan limbah pasca
penyimpanan sementara
ISI REKOMENDASI ATAU IZIN TPS
LB3
1. Identitas badan usaha yang meliputi nama badan usaha, alamat, bidang usaha, nama
penanggung jawab kegiatan;
2. Sumber limbah B3;
3. Lokasi/area kegiatan pengelolaan limbah B3;
4. Jenis dan karakteristik limbah B3;
5. Kewajiban-kewajiban yang harus dilakukan, antara lain:
 mematuhi jenis limbah B3 yang disimpan/dikumpulkan;

mengikuti persyaratan penyimpanan limbah B3 sesuai dengan peraturan perundang-
undangan;
 mengikuti persyaratan penyimpanan sesuai dengan jenis dan karakteristik limbah B3;
 mencegah terjadinya tumpahan/ceceran limbah B3;

mencatat neraca limbah B3;
 mematuhi jangka waktu penyimpanan limbah B3; dan
 menyampaikan laporan kegiatan perizinan penyimpanan limbah B3.
6. Sistem pengawasan; dan
7. Masa berlaku izin.
WAKTU PENYIMPANAN LIMBAH
B3
WAKTU PENYIMPANAN
LIMBAH B3 YANG DISIMPAN
(MAKSIMUM)
 Limbah B3 yang dihasilkan 50 90 (sembilan puluh) hari sejak
(lima puluh) kilogram per hari Limbah B3 dihasilkan
atau lebih;
 Limbah B3 yang dihasilkan kurang 180 (seratus delapan puluh) hari
dari 50 (lima puluh) kilogram per sejak Limbah B3 dihasilkan
hari untuk Limbah B3 kategori 1;
 Limbah B3 yang dihasilkan kurang 365 (tiga ratus enam puluh lima) hari
dari 50 (lima puluh) kilogram per sejak Limbah B3 dihasilkan
hari untuk Limbah B3 kategori 2
dari sumber tidak spesifik dan
dari sumber spesifik umum;
 Limbah B3 kategori 2 dari sumber 365 (tiga ratus enam puluh lima) hari
spesifik khusus. sejak Limbah B3 dihasilkan
Catatan: Jumlah 50 (lima puluh) kilogram per hari merupakan jumlah
kumulatif dari 1 (satu) atau lebih nama limbah B3
40
CONTOH LABEL LIMBAH B3 PADA
WADAH/KEMASAN
CONTOH PEMBERIAN SIMBOL YANG
BELUM TEPAT

42
TEMPAT PENYIMPANAN SEMENTARA
LIMBAH B3

43
CONTOH GAMBAR ALAT ANGKUT

PT. PENGOLAH LIMBAH B3

Apabila terjadi kecelakaan,


hubungi Telp. (031)
8543852-3

44
CONTOH PEMILIHAN ALAT
ANGKUT

 TIDAK
SESUAI 
SESUAI
Sumber: Geocycle 45
Lembar
Dokumen
Manifes LB3

46
• Mudah
meledak
(explosive
KONSEP )–E
MANIFES
• Mudah
DALAM menyala
DRAFT (ignitable)
PERMEN –I
LH • Reaktif
(reactive)
–R
• Infeksius
(infectious
)–X
• Korosif
(corrosive)
–C
• Beracun
(toxic) - T
47
Dokumen Limbah
B3

Bagian Pertama: No.


1-12
diisi oleh
pengirim/penghasil
LB3: pengumpul,
pemanfaat, pengolah

Bagian Kedua: 13-22


diisi oleh pengangkut
LB3

Bagian Ketiga: No. 23-


36
diisi oleh penerima
LB3: pengumpul,
pemanfaat, pengolah
LB3 48
DISTRIBUSI
Pengiri
MANIFES m KLH

(DOKUMEN LB3

LIMBAH B3) Pengang


Gubernur
kut LB3

Peneri
ma
1 Putih
LB3
2 Kuning
Pengirim 3 7
3 Hijau
Pengangkut 1
4 Merah
Muda KLH 2 5
5 Biru

6 Krem
Penerima 4
Ungu Gubernur 6
7 49
Mulai tahun 2013, manifes akan
menggunakan STIKER BARCODE

Kementerian Lingkungan
Hidup

Bagian dari pengawasan, dapat diperoleh di


KLH, akan ditetapkan kuota, direncanakan
dengan PNBP, ditempelkan pada setiap
lembar manifes
Manifes Limbah
B3
[MANUAL]

• Dalam Surat
rekomendasi
memuat nomor unik
[KODE] manifes
yang berbeda-beda
untuk setiap
pengangkut, contoh: JV,
BC, AA, XU, dan lain-lain
yang dirangkai dengan
nomor urut manifes

DIMANA
Kementerian
Lingkungan BARCODE
DITEMPATKAN ?
Hidup

Ditempelkan
[saat ini]
pada bagian
sebelah kiri
atas.
Ditempelkan
pada setiap
lembar manifes

Anda mungkin juga menyukai