Di Indonesia perawatan paliatif baru dimulai pada tanggal 19 Februari 1992 di Rumah Sakit Dr
Soetomo (Surabaya), disusul Rumah Sakit Cipto Mangun Kusumo (Jakarta), Rumah Sakit Kanker
Dharmais (Jakarta), Rumah Sakit Wahidin Sudiro Kusodo (Makasar), Rumah Sakit dr.Sardjito
(Yogyakarta), dan Rumah Sakit Sanglah (Denpasar).
Di rumah Sakit dr.Soetomo perawatan paliatif dilakukan oleh pusat pengembangan paliatif dan
bebas nyeri. Pelayanan yang diberikan meliputi : rawat jalan, rawat inap (konsultatif), rawat
rumah, day care, dan respite care. Sekelompok dokter di Rumah sakit Dr Sutomo, Surabaya,
membentuk kelompok perawatan paliatif dan pengontrolan nyeri kanker pada tahun 1990 yang
selanjutnya kelompok tersebut menjadi Tim perawatan paliatif pertama di Indonesia. Saat ini
kelompok tersebut dikenal dengan nama Pusat pengembangan paliatif dan bebas nyeri, Pada bulan
Februari 1992, secara resmi pelayanan perawatan paliatif di mulai di Rumah sakit Dr Sutomo,
Surabaya.
Jenis-jenis pelayanan paliatif di Indonesia
Penatalaksanaan nyeri
Penatalaksanaan keluhan fisik lain
Asuhan keperawatan
Dukungan psikologis
Dukungan sosial
Dukungan kultural dan spiritual
Dukungan persiapan dan selama masa duka cita (bereavement)
Tantangan dalam penerapan perawatan
paliatif di Indonesia
1. Saat ini, layanan perawatan paliatif hanya tersedia di kota-kota besar. Tantangan dalam
mengembangkan perawatan paliatif di Indonesia dapat dikaitkan dengan kebijakan
pemerintah, kurangnya pendidikan perawatan paliatif, perilaku profesional perawatan
kesehatan, dan kondisi sosial umum di negara ini.
2. Kebijakan yang dibuat pemerintah tentang perawatan paliatif belum sepenuhnya
diimplementasikan dalam sistem perawatan kesehatan karena tidak adanya pedoman dan
standar perawatan paliatif, sistem rujukan yang tepat, dan pendanaan yang cukup.
3. Dari profesional perawatan kesehatan. Perawatan paliatif adalah dianggap sebagai pilihan
hanya ketika perawatan aktif tidak lagi berlanjut. Masalah psikologis, kesulitan sosial, dan
aspek spiritual tidak dianggap sebagai bagian layanan medis di akhir kehidupan.
Jumlah rumah sakit yang sudah memberikan pelayanan
paliatif di Indonesia hingga tahun 2019 SLIDE 7
Sampai tahun 2018 ini baru di lima kota besar yaitu : Jakarta, Surabaya,
Denpasar, Makassar, dan Yogyakarta, rumah sakit yang menyediakan
perawatan paliatif diantaranya RS. Dr. Soetomo Surabaya , RS . Dr .
Moewardi Solo , RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta dan RS kanker Dharmais
Jakarta RSUP Dr Hasan Sadikin Bandung.
Perkembangan perawatan
paliatif di Australia
Australia merupakan negara yang sangat besar dengan populasi yang relatif kecil
dan beragam sehingga perawatan paliatif di Australia diberikan dengan cara
yang berbeda tergantung pada lokasi geografis dan sumber daya yang ada.
Perawatan paliatif disediakan hampir disemua layanan kesehatan yang ada, termasuk unit
neonatal, layanan pediatrik, praktik umum, rumah sakit akut, layanan perawatan lansia
perumahan dan komunitas, dan layanan komunitas generalis. Layanan perawatan paliatif
spesialis beroperasi dari berbagai pengaturan, termasuk layanan konsultasi rawat inap
spesialis, pengaturan rawat inap spesialis, hospis dan layanan spesialis berbasis
masyarakat.
Tim medis di Australia berusaha memenuhi
keinginan terakhir pasiennya. Mereka
membawa seorang wanita untuk melihat
pantai.
Evidence Based Nursing
Palliative care for people with heart failure: summary of current evidence and future direction.
Yaitu : Evidence based tentang perawatan paliatif pada pasien gagal jantung, dengan teknik memberikan penjelasan
tentang prognsis penyakit pasien saat ini, membantu mengambil keputusan, mengoptimalkan manajemen jantung,
meminimalkan efek samping dari terapi medis dan menerapkan langkah-langkah pengendalian gejala gagal jantung.
Seperti obat-obatan yang digunakan untuk mengurangi gejala, Keputusan untuk mengurangi dosis atau menghentikan
obat, dan pertimbangan penonaktifan perangkat ICD atau CRTD pada kasus gagal jantung tahap akhir dan terminal.
Dengan teknik ini, pasien terbukti lebih merasa nyaman, dan tenang tentang kondisi yang ia alami saat ini, dibandingkan
dengan dokter harus menyembunyikan prognosis yang buruk dan jalannya gagal jantung progresif yang tidak dapat
diprediksi termasuk risiko kematian mendadak, karena takut menyebabkan alarm dini dan menghancurkan harapan pasien.
That’s all. Thank you very much!