Anda di halaman 1dari 35

Capaian pembelajaran 1

Membedakan berbagai risiko dan


hazard K3 pada pasien dan
perawat dalam setiap tahap
pemberian asuhan keperawatan
Pokok Bahasan 1
Prinsip dan konsep keselamatan pasien

Patient safety (keselamatan pasien) rumah sakit


adalah suatu sistem dimana rumah sakit membuat
asuhan pasien lebih aman. Hal ini termasuk :
assesment resiko, identifikasi dan pengelolaan hal
yang berhubungan dengan risiko pasien, pelaporan
dan analisis insiden, kemampuan belajar dari insident
dan tindak lanjutnya serta implementasi solusi untuk
meminimalkan timbulnya resiko. (DepKes RI, 2006).
Pokok Bahasan 1

Patient safety
Pokok Bahasan 2
Pengaruh faktor lingkungan dan manusia
pada keselamatan pasien

Lingkungan fisik rumah sakit yaitu ukuran rumah


sakit dan status akreditasi sakit juga merupakan
faktor yang mempengaruhi penerapan budaya
pasien. Rumah sakit kecil mencetak frekuensi
pelaporan insiden keselamatan pasien lebih tinggi
dibanding RS besar, serta memiliki persepsi tinggi
mengenai keselamatan pasien. Rumah sakit besar
biasanya selalu menghadapi tantangan yang
datang terutama untuk mengerjakan pekerjaan
yang lebih berkualitas, akibat birokrasi yang ada.
(Jardali et al, 2011).
Contoh Pokok Bahasan 2

Pengaruh faktor lingkungan dan


manusia pada keselamatan pasien
Contoh Pokok Bahasan 2

Pengaruh faktor lingkungan dan


manusia pada keselamatan pasien
Pokok Bahasan 3
Cara untuk meningkatkan keselamatan
pasien dengan menggunakan metode
peningkatan kualitas
Peraturan Menteri Kesehatan tentang
Keselamatan Pasien Rumah Sakit, Pasal 6
mewajibkan setiap Rumah Sakit membentuk Tim
Keselamatan Pasien Rumah Sakit (TKPRS)
Tugas TPKRS adalah :
 Mengembangkan program keselamatan pasien
Rumah Sakit sesuai dengan kekhususan Rumah
Sakit tersebut
 Menyusun kebijakan dan prosedur terkait dengan
Lanjutan Pokok Bahasan 3
 Menjalankan peran untuk melakukan motivasi,
edukasi, konsultasi, pemantauan (monitoring) dan
penilaian (evaluasi) tentang terapan (implementasi)
program keselamatan pasien Rumah Sakit
 Bekerja sama dengan bagian pendidikan dan
pelatihan Rumah Sakit untuk melakukan pelatihan
internal keselamatan pasien Rumah Sakit
 Melakukan pencatatan, pelaporan insiden, analisa
insiden serta mengembangkan solusi untuk
pembelajaran
 Memberikan masukan dan pertimbangan kepada
Kepala Rumah Sakit dalam rangka pengambilan
kebijakan Keselamatan Pasien Rumah Sakit
 Membuat laporan kegiatan kepada Kepala Rumah
Sakit.
Pokok Bahasan 4
Budaya dalam lingkup kerja perawat
dalam peningkatan keselamatan pasien

Menurut Blegen (2006)dalam Hamdani (2007),


budaya keselamatan pasien adalah persepsi
yang dibagikan diantara anggota organisasi
ditujukan untuk melindungi pasien dari
kesalahan tata laksana maupun cidera akibat
intervensi.
Lanjutan Pokok Bahasan 4
Menurut Bird (2005) dalam Hamdani (2007)
manfaat budaya keselamatan pasien antara lain:
 Organisasi lebih tahu jika ada kesalahan yang
akan terjadi atau jika kesalahan telah terjadi
 Meningkatnya laporan kejadian yang dibuat
dan belajar dari kesalahan yang terjadi akan
berpotensial menurunnya kejadian sama yang
berulang kembali dan keparahan dari
keselamatanpasien.
 Kesadaran akan keselamatan pasien, yaitu
bekerja untuk mencegah error dan melaporkan
jika ada kesalahan.
Lanjutan Pokok Bahasan 4
 Berkurangnya perawat yang merasa tertekan,
bersalah, malu karena kesalahan yang
telahdiperbuat
 Berkurangnya turn over pasien, karena pasien
yang mengalami insiden umumnya akan
mengalami perpanjangan hari perawatan dan
pengobatan yang diberikan lebih dari pengobatan
yang seharusnya diterima pasien.
 Mengurangi biaya yang diakibatkan oleh
kesalahan dan penambahan terapi.
 Mengurangi sumber daya yang dibutuhkan dalam
Pokok Bahasan 5
Penyebab terjadinya adverse event terkait
prosedur invasive

Adverse Event atau kejadian tidak diharapkan


(KTD), merupakan suatu kejadian yang
mengakibatkan cedera yang tidak diharapkan
pada pasien karena suatu tindakan
(commission) atau tidak mengambil tindakan
yang seharusnya diambil (omission) dan
bukan karena “underlying disease” atau
kondisi pasien.
Lanjutan Pokok Bahasan 5
Kesalahan tersebut bisa terjadi dalam tahap
diagnostic seperti kesalahan atau
keterlambatan diagnose, tidak menerapkan
pemeriksaan yang sesuai, menggunakan cara
pemeriksaan yang sudah tidak dipakai atau
tidak bertindak atas hasil pemeriksaan atau
observasi. Sedangkan pada tahap pengobatan
seperti kesalahan pada prosedur pengobatan,
pelaksanaan terapi, metode penggunaan obat
dan keterlambatan merespon hasil
pemeriksaan asuhan yang tidak layak.
Pokok Bahasan 6
K3 dalam keperawatan : pentingnya, tujuan,
manfaat dan etika
Kesehatan dan keselamatan kerja (K3)
adalah bidang yang terkait dengan kesehatan,
keselamatan, dan kesejahteraan manusia
yang bekerja di sebuah institusi maupun lokasi
proyek.
Kesehatan dan keselamatan kerja cukup
penting bagi moral, legalitas, dan finansial
Lanjutan Pokok Bahasan 6
Tujuan
 Mewujudkan lingkungan kerja yang aman,
nyaman dan selamat
 Mewujudkan tenaga kerja yang sehat dan
produktif
 Mewujudkan laboratorium yang berkualitas
dan terpercaya
 Mewujudkan sistem informasi hiperkes dan
keselamatan kerja
Lanjutan Pokok Bahasan 6
Manfaat Prosedur Kerja K3

 Pekerjaan medis merasa


aman melakukan
pekerjaannya dan rumah sakit
juga diuntungkan karena.

 Hemat waktu – karena


perawat tidak harus berfikir
panjang dan hanya mengikuti
prosedur yang telah
diterapkan.
Lanjutan Pokok Bahasan 6
Etika Keperawatan
 Otonomi (Autonomi)

 Beneficence (Berbuat Baik)

 Justice (Keadilan)

 Non-maleficence (tidak merugikan)

 Veracity (Kejujuran)

 Fidelity (Menepati janji)

 Confidentiality (Kerahasiaan)

 Accountability (Akuntabilitasi)
Contoh Pokok Bahasan 6

Manfaat Etika
Pokok Bahasan 7
Ruang lingkup K3 dalam keperawatan
Ruang lingkup hyperkes dapat dijelaskan
sebagai berikut (Rachman, 1990) :
Kesehatan dan keselamatan kerja
diterapkan di semua tempat kerja yang di
dalamnya melibatkan aspek manusia sebagai
tenaga kerja, bahaya akibat kerja dan usaha
yang dikerjakan.
Pokok Bahasan 8
Kebijakan K3 yang berkaitan dengan
keperawatan di Indonesia
Relevansi kebijakan K3 Nasional dengan tugas
perawat :
 pemberi Asuhan Keperawatan

 penyuluh dan konselor bagi Klien

 pengelola Pelayanan Keperawatan

 peneliti Keperawatan

 pelaksana tugas berdasarkan pelimpahan


wewenang
 pelaksana tugas dalam keadaan keterbatasan
tertentu.
Contoh Pokok Bahasan 8

Kebijakan K3 yang berkaitan dengan


keperawatan di Indonesia
Pokok Bahasan 9
Konsep dasar K3
 Memfasiltasi kegiatan K3 baik tingkat nasional
dan organisasi.
 Melaksanakan perbaikan terus menerus terhadap
biroksrasi, administrasi dan biaya.
 Kerjasama antar instansi terkait dalam kerangka
manajemen K3
 Melakukan evaluasi berkala terhadap efektifitas
kebijakan K3 nasional.
 Mempublikasikan manajemen K3
 Memastikan manajemen K3 diberlakukan sama
terhadap kontraktor, pekerja kontrak dan pekerja
tetap.
Pokok Bahasan 10
Risiko & hazard dalam pengkajian
asuhan keperawatan
 Pelecehan verbal saat berkomunikasi dengan
pasien dan keluarganya
 Kekerasan fisik pada perawat ketika melakukan
pengkajian
 Pasien dan keluarga acuh tak acuh dengan
pertanyaan yang diajukan perawat
 Resiko tertular penyakit dengan kontak fisik
maupun udara saat pemeriksaan fisik
 Perawat menjadi terlalu empati dengan keadaan
pasien dan keluarganya
Contoh Pokok Bahasan 10

Risiko &
hazard
dalam
pengkajian
asuhan
keperawata
n
Contoh Pokok Bahasan 10

Risiko &
hazard
dalam
pengkajian
asuhan
keperawata
n
Pokok Bahasan 11
Risiko & hazard dalam perencanaan asuhan
keperawatan
 Perencanaan tindakan asuhan keperawatan tidak
sesuai dengan apa yang harus diberikan kepada
pasien
 Perawat tidak mengetahui rencana tindakan apa
yang harus diberikan kepada pasien
Pokok Bahasan 12
Risiko & hazard dalam implementasi
asuhan keperawatan
 Perawat tidak kompeten dalam memberikan
tindakan asuhan keperawatan
 Perawat beresiko terhadap tindakan yang di
lakukan tidak menggunakan standar oprasional
prosedur
 Perawat gagal dalam melakukan tindakan asuhan
keperawatan
 Tindakan yang dilakukan tidak sesuai dengan
rencana tindakan
Contoh Pokok Bahasan 12

Risiko & hazard dalam implementasi


asuhan keperawatan
Contoh Pokok Bahasan 12

Risiko &
hazard
dalam
implementa
si asuhan
keperawata
n
Contoh Pokok Bahasan 12

Risiko &
hazard
dalam
implementa
si asuhan
keperawata
n
Pokok Bahasan 13
Risiko & hazard dalam evaluasi asuhan
keperawatan
 Perawat tidak mampu mengumpulkan data-
data pasien , dan pasien berisiko terlalu lama
dirumah sakit.
 Risiko pasien terlalu lama dirumah sakit
pasien tertular berbagai macam penyakit yang
ada dalam ruangan maupun ruangan luar .
 Tidak ada peningkatan pada hasil evaluasi
asuhan keperawatan
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai