Anda di halaman 1dari 15

SEL

Unit struktural terkecil yang melaksanakan


proses yang berkaitan dengan kehidupan.

Contoh : mampu mengambil nutrisi, tumbuh,


berkembangbiak, bereaksi terhadap
rangsangan.

JARINGAN
Kumpulan dari sel-sel tubuh dengan bahan
antar sel yang dihasilkannya
Bahan antar sel yang dihasilkan : Bahan dasar
(matriks)
dan serabut
AWAL KEHIDUPAN

Sel Telur Spermatozoa

Zygote

Embrio
HISTOLOGI
Histos = Jaringan ; Logos = Ilmu

= Mempelajari struktur jaringan tubuh hewan

Jaringan dasar :

1. Jaringan epitel
2. Jaringan ikat
3. Jaringan otot
4. Jaringan syaraf
TINGKAT KEMATANGAN GONAD

 Secara Morfologi
= Berdasarkan ukuran dari gonad yang diamati
secara visual
Banyak dipakai oleh peneliti untuk ikan yang
ukuran gonadnya besar
Metode ini cepat dan praktis sehingga
menghemat waktu penelitian
Kelemahannya adalah tingkat ketelitian yang
rendah
TINGKAT KEMATANGAN GONAD

 Secara Histologis
= Dengan cara mengamati perkembangan
gonad melalui fase perkembangan sel dari
gonad tersebut
 Banyak dipakai untuk ikan yang gonadnya
kecil dan mikroskopis
 Lebih teliti tetapi memerlukan waktu yang
lama
 Kurang praktis untuk penelitian dilapangan
Jaringan Epitel
= Terdiri dari susunan sel-sel yang letaknya berdekatan
dan disatukan oleh bahan antar sel ( Intercellular
substance )

Masa Embrio :

# Ektoderm : menumbuhkan epidermis termasuk


kuku, rambut, kelnjar peluh, kelenjar palit, kelenjar
ambing

# Entoderm : menumbuhkan endotelia pembuluh


darah dan limfe, mesotelia, beberapa saluran kelamin

# Mesoderm : menumbuhkan epitel saluran


pencernaan mulai dari farings sampai anus, epitel
saluran pernafasan, kelejar tiroid dan paratiroid
PROSES PEMBUATAN PREPARAT HISTOLOGIS
(BANKS, 1986)

1. FIKSASI
2. DEHIDRASI
3. CLEARING (Penjernihan)
4. EMBEDDING (Penyusupan / Infiltrasi)
5. PEMOTONGAN
6. DEFARAFINASI
7. DEHIDRASI II
8. PEWARNAAN
9. DEHIDRASI III
10. CLEARING II
11. MOUNTING
PROSES PEMBUATAN PREPARAT HISTOLOGIS (BANKS, 1986)

Fiksasi
Gonad difiksasi dengan larutan Bouin selama 24 jam setelah itu
dipindahkan ke alkohol 70 % selama 24 jam

Dehidrasi
Gonad direndam dengan alkohol 70 % (24 jam), alkohol 80 % (2 jam),
alkohol 90 % (2 jam), alkohol 95 % (2 jam), alkohol 100 % (12 jam)

Clearing (Penjernihan)
Gonad direndam dalam alkohol 100 % + Xylol (1:1) selama 30 menit,
kemudian direndam dalam xylol I, xylol II, xylol III masing-masing 30
menit
Embedding (Penyusupan / Infiltrasi)
Gonad direndam dalam parafin-xylol (1;1) selama 45 menit dalam oven
suhu 65-75 ̊ C, selanjutnya direndam dalam parafin I, parafin II, parafin III
selama masing-masing 45 menit yang dipanaskan dalam oven suhu 65-75 ̊C
dan kemudian jaringan dicetak dalam cetakan selama 12 jam (proses
blocking)

Pemotongan
Spesimen dipotong sebesar 4-6 µ dengan mikrotom, diapungkan dalam air
suam kuku dan diletakkan diatas hot plate 40 ̊ C sampai agak kering

Defarafinasi
Preparat direndam berturut-turut dalam xylol I, xylol II masing-masing
selama 5 menit
Dehidrasi II
Preparat direndam berturut-turut dalam alkohol 100 % I,
alkohol 100 % II, alkohol 95 %, alkohol 90 %, alkohol 80 %,
alkohol 75 %, alkohol 71 %, alkohol 50 % masing-masing 3
menit, setelah itu preparat dibersihkan dengan akuades sampai
putih

Pewarnaan
Preparat direndam dalam larutan haematoxylin selama 5-7
menit, selanjutnya direndam dengan larutan eosin selama 3
menit dan cuci dengan air mengalir

Dehidrasi III
Preparat direndam berturut-turut dengan alkohol 50 %, alkohol
70 %, alkohol 80 %, alkohol 85 %, alkohol 90 %, alkohol 95 %,
alkohol 100 % I, alkohol 100 % II, masing-masing selama 2
menit
Clearing II
Preparat direndam berturut-turut dalam xylol I, xylol II dan xylol III
masing-masing selama 2 menit

Mounting
Jaringan dilekatkan dengan gelas penutup dan zat perekat
Contoh Gambar Berbagai Bentuk Epitelium
dengan Penampang Samping

Epitel Kubus Sebaris


Epitel Pipih Selapis

Epitel Silinder Sebaris


Epitel Peralihan
(Teregang)
Epitel silinder
Banyak Lapis
Epitel silinder
Banyak Baris Bersilia

Epitel Peralihan (Kendur)


Epitel pipih Banyak Lapis
Fiksasi merupakan langkah yang penting dalam pembuatan sediaan utuh
maupun sayatan.
Tujuan :
• 1.Menghentikan proses-proses metabolik sel secara tepat
• 2.Mencegah terjadinya perubahan-perubahan yang bersifat regresif
• 3.Mengawetkan bahan-bahan sitologis dan Histologis
• 4.Mempertahankan bentuk aktual bahan biologis
• 5.Mengeraskan (Konsistensi bahan lunak)
• 6.Memberi kemungkinan adanya perbedaan optik diantara jaringan
Sifat bahan Fiksatif yang dapat Difiksasi
• Memiliki daya Penetrasi yang baik dalam Jaringan
• Mampu mengkoagulasi isi sel dengan baik
• Mampu melindungi jaringan terhadap Distorsi (perubahan bentuk)
• Mampu membuat isi sel menjadi tampak berbeda dan jelas

Anda mungkin juga menyukai