Anda di halaman 1dari 47

Disusun oleh :

Hety Setya W
Lela Francisca AL
Bonifasia Anna C
DEFINISI
Imunisasi
Upaya untuk menimbulkan/meningkatkan kekebalan seseorang secara aktif
terhadap suatu penyakit sehingga bila suatu saat terpajan dengan penyakit
tersebut tidak akan sakit atau hanya mengalami sakit ringan.

Vaksin
Produk biologi yang berisi antigen berupa mikroorganisme yang sudah mati
atau masih hidup yang dilemahkan, masih utuh atau bagiannya, atau berupa
toksin mikroorganisme yang telah diolah menjadi toksoid atau protein
rekombinan, yang ditambahkan dengan zat lainnya, yang bila diberikan kepada
seseorang akan menimbulkan kekebalan spesifik secara aktif terhadap
penyakit tertentu.

Permenkes No. 12 Tahun 2017


1. Vaksin yang berasal dari virus atau bakteri
yang dilemahkan (live attenuated vaccine)
contoh : vaksin rubellam, campak, BCG
2. Vaksin yang berasal dari virus atau bakteri
yang diinaktivasi (Inactivated vaccine)
misalnya vaksin influenza
3. Eksotoksin yang didetoksifikasi atau ekstrak
dari eksotoksin yang dihasilkan oleh
mikroorganisme (contohnya vaksin tetanus)

Permenkes No. 12 Tahun 2017


Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi:
Polio Difteri Pertusis

Hepatitis B

Campak Tetanus
Imunisasi
Imunisasi Rutin:
Imunisasi dasar dan
lanjutan

Imunisasi Tambahan

Imunisasi Khusus
5 SD
PENGELOLAAN VAKSIN

DITINJAU DARI CARA PENYIMPANAN VAKSIN, VAKSIN

DIBAGI MENJADI 2 BAGIAN :


1. SENSITIF PANAS : BCG, POLIO, CAMPAK
2. SENSITIF BEKU : DPT-HB, DT, Td, TT
ALAT PENGUKUR SUHU

THERMOMETER MULLER Termometer Freezer

ALAT PENGUKUR SUHU TANPA MENGGUNAKAN SENSOR


FREEZE TAG

 Alat pemantau paparan suhu dingin, tidak dapat memantau


paparan suhu panas
 Digerakkan dengan baterai 1,5 volt dan bertahan selama 5
tahun
 Bila freeze tag ini terpapar pada suhu < 0C selama 1 jam maka
tanda rumput () atau pada monitor berubah menjadi tanda
silang (X)
PENCATAT SUHU

Log TAG

FRIDGE TAG
 VCCM

16
A √ Segi empat lebih terang dari lingkaran.
Gunakan vaksin bila belum kedaluarsa.

 VVM Segi empat berubah gelap tapi lebih terang


(Vaccine
Viral Monitor)
B √ dari lingkaran.
Gunakan vaksin lebih dahulu bila belum
kedaluarsa.

C x Batas untuk tidak digunakan lagi:


Segi empat berwarna sama dengan
lingkaran.
JANGAN GUNAKAN VAKSIN
Melewati Batas Buang:
D x Segi empat lebih gelap dari lingkaran.
JANGAN GUNAKAN VAKSIN

17
Tipe-tipe VVM

 VVM-30. tahan > 30 hari pada 37°C


 (High stability vaccines seperti HepB, TT, DT)

 VVM-14, tahan > 14 hari pada 37° C


 (Medium stability vaccines seperti DPT-HB dan Campak)

 VVM-2, tahan > 2 hari pada 37°C


 (Least stable vaccines, seperti Polio)
Catatan:
 perbedaan tipe VVM hanya dapat diketahui saat penempelan
di pabrik vaksin
Stability of vaccine / vvm modul / WHO ref

Bab 3 18
PENATAAN VAKSIN
LEMARI ES
RUMAH TANGGA

JARAK ANTAR VAKSIN MINIMAL 1- 2 CM ATAU


1 JARI TANGAN
VAKSIN SENSITIF PEMBEKUAN

VAKSIN PADA SUHU DAPAT BERTAHAN


SELAMA

HEPATITIS B - 0,50 C MAX ½ JAM

DPT,DT,TT - 0,50 C s/d - 100 C MAX 1,5 JAM – 2 JAM


VAKSIN SENSITIF PEMBEKUAN JUGA RUSAK
PADA PAPARAN PANAS

VAKSIN PADA SUHU DAPAT


BERTAHAN
SELAMA

DPT 270 C - 330 C 14 HARI

HEPATITIS B 270 C - 330 C 30 HARI


& TT
Wadah pengiriman vaksin berupa cold box disertai
alat untuk mempertahankan suhu dingin berupa :

a) Cool pack untuk vaksin Td, DT, Hepatitis B, dan


DPT-HB-Hib.
b) Cold pack untuk vaksin BCG dan Campak.
c) Dry ice dan/atau cold pack untuk vaksin Polio.
VAKSIN SENSITIF PAPARAN PANAS

VAKSIN PADA SUHU DAPAT


BERTAHAN
SELAMA
POLIO 270 C - 330 C 2 HARI
BCG & 270 C - 330 C 7 HARI
CAMPAK

SEMUA VAKSIN AKAN RUSAK BILA TERKENA SINAR


MATAHARI LANGSUNG

Ref: Thermostability of Vaccine, WHO, 1998


Beberapa vaksin (misal : poliomielitis) menimbulkan hanya
sedikit sekali efek samping, sedangkan lainnya (misal :
campak & rubella) dapat menimbulkan efek samping yang
sangat ringan. Beberapa vaksin dapat meyebabkan sakit
pada tempat penyuntikan serta demam ringan dan malaise.
Terkadang dapat timbul reaksi yang lebih serius. Reaksi
efek samping pasca imunisasi sering disebut KIPI
(Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi)
Periode Kejadian
24 jam pasca imunisasi - Reaksi anafilaktoid ( reaksi hipersensitivitas akut)
- Persistent inconsolable screaming ( Menangis keras
dan tidak berhenti selama lebih dari 3 jam)
- Hypotonic hyporesponsive episode (pasien lemas, tidak
beraksi terhadap rangsangan namun sadar & tidak
syok)
- Toxic Shock Syndrome
5 hari pasca imunisasi Reaksi lokal hebat, sepsis, abses pada bekas suntikan
15 hari pasca imunisasi Kejang, termasuk kejang demam. Ensefalopati
3 bulan pasca imuisasi Lumpuh layu, neuritis brakialis, trombositopenia
1 – 12 bulan pasca Limfadenitis, BCG-itis Diseminata (bakteri hidup BCG
imunisasi menyebar keseluruh tubuh), osteitis / osteomielitis (infeksi
bakteri hidup BCG pada tulang)
Keterangan
Vaksin Hepatitis B Vaksin Hepatitis B rekombinan mengandung
antigen virus Hepatitis B, HBsAg, yang tidak
menginfeksi yang dihasilkan dari biakan sel ragi
dengan teknologi rekayasa DNA. Vaksin Hepatitis B
rekombinan berbentuk suspensi steril berwarna
keputihan dalam prefill injection device, yang
dikemas dalam aluminum foil pouch.
Kontaraindikasi : Hipersensitivitas terhadap
komponen vaksin, Vaksin Hepatitis B Rekombinan
sebaiknya tidak diberikan pada orang yang
terinfeksi demam berat.
Adanya infeksi trivial bukan sebagai kontra
indikasi
Dosis & Cara pemberian
Efek samping : Reaksi lokal yang umumnya sering
Dewasa 1 mL, Anak 0,5 mL secara
dilaporkan adalah rasa sakit, kemerahan dan
Intramuskular
pembengkakan di sekitar tempat penyuntikan.
Sedian : vial 20 mcg/ 1 mL ; prefilled
Reaksi yang terjadi bersifat ringan dan biasanya
syringe 10 mcg / 0,5 mL
berkurang dalam 2 hari setelah vaksinasi. Keluhan
sistemik seperti demam, sakit kepala, mual, pusing
Vaksin hepatitis B rekombinan
dan rasa lelah belum dapat dibuktikan karena
Biofarma
pemberian vaksin.
Penyimanan : Vaksin Hepatitis B
rekombinan dapat disimpan sampai 26 bulan
setelah tanggal produksi pada suhu antara +2°C
s/d +8°C. JANGAN DIBEKUKAN.
Vaksin Hepatitis B
Euvax B Kontaraindikasi : Hipersensitivitas
terhadap komponen vaksin. Tidak
diberikan pada orang yang terinfeksi
demam berat.
Peringatan: Pasien trombocytopaenia,
pasien kemoterapi atau defisiensi
system imun, gangguan ginjal, hamil
dan menyusui
Efek samping : Reaksi lokal yang
umumnya sering dilaporkan adalah rasa
sakit, kemerahan dan pembengkakan di
Dosis & Cara pemberian sekitar tempat penyuntikan. Reaksi
Bayi – anak 15 tahun: 0,5 mL ( 10 yang terjadi bersifat ringan dan
mcg HBsAg) secara intramuscular biasanya berkurang dalam 2 hari
lengan atas setelah vaksinasi. Keluhan sistemik
> 16 tahun: : 1 mL (20 mcg HBsAg)
seperti demam, sakit kepala, mual,
secara intramuscular lengan atas
pada bulan ke 0, 1, dan 6
pusing dan rasa lelah belum
dapat dibuktikan karena pemberian
Sediaan: vaksin.
Euvax B 0,5 mL Penyimanan : +2°C s/d +8°C. JANGAN
Euvax B 1 mL DIBEKUKAN.
Vaksin Hepatitis B
Engerix B 0.5

Keterangan
o Peringatan : pasien yang
mempunyai riwayat alergi latex,
bayi lahir < 2 kg, penyakit yang
sangat berhubungan dengan
sistem imun atau sedang
menggunakan obat imunosupresi.
o Kontraindikasi : Riwayat
hipersensitif
o Efek samping : Reaksi lokal yang
Dosis & Cara pemberian umumnya sering dilaporkan
IM adalah rasa sakit, kemerahan dan
< 19 tahun: 3 dosis 0,5 pembengkakan di sekitar tempat
mL pada bulan 0, 1, dan 6 penyuntikan, kelelahan.
> 20 tahun: 3 dosis 1 mL o Penyimpanan : +2oC s/d 8oC
pada bulan 0, 1, dan 6
Vaksin BCG

Keterangan
BCG adalah strain hidup Mycovacterium bovis
yang dilemahkan untuk menimbulkan
kepekaan terhadap M.tuberculosis
 penyimpanan : Vaksin BCG beku kering
harrus disimpan pada suhu antara +2°C s/d
+8°C. Vaksin harus dilindungi dari cahaya.
Masa kadaluarsa 1 tahun. Vaksin BCG yang
sudah dilarutkan, sebaiknya digunakan segera,
paling lambat 3 jam setelah dilarutkan,
Dosis & Cara pemberian apabila masih bersisa maka harus
Bayi < 1 tahun : 0,05 mL secara dimusnahkan
intradermal di lengan kanan atas Optimal ESO: demam, UTI, nyeri perut, diare, mual,
diberikan pada usia 2-3 bulan. myalgia.
Bila > 3 bulan lakukan uji terburkuli
dahulu.
Anak > 1 tahun : 0,1 mL
Produk : BIOFARMA
Vaksin POLIO

Keterangan
o Vaksin diguakan utuk pencegahan terhadap
Poliomyelitis
o Oral Polio Vaccine (OPV) : mengandung virus
polio hidup yang dilemahkan (strain sabin).
o Inactivated Poliomielitis Vaccine (IPV)
mengandung virus polio yang diinaktivaksi.
Vaksinpoliomielitis yang diinaktivasi dapat
digunakan bagi mereka yang tidak boleh
menerima vaksin poliomielitis oral karena
penyakit imunosuoresif.
o Baik vasikn hidup (Oral) atau vaksin yang
Dosis & Cara pemberian diinaktivasi dapat digunakan untuk
menyelesaikan seri yang dimulai dengan
Dosis OPV vaksin lain.
1 dosis = 2 tetes peroral o Vaksin polio tidak boleh diberikan pada setiap
orang yang pernah mengalami reaksi alergi
Dosis IPV berat terhadap salah satu komponen vaksin,
0,5 ml secara subkutan atau menderita keganasan sedang menjali
intramuskular pengobatan kortikosteroid, sedangkan
Imovax 375 menjalani radiasi / kemoterapi
o ESO: perdarahan, diare, mual, muntah,
PRODUK : Vaksin POLIOMIELITIS myalgia, sakit kepala.
ORAL BIOFARMA (Generik) o Penyimapanan: -15°C s/d -25°C
IPV : IMOVAX® o BUD : OPV 2 minggu, IPV 4 minggu
Vaksin Bio Td
• Vaksin harus disuntikkan secara
intramuskular. Penyuntikan
sebaiknya dilakukan pada lengan
kiri atas.
• ESO: dilaporkan kasus nyeri pada
lokasi penyuntikan (20-30%)
serta demam (4,7%)
• Kontraindikasi: Dosis kedua dan
selanjutnya jangan diberikan
pada individu yang menderita
reaksi alergi berat terhadap dosis
sebelumnya. Defisiensi system
kekebalan.
• Penyimpanan : +2°C dan .8°C.
• Vaksin digunakan untuk
Vaksin TIDAK BOLEH
imunisasi ulang terhadap difteri,
DIBEKUKAN.
tetanus pada orang dewasa dan
anak mulai usia 7 tahun. Vaksin
Td dapat diberikan sebagai
imunisasi primer untuk individu
yang alergi terhadap vaksin DTP.
Keterangan
o Vaksin campak adalah vaksin virus hidup yang
Vaksin CAMPAK dilemahkan, merupakan vaksin beku kering berwarna
kekuningan pada vial gelas, yang harus dilarutkan
hanya dengan pelarut vaksin campak kering produksi
PT Bio Farma yang telah disediakan secara terpisah.
Vaksin campak ini berupa serbuk injeksi.
o Peringatan : tunda vaksinasi pada anak sakit berat
disertai panas tinggi
o Efek samping : sakit ringan dan bengkak pada lokasi
suntukan, Pada 5-15 % kasus terjadi demam (selama
1-2 hari), biasanya 8-10 hari setelah vaksinasi. Pada
2 % terjadi kasus kemerahan (selama 2 hari),
biasanya 7-10 hari setelah vaksinasi. Kasus
ensefalitis pernah dilaporkan terjadi (perbandingan
1/1.000.000 dosis), kejang demam (perbandingan
1/3000 dosis ).
o Kontra indikasi : anak malnutrisi; riwat alergi
terhadap dosis vaksin campak sebelumnya, wanita
hamil : alergi berat terhadap kanamycin dan
Dosis & Cara pemberian ertyhromicin, anak dengan infeksi akut disertai
1 dosis = 0,5 mL secara subkutan demam, defisiensi sistem kekebalan, anak dengan
Produk : BIOFARMA pengobatan intansif yang bersifat imunosupresif, anak
yang mempunyai kerentanan tinggi terhadap protein
telur.
o Penyimpanan : +2oC s/d 8oC
o Waktu daluarsa 2 tahun
o Vaksin campak yang sudah dilarutkan, sebaiknya
digunakan segera, paling lambat 6 jam setelah
dilarutkan, apabila masih bersisa maka harus
dimusnahkan.
Vaksin DTP-HB-Hib
Pentabio • ESO: reaksi lokal seperti bengkak,
nyeri dan kemerahan pada lokasi
suntikan disertai demam. Reaksi
berat seperti demam tinggi,
irritabilitas (rewel), dan menangis
selama 24 jam setelah pemberian.
• Kontraindikasi: Hipersensitif
terhadap komponen vaksin,
kejang atau gejala kelainan otak
pada bayi baru lahir atau kelainan
• Vaksin digunakan untuk saraf serius, penurunan siste
pencegahan terhadap difteri, imun.
tetanus, pertusis (batuk rejan), • Penyimpanan: +2°C dan .8°C.
hepatitis B, dan Vaksin DTP-HB-Hib TIDAK
infeksi Haemophilus BOLEH DIBEKUKAN.
influenzae tipe b secara simultan. • BUD : 4 Minggu
• Vaksin harus disuntikkan secara
intramuskular. Penyuntikan
sebaiknya dilakukan pada paha
atas.
Vaksin DPT, Hepatitis B, polio, HiB
Hexaxim

• Vaksin utama dan penguat


pencegahan terhadap difteri,
tetanus, pertusis (batuk rejan),
hepatitis B, polio dan
infeksi Haemophilus
influenzae tipe b (Hib) pada bayi
dan balita dari 6 minggu – 24
bulan. • Perhatian : demam akut atau
• Vaksin harus disuntikkan secara infeksi ringan hingga berat,
intramuskular. Vaksinasi Primer 3 pengobatan imunosupresif
dosis 0,5 mL dengan interval atau imunodefisiensi, gagal
minimal 4 minggu dan sesuai ginjal, thrombositopenia,
jadwal 6, 10, 14 minggu; 2, 4 dan kehamilan dan menyusui.
6 bulan. • ESO: menangis tidak normal,
• Vaksinasi Penguat diberikan pada mengantuk, muntah, nyeri
usia 2 tahun, setidaknya 6 bulan pada area injeksi, eritema,
setelah pemberian dosis primer bengkak, diare
terakhir • Penyimpanan: : +2°C dan 8°C
Vaksin DPT, Hepatitis B, polio, HiB
Infanrix Hexa

• Vaksin utama dan penguat


pencegahan terhadap difteri,
tetanus, pertusis (batuk rejan),
hepatitis B, polio dan
infeksi Haemophilus
influenzae tipe b (Hib)
• Vaksin harus disuntikkan secara
intramuskular. Vaksinasi Primer 3
dosis 0,5 mL dengan interval • Perhatian : demam akut atau infeksi ringan
minimal 4 minggu dan sesuai hingga berat, pengobatan imunosupresif
jadwal 6, 10, 14 minggu; 2, 4 dan atau imunodefisiensi, gagal ginjal,
6 bulan. thrombositopenia, kehamilan dan
• Vaksinasi Penguat diberikan pada menyusui.
usia 2 tahun, setidaknya 6 bulan • Kontraindikasi: alergi setalah pemberian
setelah pemberian dosis primer vaksin DPT, hepatitis B, polio dan Hib,
terakhir • ESO: menangis tidak normal, mengantuk,
muntah, nyeri pada area injeksi, eritema,
bengkak, diare, demam
• Penyimpanan: : +2°C dan 8°C
Vaksin DPT, polio, dan HiB
Infanrix IPV-Hib

• Perhatian : demam akut atau infeksi


ringan hingga berat, pengobatan
imunosupresif atau imunodefisiensi,
• Vaksin utama dan penguat pencegahan gagal ginjal, thrombositopenia,
terhadap difteri, tetanus, pertusis kehamilan dan menyusui. Tidak
(batuk rejan), polio dan direkomendasikan untuk orang
infeksi Haemophilus influenzae tipe b dewasa dan anak > 5 tahun.
(Hib) • Kontraindikasi: alergi setalah
• Vaksin harus disuntikkan secara pemberian vaksin DPT, polio dan
intramuskular. Vaksinasi Primer 3 Hib, Ecelophalopaty, progressive
dosis 0,5 mL dengan interval minimal neurologic disorder
4 minggu dimuali pada usia 2 • ESO: menangis tidak normal,
bulan.Vaksinasi Penguat diberikan mengantuk, muntah, nyeri pada
pada usia 2 tahun, setidaknya 6 bulan area injeksi, eritema, bengkak,
setelah pemberian dosis primer diare, demam
terakhir • Penyimpanan: : +2°C dan 8°C,
jangan dibekukan
Vaksin DPT, polio, dan HiB
Pediacel

• Perhatian : demam akut atau infeksi


ringan hingga berat, pengobatan
imunosupresif atau imunodefisiensi,
• Vaksin utama dan penguat pencegahan gagal ginjal, thrombositopenia,
terhadap difteri, tetanus, pertusis kehamilan dan menyusui.
(batuk rejan), polio dan • Kontraindikasi: alergi setalah
infeksi Haemophilus influenzae tipe b pemberian vaksin DPT, polio dan
(Hib) Hib. Ecelophalopaty, progressive
• Vaksin harus disuntikkan secara neurologic disorder
intramuskular. Vaksinasi Primer 3 • ESO: menangis tidak normal,
dosis 0,5 mL dengan interval minimal mengantuk, muntah, nyeri pada
4 minggu dimulai pada usia 2 area injeksi, eritema, bengkak,
bulan.Vaksinasi Penguat diberikan diare, demam
pada usia 2 tahun, setidaknya 6 bulan • Penyimpanan: : +2°C dan 8°C,
setelah pemberian dosis primer jangan dibekukan
terakhir
Vaksin Meales- Mumps-
Rubella (MMR)

Keterangan
o Digunakan untuk pencegahan terhadap
penyakit meales (campak), mumps
(gondongan) dan rubella (campak jerman)
o Peringatan Tunda pada pasien yang
menderita demam berat
o Kontraindikasi : Riwayat alergi terhadap
neomycin atau salah satu komponen yang
terdapat dalam vaksin MMR, sedang sakit,
hamil, penurunan sistem imun, alergi
terhadap protein telur. Wanita setelah
divaksinasi MMR tidak boleh hamil sampai 4
minggu setelah vaksinasi
o Efek samping : demam, ruam kulit,
pembengkakan kelenjar pipi atau leher, nyeri
dan kaku sendi sementara, jumlah trombosit
menurun sementara
Dosis & Cara pemberian o Penyimpanan : +2oC s/d 8oC
1 dosis = 0,5 mL secara Intramuskular o BUD : Vaksin yang sudah dilarutkan,
sebaiknya digunakan segera, paling lambat
PRODUK : M-MR II® 1 jam setelah dilarutkan
TYPHIM VI® • Vaksin Typhim Vi mengandung
Vaksin Tifus fragmen bakteri Salmonella typhi
yang tidak aktif (bakteri penyebab tipus).
Ini bekerja dengan merangsang respon
kekebalan tubuh terhadap bakteri tifoid,
tanpa benar-benar menyebabkan
penyakit.
• Vaksin ini direkomendasikan untuk
orang yang bepergian ke daerah
dengan risiko tinggi tifus. Ini harus
diberikan setidaknya dua minggu
sebelum melakukan perjalanan ke
daerah berisiko tinggi.
• Vaksin ini memberikan kekebalan
terhadap tifoid selama sekitar tiga
tahun.
• Vaksinasi terhadap tifoid pada orang
dewasa dan anak-anak berusia dua
tahun ke atas.
• Penyimpanan : +2oC s/d 8oC
Vaksin HEPATITIS A
Havrix 720

Keterangan
o Digunakan untuk sebagai imunisasi aktif
terhadap infeksi virus hepatitis A (HAV)
pada subyek yang beresiko terpapar HAV
o Terbuat dari virus yang dimatikan
(Inactivated vaccine)
o Peringatan : imunisasi harus dihentikan jika
terjadi reaksi hipersensitivasi : tidak untuk
mencegah infeksi akibat virus hepatitis lain :
infeksi hepatitis A yang tidak terduga dapat
terjadi pada saat imunisasi karena waktu
inkubasi virus hepatitis A yang panjang
(sekitar 20-50 hari). Imunisasi harus ditunda
jika demam atau adanya penyakit
Dosis & Cara pemberian akut/kronis
Dosis Havrix 720 ( untuk anak o Kontaindikasi : Hipersensitivitas terhadap
> 2 tahun) : 1 dosis = 0,5 mL seluruh komponen vaksin
Dosis Havrix 1440 (untuk o Efek samping : umumnya ringan dan
dewasa) : 1 dosis = 1ml sementara yaitu reaksi pada tempat
Pemberian secara penyuntikan (sakit, nyeri, eritema, bengkak).
intramuskular Juga laporkan sakit kepala dan sakit
abdomen
PRODUK :BIOFARMA o Penyimpanan : +2oC s/d 8oC
HAVRIX 1440®
Havrix 720®
Vaksin Twinrix

Keterangan
Vaksin Hepatitis A dan Hepatitis B
• Dosis & Cara pemberian: Vaksin harus disuntikkan secara intramuskular.
Vaksinasi 3 dosis 1 mL pada bulan 0, 1 dan ke 6. rekomendasi untuk dewasa > 18
tahun.
• Peringatan : pengobatan imunosupresif atau imunodefisiensi, hemodialysis,
thrombositopenia, obesitas, anak-anak, kehamilan dan menyusui
• Kontraindikasi : hypersensitivity to Hepatitis A or B vaccine
• Efek samping : haematoma, bengkak dan nyeri didaerah suntikan, demam, ruam
ringan, sakit kepala, mual, muntah, diare
o o
• Penyimpanan : +2 C s/d 8 C
Vaksin VARICELLA Keterangan
Vaksin virus Varisela-Zoster yang
dilemahkan
o Indikasi :mencegah infeksi dan penularan
cacar air
o Anak-anak yag belum pernah menderita
cacar air harus diberikan vaksin cacar air
pada usia 12-15 bulan. Untuk anak ≥ 13
tahun dan dewasa diberikan 2 dosis.
o Peringatan : Tunda pada pasien yang menderita
demam berat
o Kontraindikasi : pasien sakit berat pada saat
jadwal vaksinasi, wanita hamil ( dan tidak boleh
hamil dalam wakti 1 bulan setelah mendapatkan
vaksin cacar air) : keadaan yang menurunkan
kekebalan tubuh : Menderita HIV/AIDS atau
Dosis & Cara pemberian penyakit lain yang memperngaruhi sistem imun
Dosis Varilrix® : 1 dois = 0,5ml :sedang mendapat terapi obat mempengaruhi
Dewasa & anak :≥13 tahun : 0,5 ml sistem imun; menderita kanker dan sedang
secara subkutan. Diberikan 2 kali. Dosis menjalani pengobatan; baru menerina transfusi
kedua interval 4-8 minggu dari pemberian darah atau produk darah lainnya (vaksinasi
dosis pertama ditunda selama 2 minggu)
Anak & bayi : 0,5 mL dosis tunggal o Efek samping : bengkak dan nyeri didaerah
secara subkutan suntikan, demam, ruam ringan, kejang yang
disebabkan oleh demam, alergi (berupa gatal,
bengkak, atau sulit bernafas)
o Penyimpanan : +2oC s/d 8oC
o BUD : 90 menit pada suhu ruang (25˚C)
atau sampai 8 jam di suhu 2˚C to 8˚C.
Vaksin PCV

Keterangan
o Vaksin pneumococcus konjugasi dianjurkan
untuk melindungi bayi, balita dan lansia dari
penyakit pneumococcus
o Vaksin ini diberikan secara rutin pada bayi
usia 2,4,6 dan 12-15 bulan, karena pada
usia tersebut sangat renran terinfeksi kuman
pneumococcus. Namun dapat pula
diberikan pada anak yang lebih besar
o Tipe vaksin pneumcoccus yang lain
PPSCV23, dapat juga diberikan pada anak
berumur > 2tahun dan orang tua >65 tahun
o Peringatan : tunda jika demam atau
Dosis & Cara pemberian adanyapenyakit akut/kronis
1 dosis = 0,5 ml secara Intramuskular o Kontraindikasi : Hipersensitivitas terhadap
latex atau kompoen vaksin
PRODUK : PREVENAR-13® o Efek samping : eritema, bengkak, nyeri
SYNFLORIX® daerah penyuntikan; mual, muntah, demam,
penurunan nafsu makan; mengantuk;
iritabilitas
Mencegah penyakit pneumokokus invasif (misalnya pneumonia,
infeksi telinga tengah akut ( otitis media ), meningitis atau
keracunan darah) yang disebabkan oleh bakteri Streptococcus
pneumoniae pada anak berusia enam minggu sampai dua
tahun.
ESO :Vaksin dan kemungkinan efek sampingnya dapat
mempengaruhi individu dengan cara yang berbeda. Berikut
adalah beberapa efek samping yang diketahui demam, nafsu
makan menurun, eritema, bengkak,nyeri daerah penyuntikan
;mual, muntah, mengantuk
Vaksin ROTAVIRUS Keterangan
o Indikasi : pencegahan gastroenteris akibat
Rotavirus
o Vaksin Rotavirus monovalen (Rotarix®)
diberikan 2x . Dosis pertama diberikan pada
umur 2 bulan, dosis ke dua diberikan pada
umur 4 bulan.
o Vaksin Rotavirus pentavalen (Rotateq®)
diberikan 3x, dosis pertama diberikan oada
umur 2 bulan, dosis kedua diberikan pada
umur 4 bulan dan dosis ketiga pada umur 6
bulan.
o Peringatan : pasien yang mempunyai
riwayat penyakit yang sangat berhubungan
dengan sistem imun misal penderita
keganasasn, immunocompromised, atau
sedang menggunakan obat imunosupresi.
Tunda pemberian jika sedangn mengalami
diare atau muntah
o Kontraindikasi : Riwayat hipersensitif
terhadap vaksin rotavirus
o Efek samping : Iritabilitas. Kehilangan
Dosis & Cara pemberian
nafsu makan, diare, muntah, kembung,
ROTARIX®
nyeri perut, regurgitasi, demam, rewel,
(2x pemberian)
menangis, ganguan tidur, kelelahan dan
konstipasi
o Penyimpanan : +2oC s/d 8oC
o BUD : 24 jam
GRADASIL

Vaksin Gardasil, data dari ACIP menyebutkan bahwa vaksin ini merupakan
vaksin quadrivalen (HPV4) yang berarti bahwa selain mencegah infeksi
akibat HPV tipe 16 dan 18, vaksin ini juga mampu mencegah kutil kelamin
yang disebabkan oleh HPV tipe 11 dan 16. Selain untuk wanita, vaksin ini
juga dapat diberikan bagi pria. Dari laporan ACIP terbaru tahun 2014,
cakupan usia untuk vaksin ini ialah mulai usia 11 atau 12 tahun s.d 26
tahun untuk wanita, dan mulai 11 atau 12 tahun s.d 21 tahun untuk laki-laki,
meskipun dapat juga dimulai dari umur 9 tahun. Bagi laki-laki homoseksual
dan pasien immunocompromised (seperti HIV), Gardasil juga dapat dimulai
sejak usia 26 tahun. Jadwal yang direkomendasikan ialah 3 dosis pada
bulan ke 0,2 dan 6.
Vaksin Human Papiloma
virus (HPV)

Keterangan
o Digunakan untuk pencegahan kanker serviks
o Peringatan : Tunda vaksinasi pada pasien
demam. Jangan diberikan secara intravena
dan intradermal. Vaksin harus diberikan
secara hati-hati pada pasien dengan
trombositopenia atau gangguan pembekuan
darah. Vaksin ini tidak digunakan untuk
mencegah berkembangnya lesi yang
berhubungan dengan HPV. Laktasi
o Kontraindikasi : hipersensitivitas terhadap
komponen dari vaksin
o Efek samping : Reaksi pada tempat injeksi,
termasuk nyeri, kemerahan dan bengkak,
sakit kepala, mialgia, gangguan
Dosis & Cara pemberian gastrointestinal, gatal/pruritus, ruam urtikaria,
1 dosis = 0,5 ml secara intramuskular artragia, demam
o Catatan : CERVARIX® merupakan vaksin
PRODUK : CERVARIX® HPV bivalen (tipe 16 dan 18) sedangkan
GARDASIL® GARDASIL® merupakan vaksin HPV
quadrivalen (tipe 6, 11, 16, dan 18). Vaksin
HPV Quadrivalen memiliki kelebihan
dibandingkan vaksin HPV bivalen yaitu dapat
digunakan pada pasien laki-laki.

Anda mungkin juga menyukai