Anda di halaman 1dari 18

TUMOR WILMS

OLEH:
1. ELIZA DESI HANDAYANI
2. YUNITA MUKARIMA
3. HENITA CHANIA
4. TRIA RANTI MAHARANI
5. DESTI YUNILIYANTI

DOSEN:
NS. ANTARINI IDRIANSARI, M.KEP., SP.KEP.AN

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
2019
DEFINISI

Tumor Wilms merupakan tumor ganas embrional ginjal yang berasal


dari metanefros. Tumor Wilms (Nefroblastoma) adalah tumor padat
intraabdomen yang paling sering dijumpai pada anak. Wilms tumor
adalah tumor ginjal campuran ganas yang tumbuh dengan cepat,
terbentuk dari unsur embrional, biasanya mengenai anak-anak
sebelum usia lima tahun (Kamus Kedokteran Dorland).
ETIOLOGI
Penyebab pasti tumor Wilms tidak diketahui, tetapi tampaknya
penyakit ini merupakan akibat dari perubahan-perubahan pada satu
atau beberapa gen.

Beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko seorang anak untuk


mengalami kondisi ini, yaitu:
1. Faktor Genetik
2. Kelainan bawaan (aniridia, hipospadia, kriptorkismus,
hemihypertrophy)
3. Memiliki penyakit tertentu (sindrom WAGR, sindrom Beckwith-
Wiedemann, sindrom Denys-Drash)
MANIFESTASI KLINIS

1. Tanda paling sering adalah massa di abdomen atau di pinggang


yang tidak bergejala.
2. Massa itu biasanya halus dan kenyal dan jarang melewati linea
mediana.
3.Ukuran massa sangat bervariasi pada waktu ditemukan. Dalam satu
seri, diameter rerata = 11 cm.
4. Kira-kira 50% anak terkena nyeri perut, muntah atau keduanya.
KOMPLIKASI

Beberapa komplikasi yang mungkin dialami penderita tumor Wilms


adalah:
1. Gangguan fungsi ginjal, terutama bila tumor berada pada kedua
ginjal.
2. Gagal jantung.
3. Gangguan pertumbuhan dan perkembangan anak, terutama
tinggi badan.
PEMERIKSAAN PENUNJANG

1. Pemeriksaan sitologi kelenjar regio colli sinistra ditemukan sel-sel


mengelompok sebagian tersusun roset, sebagian menyebar.
2. Pada pemeriksaan abdomen dapat ditemukan adanya kalsifikasi
yang khas terdapat pada neuroblastoma.
3. Pemeriksaan rontgen atau CT scan dada dapat memperlihatkan
metastase kelenjar limfe atau tumor primer di mediastinum
sementara metastase pada paru jarang ditemukan pada
neuroblastoma
PENATALAKSANAAN
Ada 2 cara penatalaksanaan Tumor Wilms yaitu dengan
farmakologi dan non farmakologi
1. Farmakologi
a. Kemoterapi
b. Aktinomisin D
c. Vrinkristin
d. Adriamisin
e. Ciplastin
f. Siklofosfamid
Lanjutan…

2. Non Farmakologi
a. Pembedahan
b. Radioterapi
PATOFISIOLOGI 

Wilms tumor terjadi pada parenchyema renal. pertumbuhan tumor tersebut akan
meluas atau menyimpang luar renal. pertama tama jaringan ginjal hanya mengalami
distorsi, tetapi kemudian diinvasi oleh sel tumor. Tumor ini pada sayatan
memperlihatkan warna yang putih atau keabu-abuan homogen, lunak dan
encepaloid ( mempunyai jaringan otak ). Tumor tersebut akan menyebar atau meluas
hingga ke abdomen dan dikatan sebagai suatu massa abdomen. Pertumbuhan tumor
akan mengenai ginjal atau pembuluh vena renal dan menyebar ke organ lain. Tumor
yang biasanya baik terbatas dan sering terjadi nekrosis, cystik dan perdarahan.
Terjadinya hipertensi biasanya terkait dengan iskemik pada renal.
ASUHAN KEPERAWATAN

PENGKAJIAN
1. Identitas pasien
2. Identtas penanggung jawab
3. Riwayat kesehatan sekarang
4. Riwayat kesehatan dahulu
5. Riwayat kesehatan keluarga
6. Pola aktivitas
ANALISA DATA
Lanjutan…
Lanjutan…
DIAGNOSA KEPERAWATAN

1. Nyeri akut berhubungan dengan efek fisiologis dari


neoplasia
2. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
berhubungan dengan peningkatan kebutuhan
metabolisme, kehilangan protein dan penurunan intake
3. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan kelelahan
INTERVENSI KEPERAWATAN

INTERVENSI DX.1
1. Kaji tingkat nyeri Lakukan tehnik pengurangan nyeri
non farmakologi
2. Kolaborasi dalam pemberian analgesik sesuai ketentuan
3. Berikan obat dengan jadwal preventif Hindari aspirin
atau senyawanya
Lanjutan…

INTERVENSI DX.2
1. Catat intake dan output makanan secara akurat
2. Kaji adanya tandatanda perubahan nutrisi :Anoreksi,Letargi, hipoproteinemia.
3. Tanyakan kepada klien atau keluarga tentang adanya alergi makanan.
4. Hitung berat badan klien.
5. Tentukan kebutuhan kalori sebagai dasar dalam pelaksanaan diet.
6. Beri makanan dalam porsi kecil tapi sering
7. Monitor tanda-tanda vital sesuai dengan kebutuhan.
8. Kolaborasikan dalam pemberian suplemen vitamin dan besi sesuai kebutuhan
Lanjutan…

INTERVENSI DX.3
1. Bantu klien untuk mengidentifikasi aktivitas yang mampu
dilakukan.
2. Bantu pasien untuk mengembangkan motivasi diri dan penguatan
3. Monitor respon fisik, emosi, dan sosial.
4. Kolaborasi dengan tenaga rehabilitasi medik dalam
merencanakan program terapi yang tepat
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai