Anda di halaman 1dari 19

AKUNTANSI PERPAJAKAN

PSAK 46
AKUNTANSI PAJAK PENGHASILAN

Slide 1
PENGHITUNGAN PENGHASILAN
NETTO DALAM RUGI LABA
FISKAL
1. Penghasilan netto dihitung dari pembukuan.
• Penghasilan netto yang dihitung dari pembukuan dilakukan
dengan menghitung semua penghasilan yang diperoleh
wajib pajak dan dikurangi dengan harga pokok serta biaya
biaya yang berhubungan kegiatan wajib pajak untuk
memperoleh penghasilan
• Penghasilan netto merupakan penjumlahan dari laba usaha
dengan berbagai penghasilan lainnya baik didapat di
Indonesia maupun penghasilan yang diperoleh dari luar
negri.
PENGHITUNGAN PENGHASILAN
NETTO DALAM RUGI LABA
FISKAL

2. Penghasilan netto dihitung dengan norma.


• Penghasilan netto pada wajib pajak perorangan yang
memimlih menggunakan norma penghitungan
penghasilannetto dihitung dari peredaran bruto dikalikan
dengan prosentase tertentu, yang untuk setipa jeis kegiatan
besarnya telah ditentukan.
• Biaya-biaya yang telah dikeluarkan oleh wajib pajak orang
pribadi yang memilih norma penghasilan netto untuk
penghitungan penghasilan nettonya, tidak dapat dikurangkan
sebagai biaya untuk mengurangi penghasilan kotor/bruto.
Akuntansi pajak penghasilan
• Fokus pada pajak penghasilan
perusahaan
• Sebelum PSAK 46:
– Beban pajak dalam laporan laba rugi adalah
pajak terutang menurut fiskal  PSAK ETAP
• PSAK 46 (eff 1 Jan 1999 perusahaan
listed dan 1 Jan 2001 non listed)
– Beban pajak kini  pajak terutang menurut
fiskal
– Beban / penghasilan pajak tangguhan
– Aktiva / kewajiban pajak tangguhan 4
Trade off Akuntansi dan Pajak

 Pajak  Penghasilan Kena Pajak besar akan


menyebabkan pajak yang harus dibayarkan
besar.
 Akuntansi : Laba sebelum pajak besar akan
menyebabkan laba yang dilaporkan besar
 Trade off ini akan semakin kecil untuk
perusahaan terbuka, karena kepentingan
pemegang saham menginginkan laba yang
tinggi  sehingga pajak tidak dapat dikecilkan.

5
Perbedaan Pajak dan Akuntansi

PSAK Undang-Undang

AKUNTANSI PAJAK

PERBEDAAN

Permanen Temporer

Penelitian: Pajak Tangguhan:


Book tax Gap  Aktiva/utang
 Beban/Pendapatan
Eff Tax Rate
6
PSAK 46 : PAJAK KINI DAN PAJAK
TANGGUHAN
Pajak kini (current tax) adalah jumlah pajak yang
harus dibayar oleh Wajib Pajak.
Jumlah pajak kini harus dihitung sendiri oleh Wajib
Pajak berdasarkan penghasilan kena pajak
dikalikan dengan tarif pajak, kemudian dibayar
sendiri dan dilaporkan dalam Surat
Pemberitahuan (SPT) sesuai dengan
peraturan perundang-undangan pajak yang
berlaku.
PSAK 46 : PAJAK KINI DAN PAJAK
TANGGUHAN
Pajak tangguhan pada prinsipnya merupakan
dampak PPh di masa yang akan datang yang
disebabkan oleh perbedaan temporer (waktu)
antara perlakuan akuntansi dan perpajakan
serta kerugian fiskal yang masih dapat
dikompensasikan di masa datang (tax loss
carry forward) yang perlu disajikan dalam
laporan keuangan dalam suatu periode
tertentu
CONTOH PERHITUNGAN
• Diketahui laba akuntansi/komersial sebesar Rp. 9.282.150.000
• Tabel penyusutan menurut Komersial dan fiskal sebagai berikut :
• Aktiva Tetap Beban Penyusutan Beban Penyusutan
KOMERSIAL FISKAL

• Bangunan 562.500.000 1.125.000.000


• Mesin 3.333.333.333 5.000.000.000
• Kendaraan 1.500.000.000 1.875.000.000
• Peralatan 500.000.000 625.000.000
• Jumlah 5.895.833.333 8.625.000.000

• Selisih Rp 2.729.166.667
• Beban pajak tangguhan :
Rp 2.729.166.667 X 25% = Rp 682.291.666
Lanjutan
• Berdasarkan tabel perhitungan penyusutan
dengan metode garis lurus di atas, dapat
diketahui bahwa telah terjadi perbedaan
temporer antara perlakuan pajak dengan
akuntansi.
• Mengingat bahwa beban penyusutan secara
fiskal lebih besar daripada beban penyusutan
secara akuntansi, perusahaan akan melakukan
koreksi negatif.
• Akibatnya, koreksi tersebut dapat
menyebabkan terjadinya pengurangan laba
fiskal, sehingga beban PPh tahun berjalan
menjadi lebih kecil
Lanjutan
• Perhitungan koreksi negatif yang dapat
memperkecil laba fiskal tersebut adalah
sebagai berikut :
• Laba akuntansi Rp 9.282.150.000
• Koreksi fiskal
- penyusutan akuntansi(+) 5.895.833.333
- penyusutan fiskal (-) (8.625.000.000)
- Laba fiskal Rp 6.552.983.333
Lanjutan
Perhitungan Pajak Penghasilan
Akuntansi Fiskal
Laba 9.282.150.000 6.552.983.333

PPh Terutang :
25% % x 9.282.150.000 6.552.983.333
PPh 2.320.537.500 1.638.245.833
Lanjutan
Taksiran Pajak Penghasilan
• Beban Pajak ini Rp 1.638.245.833
• Beban Pajak Tangguhan Rp 682.291.667
• Jumlah Beban Pajak Rp 2.320.537.500
Lanjutan
PSAK 46 ini sebenarnya tidak ada
hubungannya dengan koreksi yang
terdapat di rugi laba fiskal, karena PSAK
46 letaknya adalah setelah penghasilan
kena pajak, kegunaan perhitungan pajak
kini dan pajak tangguhan diantaranya
adalah untuk mengetahui kemungkinan di
masa yang akan datang apakah kewajiban
pajaknya lebih rendah atau lebih
tinggi(future tax effect)
Lanjutan
• Pencatatannya sebagai berikut :
DR
Beban Pajak Kini 1.638.245.833 ---
Beban Pajak tangguhan 682.291.667 ---

CR
Hutang PPh 29 --- 1.638.245.833
Kewajiban Pjk Tangguhan --- 682.291.667
Pajak dalam Laporan Keuangan
 Aktiva

 Kewajiban

 Beban Pajak

 Arus kas
Ilustrasi Pajak Perusahaan
LABA RUGI
Laba sebelum pajak xxx
Pajak kini (current tax) (xxx)
Pajak tangguhan (deferred tax) xxx
Laba tahun bjln dari operasi dilanjutkan xxx
Kerugian/pendapan operasi dihentikan xxx
Laba tahun berjalan xxx
Pendapatan komprehensif xxx
Pajak penghasilan terkait (xxx)
Total laba komprehensif xxx
Laba yang dapat diatribusikan kepada:
Pemilik entitas induk xxx
Kepentingan non pengendali xxx

NERACA
Aktiva Pajak Tangguhan xxx atau
Kewajiban Pajak Tangguhan xxx
TUGAS
PT HERIKO di Sidoarjo merupakan perusahaan yang bergerak di bidang perdagangan sepeda
pancal untuk anak-anak dan dewasa yang dipimpin oleh Tuan Heriko (NPWP : 25.432.765.8-
609.000) yang telah berdiri sejak September 2008. Berikut data pembukuan selama tahun
2015 : (dalam Rp)
Penjualan neto 1.156.548.000 ; HPP 499.241.300
Gaji/upah/tunjangan 246.728.000 ; Transportasi 21.870.000
Asuransi 1.930.000 ; Pemeliharaan kendaraan 22.325.000
Penyusutan harta 56.108.000 ; Konsultan pajak dan audit fee 17.500.000
Lain-lain 43.587.000 ; Sewa kendaraan 15.000.000
Representasi 52.653.000 ; Pemasaran 68.700.000
PPh 25 18.000.000 ; PPh 23 12.000.000
Tagihan PDAM, PLN & Telkom10.245.700
Hasil pemeriksaan pajak yang telah dilakukan oleh KPP Pratama Surabaya Wonocolo pada
tanggal 8-9-2015 dengan data-data sebagai berikut :
Penjualan menjadi sebesar Rp 993.728.500,00 ; HPP dikoreksi negatif sebesar Rp
43.219.700,00 ; Menurut hasil pemeriksaan, biaya transportasi menjadi sebesar Rp
23.186.000,00 ; PDAM, PLN & Telkom dikoreksi positif sebesar Rp 722.700,00 ; pemeliharaan
kendaraan dikoreksi positif sebesar Rp 2.150.000,00 ; penyusutan harta yang diperkenankan
menurut fiskal sebesar Rp 54.572.000,00 ; biaya lain-lain yang didukung dengan bukti Rp
13.240.000,00. Biaya representasi yang ada daftar nominatifnya hanya 85%.
Gaji/Upah/tunjangan terdapat komponen natura/kenikmatan Rp 109.500.000,00. Kredit pajak
tahun 2015 telah sesuai dengan laporan SPT WP.
Diminta :
Buatlah Rekonsiliasi laporan L/R komersial dan fiskal tahun pajak 2015 dan tentukan besarnya
PPh KB/LB tahun pajak 2015 serta tentukan Pajak tangguhannya.
MATUR NUWUN

Anda mungkin juga menyukai