Maknanya/Analisisnya …………. ?
2. Numerik /kuantitatif
: variabel hasil pengukuran atau penghitungan
Ciri : isinya berbentuk angka
Misal: umur: 23, 25. 40 ,25 dst…
tinggi badan : 150, 165, dst……
Jumlah anak: 3, 3, 5, 1, dst…
Numerik : interval dan rasio ( kontinyu /diskrit)
Note: numerik dpt berubah menjadi kategorik, …bila var tsb dikelompokkan
Tampilan di Komputer
Umur agama bb sex umur1 bb1
45 2 60 1 2 3
34 4 72 1 2 1
23 1 65 2 1 2
34 3 56 1 3 4
Dst ……
Umur : numerik
Agama : katagorik (koding: 1=islam, 2=kristen, 3=katolik, 4=hindu)
Bb : numerik
Sex : katagorik (koding: 1=pria, 2=wanita)
Umur1l: katagorik (koding: 1= <20th (remaja), 2= 20-30 th (dewasa), 3= >30 th (tua))
bb1: katagorik (koding: 1= <60 kg, 2=60-70 kg, 3=70-80 kg, 4= >70kg)
Jenis Analisis Data
Analisis Data Sederhana (Univariat)
- menghitung rerata (ukuran tengah)
- menghitung sebaran (ukuran variasi)
bivariat
Uji stat : uji t Uji stat : kai kuadrat
multivariat
Uji multivariat : regresi logistik
DO VARIABEL,… awas kodingnya ??
Variabel Definisi ………………… Hasil Ukur Skala
Operasional ….
Variabel Dependen
Merokok 0=tidak merokok nominal
1=merokok
Variabel Independen
4. dst…
Analisis Data
Menurut Jenis Penelitian
Peneltian OBSERVASIONAL
Yang sering jenis: cros sectional (potong lintang)
-Univariat: deskriptif
-Bivariat: uji chi square, uji t independen, uji t dependen, uji anova, uji
korelasi
Kerangka Konsep
a. Determinan
X1
X2
X3 -------------------- Y
X4
X ….
b. Faktor risiko
a. X 1 ----------------------- Y
X2
X3
X4
X…
Penelitian EKSPERIMEN
Yang sering jenis: kuasi eksperimen
-Univariat: deskriptif
-Bivariat:
a. Uji kesetaraan (var pretest dan var pengontrol): uji t indep dan chi square
b. Pembuktian intervensi : uji t independen dan uji t dependen
-Multiviariat: Ancova
PenelIiian KUASI EKSPERIMEN
Kerangka Konsep
VAR INTERVENSI Y
X2
X3
X4
X…
ANALISIS UNIVARIAT
METODE :
Menyajikan Ukuran Tengah
Menyajikan Ukuran Variasi
Nilai apa saja… Univariat
NON PARAMETRIK
: DISTRIBUSI DATA TIDAK NORMAL
DETEKSI
KENORMALAN DATA
TRIK
PENENTUAN UJI STATISTIK
BERDASARKAN
JENIS VARIABELNYA
ANALISIS HUBUNGAN
KATEGORIK DNG NUMERIK
Uji t
Tuj: menguji perbedaan mean antara 2
kelompok
Uji t digunakan bila : var Kategoriknya
isinya harus dua nilai/kelompok
Mis : sex (pria, wanita), umur (tua, muda),
kinerja(baik, buruk), kelompok (inter dan
kontrol)
Orang desa
Orang kota
intervensi
Pre test Post test
-Uji t independen : hubungan sex dng bbadan, hub sex dng umur,
hub bb1 dng umur
- Uji t dependen : hubungan peng1 dng peng2
Mis:
- Analisis hubungan pendidikan dengan berat bayi:
Apakah ada perbedaan mean berabt bayi antara ibu pendidikan sd,
smp, smu dan pt.
sd smp smu pt
ASUMSI : DISTRIBUSI DATA NORMAL DAN VARIAN HOMOGEN
BILA TDK TERPENUHI: UJI NON PARAMETRIK: UJI KRUSKAL WALLIS
Pemilihan uji
umur bbadan agama Sex Umur1 Bb1 Peng1 Peng2
23 56 2 1 2 1 50 67
34 78 3 2 3 2 45 65
56 76 4 2 1 1 65 63
45 56 1 1 2 2 56 68
dst 67
Kenapa hub sex dng berat badan tidak bisa uji anova ?
Kenapa hub sex dengan bb1 tidak bisa uji anova ?
Kenapa hub umur dng bbadan tidak bisa uji anova ?
ANALISIS HUBUNGAN
Kenapa hub sex dng berat badan tidak bisa uji kai kuadrat ?
Kenapa hub agama dengan umur tidak bisa uji kai kuadrat ?
Kenapa hub umur dng bbadan tidak bisa uji kai kuadrat ?
Strategi Analisis :
NOTE:
Utk tabel 2x2, bila ada sel yg nilai E nya kurang dari 5,
maka uji yg digunakan : FISHER EXACT
Utk tabel 2x2, bila tidak ada sel yg nilai E nya kurang
dari 5, maka uji yg digunakan : chi square
Pengkodean Variabel
Mis : apakah ada hubungan BB dng TD. Apakah hubngan kuat atau
lemah. Apakah hubungan pos atau neg
y = variabel dependen
x = variabel independen
a = intercep : besarnya nilai y bila nilai x=o
b = slope : besarnya perubahan nilai y bila variabel x berubah setiap satu
satuan
Ciri regresi linier var. dependen berbentuk numerik
Koefisien Determinasi (R2)
R2 = R Square
R2 = r 2 x 100%
Kenapa hub sex dng berat badan tidak bisa uji korelasi ?
Kenapa hub agama dengan umur tidak bisa uji korelasi ?
Kenapa hub sex dng bb1 tidak bisa uji korelasi ?
KESIMPULAN BIVARIAT
Kegunaan:
1.Mengetahui pengaruh murni/efek bersih masing-masing variabel
2.Mengetahui Faktor yang paling dominan
2. Metode Interdependensi
: tidak ada var independen dan dependen ----
pemetaan/pengelompokan variabel
: numerik : cluster, faktor analisis
: katagorik : Multi dimensional scaling, Loglinier
ANALISIS MULTIVARIAT :
Regresi Logistik:
Model matematis untuk menganalisis hubungan antara
satu atau beberapa variabel independent yang berjenis
kategorik atau numerik dengan satu variabel dependent
yang berjenis kategorik dichotom (sehat/sakit,
hidup/mati)
Regresi Logistik:
- Sederhana hanya satu variabel independen
- Ganda/multiple lebih dari satu variabel
independen
REGRESI LOGISTIK
1 1
P(Y ) (logitY )
1 Exp 1 Exp( a b1 x1 ..... bk xk )
OR Exp (b )
Exponensial (b )
e (b )
X1
y
X2
X3
x1 y
X2
X3
X4
Mis judul penelitian:
Hubungan Merokok dengan kanker Paru di Kab X th X
Model Prediksi
Langkah Pemodelan
1. Seleksi bivariat; variabel independen p value < 0,25 atau walaupun > 0,25
boleh masuk multivariat kalau secara substansi merupakan variabel yg
sangat penting
2. Memasukkan secara bersamaan seluruh var indep ke model multivariat.
Variabel yang p valuenya besar dikeluarkan dari model multivariat.
Ketentuannya : variabel yg p valuenya < 0,05 yang dapat tetap di model.
Variabel yg p valuenya > 0,05 dikeluarkan dari model satu persatu dimulai
dari variabel yg p valuenya terbesar. Bila var yg dikeluarkan tsb
mengakibatkan perubahan besar koefisien (nilai OR) variabel2x yg masih ada
(berubah > 10 %), maka var tsb dimasukkan kembali dlm model. Pemilihan
variabel dng metode ENTER
3. Uji interaksi sesama variabel independen yg secara substansi diduga ada
interaksi, kalau tidak ada substansi yg penting berarti tidak perlu ada uji
interaksi
Logistik Model prediksi
Penelitian
Merokok
Ras
Hipertensi BBLR
Prematur
Uterus
Anc
SELEKSI BIVARIAT
1. Merokok
Omnibus Tests of Model Coefficients
Chi-square df Sig.
Step 1 Step 4.867 1 .027
Block 4.867 1 .027
Model 4.867 1 .027
95.0% C.I.for
EXP(B)
B S.E. Wald df Sig. Exp(B) Lower Upper
Stea race 4.922 2 .085
p1 race(1) .845 .463 3.323 1 .068 2.328 .939 5.772
race(2) .636 .348 3.345 1 .067 1.889 .955 3.736
Constant -1.155 .239 23.330 1 .000 .315
a. Variable(s) entered on s tep 1: race.
Hasil uji didapatkan p value 0,087 berarti p value < 0,25, sehingga variabel ras
dapt lanjut ke multivariat. Dari output dapat diketahui juga nilai OR dummy,
terlihat ada dua nilai OR yaitu OR untuk race(1) 2,328 artinya ras kuliat hitam akan berisiko
bayinya bblr sebesar 2,3 kali lebih tinggi dibandingkan ras kulit putih. OR untuk race(2) besarnya 1,89
artinya ras kelompok lainnya mempunyai risiko bayinya bblr sebesar 1,89 kali lebi tinggi
dibandingkan ras kulit putih.
3. hipertensi
Omnibus Tests of Model Coefficients
Chi-square df Sig.
Step 1 Step 4.022 1 .045
Block 4.022 1 .045
Model 4.022 1 .045
Variabel P value
Ras 0,082
Hipertensi 0,045
Kelainan uterus 0,024
ANC 0,131
Merokok 0,027
Prematur 0,000
Hasil seleksi bivariat semua variabel menghasilkan p value < 0,25, hanya periksa hamil yang p valuenya > 0,25.
namun variabel periksa hamil tetap dianalisis multivariat oleh karena secara substansi periksa hamil merupakan
variabel yang sangat penting berhubungan dengan kejadian bblr.
Pemodelan Multivariat
Model tanpa anc
Perubahan nilai OR
Model tanpa uterus
Perubahan nilai OR
Model terakhir
PEMODELAN REGRESI LOGISTIK
Hipertensi BBLR
- merokok
- prematur
- uterus
Contoh lain:
Hubungan Pekerjan Ibu dengan Menysusui
Eksklusif di Kabupten X tahun X
Pekerjaan Eksklusive
umur
Sikap
Proses di SPSS
UJI INTERAKSI
Uji Confounding
REGRESI LINIER
1.HOMOSCEDASTICITY
Varian nilai variabel Y sama untuk semua nilai var. X
Homoscedasticity : Plot residual membentuk tebaran merata diatas dan dibawah
garis tengah nol
Heteroscedasticity: tebaran residual mengelompok dibawah/diatas garis tengah nol
2. EKSISTENSI
Var. dep. Y merupakan variabel random pada setiap nilai var. independen X.
Sampel diambil random, asumsi ini terpenuhi bila residual menunjukan nilai :
mean dan standar deviasi
REGRESI LINIER GANDA
3. INDEPENDENSI
Masing-masing var Y bebas satu sama lain, tidak boleh diukur dua kali. Asumsi
terpenuhi: angka Durbin Watson antara -2 s/d 2
4. LINEARITAS
Nilai mean dari var. Y untuk suatu kombinasi X1, X2, dst terletak pada grs linier yg
dibentuk persamaan regresi
Asumsi terpenuhi: hasil Uji Anova regresi hasilnya signifikan
5. GAUSS /NORMALITAS
Var. Y berdistrubusi normal utk setiap pengamatan variabel X. Asumsi terpenuhi
bila Grafik Normal P-P plot residual, titik tebarannya menyebar sekitar garis
diagonal. Sebaliknya bila tebaran data menjauhi garis diagonal maka asumsi
tidak terpenuhi
Pemodelan Regresi Linier
“memasukan sebanyak mungkin variabel indep ?”
- Banyak variabel -- hanya aspek statistik
- Banyak variabel – overfitting, SE terlalu besar
- Banyak variabel – menyulitkan interpretasi
Lalu ?
- Memasukan variabel– ada aspek statistik dan substansi
- Sebaiknya variabel yg masuk sedikit, namun cukup baik utk
menjelaskan faktor-faktor penting yg ber-hubungan dng var.
dependen
Model yg baik ?
R Square besar namun var. Indep jumlahnya sedikit
Pemodelan Regresi Linier
Langkah :
1. Melakukan analisis bivariat: indep dng dep, bila hasil uji didapatkan p value <
0,25 mk dpt lanjut ke multivariat. Namun kalau ada var yang secara substansi
penting walaupun p valuenya > 0,25 mk variabel tsb dapat masuk ke
multivariat
2. Memasukkan secara bersamaan seluruh var indep ke model multivariat.
Variabel yang p valuenya besar dikeluarkan dari model multivariat.
Ketentuannya : variabel yg p valuenya < 0,05 yang dapat tetap di model.
Variabel yg p valuenya > 0,05 dikeluarkan dari model satu persatu dimulai
dari variabel yg p valuenya terbesar. Bila var yg dikeluarkan tsb
mengakibatkan perubahan besar koefisien variabel2x yg masih ada(berubah
> 10 %), maka var tsb dimasukkan kembali dlm model. Pemilihan variabel
dng metode ENTER
3. Melakukan Diagnostik regresi linier
a. Pengujian asumsi
b. Pengujian Kolinearitas, antar independen terjadi hub yg sangat kuat : r ≥
0,8. Atau nilai VIF > 10
Pemodelan Regresi Linier
4. Analisis interaksi
= kondisi hubungan antara var. indep dan var. dep, berbeda menurut
tingkat var indep yg lain
Mis: TD =a+b1(AF)+b2(Umur)+b3(Sex)+b4(AF*Sex)
Penentuan var interaksi pertimbangan substansi
Var interaksi “Umur*Sex” tdk pas, krn secara biologik kedua
variabel tsb tdk saling berinteraksi utk mempengaruhi TD
5. Reliabilitas Model
Sampel di bagi dua, bila kedua sampel menghasil model yg sama,
maka model regresi reliabel–- seluruh sampel dapat dipakai utk
pembuatan model
REGRESI LINIER GANDA
1. umur
2. Berat badan
3. merokok Berat bayi
4. prematur
5. hipertensi
6. anc
SELEKSI VARIABEL :
Analisis`Bivariat dengan Korelasi
Co rre latio ns
No
W eight of physic ian Hi story of Bi rth
Age of mother vis its i n firs t prematur weight
mother (pounds) trim es ter e l abor (gram)
Age of mother Pearson Correlation 1 .180* .215** .072 .090
Si g. (2-tail ed) .013 .003 .328 .219
N 189 189 189 189 189
W eight of mother Pearson Correlation .180* 1 .141 -.140 .186*
(pounds) Si g. (2-tail ed) .013 .054 .055 .010
N 189 189 189 189 189
No phy sic ian visits Pearson Correlation .215** .141 1 -.044 .058
in first trim ester Si g. (2-tail ed) .003 .054 .544 .426
N
189 189 189 189 189
Umur = 0,219, bera ibu=0,010, anc=0,425, prematur =0,034. Variabel anc p value >
0,25 namun krn secara substansi penting,Mk variabel anc lanjut ke multivariat
Bivariat dng uji t
Independent Sam ple s Test
Levene's Test
for Equalit y of
Variances t-t est for E quality of Means
95% Confidenc e
Sig. Mean St d. E rror Int erval of the
(2-tail Differen Differenc Difference
F Sig. t df ed) ce e Lower Upper
Birth Equal
weight varianc es 1.508 .221 2.634 187 .009 281.713 106.969 70.693 492.7
(gram) as sumed
Equal
varianc es
2.709 170.0 .007 281.713 103.974 76.467 487.0
not
as sumed
Tahap berikutnya, evaluasi seleksi variabel dengan batas p value < 0,05
Dari nilai p diatas, variabel umur, prematur, anc memiliki p value > 0,05
shg harus keluar dari model. ANC Pvalue yg tertinggi, maka dikeluarkan
terlebih dahulu
Pemodelan Multivariat
Model Summ ary
Adjust ed St d. Error of
Model R R Square R Square the Es timate
1 .340a .116 .091 694.929
a. Predic tors: (Constant), His tory of hypertens ion,
Smoking s tatus, Age of mother, His tory of premature
labor, Weight of mother (pounds)
Coefficientsa
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) 2317.608 297.074 7.801 .000
Age of mother 7.051 9.807 .051 .719 .473
Weight of m other
4.781 1.759 .201 2.718 .007
(pounds)
Sm oking s tatus -232.224 105.638 -.156 -2.198 .029
History of prem ature labor -153.747 106.191 -.104 -1.448 .149
History of hypertens ion -573.011 213.841 -.192 -2.680 .008
a. Dependent Variable: Birth weight (gram)
Koefisien B tidak ada yang berubah > 10 % sehingga variabel anc dikeluarkan
Dari multivariat
Tahap selanjutnya variabel umur dikeluarkan dari model
Pemodelan Multivariat
Model Summ ary
Adjust ed St d. Error of
Model R R Square R Square the Es timate
1 .336a .113 .094 694.016
a. Predic tors: (Constant), His tory of hypertens ion,
Smoking s tatus, History of premature labor, Weight of
mother (pounds)
Coeffi cientsa
Unstandardized St andardiz ed
Coeffic ient s Coeffic ient s
Model B St d. E rror Beta t Sig.
1 (Const ant) 2449.121 233.779 10.476 .000
W eight of mot her
5.035 1.721 .211 2.925 .004
(pounds)
Smoking s tatus -236.420 105.338 -.159 -2. 244 .026
History of premature labor -145.412 105.417 -.098 -1. 379 .169
History of hypertension -582.566 213.148 -.195 -2. 733 .007
a. Dependent Variable: B irth weight (gram)
Age 7,1 - -
bwt 4,7 5,0 6,3 %
smoke -232,2 -236,4 1,8 %
ptl -154,0 145,4 6,1 %
hi -574,2 582,5 1,3 %
ftv -2,847 -
Dari hasil perhitungan perubahan coef. Ternyata tidak ada yang lebih dari 10 %,
dengan demikian variabel umur kita keluarkan dari model.
Langkah selanjutnya mengeluarkan riwayat prematur
Model tanpa prematur
Model Summary
Coefficientsa
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) 2390.105 230.391 10.374 .000
Weight of mother
5.352 1.710 .224 3.130 .002
(pounds)
Smoking s tatus -263.009 103.812 -.177 -2.534 .012
History of hypertens ion -586.722 213.646 -.197 -2.746 .007
a. Dependent Variable: Birth weight (gram)
Age 7,1 - -
bwt 4,7 5,3 12,3 %
smoke -232,2 -236,4 1,7 %
ptl -154,0 - -
hi -574,2 582,5 1,3 %
ftv -2,847 -
Coeffi cientsa
St and
ardize
d
Unstandardized Coeffi Collinearit y
Mo Coeffic ient s cients St atist ics
de Tolera
l B St d. E rror Beta t Si g. nc e VIF
1 (Const ant) 2449.121 233.779 10.476 .000
W eight of mot her
5.035 1.721 .211 2.925 .004 .925 1.081
(pounds)
Sm oki ng s tatus -236.420 105.338 -.159 -2. 244 .026 .964 1.037
Hi story of hypertension -582.566 213.148 -.195 -2. 733 .007 .943 1.060
Hi story of prem ature
-145.412 105.417 -.098 -1. 379 .169 .947 1.056
labor
a. Dependent Variable: B irth wei ght (gram )
Uji asumsi
1. Eksistensi
Re siduals Sta tisti csa
Hasil dari output diatas menunjukkan angka residual dengan mean 0,000 dan
standar deviasi 686,59. Dengan demikian asumsi Eksistensi terpenuhi
2. Asumsi Independensi
Suatu keadaan dimana masing-masing nilai Y bebas satu sama lain.
Jadi nilai dari tiap-tiap individu saling berdiri sendiri. Tidak diperbolehkan nilai observasi yang berbeda
yang diukur dari satu individu diukur dua kali. Untuk mengetahui asuamsi ini dilakukan dengan cara
mengeluarkan uji Durbin Watson, bila nilai Durbin –2 s.d. +2 berarti asumsi independensi terpenuhi,
sebaliknya bila nilai Durbin < -2 atau > +2 berarti asumsi tidak terpenuhi
Mode l Summaryb
Dari hasil uji didapatkan koefisien Durbin Watson 0,222, berarti asumsi independensi terpenuhi.
3. Asumsi liniearitas
Nilai mean dari variabel Y untuk suatu kombinasi X1, X2, X3, …, Xk
terletak pada garis/bidang linier yang dibentuk dari persamaan regresi.
Untuk mengetahui asumsi linieritas dapat
diketahui dari uji ANOVA (overall F test) bila hasilnya signifilan (p value<alpha) maka
moodel berbentuk linier. Hasil uji asumsi :
ANOVAb
Sum of
Model Squares df Mean Square F Sig.
1 Regres sion 11291987 4 2822996.778 5.861 .000a
Residual 88625066 184 481657.965
Total 99917053 188
a. Predictors: (Constant), History of premature labor, His tory of hypertension, Smoking
status, Weight of mother (pounds)
b. Dependent Variable: Birth weight (gram)
Dari output diatas menghasilkan uji anova 0,0005, berarti asumsi linearitas terpenuhi
4. Asumsi homoscedascity
Scatterplot
3
Regression Studentized Residual
-1
-2
-3
-4
-3 -2 -1 0 1 2 3
Dari hasil plot diatas terlihat tebaran titik mempunyai pola yang sama antara
titik-titik diatas dan dibawah garis diagonal 0.
Dengan demikian asumsi homoscedasity terpenuhi
5. Asumsi normalitas
Histogram
40
30
Frequency
20
10
Mean = -2.53E-16
Std. Dev. = 0.989
0 N = 189
-4 -3 -2 -1 0 1 2 3
St and
ardize
d
Unstandardized Coeffi Collinearit y
Mo Coeffic ient s cients St atist ics
de Tolera
l B St d. Error Beta t Sig. nc e VIF
1 (Const ant) 2449.121 233.779 10.476 .000
W eight of mot her
5.035 1.721 .211 2.925 .004 .925 1.081
(pounds)
Smoking s tatus -236.420 105.338 -.159 -2. 244 .026 .964 1.037
History of hypertension -582.566 213.148 -.195 -2. 733 .007 .943 1.060
History of premature
-145.412 105.417 -.098 -1. 379 .169 .947 1.056
labor
a. Dependent Variable: Birth weight (gram)
Dari hasil uji asumsi didapatkan nilai VIF tidak lebih dari 10, dengan
demikian tidak ada Multicollinearity antara sesama variabel indepeden
Dari hasil uji asumsi dan uji kolinearitas ternyata semua asumsi terpenuhi
sehingga model dapat digunakan untuk memprediksi berat badan bayi.
Model terakhir
Mode l Summaryb
Coeffi cientsa
St and
ardize
d
Unstandardized Coeffi Collinearit y
Mo Coeffic ient s cients St atist ics
de Tolera
l B St d. Error Beta t Sig. nc e VIF
1 (Const ant) 2449.121 233.779 10.476 .000
W eight of mot her
5.035 1.721 .211 2.925 .004 .925 1.081
(pounds)
Smoking s tatus -236.420 105.338 -.159 -2. 244 .026 .964 1.037
History of hypertension -582.566 213.148 -.195 -2. 733 .007 .943 1.060
History of premature
-145.412 105.417 -.098 -1. 379 .169 .947 1.056
labor
a. Dependent Variable: Birth weight (gram)
Dengan model persamaan ini, kita dapat memperkirakan berat badan bayi
interpretasi
Berat Bayi = 2449,1+5,0 Lwt – 236,4 smoke - 582Hi – 145,4 Ptl
-Setiap kenaikan berat badan ibu sebesar 1 kg, maka berat badan bayi akan naik sebesar 5,0 gram
setelah dikontrol variabel merokok, hipertensi dan prematur
- Pada ibu yang merokok berat bayinya akan lebih rendah sebesar 236,4 gram setelah dikontrol
variabel berat badan, hipertensi dan prematur.
- Pada ibu yang menderita hipertensi,berat bayinya akan lebih rendah sebesar 582,5 gram
setelah dikontrol variabel berat badan ibu,merokok dan prematur.
Kolom Beta dapat digunakan untuk mengetahui variabel mana yang paling besar
peranannya (pengaruhnya) dalam menentukan variabel dependennya (berat badan bayi).
Semakin besar nilai beta semakin besar pengaruh nya terhadap variabel dependennya.
Pada hasil di atas berarti variabel yang paling besar pengaruhnya terhadap penentuan
berat badan bayi adalah berat badan ibu..