Anda di halaman 1dari 20

S E N I R U PA I N D O N E S I A M O D E R N

SDKV-A14.7202
Pengertian seni rupa modern didefinisikan sebagai seni rupa
diciptakan dengan ide dan wujud yang tidak terbatas pada
budaya atau pakem-pakem suatu daerah. Seni rupa modern
adalah hasil karya seni rupa yang tercipta dari kreativitas dan
inovasi.
 Seni rupa modern berkembang di Eropa sejak awal abad
ke-19 pengaruhnya masuk ke Indonesia pada awal abad ke-
20. Adalah Raden Saleh seorang anak bangsa yang telah
belajar seni lukis dan mengembara di Eropa selama kurang
lebih 20 tahun pulang ke Indonesia dengan membawa gaya
dan teknik melukis yang diperoleh di Eropa.
C I R I - C I R I S E N I RU PA M O D E R N

 Tidak terikat pada pakem-pakem tertentu.

 Dominan bentuk-bentuk geometris

 Meninggalkan unsur ornament/repetitif

 Mengutamakan Orisinalitas

 Penguatan dalam konsep Kreativitas

 Memutus hubungan dengan seni untuk ritual


F U N G S I DA N T U J UA N S E N I
MODERN
 Seni rupa modern memberikan warna baru dalam pemenuhan kebutuhan fisik dan
psikis manusia. Kebutuhan fisik manusia dipenuhi oleh munculnya bentuk-bentuk dan
desain arsitektur baru dan seperti alat-alat transportasi, rumah, fashion, dan lain-lain.
Sedangkan kebutuhan psikis manusia dipenuhi oleh munculnya aliran-aliran seni rupa
baru, misalnya dalam seni lukis atau cabang seni rupa lainnya.
 Meningkatkan kepopuleran para seniman, hal ini karena pada setiap karya yang
diciptakan nama seniman pembuatnya selalu disertakan.
 Penemuan-penemuan baru hasil eksperimen para seniman modern memberikan
masyarakat banyak pilihan dalam menentukan karya seni yang disukainya.
PERIODE – PERIODE
SENIRUPA MODERN

 Periode Perintisan
 Periode Mooi Indie
 Periode Persagi
 Periode Kependudukan Jepang
 Periode Kemerdekaan
 Periode Pendidikan Formal Senirupa
 Periode Senirupa baru
PERIODE
PERINTISAN
Raden Saleh Syarif Bustaman ( Terbaya, 1814 -
1880 ), putra keluarga bangsawan pribumi
mampu melukis gaya barat(alat, media dan
teknik) yang natural dan romantisme, yaitu
suatu gaya lukisan yang penuh perasaan yang
dilebih-lebihkan.
Banteng melawan Singa, Raden Saleh
Berburu Banteng, Raden Saleh

DIE LOWENJAGD Raden Saleh


PERIODE HINDIA
J E L I TA / I N D O N E S I A M O L E K
(MOOI INDIE)
Ciri khas periode ini yaitu pengambilan
objek alam yang indah, tidak
mencerminkan nilai jiwa yang merdeka,
teknik melukis tidak dibarengi dengan nilai
spiritual yang menonjol dan banyak
menonjolkan erotisme saat melukis objek
manusia.
Abdullah SS, Mountain Lanscape
Basuki_abdullah_balinese beauty

Lukisan Rudolf Bonet, Koleksi Presiden Soekarno


Lukisan Karya Walter Spies
P E R I O D E C I TA N A S I O N A L / P E R S A G I
PERSAGI (Peraturan Ahli Gambar Indonesia) didirikan tahun 1938 di
Jakarta bertujuan agar para seniman Indonesia dapat menciptakan karya
seni yang kreatif dan berkepribadan Indonesia dengan mengacu kepada
karakter masing-masing pelukis, mementingkan nilai-nilai psikologis,
bertema perjuangan rakyat tidak terikat kepada obyek alam yang nyata.

Agus Djaja
S Sudjojono Otto Djaya
Dullah, Persiapan Gerilya

S. Sudjoyono,Didepan Kelambu Terbuka

Otto Djaya, Penggodaan


S. Sudjoyono, “Tjap Go Meh”, 1940
P E R I O D E P E N D U D U K A N J E PA N G
Pada jaman Jepang para seniman Indonesia disediakan wadah
pada balai kebudayaan Keimin Bunka Shidoso. Para seniman yang
aktif ialah: Agus Jaya, Otto Jaya, Zaini, Kusnadi dll. Kemudian pada
tahun 1945 berdiri lembaga kesenian dibawah naungan POETRA
(Pusat tenaga Rakyat) oleh empat sekawan: Soekarno, Hatta, Ki
Hajar Dewantara dan KH. Mansur
PERIODE
KEMERDEKAAN
Pada masa ini seniman banyak teroragisir dalam
kelompok-kelompok diantaranya:
 Sanggar seni rupa masyarakat di Yogyakarta oleh
Affandi
 Seniman Indonesia Muda (SIM) di Madiun, oleh S.
Sudjoyono
 Pusat Tenaga Pelukis Indonesia (PTPI) Djajanegara
asmoro,
 Himpunan Budaya Surakarta (HBS)
Affandi Potret Diri

Affandi Kuda Putih


PERIODE PENDIDIKAN FORMAL
Pada tahun 1950 di Yogyakarta berdiri ASRI (Akademi Seni
Rupa Indonesia) yang sekarang namanya menjadi STSRI
(Sekolah Tinggi Seni Rupa Indonesia) yang dipelopori oleh
RJ. Katamsi, kemudian di Bandung berdiri Perguruan Tinggi
Guru Gambar (sekarang menjadi Jurusan Seni Rupa ITB)
yang dipelopori oleh Prof. Syafei Sumarja. Selanjutnya LPKJ
(Lembaga Pendidikan Kesenian Jakarta) disusul dengan
jurusan – jurusan di setiap IKIP Negeri bahkan sekarang
pada tingat SLTA.
Kucing Hitam Merah Karya Popo Iskandar

Lukisan Karya Barli Sasmita

Sri Hadi, Tari Bedoyo Ketawang dengan 5 penari jawa


(tahun 2005)
PERIODE SENI BARU

Jim Supangkat Norman Nuarta


Pada tahun 1974 muncul para seniman Muda baik yang berpendidikan formal
maupun otodidak, seperti Jim Supangkat, S. Priaka, Harsono, Dede Eri Supria,
Munni Ardhi, Nyoman Nuarta, dll. Gerakan ini menciptakan karya seni yang
betul-betul berbeda daripada masa sebelumnya baik dari segi ide, tema,
media dengan ciri mengutamakan ekspresi, mengedepankan kreatifitas serta
bersifat eksperimental.
Clown-Attractions,-Dede.

Karya Dede Eri Supria

Dede Eri Supria Lukisan gaya Indonesia baru


Nyoman Nuarta, Telapak Tangan

Nyoman Nuarta, Garuda Whisnu Kencana

Anda mungkin juga menyukai