Anda di halaman 1dari 26

KONTRAK PERKULIAHAN

Mata Kuliah : Dasar – dasar praktik kebidanan


Jumlah SKS : 5 SKS (T:1 P: 4)
Koordinator : Netti Meilani, SST, Mkeb
TIM : 1. Suci Tarigan,SST, Mkeb
2. Dewi Bancin, SST, Mkeb
3. Friska Parapat, SST,Mkeb
PENGERTIAN

Kewaspadaan universal yaitu tindakan


pengendalian infeksi yang dilakukan oleh seluruh
tenaga kesehatan untuk mengurangi risiko
penyebaran infeksi dan didasarkan pada prinsip
bahwa darah dan cairan tubuh dapat berpotensi
menularkan penyakit, baik berasal dari pasien
maupun petugas kesehatan (Nursalam, 2007)

Peraturan menteri kesehatan Republik Indonesia nomor


27 tahun 2017 tentang pedoman pencegahan dan
pengendalian infeksi di fasilitas pelayanan kesehatan
KEWASPADAAN ISOLASI (ISOLATION
PRECAUTIONS)

 KI merupakan kombinasi
→ Standard preacutions / kewaspadaan standar
 Gabungan dari

→ universal preacutions/kewaspadaan universal


dan Body Substances Isolation/ Isolasi duh Tubuh
Diterapkan secara rutin , untuk semua
SEJARAH KEWASPADAAN UNIVERSAL

Berkembang dari epidemi HIV/AIDS →


IRT/istri, janin yg dikandung

Kasus infeksi ↑↑ pd wanita

Kasus HIV tdk menampilkan tanda dan gejala


yg spesfiik , tetapi dpt menularkan penyakit
sebagaimana hepatitis B

Petugas kesehatan dpt terinfeksi bila tjd kontak


langsung dgn cairan tubuh )darah)

Petugas kesehatan perlu memegang prinsip –


prinsip Pencegahan infeksi , khususnya KU
(kewaspadaan Universal )
KEWASPADAAN UNIVERSAL
 Salah satu upaya pengendalian infeksi di rumah
sakit
 Upaya pencegahan dasar

 Bagian inti dari teknik isolasi

 konsep yg hrs dianut → semua cairan tubuh hrs


dikelola sbg sumber yg dpt menularkan
HIV,Hepatitis B, dan penyakit lain

Melindungi diri – melindungi


pasien
ISTILAH DALAM KEWASPADAAN UNIVERSAL
 Mikroorganisme → jasad renik yg dpt menyebabkan
infeksi (bakteri, virus, jamur dan parasit)
 tindakan asepsi → upaya menghilangkan atau
mengurangi jumlah MO
 Tindakan anti septik → upaya utk mencegah tjd
infeksi dgn membunuh atau menghambat
pertumbuhan MO
 Dekontaminasi → upaya utk menghilangkan
kontaminasi atau cemaran yg tdp pd instrument
 Pencucian

 Desinfektan tingkat tinggi (DTT)

 Sterilisasi
KEWASPADAAN UNIVERSAL
Jangan
Sengaja membengkokan Melepas jarum suntik dari
jarum suntik dengan tangan tabungnya

Jangan
Melakukan apapun pada jarum suntik dengan
menggunakan tangan terbuka

Setelah semua benda tajam selesai


digunakan, maka harus ditaruh dalam
wadah khusus yang tahan anti tusukan
MANAJEMEN UNTUK TENKES YG TERPAPAR DARAH/
CAIRAN TUBUH
 paparan secara parenteral mis : tusukan jarum suntik
→ keluarkan darah sebanyak mungkin, cuci tangan
dgn air sebanyak mungkin.
 cipratan pada mata

→ cuci mata dengan air secara perlahan , gunakan air


atau lar NaCl
 paparan pada mulut

→ keluarkan cairan mengandung infeksi tsb dengan


berludah dan berkumur dengan air beberapa kali
 paparan pd kulit yg utuh atau kulit yg sdg lecet

→ cucilah dgn bersih menggunakan sabun

Pemantauan HIV/AIDS
RESIKO HBV
 Risiko penularan HBV setelah luka tusuk jarum
suntik yang terkontaminasi HBV

27 - 37: 100
LANJUTAN
 Setiap tahun, terjadi 800,000 kasus luka tusuk
jarum suntik bekas pada petugas kesehatan di
Amerika Serikat
KETAHUILAH BAHWA SETIAP ORANG ( KLIEN ATAU
PETUGAS) BERPOTENSI UNTUK MENULARKAN
PENYAKIT
PRINSIP KEWASPADAAN UNIVERSAL

Cuci tangan

Penggunaan alat pelindung diri (APD/Barrier


Protection)

Pembuangan dan pengelolaan alat tajam

Pengelolaan limbah (darah dan cairan tubuh)

Pengelolaan alat kesehatan bekas pakai


(dekontaminasi)

Pengelolaan linen yg tercemar

Bekerja dgn hati – hati (kecelakaan kerja )


Memegang jarum Memproses
dan benda tajam peralatan

CUCI TANGAN

Pembuangan
limbah

Barier
Protektif
CUCI TANGAN

 Merupakan Upaya Kewaspadaan


Standar
GUNAKAN SARUNG TANGAN

Ketika melakukan tindakan

Ketika memegang peralatan bekas


pakai, sarung tangan dan sebagainya

Ketika membuang
sampah
ORGANISME PATOGEN
 Bakteria  Virus
 E. coli  HIV
 Tuberkulosis  HBV
 Streptococcus  HCV
Group A  Rotavirus
 Jamur  Ebola
 Fungi  Papillomavirus
 Parasit
 Malaria
INFEKSI NOSOKOMIAL
- Infeksi yang terjadi di RS,oleh mikoorganisme
yang berasal dari RS,dapat terjadi selama
penderita dirawat atau setelah dipulangkan.
- Dapat terjadi pada penderita,tenaga kesehatan
atau pengunjung
- Penyakit infeksi yang sedang dalam masa
inkubasi ketika penderita masuk RS,bukan
Infeksi Nosokomial
TIGA KOMPONEN PADA INFEKSI
NOSOKOMIAL
 Mikroorganisme penyebab
 Cara penularan
 Daya tahan Tubuh Pasien

Source

Susceptible Means of
Host Transmission
SUMBER

 Setiap orang dirumah sakit dapat merupakan


sumber infeksi karena setiap orang membawa
kuman secara normal (kolonisasi)
 Benda-benda pun dapat merupakan sumber infeksi
seperti lingkungan, terutama benda yang
terkontaminasi dengan kuman dari pasien yang
terinfeksi atau dari tangan petugas kesehatan.
 Kuman yang dapat menimbulkan infeksi kalau :
 Jumlahnya banyak
 Virulensinya tinggi
 Imunitas pasien rendah
SUMBER INFEKSI DAN CARA
PENULARAN

 Endogen
 Transmisi diluar habitat normalnya.
 Kerusakan jaringan.
 Terapi antibiotika   flora normal berkurang.
 Eksogen/infeksi silang
 Kontak langsung antar pasien
 Melalui udara / air
 Petugas kesehatan (carrier)
 Objek yang terkontaminasi.
 Lingkungan:
 Air, larutan desinfektan Pseudomonas, Acinetobacter
 Alat - alat
 Makanan
 Udara
 dll
PENCEGAHAN INFEKSI ADALAH TANGGUNG
JAWAB SETIAP INDIVIDU
KESIMPULAN

 PI tidak dapat dilaksanakan terpisah; upaya ini


harus diintegrasikan dalam semua ruang
lingkup kesehatan reproduksi klinik.
 Prinsip-prinsip PI dapat disesuaikan pada
berbagai kondisi lingkungan.
 PI adalah penting; relatif murah; dan anda
mampu untuk melaksanakannya!

Anda mungkin juga menyukai