Anda di halaman 1dari 7

Cerebral Palsy

Patofisiologi dan WOC


Kelompok 3
1. Ririn Arianta (131511133062)
2. Alip Nur Apriliyani (131511133063)
3. Lilik Choiriyah (131511133064)
4. Ika Septiana A.D. (131511133065)
5. Ni Komang Ayu S. (131511133066)
6. Prisdamayanti Ayuningsih (131511133067)
7. Heny Oktora Safitri (131511133068)
8. Asti Pratiwi (131511133068)
9. Risniawati (131511133070)
10. Yenny Paramitha (131511133071)
11. Windi Khoiriyah (131511133072)
Patofisiologi
Faktor penyebab Cerebral Palsy bisa terjadi pada
tahap prenatal, perinatal, maupun pada saat postnatal.
Cerebral Palsy terjadi karena adanya kerusakan pada sel-
sel otak yang berfungsi untuk mengontrol pergerakan
otot. Ketika sel-sel tersebut mati, maka tidak ada lagi
impuls yang diteruskan ke sel otot.
Lesi pada otak dapat menyebabkan paralisis otak
yang bersifat permanen tetapi tidak progresif. Hal ini
terjadi karena hilangnya fungsi neuron otak sehingga
terjadi pelepasan sistem kontrol yang menyebabkan beban
berlebihan (release phenomenon).
Kelainan neuropatologik yang terjadi tergantung pada
patogenesis, derajat, dan lokalisasi kerusakan dalam susunan
saraf pusat (SSP).
• Jika kerusakan terjadi pada korteks motoris serebral akan
menyebabkan cerebral palsy spastik, dimana akan timbul
spastisitas/ kekakuan pada otot.
• Jika kerusakan terjadi pada ganglia basal akan
menyebabkan cerebral palsy diskinetik, yang memiliki
karakteristik timbulnya gerakan-gerakan involunter dan
juga masalah koordinasi otot bicara
• Jika kerusakan terjadi pada serebelum akan menyebabkan
cerebral palsy ataksid, yang memiliki karakteristik
timbulnya gangguan koordinasi dan keseimbangan.
WOC

Anda mungkin juga menyukai