Anda di halaman 1dari 10

KESEHATAN

REPRODUKSI LANSIA

Kelompok 7 :
Fitri Anisah Nst (0801181167)
Rika Lestari (0801183432)
Rizki Ardika (0801183336)
Siti Arofah (0801183311)
Definisi

KARAKTERISTIK
LANSIA
KESEHATAN
REPRODUKSI KLASIFIKASI
LANSIA
LANSIA
KAITAN BUDAYA DAN GENDER
DENGAN KESEHATAN
REPRODUKSI lansia
A. Definisi

Lansia (lanjut usia) adalah seseorang yang telah memasuki tahapan akhir dari fase
kehidupan. Kelompok yang dikategorikan lansia ini akan mengalami suatu proses yang
disebut Aging Process atau proses penuaaan.(Wahyudi, 2008).
Kesehatan reproduksi lansia adalah suatu keadaan sejahtera fisik, mental, dan sosial yang
utuh di usia lanjut (lansia), bukan hanya bebas dari penyakit atau kecacatan, dalam segala
aspek yang berhubungan dengan sistem reproduksi, fungsi serta prosesnya.

Penggolongan lansia menurut Depkes dikutip dari Aziz (1994) (dalam Linda, 2011)
menjadi tiga kelompok yakni:
a. Kelompok lansia dini (55-64 tahun), merupakan kelompok baru memasuki lansia.
b. Kelompok lansia (65 tahun ke atas)
c. Kelompok lansia resiko tinggi, yaitu lansia yang berusia lebih dari 70 tahun.
B. KARAKTERISTIK
LANSIA
Karakteristik Penyakit Lansia di Indonesia:
1. Jenis kelamin 1. Penyakit persendian dan tulang. Misalnya: rematik,
2. Status perkawinan osteoporosis, osteoartritis.
3. Living arragement 2. Penyakit kardiovaskular. Misalnya: penyakit jantung
4. Kondisi kesehatan koroner, hipertensi, kolesterolemia, angina, cardiac
attack, stroke, trigliserida tinggi, anemia.
5. Keadaan ekonomi 3. Penyakit pencernaan, yaitu gastritis dan ulkus peptikum.
4. Penyakit urogenital, seperti infeksi saluran kemih (ISK),
gagal ginjal akut atau kronis, benign prostat hiperplasia.
5. Penyakit metabolik atau endokrin. Misalnya: diabetes
mellitus, obesitas.
6. Penyakit pernafasan, seperti asma dan tuberkulosis paru.
7. Penyakit keganasan, seperti kanker.
8. Penyakit lainnya, seperti dimensia, alziemer, depresi,
parkinson(Haryono, 2013).
Permasalahan yang seringkali dialami pada saat seseorang masuk pada masa lansia yaitu
(Wijayanti, 2008):
 Panca indera: Sekresi saliva berkurang mengakibatkan pengeringan rongga mulut.
 Esophagus: Lapisan otot polos mulai melemah yang akan menyebabkan gangguan
kontraksi dan reflek spontan sehingga terjadi kesulitan menelan dan makan menjadi
tidak nyaman.
 Lambung: Pengosongan lambung lebih lambat, sehingga orang akan makan lebih
sedikit karena lambung terasa penuh, terjadilah anoreksia.
 Tulang: Kepadatan tulang akan menurun, sehingga akan mudah rapuh (keropos) dan
patah.
 Otot: Penurunan berat badan sebagai akibat hilangnya jaringan otot dan jaringan
lemak tubuh.
 Ginjal: Fungsi ginjal menurun sekitar 55% antara usia 35–80 tahun.
 Jantung dan pembuluh darah: jumlah jaringan ikat pada jantung (baik katup maupun
ventrikel) meningkat sehingga efisien fungsi pompa jantung berkurang.
Sistem imun: Penurunan fungsi imun yang berakibat tingginya
kemungkinan terjadinya infeksi dan keganasan.
Paru: Elastisitas jaringan paru dan dinding dada berkurang, kekuatan
kontraksi otot pernapasan menurun sehingga konsumsi oksigen akan
menurun.
Endokrin: Terjadi perubahan dalam kecepatan dan jumlah sekresi,
respon terhadap stimulasi serta struktur kelenjar endokrin
testosterone, estrogen dan progesterone.
Kulit dan rambut: Kulit berubah menjadi tipis, kering, keriput dan
tidak elastis lagi. Rambut rontok dan berwarna putih, kering dan
tidak mengkilat.
C. KLASIFIKASI LANJUT USIA (LANSIA)
Pralansia ( prasenilis)
seseorang yang berusia antara 45 – 59 tahun.
Lansia (lanjut usia)
seseorang yang berusia 60 tahun atau lebih.
Lansia resiko tinggi
seseorang yang berusia 70 tahun atau lebih / seseorang yang beruisa 60 tahun
atau lebih dengan masalah kesehatan (depkes RI, 2003).
Lansia potensial
Lansia yang masih mampu melakukan pekerjaan atau kegiatan yang
menghasilkan barang / jasa. (Depkes RI, 2003).
Lansia tidak potensial
lansia yang tidak berdaya mencari nafkah, sehingga hidupnya bergantung ada
bantuan orang lain. (Depkes RI, 2003).
KAITAN BUDAYA DAN GENDER DENGAN KESEHATAN REPRODUKSI
LANSIA
1. Wanita yang memiliki peran ganda (seperti mantan pegawai + pengurus rumah tangga)
lebih kecil kemungkinan menjadi depresi dari pada wanita yang mengidentifikasikan
dirinya sebagai seorang dengan peran tunggal saja.
2. Masa menjanda atau menduda adalah suatu peristiwa hidup yang stress full. Janda
lebih bisa mengatasi daripada duda, terutama karena jaringan sosial yang lebih besar
dimiliki oleh wanita.
3. Bagi perempuan dan laki-laki, khususnya di negara-negara dimana bias gender meliputi
semua lini kehidupan. Akses Perempuan terhadap kesehatan sering tidak proporsional,
ini dipengaruhi oleh tingginya tingkat kemiskinan dan ketergantungan ekonomi,
kekerasan, ketidakadilan gender, gizi dan makanan distribusi, terbatas kekuasaan
pengambilan keputusan, dan sikap negatif terhadap perempuan dan anak perempuan
(Kevin Kinsella and Yvonne J. Gist, 1998).
4. Perempuan juga mendapat hambatan budaya yang menghalangi akses mereka
terhadap pembiayaan, warisan dan hak kepemilikan. Kepentingan ekonomi perempuan
perlu lebih dilindungi sehingga memerlukan tindakan positif untuk mengatasi hasil yang
diskriminatif.
AYAT YANG BERKAITAN DENGAN LANSIA

Surah Al-Ghafir Ayat 67

‫علَقَ ٍة ث ُ َّم يُ ْخ ِر ُج ُك ْم ِط ْف اًل ث ُ َّم‬


َ ‫ن‬ ْ ‫م‬
ِ ‫م‬
َّ ُ ‫ث‬ ‫ة‬
ٍ َ ‫ف‬‫ط‬ْ ُّ ‫ن‬ ‫ن‬‫م‬ِ ‫م‬
َّ ُ ‫ث‬ ‫ب‬
ٍ ‫ا‬ ‫ر‬
َ ُ ‫ت‬ ‫ن‬ ‫م‬ِ ‫م‬ ُ
‫ك‬ َ ‫ق‬َ ‫ل‬ َ
‫خ‬ ‫ى‬ ‫ذ‬ِ َّ ‫ُه َو ٱل‬
‫شيُو اخا َو ِمن ُكم َّمن يُت َ َوفَّ ٰى ِمن قَ ْب ُل َو ِلت َ ْبلُغُ ٓو ۟ا أ َ َج اًل‬ ُ ‫وا‬۟ ُ‫شدَّ ُك ْم ث ُ َّم ِلت َ ُكون‬ ُ َ ‫ِلت َ ْبلُغُ ٓو ۟ا أ‬
َ ُ‫س ًّمى َولَعَلَّ ُك ْم ت َ ْع ِقل‬
‫ون‬ َ ‫ُّم‬
Artinya:
Dialah yang menciptakan kamu dari tanah kemudian dari setetes mani, sesudah itu dari segumpal
darah, kemudian dilahirkannya kamu sebagai seorang anak, kemudian (kamu dibiarkan hidup) supaya
kamu sampai kepada masa (dewasa), kemudian (dibiarkan kamu hidup lagi) sampai tua, di antara
kamu ada yang diwafatkan sebelum itu. (Kami perbuat demikian) supaya kamu sampai kepada ajal
yang ditentukan dan supaya kamu memahami(nya).

Anda mungkin juga menyukai