Anda di halaman 1dari 32

DISUSUN OLEH Kelompok 4

1. M. Kevin Maqomi. S(111160158)


2. Kaffa Faiqoh Al himmah(111160186)
3. Randi Syaban(111170006)
4. Givo Novenda(111170015)
5. Erdin Tri Handika(111170030)
Lingkungan Karbonat Modern
Outline :
1. kepulauan seribu
2. Bahama
3. Florida/Great Barrier
Keberadaan Lingkungan Karbonat Kepulauan Seribu

Kepulauan Seribu adalah rantai pulau karang yang terletak di


Laut Jawa, yang berada di bagian utara jakarta. Disana Terdapat
terumbu yang komplek, terdiri dari sekitar 400 anjungan di mana
sekitar seperempatnya memiliki pulau terumbu karang

Fisiografi Kepulauan Seribu terdiri dari pasir, pulau karang,


dataran terumbu, laguna, serta karang-karang tepi, selain itu terdapat
kemiringan terumbu, saluran Pengembang beting pasir karbonat dan
terumbu karang yang memiliki arah orientasi pada Utara Timur Laut
- Selatan Barat Daya yang ditimbulkan akibat Transgresi saat
Holocene, sedangkan detritus yang diangkut dengan arus energi yang
lebih tinggi dari platform berkontribusi untuk menjaga relief,
geometri, dan membangun distribusi terumbu di Kepulauan Seribu.
Gambar Kompleks Kepulauan Seribu di Laut Jawa
Lingkungan karbonat kepulauan seribu memiliki tingkat
kecuraman yang konsisten, umumnya melebihi sisi karang
sekitar 75 derajat Berdasarkan sampel data sistematis yang
dikumpulkan dari serangkaian lintasan melintasi empat pulau
di Kepulauan Seribu. Endapan Kepulauan Seribu terutama
terdiri dari butiran kerangka, sebagian besar yaitu karang dan
moluska. Ganggang merah dan ganggang hijau.

Echinoid dan foraminifera juga hadir sekitar 2-3% dari


total komponen sedimen. Foraminifera biasanya terendapkan
secara utuh dan terdiri dari berbagai genus pada terumbu
Indo-Pasifik seperti Amphistegina, Homotrema, Calcarina,
Peneroplis, Miliolids, Elphidium, dan Marginopora
Contoh gambar kepulauan seribu
Pembentukan terumbu karang di kepulauan seribu

Laut Jawa saat ini merupakan hasil dari transgresi atau


kenaikan muka air laut pada awal Holosen yang terjadi
sekitar 11.000 tahun yang lalu. Pertumbuhan terumbu
karang di kepulauan seribu pada waktu itu sangat cepat
yaitu sekitar 5-10 mm tiap tahunnya.

Keberadaan terumbu Holosen adalah sekitar 7000


tahun yang lalu di sekitar Selat Sunda. Hal ini menguatkan
bahwa fragmen koral (karang) pada kedalaman 19 meter
pada hasil core di Pulau Putri bagian Barat berusia sekitar
7900 tahun yang lalu, yang tertutup oleh waktu dari
permulaan yang nyata dari bangunan terumbu atau
karbonat di kepulauan Seribu.
Akumulasi Sedimen di kepulauan seribu

Endapan sedimen kebanyakan terendapkan pada bagian back


reef flat hingga laguna yang didominasi oleh pecahan koral.
Kebanyakan sampel data core yang ditemukan pada penelitian ini
didominasi oleh koral (karang) dan mud deficient.

Pada lubang bor yang dalam yaitu 32,8 m, bagian dasarnya


berupa batulempung karbonatan yang mengandung kerikil, dan
umurnya adalah Pleistosen. Penentuan umur tersebut berdasarkan
pada umur pecahan koral yang terdapat pada kedalaman yang
bervariasi yang mengindikasikan bahwa terdapat akumulasi secara
vertical pada periode 10.000 hingga 4500 tahun yang lalu.
Gambar Tempat Terendapkannya Akumulasi Sedimen di kepulauan seribu pada Tipe
Zona Terumbu Menurut James, 1984
Dari hasil pengeboran, dapat diasumsikan bahwa
endapan sedimen karbonat di kepulauan seribu terbentuk
pada fasies terumbu reef flat, back reef, hingga ke zona lagoon.

Tidak jauh di bawah permukaan diperoleh sampel intra-


platform channel (saluran paparan luar) dan area paparan
dalam ditemukan banyak material klastik yang berukuran
halus adalah merupakan bukti, yang didominasi oleh
komponen skeletal berupa koral. Pada hasil core di bagian
atas Pulau Pabelokan dan Pulau Putri Barat terdiri dari
pecahan coral kasar dan skeletal sand (pasir skeletal).
Contoh Gambar Sementasi SpariKalsit pada Borehole di
kepulauan seribu
Diagenesis

1)Lingkungan air tawar atau lingkungan yang masih


terkena pengaruh air tawar di pulau tersebut saat ini
masih kecil.

2) Keseluruhan proses sementasinya sangat terbatas


namun seperti sparikalsit, dapat mengisi bagian tubuh
koral dan komposisinya jenuh dengan kandungan kalsit
yang tinggi akan kandungan Mg, letaknya terdapat di bag.
permukaan.

3)Semen karbonat dari laut di antaranya menghasilkan


aragonite yang fibrous(berserat) dan kalsit yang tinggi
Mg (dolomite)serta memiliki ikatan kimia yang pendek.
Kaitannya dengan Reservoir

Dari data core menunjukkan bahwa :


1) terdapat porositas dan permeabilitas batuan
karbonat di kepulauan seribu relatif bagus,
2) hal itu di lihat dariperbandingan presentase
banyaknya pori-pori pada batuan dengan luas
sayatan batuan yang dilihat dari mikroskop.
Sayatan Tipis Batuan pada Pulau Pabelokan di kepulauan seribu
Batuan yang porositas dan permeabilitasnya bagus
adalah pada batuan sedimen karbonat yang belum
terubahkan, khususnya pada kelompok endapan coral-
rudstone yang bertindak sebagai saluran aliran airlaut
dan pengisi terumbu yang didominasi oleh koral.

Tidak adanya suplai airtawar pada saat ini


(periode Holosen) membatasi proses diagenesis, tapi
seiring berjalannya waktu dan peningkatan suplai
airtawar, kemungkinan akan menghasilkan
perkembangan yang lebih baik, dimana porositas dan
permeabilitas batuan bisa semakin bagus sehingga
batuan sedimen karbonat di Pulau Seribu bisa menjadi
tempat migrasi fluida termasuk minyak dan gas.
Ringkasan tabular sedimentologi di Kep. Seribu diklasifikasikan terutama
menjadi tiga kategori
LINGKUNGAN KARBONAT
MODERN BAHAMA
 Bahama adalah negara kepulauan perairan
'laut dangkal' yang terletak di Samudra
Atlantik
 Sekitar 700km (di bagian utara-selatan) dan
300km(di bagian timur-barat) bahama
 Berada tepat di bawah batugamping yang
berumur plistosen
 Kedalaman air kurang lebih 7 meter
 Suhu air 22 sampai 31C
 Ditutupi sedimen karbonat setebal 5 meter
yang terakumulasi selama 4000 tahun
Sedimen Karbonat Subtidal Di
Bahama
 Coralgal
 Oolite
 Oolitic dan
grapestone
 Lime mud dan pellet
mud
 Periplatform ooze
Coralgal
 Lithofasies ini terdiri atas material dari coral dan
alga merah bersifat calcareous, bersama dengan
hancuran cangkang dari organisme lainnya.
 Terbentuk sepanjang tepi platform pada
kedalaman intertidal hingga sekitar 50 meter pada
tepi platform. Terbentuk pada daerah dengan
energi gelombang tinggi, arus kuat, dan banyak
turbulensi.
 Singkapan batugamping plistosen pada dasar laut
atau sepanjang garis pantai bertebing membentuk
habitat rocky-shore dan rock pavement dimana
asedimen fasies coralgal juga terakumulasi
Oolite Lithofasies

 Paparan terbentuk pada laut dangkal (< 3


meter), energi tinggi, dekat dengan
perbatasan platform
 Pada daerah ini aragonit mengalami
presipirasi di sekitarnya untuk
membentuk ooid
 Kumpulan ooid, seperti tubuh pasir
coralgal, memiliki beragam geometri
tergantung pasang surut dan gelombang
Oolitic dan Grapestone Lithofasies

 Lithofasies oolitic dan grapestone menutupi


area besar dari platform dari kedalaman
sekitar 9 meter hingga tersingkap saat surut
 Ini merupakan habitat pasir yang stabil
karena kebanyakan sedimen tertutup oleh
lapisan tipis alga dan diatom
 Ketebalan lapisan alga mencapai 10 mm dan
didominasi oleh alga hijau-biru
 Grapestone merupakan agregat dari butiran
yang tersemenkan didasar laut oleh mictiric
aragonite
Pellet dan Mud Lithofasies

 Terbentuk didaerah yang arus


bergelombang, pasang surut lemah, dan
tidak ada batas tepi sungai, memiliki
kedalaman kurang dari 4 meter
 Tersusun atas lumpur aragonit dan faecal
pellet dari cacing polychaete dan
gastropoda
Periplatform Ooze
 Terbentuk pada lereng sekitar bahama
platform dan tersusun atas lumpur dan pasir
laut dangkal yang berasal dari platform yang
bercampur dengan karbonat pelagic, umunya
foraminifera planktonik
 Komponen ooze sebagian besar terdiri atas
aragonite yang memperlihatkan adanya
penurunan muka air laut dalam kontribusi
platform seiring dengan meningkatnya jarak
dari sumber laut dangkal
Sedimen Karbonat Intertidal-Supratidal di
Bahama
Secara umum terbagi menjadi dua kelompok,
yakni :
 Pada garis pantai dengan energi relatif
tinggi dimana pantai berpasir
yangdidukung oleh aeolian dune
 Pada garis pantai rendah energi dimana
terdapat bagian tidal flat berlumpur yang
luas, didukung oleh material dari rawa air
tawar
FLORIDA / GREAT BARRIER REEF
A. SEDIMEN KARBONAT SUBTIDAL DARI PAPARAN FLORIDA
litofasies, komunitas organisme dan habitat telah
didefinisikan (Enos, 1977 andMulter, 1977), terdapat
delapan jenis :
(1) batu dan terumbu mati,
(2) lumpur karbonat, tertutup rumput
(3) pasir pasir karbonat, ditutupi rumput,
(4) patch reef,
(5) Terumbu bagian luar,
(6) pasir berlumpur bagian depan terumbu,
(7)Endapan sedimen di bagian tepi
(8) puing-puing terumbu.
Intertidal and supratidal
carbonates of the inner
Florida Shelf
Gambar 3.34 Gundukan
karbonat di Tavernier.
(A) Lingkungan di
seberang endapan.
(B) Dua persimpangan
menunjukkan distribusi
jenis sedimen.
(C) Kandungan
strontium-aragonit dari
endapan lumpur dan
organisme penghasil
material sedimen.
(D)Cairan dan lumpur
Bahama.).
Daftar Pustaka
Park, Robert K., dkk. 1992. Holocene Carbonate
Sedimentation, Pulau Seribu, Java Sea-The Third
Dimension. IPA-Carbonate Rock and Reservoir of
Indonesia : A Core Workshop

Tucker M.E.,Wright V.P.1990. Carbonate


Sedimentology. USA: Blackwell Science
 1.
 2. kenapa disebut disebut sbg lingpeng modern, apa
hanya terjadi di bahama florida dan seribu?
 3. apa perbedaan dari lingppeng modern & ancient,?
Mineral karbonat modern cenderung aragonit.
 4. pembentukan florida keys?
 5. bahan dari peat itu darimana?
6. Hubungan lingpeng modern dan hidrokarbon
TERIMAKASIH <3

Anda mungkin juga menyukai