Optik
Materi yang akan dibahas :
• Interferensi
a. Interferensi Young
b. Interferensi Selaput Tipis
• Difraksi
a.Difraksi Celah Tunggal
b.Difraksi Fresnel
c.Difraksi Fraunhofer
d.Difraksi Celah Ganda
e.Kisi Difraksi
f. Difraksi Sinar X
Interferensi Cahaya
Saling memperlemah /
saling memperkuat /
destruktif
konstruktif
Interferensi Cahaya
Beda Lintasan
Jarak tempuh cahaya yang melalui dua celah
sempit mempunyai perbedaan (beda lintasan),
hal ini yang menghasilkan pola interferensi.
Kondisi Interferensi
Syarat Interferensi Maksimum
Interferensi maksimum terjadi jika kedua gelombang memiliki
fase yang sama (sefase), yaitu jika selisih lintasannya sama
dengan nol atau bilangan bulat kali panjang gelombang λ
d sin θ = m λ; m = 0, 1, 2 ……….
Bilangan m disebut orde terang . Untuk m = 0 disebut terang
pusat, m = 1 disebut terang ke-1 dst.
Karena jarak celah ke layar l jauh lebih besar dari jarak kedua
celah d (l >> d), maka sudut θ sangat kecil, sehingga sin θ = tan θ
= p/l, dengan demikian :
pd/l = m λ
Dengan p adalah jarak terang ke-m ke pusat terang.
Syarat interferensi minimum
Interferensi minimum terjadi jika beda fase kedua gelombang 180 derajad,
yaitu jika selisih lintasannya sama dengan bilangan bulat kali setengah
panjang gelombang λ.
d sin θ = (m – ½ )λ; m = 1, 2, 3 …………
Bilangan m disebut orde gelap. Tidak ada gelap ke 0. Untuk m = 1 disebut
gelap ke-1 dst.
Mengingat sin θ = tan θ = p/l, maka
pd/l = (m – ½ )λ
Dengan p adalah jarak terang ke-m ke pusat terang.
Jarak antara dua garis terang yang berurutan sama dengan jarak dua garis
gelap berurutan. Jika jarak itu disebut Δp, maka :
a.Interferensi Celah Ganda
2 n d cos f 0
d cos t f(2m 1) t ; f
4 nf
Interferensi maksimum terjadi jika beda
fasenya = 2mπ, maka :
2d ( m 1
2 )
n , m = 0, 1, 2,….
Jika sinar 1 dan sinar 2 berlawanan fase,
terjadi interferensi minimum pada :
2d m , m = 0, 1, 2, ……
n
Eksperimen Young
Kondisi Interferensi