Anda di halaman 1dari 40

FILSAFAT, AGAMA,

ETIKA dan HUKUM

Oleh :
Carolina Velda L/201512
Ester Mardiana/201512016
Florencia Ivana D./201512046
Valentine Ariani W/201512070
HAKIKAT FILSAFAT

Filsafat berasal dari kata Yunani yaitu:


• Philo yang berarti cinta
• Sophia berarti bijaksana
Dengan demikian berarti cinta terhadap kebijaksanaan.
Menurut Suriasumantri (2000) bahwa pengetahuan dimulai dari
rasa ingin tahu, kepastian dimulai dari rasa ragu-ragu, dan filsafat
dimulai dari keduanya.
Suriasumantri mengutip Will Durrant yang mengumpamakan
filsafat sebagi pasukan marinir yang merebut pantai untuk pendaratan
pasukan infanteri (ilmu pengetahuan). Filsafatlah yang memenangkan
tempat berpijak bagi kegiatan keilmuan. Setelah pantai dapat direbut
oleh pasukan marinir, maka pasukan akan pergi ke dan selanjutnya
tugas pasukan infanteri untuk menyempurnakan tempat yang telah
direbut tersebut.
Karakteristik utama berfikir filsafat

1. Menyeluruh artinya mempertanyakan hakikat keberadaan dan


kebenaran tentang itu sendiri ebagai satu kesatuan secara
menyeluruh.
2. Mendasar berarti filsafat tidak begitu percaya saja bahwa
ilmu itu adalah benar.
3. Spekulatif karena silsafat selalu mencari jawab bukan saja
pada suatu hal yang sudah diketahui, tetapi juga segala
sesuatu yang belum diketahui.
Unsur-unsur filsafat menurut
Abdulkadir Muhammad

1. Kegiatan intelektual (pemikiran).


2. Mencari makna yang hakiki (interpretasi).
3. Segala fakta dan gejala (objek).
4. Dengan cara refleksi, metodis, dan sitematis (metode).
5. Untuk kebahagiaan manusia (tujuan).
Perbedaan Agama dan Ilmu

No. Aspek Filsafat Ilmu

1 Ontologis Segala sesuatu yang bersifat Segala sesuatu yang bersifat


fisik dan nonfisik, baik yang fisik dan nonfisik, baik yang
direkam melalui indra maupun direkam melalui indra .
yang tidak.
2 Epistemologis Pendekatan yang bersifat Pendekatan ilmiah
reflektif atau rasional- menggunakan 2 pendekatan
deduktif. deduktif dan induktif secara
saling melengkapi.
3 Aksiologis Sangat abstrak, bermanfaat Sangat konkret, langsung
tetapi tidak secara langsung dapat dimanfaatkan bagi
bagi umat manusia. kepentingan umat manusia.
HAKIKAT AGAMA

Menurut Agus M, Harjana (2005), agama adalah pedoman


bagi manusia untuk mencapai hidup kekal.
Menurut Farid Ismail dan Abdul Hamid Mutawalli (2003)
agama adalah satu bentuk ketetapan Ilahi yang mengarahkan mereka
yang berakal -- dengan pilihan sendiri terhadap ketetapan Ilahi tsb –
kepada kebaikan hidup di dunia dan akhirat.
Menurut Abdul Muhammad (2006) agama menyangkut;
hubungan antara manusia dengan kekuasaan luar yang lain dan lebih
daripada apa yang dialami oleh manusia, apa yang disyariatkan
Allah dengan perantara para nabi-Nya berupa perintah dan larangan
serta petunjuk untuk kebaikan manusia di dunia dan akhirat.
Unsur-Unsur Penting

1. Hubungan manusia dengan sesuatu yang tak terbatas, yang


transedental, yang Ilahi—Tuhan Yang Maha Esa.
2. Berisi pedoman tingkah laku (dalam bentuk larangan dan
perintah), nilai-nilai, dan norma-norma yang diwahyukan
langsung oleh Ilahi melalui nabi-nabi.
3. Untuk kebahagiaan hidup manusia di dunia dan hidup kekal
di akhirat.
Pengertian Agama Tercakup
Unsur-Unsur Utama

1. Kitab suci.
2. Kitab suci yang ditulis oleh nabi berdasarkan wahyu
langsung dari Tuhan.
3. Ada suatu lembaga yang membina, menuntun umat,
menafsirkan kitab suci.
4. Setiap agama berisi ajaran dan pedoman tentang :
a. Tatwa, dogma, doktrin, atau filsafat tentang
Ketuhanan. Tujuan tatwa untuk meyakinkan umat
bahwa ada kekuatan tak terbatas sekaligus yang
mengatur seluruh keberadaan ini.
b. Susila, moral, atau etika yang berisi norma perilaku yang
menjadi pedoman perilaku yang sesuai dan yang tidak
sesuai menurut kehendak Allah.
c. Ritual, upacara, atau tata cara beribadat yang menetapkan
bagaimana seharusnya metode dan tata cara manusia
berhubungan dengan Allah.
d. Tujuan agama untuk menuntun umat manusia agar
memperoleh kebahgiaan di dunia dan akhirat.
HAKIKAT ETIKA

Etika berasal dari kata Yunani ethos (bentuk tunggal) dan


bentuk jamaknya adalah ta etha yang berarti adat istiadat. Dalam
hal ini, etika sama pengertiannya dengan moral. Moral berasal
dari kata Latin: mos (bentuk tunggal), atau mores (bentuk jamak)
yang berarti adat istiadat, kebiasaan, kelakuan, watak, tabiat,
akhlak, cara hidup (Kante, 2001).
Etika dapat dilihat dari 2 hal:

A. Etika sebagai praksis; sama dengan moral/moralitas


yang berati adat istiadat, kebiasaan, nilai, norma
yang berlaku dLm kelompok/masyarakat.
B. Etika sebagai ilmu/tata susila adalah
pemikiran/penilaian moral. Etika sebagai pemikiran
moral bisa saja mencapai taraf ilmiah bila proses
penalaran terhadap moralitas tsb bersifat kritis,
metodis, dan sistematis.
Hakikat Nilai

Nilai memiliki berbagai macam makna. Dan berikut definisi dari nilai :
1. Doni Koesoena mendefinisikan nilai sebagai kualitas suatu hal yang menjadikan
hal itu dapat disukai, diinginkan, berguna, dan dihargai.
2. Fuad Farid Ismail dan Abdul Hamid Mutawalli mendefinisikan nilai sebagai
standar atau ukuran (norma) yang kita gunakan untuk mengukur segala sesuatu.
3. Sonokin mengungkapkan bahwa ada 3 sistem nilai dasar yaitu nilai indrawi,
ideasional, dan idealistis.
a. Nilai indrawi (materi) merupakan realitas akhir dimana nilai etika bersifat
relatif dan persepsi duniawi merupakan satu-satunya sumber pengetahuan
b. Ideasional, mempercayai nilai-nilai etika, standar kebenaran, dan
kebenaran.
c. Idealistis merupakan perpaduan antara sistem idealisional dan indrawi.
4. Max Scheller memiliki pendapat mengenai nilai yang dapat dirangkum sebagai
berikut :
a. Hakikat moralitas terdiri atas kehendak untuk memenuhi kewajiban.
Kewajiban bukanlah unsur primer , melainkan realisasi nilai-nilai
merupakan inti tindakan moral
b. Nilai-nilai bersifat material dan apriori
c. Harus dibedakan antara nilai-nilai itu sendiri (value) dan apa yang bernilai
(goods).
d. Menangkap nilai bukan dengan pikiran, melainkan dengan suatu perasaan
intensional.
Dari beberapa penjelasan tentang nilai dapat disimpulkan sebagai
berikut :
1. Nilai selalu dikaitkan dengan sesuatu (benda, orang, hal)
2. Ada bermacam-macam nilai selain nilai uang/barang yang
sudah kita diketahui
3. Macam-macam nilai membentuk semacam hirarki dari yang
terendah sampai dengan yang tertinggi
Hubungan Agama, Etika, dan Nilai

Manusia merupakan mahluk ciptaan Tuhan yang


diberikan akal/pikiran. Berkat pikirannya manusia mampu
menyadari perlunya mencapai nilai tertinggi atau nilai akhir
(hidup kekal di akhirat) dan nilai nilai antara (kekayaan,
kekuasaan,dll)
Semua agama mengajarkan 3 hal pokok yaitu :
1. Tuhan
2. Etika/ tata susila
3. Ritual/tata cara beribadat
Kualitas keimanan seseorang ditentukan bukan saja dari
kualitas peribadatan (hubungan antar manusia dengan Tuhan)
tetapi juga oleh kualitas moral/etika (hubungan antara sesama
manusia dan dengan alam).
Tingkat keyakinan dan kepasrahan kepada Tuhan,
tingkat peribadatan, dan tingkat/kualitas moral
seseorang akan menentukan hierarki nilai kehidupan
yang telah dicapai. Tujuan semua agama adalah untuk
merealisasikan nilai tertinggi yaitu hidup kekal di
akhirat
Dari semua agama, pencapaian nilai-nilai duniawi
bukan tujuan akhir, tetapi hanya tujuan sementara atau
tujuan antara, dan dianggap hanya sebagai media atau
alat untuk mencapai tujuan akhir (nilai tertinggi
kehidupan).
Hukum, Etika dan Etiket

• Merupakan istilah yang sangat berdekatan dan mempunyai arti yang hampir
sama walaupun berbeda.

NO HUKUM ETIKA ETIKET


1 Persamaan : sama - sama mengatur perilaku manusia
2 Perbedaan:
A Sumber hukum: Sumber etika: Sumber etiket:
Negara, Pemerintah Masyarakat Golongan Masyarakat
B Sifat pengaturan: Sifat pengaturan: Sifat pengaturan:
Tertulis berupa UU , Lisan( adat kebiasaan) Lisan
perda, dll tertulis(kode etik)
C Objek yang diatur: Objek yang diatur: Objek yang diatur:
Bersifat lahiriah Bersifat rohaniah: perilaku Bersifat lahiriah: tata
(hukum etis(jujur&tanggung jawab) cara berpakaian, tata
warisan&hukum perilaku tidak etis (korupsi, cara berbicara dengan
agraria) mencuri, berzina) orang tua,dll
Definisi Karakter

Cloud (2007) mendefinisikan karakter sebagai kemampuan


untuk memenuhi tuntutan kenyataan menegaskan bahwa karakter
seseorang akan sangat menentukan apakah ia akan berhasil dalam
menghadapi tuntutan kenyataan dalam situasi tertentu sementara
tuntutan kenyataan tersebut sangat banyak dan beragam
Lilik Agun (2007) mendefinisikan karakter sebagai
kompetensi yang harus dimiliki oleh seseorang yang berkaitan
dengan kinerja terbaik agar ia mampu menghadapi tantangan
realita/kenyataan yang selalu berubah dan mampu meraih
kesuksesan yang bersifat langgeng
Terdapat benang merah dalam penjabaran definisi tentang
karakter yaitu :
• Karakter adalah kompetensi yang harus dimiliki oleh
seseorang
• Karakter menentukan keberhasilan seseorang
• Karakter dapat diubah dibentuk dipelajari melalui
pendidikan dan pelatihan tiada henti serta melalui
pengalaman hidup
• Tingkat kerberhasilan seseorang ditentukan oleh tingkat
kecocokan karakter yang dimilikinya dengan tuntutan
kenyataan/realita
10 karakter sel (10 C) oleh chopra:

1. Ada maksud yang lebih tinggi


2. Kesatuan (keutuhan)
3. Kesadaran
4. Penerimaan
5. Kreatifitas
6. Keberadaan
7. Efisiensi
8. Pembentukan ikatan
9. Memberi
10. Keabadian
Kecerdasan Karakter dan Etika

Wahyuni Nafis (2006) menyebutkan tiga jenis


kecerdasan dengan tiga golongan etika yaitu
1. Psiko etika
2. Sosio etika
3. Teo etika
Masing-masing golongan etika ini ditandai oleh tiga karakter
sehingga secara keseluruhan ada sembilan karakter :
3 gologan etika Karakter utama
1 Teo Etika g Takwa (pasrah diri)
saling ketergantungan 8 Ikhas (tulus)
Masalah aku dengan Tuhan 10Tawakal (tahan uji)
2 sosio etika 6 silaturahmi (tali kasih)
Ketergantungan 5 Amanah
Masalah aku dengan orang lain 4 Husnuzan (baik sangka)
3 Psiko etika 3 Tawaduk (berilmu)
Kemandirian 2 syukur
Masalah aku dengan aku 1 sabar
Konsep etika Nafis jauh lebih luas pengertiannya dibandingkan dengan
konsep etika yang sudah banyak dikenal selama ini. Hubungan antara
pemikiran kecerdasan Covey karakter/sifat sel Copra dan golongan etika
menurut Nafis ditunjukkan pada tabel berikut ini
4 Kecerdasan Covey 10 Sifat Sel Chopra Etika Nafis

P0 •Efisiensi Psiko Etika

I0 •Kesadaran Psiko Etika


•Keabadian
E0 •Penerimaan sosio Etika
•Memberi
•Pembentukan ikatan
s0 •Maksud yang lebih Teo Etika
tinggi
•Kesatuan
•Kreatifitas
•Keberadaan
Karakter dan Paradigma Utuh

Berbagai kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi namun


itu tidak serta merta membawa kebahagiaan bagi umat manusia
tetapi disertai juga kemunculan berbagai masalah
Covey (2005) telah memberikan jawaban atas semua itu
yang sebenarnya sangat sederhana yaitu bermula dari paradigma
yang tidak komplet mengenal siapa sesungguhnya diri seseoran
Orang tidak lagi mampu memahami hakikat/kodratnya sebagai
manusia utuh .Covey telah mengingatkan bahwa untuk
membangun manusia berkarakter diperlukan pengembangan
kompetensi secara utuh dan seimbang thd 4 kemampuan
manusia
Karakter dan Proses Transformasi
Kesadaran Spiritual

• Ilmu psikologi mencoba mengkaji ranah kejiwaan, namun


cenderung membatasi kaian pada lapisan pikiran/ emosioal dan
tidak pada ranah roh
• Ajaran agama dapat dijadikan panduan dalam pengembangan
roh. Namun dalam pengajarannya bersifat indoktrinasi, sekedar
menjalankan praktik berbagai ritual, kurang mengedepankan
nalar dan pengalaman melalui refleksi diri.
• Mulai muncul pakar dari berbagai keilmuan yang bergelar Ph.D
tertarik menyelami ranah spiritual namun hanya mengkaji dari
pendekatan yang lebih rasional dari berbagai literatur kuno yang
ditulis nabi, praktisi keagamaan dinegara Timur
Pikiran,Meditasi, dan Gelombang Otak

• Olah pikir adalah suatu konsep dan keterampiln untuk mengatur gelombangotak
manusia yang paling sesuai dengan aktivitasnya sehingga bisa mencapai hasil
optimal (Sentanu, 2007)
• Meditasi adalah upaya untuk mendiamkan suara percakapan dalam pikiran dan
menemukan ruang yang tenang (Rodenbeck, 2007)
• Dillihat dari gelombang otak dapat digolongkan menjadi 4 golongan, yaitu:

NAMA CIRI - CIRI


Beta (14 – 100 hz) Kognitif, analitis, logika, otak kiri, konsentrasi, prasangka, pikiran sadar, was – was
khawatir, stres, fight or flight, diseas, contisol, norepinephrine
Alpha (8 – 13,9 hz) Khusyuk, relaksasi, meditatif, focus alertness, suplearning, akses nurani bawah sadar,
ikhlas, nyaman, tenang, santai, istirahat, puas, bahagia, endorphine, serotonin
Theta (4 – 7,9 hz) Sangat khusyuk, deep meditation, problem solving, mipi, intituisi, nurani bawah sadar,
ikhlas, kreatif, integratif, imajinatif
Delta (0,1 – 3,9 hz) Tidur lelap, non physical state, nurani bawah sadar kolektif, tidak ada pikiran dari
perasaan, cellular regeneration,HGH
Model Pembangunan Manusia Utuh

Ada 2 model hakikat keberadaan manusia, yaitu:

• Hakikat manusia tidak utuh akan dijelaskan pada gambar 2.1


yang menimbulkan berbagai permasalahan sehingga muncullah
ketidak bahagiaan. Pada model ini tujuan manusia hanya
mengejar kekayaan, kesenangan dan kekuasaan. Kecerdasan yang
dikembangkan hanya IQ dan kesehatan fisik dan bukan EQ dan
SQ.
• Hakikat manusia seutuhnya akan dijelaskan pada gambar 2.2
dimana ini adalah manusia berkrakter positif, dimana kecerdasan
yang dikembangkan yaitu kecerdasan emosional dan spiritual
yang mencapai tujuan kebahagiaan.
Gambar 2.1 Model Hakikat Manusia Tidak Utuh

Karakter
Kaya / Tidak negatif
Bahagia

Makanan Enak
Olah Raga PQ Sehat

IPTEK IQ Tinggi Ego Tinggi

Sombong,
EQ Rendah
gelisah, benci
EQ dan SQ
Tidak
Dikembangkan
Tidak percaya
SQ Rendah Tuhan
Gambar 2.2 Hakikat manusia utuh

Kebahagiaan
Karakter positif
(sifat sel)

Makanan enak
PQ sehat
Olah raga

PSIKO ETIKA
IPTEK IQ tinggi Berilmu, sabar,
syukur

SOSIO ETIKA
Meditasi, zikir,
EQ tinggi Silaturahmi, baik
retret
sangka, amanah

Agama SQ tinggi TEO ETIKA


Takwa, ikhlas, tawakal
Bapak Petrus Octavianus; Menebar Pelayanan
bagi Sesama Bapak Anak Miskin (KASUS)

Pak Octav, panggilan akrabnya dan berkarya di Batu.


Dia menampung sejak tahun 1960 yang tersebar di seluruh
Indonesia. Di Malang dia menampung 7000 anak. Di seluruh
Indonesia sekitar 30.000 anak. Sebagian sudah lulus, berkarya,
dan menempati posisi/ jabatan strategis di masyarakat. Wali
Kota Malang sempat memberinya julukan Bapak Anak Miskin.
Ia bertekad mencanangkan semua anak harus berpendidikan
dan mereka yang kekurangan akan dianggap sebgai anak
sendiri. Tekad ini pernah dikeluhkan anaknya tetapi Pak Octav
tetap mengatakan bahwa ia harus membantu anak orang lain
yang kekurangan, dan Tuhan sendiri yang akan membantu
anaknya. Terbukti bahwa delapan anaknya menjadi sarjana
dan disiplin ilmu.
Petrus Octavianus, anak petani miskin, dilahirkan 29
Desember 1928 di Desa Laes, Pulau Rote, NTT. Beliau akrab
dengan derita karena ayahnya meninggal ketika usianya
belum genap 2 tahun. Dia diasuh kerabatnya, Octav masuk
SD lalu pergi ke sekolah di Kopang, dan akhirnya terdampar
di Surabaya.
Selama bersekolah, Octav mengumpulkan kaleng
bekas utuk dijual sebagai biaya hidup. Ketika menangani
kotak sampah (Malang) ada ibu yang mengendarai mobil
berhenti dan membawa Octav untuk dibawa ke panti
asuhan. Ketika berumur 21 tahun ia disewakan rumah
dekat panti asuhan bersama ketiga temannya.
• Octav meraih gelar Doctor of Divinity dari
Biola University di Los Angeles (1980), Doctor
Philosophy dari Kennedy University, Wyoming
(1999). Ia pernah menjadi politikus, pimpinan
Parkindo dan meninggalkannya untuk menjadi
pendeta. Dia melayani di 85 negara di 5
benua.
Ia pernah ditahan 10 hari di Cina samasa zaman Mao Zedong
karena berceramah tanpa izin, dan diundang makan Presiden
Jimmy Carter pada acara peringatan 200 tahun kemerdekaan AS.
Beliau juga menjadi penulis buku yang produktif. Sudah 29 buku
berbahsa Indonesia dan 21 bidang agama, kehidupan
masyarakat, manajemen, dan pemerintahan. Buku terbarunya,
jilid ke-3 dari seri Menuju Indonesia jaya dan Indonesia Adidaya.
Maknanya, kemajemukan masyarakat Indonesia justru modal
dasar yang bisa kita manfaatkan untuk peluang yang harus
dimanfaatkan.
Lukiskan kembali berdasarkan urutan
singkat riwayat hidup Pak Octav tsb,
hubungan antara manusia utuh dgn
pribadi Pak Octav tsb?
Pak Octav telah menemukan paradigma dia sebagai
manusia yang artinya Pak Octav sudah mengenal dirinya
yaitu hakikatnya sebagai manusia. Pak Octav memiliki
karakter manusia yang positif dibuktikan oleh kecerdasan
emosional dan spiritualnya dengan empatinya menolong
anak-anak terlantar dengan menampung mereka secara
tidak langsung telah mengamalkan ajaran agama dan
tujuan akhirnya adalah mencapai kebahagiaan.
Relaksasi apa yang telah dilaksanakan
Pak Octav? Lakukan refleksi diri dan
berikan jawaban jujur mengenai
pengalaman anda sendiri!

Saling menghargai perbedaan yang ada, seperti


perbedaan agama, suku, daerah, dll. Selain itu memberi
bantuan kepada teman atau sesama kita baik secara
moril maupun materi.
Jelaskan kecerdasan apa saja
yang dimiliki oleh Pak Octav!

Pak Octav memiliki IQ, EQ, PQ, SQ yang baik.


Kecerdasan IQ pak octav terbukti dari gelar Doctor of
Divinity dari biola Los Angeles tahun 1980, Doctor of
Philosophy dari Kennefi Western University,Wyon tahun
1999 di AS, dan pernah menjadi pimpinan politikus di
parkindo. Kecerdasan EQ terbukti dari kemauan pak Octav
menampung anak asuh tanpa membedakan ras dan agama.
Kecerdasan SQ dibuktikan dari pak Octav mengajarkan
ajaran agama menjadi agama. Sedangkan kecerdasan PQ
pak Octav dilihat dalam melihat adanya peluang dengan
menjadi pemulung untuk bertahan hidup dan keuletannya
dalam menjalani kehidupan yang berat
Setujukah anda bahwa Pak Octav
telah mencapai kecerdasan spiritual
yang tinggi? Jelaskan!
Iya, karena walaupun Pak Oktav dapat menjadi
politikus yang hebat/ penulis buku yang
sukses,/menjadi pebisnis pak octav lebih memilih
membantu orang-orang yang berkesusahan dan
menjadi pendeta memilih melayani Tuhan dan umat
Apa yang anda pahami tentang
hakikat mausia tidak utuh dan
hakikat manusia utuh? Jelaskan!
Hakikat manusia tidak utuh yaitu tidak
mengembangkan EQ dan SQ karena hanya mengejar
kekayaan materi, kesenangan duniawi dan kekuasaan
sehingga kurang mengembangkan kecerdasan emosional
dan kecerdasan spititual sehingga memiliki karakter yang
negatif dan menghasilkan perilaku yang tidak etis.
Sedangkan manusia utuh menyeimbangkan kesehatan
fisik, pengetahuan intelektual, kematangan emosional,
serta kerukunan sosial sehingga memiliki karakter yang
positif dan menghasilkan perilaku yang etis.
TERIMA
KASIH

Anda mungkin juga menyukai