Anda di halaman 1dari 17

EJAAN DALAM BAHASA INDONESIA

Laras Puspa Arum, S.Pd., M.A.


EJAAN
 Kaidah-kaidah, cara menggambarkan bunyi-
bunyi (kata, kalimat, dan sebagainya) dalam
bentuk tulisan (huruf-huruf) serta penggunaan
tanda baca.
 Kata ejaan berkata dasar eja; mengeja artinya
melafalkan (menyebutkan) huruf-huruf satu
demi satu.
Ejaan yang disempurnaan merupakan sistem
ejaan bahasa Indonesia, yang sebagian besar
sama dengan sistem ejaan Malaysia, yang
termuat dalam Surat Keputusan Presiden Nomor
5 Tanggal 16 Agustus 1972 dan yang sekarang
menjadi ejaan resmi bahasa Indonesia.
 Pedoman ejaan edisi terbaru adalah Pedoman
Umum Ejaan Bahasa Indonesia (PUEBI) edisi ke-
4
Kata dan Frasa yang Diikuti Koma (,)
Agaknya, ... Meskipun demikian, ...
Akan tetapi, ... Selain itu, ...
Jadi, ... Dalam konteks ini, ...
Selanjutnya, ... Namun, ...
Sesudah itu, ... Untuk itu, ...
Walaupun demikian, ...
Sungguhpun demikian, ...
Pada dasarnya, ...
Sebaiknya, ...
Sebagai kesimpulan, ...
Kecuali itu, ... Selanjutnya, ...
Oleh sebab itu, ... Di samping itu, ....
Kata-Kata yang Didahului Tanda Koma

• ..., padahal....
• ..., sedangkan....
• ..., seperti....
• ..., tetapi....
• ..., yaitu....
Kata-Kata yang Tidak Didahului Tanda Koma
• ... bahwa ...
• ... karena ...
• ... maka ...
• ... sehingga ...
• ... agar ...
• ... sebab ...
Penulisan Gabungan Kata
• beri tahu
• garis bawah
• kerja sama
• lipat ganda
• sebar luas
• tanda tangan
• tanggung jawab
• terima kasih
Penulisan Reduplikasi Gabungan Kata

 Reduplikasi gabungan kata dilakukan hanya dengan


mengulang unsur pertama.
Contoh:
- Kereta api
- Orang tua
- Rumah sakit
- Surat kabar
Penulisan Nama Jenis
 Huruf pertama nama geografi yang dipakai sebagai nama
jenis ditulis dengan huruf kecil.
Contoh:
- brem bali
- garam inggris
- warung padang
- warung tegal
- masakan cina
- petai cina
- dll.
Partikel
• Partikel lah, kah, dan tah ditulis serangkai dengan kata
yang mendahuluinya.
Misalnya: bacalah, apakah, dan adalah
• Partikel pun ditulis terpisah dari kata yang
mendahuluinya.
Misalnya: apa pun
• Partikel yang berarti mulai, demi, dan tiap ditulis
terpisah dari bagian-bagian kalimat yang
mendampinginya.
Misalnya: Rp2.000,- per helai
Selian itu ada 6 kata hubung yang mengangdung “pun”
yang ditulis serangkai, yaitu:
• biarpun
• kalaupun
• kendatipun
• meskipun
• sungguhpun
• walaupun
Tanda Elipsis ( ... )
• Tanda elipsis dipakai dalam kalimat yang terputus-putus.
Misalnya: Jika demikian ... ya, apa boleh buat.
• Tanda elipsis menunjukkan bahwa dalam suatu kalimat
atau naskah ada bagian yang dihilangkan.
Misalnya: Sebab-sebab kolusi di ... akan diteliti lebih
lanjut.
Catatan: Jika bagian yang dihilangkan mengakhiri sebuah
kalimat, perlu dipakai empat titik; tiga buah untuk
menandai penghilangan teks dan satu untuk menandai
akhir kalimat.
Tanda Petik Tunggal (‘...’)

• Tanda petik tunggal dipakai untuk mengapit


petikan yang tersusun di dalam petikan lain.
• Tanda petik tunggal dipakai untuk mengapit
makna, terjemahan, atau penjelasan kata atau
ungkapan asing.
Misalnya: face-to-face ‘bersemuka’
Tanda Penyingkat atau Apostrof (‘)
Tanda penyingkat menunjukkan penghilangan bagian
kata.
Misalnya:
- 24 April ’92
- Malam ‘lah tiba
- Anita ‘kan kusurati
- 17 Agustus ‘05
KUIS
Nyatakanlah kalimat ini salah (S) atau benar (B). Jika
salah, betulkanlah dan berikan contoh yang benar. Jika
benar, tulislah Benar/B.
1. Kata menerapkan adalah kata baku.
2. Yang benar adalah mengubah, bukan merubah.
3. Anda boleh memprotes putusan itu.
4. Hati-hati agar tidak tertubruk mobil.
5. Pencuri itu sudah ketangkap polisi.
6. Ijazah ini sudah dilegalisir.
7. Penyalahgunaan obat keras kian meluas.
8. Pendapatnya dikemukakan satu persatu kemarin.
9. Kita harus bekerja sama.
10. Jabatan itu sudah diserah terima.
11. Sebar luaskan kabar berita ini.
12. Bertepuk tangan sangat keras-keras dilakukannya.
13. Saya kesulitan menglasifikasi semua data-data itu.
14. Anak itu sering menjiarahi makam orang tuanya.
15. Silahkan saudara menceknya agar supaya semua data-data
valid.
SEKIAN
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai