Anda di halaman 1dari 22

FRAKTUR

(Patah Tulang)
PENDAHULUAN

Hasil Rikesdas oleh Badan Penelitian dan Pengembangan Depkes RI tahun


2013 dinyatakan jenis trauma yang dapat menyebabkan fraktur antara lain
(3,8% peristiwa jatuh, 1,7% tertusuk benda tajam dan tumpul, 8,5%
peristiwa tabrakan pada kecelakaan lalu lintas)
Mahasiwa Kedokteran UNISBA(Universitas Islam Bandung) melakukan penelitian
tentang Hubungan Jenis Kecelakaan dengan Tipe Fraktur di Rumah Sakit Khusus
Bedah 2018.
Hasilnya :
1. 85% pasien yang mengalami kecelakaan lalu lintas dan non lalu lintas
mengalami fraktur tertutup lebih banyak dibanding dengan fraktur terbuka
2. Mayoritas 73% laki-laki yang mengalami fraktur, karena laki-laki lebih
produktif.
FRAKTUR ?

Menurut Brunner dan Suddarth (2002)

Fraktur adalah terputusnya kontiunitas tulang, retak atau


patahnya tulang yang utuh, yang biasanya disebabkan oleh
trauma atau tenaga fisik yang ditentukan jenis dan luasnya
trauma.
Struktur Tulang
ETIOLOGI FRAKTUR

Etiologi Fraktur menurut Price dan Wilson (2006) ada 3


yaitu :

Fraktur Beban
(terjadi pada orang yang
Cidera atau benturan
baru saja menambah tingkat
aktivitas mereka)
Fraktur Patologik
(terjadi pada daerah-daerah
yulang yang telah menjadi
lemah oleh suatu penyakit.)
KLASIFIKASI
FRAKTUR

Berdasarkan kaitan antara fragmen dengan lingkungan luar


tubuh

1. Fraktur terbuka = Terdapat luka yang menghubungkan


tulang yang fraktur dengan udara luar atau permukaan kulit.

2. Fraktur tertutup = tidak terdapat hubungan antara fragmen


tulang dengan udara luar atau permukaan kulit
DERAJAT FRAKTUR

Fraktur tertutup

Tingkat 0 : fraktur biasa dengan sedikit atau tanpa cedera


jaringan lunak sekitarnya.
Tingkat 1 : fraktur dengan abrasi dangkal atau memar kulit
dan jaringan subkutan.
Tingkat 2 : fraktur yang lebih berat dengan kontusio jaringan
lunak bagian dalam dan pembengkakan.
Tingkat 3 : Cedera berat dengan kerusakan jaringan lunak
yang nyata dan ancaman sindroma
kompartement.
DERAJAT FRAKTUR

Fraktur terbuka
1. Derajat I
Luka <1 cm, kerusakan jaringan lunak sedikit, tidak ada tanda luka remuk.

2. Derajat II
Luka >1 cm, kerusakan jaringan lunak, fraktur kominutif sedang,
kontaminasi sedang.

3. Derajat III
Terjadi kerusakan jaringan lunak yang luas meliputi struktur kulit, otot, dan
neurovaskuler serta kontaminasi derajat tinggi.
Lanjutan….

Berdasarkan luas garis fraktur

1. Fraktur Komplit = garis patah melalui


seluruh penampang tulang

2. Fraktur InKomplit = garis patah tidak


melalui penampang tulang
Lanjutan….

Berdasarkan Bentuk Fragmen

1. Fraktur Transversal = fraktur


fragmen melintang
2. Fraktur oblique = fraktur
fragmen miring
3. Fraktur spiral = fraktur
fragmen melingkar
4. Fraktur kompresi = fraktur
fragmen bertumpuk
Lanjutan….

Berdasarkan Jumlah garis


1. Simple Fraktur = satu garis fraktur
2. Multiple frakur = lebih dari satu
garis fraktur
3. Comminutive fraktur = lebih banyak
garis fraktur dan patah menjadi fragmen kecil.
pathway dibawah ini

Pathway
Manisfestasi Klinis

Gejala-gejala fraktur tergantung pada lokasi, berat, dan jumlah


kerusakan pada struktur lain.

1. Keterbatasan/ kehilangan fungsi pada bagian yang cedera


2. Takikardi
3. Peningkatan tekanan darah/penurunan tekanan darah
4. Hematoma area fraktur
5. Pembengkakan lokal
6. Spasme otot
7. Dll.
Penatalaksanaan

Prinsip 4R Penanganan Fraktur


1. Recognize (pengenalan) mis : anamnase
2. Reduce (manipulasi atau reposisi)
3. Retain (imobilisasi)
4. Rehabilitaion (mengembalikan aktifitas fungsional)
Penatalaksanaan

 Penatalaksanaan Kedaruratan

Pada ekstremitas atas, lengan dapat dibebat ke dada, atau lengan bawah yang
cedera dapat di gendong dengan mitela.
Traksi
Komplikasi

Komplikasi Awal
Komplikasi Lanjutan
1. Kerusakan Arteri
2. Kompartement syndrom 1. Delayed Union
3. Avaskuler Nekrosis 2. Non Union
4. Shock 3. Mal Union
5. Fat Embolism Syndrom
6. Infeksi

Anda mungkin juga menyukai