Anda di halaman 1dari 21

Kehamilan dengan Hepatitis B

dr. Bagus Sofian Adhatama


Hepatitis

HEPAR  HATI
ITIS  PERADANGAN
Hepatitis B adalah suatu penyakit
hati yang disebabkan oleh
"Virus Hepatitis B"
• Diagnosis
• Virus hepatitis B (HBV) adalah virus
DNA rantai ganda yang merupakan
penyebab hepatitis akut pada
kehamilan yang paling sering. Masa
inkubasi dari waktu terpapar sampai
muncul gejala adalah 6 minggu
sampai 6 bulan.
Ada beberapa hal yang dapat menyebabkan
virus Hepatitis B ini menular.

Secara vertikal, cara penularan vertikal terjadi dari Ibu


yang mengidap virus Hepatitis B kepada bayi yang dilahirkan
yaitu pada saat persalinan atau segera setelah persalinan.

Secara horisontal, dapat terjadi akibat penggunaan alat


suntik yang tercemar, tindik telinga, tusuk jarum, transfusi
darah, penggunaan pisau cukur dan sikat gigi secara bersama-
sama serta hubungan seksual dengan penderita.
Infeksi Hepatitis pada Ibu Hamil
Infeksi hepatitis B ditularkan melalui cara
horizontal yaitu melalui parenteral
dengan terpapar darah, semen, sekresi vagina,
saliva dan vertikal ibu ke janin.

Penularan secara vertikal dapat melalui beberapa


cara yaitu melaui plasenta, kontaminasi darah
selama melahirkan, transmisi fekal-oral pada masa
puerperium atau permulaan partus, transmisi
melalui laktasi
Pengaruh Hepatitis B
Terhadap Janin/Neonatus

Sebagian besar infeksi pada bayi baru lahir


kemungkinan terjadi saat persalinan dan kelahiran
atau melalui kontak ibu bayi, daripada secara
transplasental.
Walaupun sebagian besar bayi-bayi
menunjukkan tanda infeksi ikterus ringan,
mereka cenderung menjadi carrier. Status
carrier ini dipertimbangkan akan menjadi
sirosis hepatis dan karsinoma hepatoseluler.
Infeksi kronik terjadi kira-kira 90% pada bayi
yang terinfeksi, 60% pada anak < 5 tahun dan
2%-6% pada dewasa.
Yang harus dilakukan oleh ibu hamil

a. Mendapat kombinasi antibodi pasif (immunoglobulin) dan


imunisasi aktif vaksin hepatitis B,
b. Tidak minum alkohol,
c. Menghindari obat-obatan yang hepatotoksis seperti asetaminofen
yang dapat memperburuk kerusakan hati,
d. Tidak mendonor darah, bagian tubuh dan jaringan. Tidak
menggunakan alat pribadi yang dapat terpapar darah dengan orang
lain,
e. Menginformasikan pada dokter anak,
dokter Kebidanan dan bidan bahwa mereka
carrier hepatitis B, Memastikan bahwa bayi
mereka mendapat vaksin hepatitis B waktu
lahir, umur 1 bulan, dan 6 bulan.
f. Kontrol sedikitnya setahun sekali ke dokter,
g. Mendiskusikan risiko penularan dengan
pasangan mereka dan mendiskusikan
pentingnya konseling dan pemeriksaan
Persalinan
Walaupun persalinan secara
seksio sesarea
sudah dianjurkan dalam arti untuk penurunan
transmisi HBV dari ibu ke anak, jenis
persalinan ini tidak berarti secara bermakna
dapat menghentikan transmisi HBV.
Bayi Baru Lahir

Bayi yang lahir dari ibu yang terinfeksi


(termasuk carrier HBsAg kronik) harus di
terapi dengan kombinasi dari antibodi pasif
(immunoglobulin) dan aktif imunisasi
dengan vaksin hepatitis B.
Apakah boleh Menyusui
Dengan imunoprofilaksis hepatitis yang sesuai, menyusui
tidak memperlihatkan risiko tambahan untuk penularan dari
carrier virus hepatitis B Asalkan bayi sudah mendapatkan
HBIG dan vaksin hepatitis B selama 12 jam pertama kelahiran,
maka ibu dapat menyusui tanpa khawatir si kecil tertular.
Awasi juga keadaan puting ibu, agar tidak terluka atau lecet.
Setiap ibu selesai menyusui, puting susu dibersihkanlah dengan
air hangat tanpa sabun. Sabun dapat membuat kulit kering dan
mudah luka.
Siapa yang harus menjalani
pemeriksaan

• Semua wanita hamil saat ANC pertama kali harus di cek


HBsAg.
• Setiap wanita yg akan melahirkan yang tidak menjalani
pmeriksaan HBsAg saat kunjungan ANC-nya.
• Semua rentan kontak (termasuk semua anggota keluarga)
dengan panel hepatitis B (HBsAg, antiHBc, antiHBs).
• Skrining dan vaksinasi yang rawan kontak harus dilakukan

Anda mungkin juga menyukai