Tujuan Pembelajaran
A.Tujuan Pembelajaran Umum (TPU)
Setelah mengikuti materi ini, peserta mampu
melaksanakan pemicuan 5 Pilar STBM di komunitas.
B.Tujuan Pembelajaran Khusus (TPK)
Setelah mengikuti materi ini, peserta mampu:
1. Melakukan pra pemicuan,
2. Melakukan pemicuan,
3. Melakukan fasilitasi paska pemicuan,
4. Melakukan simulasi pemicuan STBM di komunitas,
5. Mampu mempraktikkan pemicuan di lapangan.
Pokok Bahasan
1) Pra Pemicuan,
2) Pemicuan,
3) Paska Pemicuan,
4) Simulasi Pemicuan STBM di Komunitas,
5) Praktek Pemicuan di Lapangan.
METODE
Ceramah tanya jawab, diskusi kelompok, simulasi, bermain
peran, putar film, pemilihan kelompok secara partisipatif,
penugasan, praktik kerja lapang.
WAKTU
16 JP (T=4 JP, P=2 JP, PL=10 JP)
Pemicuan STBM
Teknis
Persiapan teknis & Pemberangkatan Persiapan alat-
Tim Pemicu, alat pemicuan
logistik dll.
Komponen yang perlu Diketahui oleh
Pemerintah Setempat
• Tanggal kunjungan lapangan dan jumlah peserta.
• Kegiatan di lapangan yang meliputi pemberdayaan
masyarakat melalui perubahan perilaku secara
kolektif, keluaran yang diharapkan setelah praktek,
produk yang akan diserahkan kepada pemerintah
daerah untuk ditindak lanjuti.
• Peran dan tanggung jawab pemerintah daerah pada
waktu kegiatan dan tindak lanjutnya.
• Logistik yang disediakan.
Diskusi Pleno
Mari berbagi pengalaman…
1) Kapan terakhir kali Anda melakukan pemicuan?
2) Apa saja alat ( tools ) partisipatif yang Anda gunakan
saat melakukan pemicuan?
3) Bagaimana cara Anda menggunakan tools tersebut?
4) Apa saja hal-hal baru (inovasi) yang pernah
dilakukan saat pemicuan?
ALAT-ALAT UTAMA PARTISIPASI UNTUK
PEMICUAN
a. Pemetaan (Mapping),
b. Penelusuran Desa (Transect
Walk),
c. Alur Kontaminasi (Oral Fecal),
d. Simulasi Air yang telah
Terkontaminasi
e. Diskusi Kelompok Terfokus
(FGD/Focus Group Discussion)
Diskusi Kelompok
• Bagi peserta menjadi 5 kelompok (sesuai pilar STBM)
• Diskusikan di masing-masing kelompok 2 topik berikut:
1. Apa yang potensial untuk dijadikan elemen/faktor pemicu
perubahan perilaku higiene dan sanitasi (misalnya budaya atau
adat atau kepercayaan masyarakat atau tatanan yang dianut oleh
masyarakat, aturan agama yang wajib ditaati). metaplan hijau
2. Apa saja faktor yang mungkin menghambat orang untuk
mengubah perilaku higiene dan sanitasi (5 pilar STBM) metaplan
merah
• Satu lembar metaplan untuk satu pernyataan.
• Kelompokkan pada dua flipchart yang berbeda.
• Sajikan hasil diskusi kelompok & buat rangkuman hasil diskusi.
Diskusi Pleno
• Klarifikasi & lakukan pendalaman hasil diskusi
kelompok (agar tidak ada faktor-faktor yang
relevan namun tidak terungkap)
• Lakukan diskusi untuk merumuskan alat-alat
partisipatif yang tepat untuk digunakan dalam
pemicuan setiap faktor/elemen (mencakup 5 pilar
STBM).
ELEMEN PEMICU DAN
FAKTOR PENGHAMBAT
PEMICUAN
FAKTOR FAKTOR YANG BISA DIPICU UNTUK
MENDORONG PERUBAHAN PRILAKU
ALAT/TEKNIK YANG
FAKTOR YANG DIPICU DIGUNAKAN
TRANSECT WALK
DIAGRAM ALUR:
SIMULASI AIR YANG
MENGANDUNG
ALAT/TEKNIK YANG
FAKTOR YANG DIPICU DIGUNAKAN
ALAT/TEKNIK YANG
FAKTOR YANG DIPICU DIGUNAKAN
FGD:
PERHITUNGAN JUMLAH TINJA,
SAMPAH DAN LIMBAH CAIR
PEMETAAN :
TAKUT SAKIT PEMETAAN RUMAH WARGA
YANG TERKENA DIARE/
MALARIA/DEMAM
BERDARAH/PENYAKIT AKIBAT
KONDISI SANITASI YANG
BURUK (DENGAN DIDUKUNG
DATA PUSKESMAS).
DIAGRAM ALUR:
ALUR KONTAMINASI
FAKTOR FAKTOR YANG BISA DIPICU UNTUK
MENDORONG PERUBAHAN PERILAKU
ALAT/TEKNIK YANG
FAKTOR YANG DIPICU DIGUNAKAN
ALAT/TEKNIK YANG
FAKTOR YANG DIPICU DIGUNAKAN
FGD:
PRIVACY/ TERUTAMA
HARGA DIRI KAUM
PEREMPUAN
FAKTOR FAKTOR YANG BISA DIPICU UNTUK
MENDORONG PERUBAHAN PERILAKU
ALAT/TEKNIK YANG
FAKTOR YANG DIPICU DIGUNAKAN
MEMBANDINGKAN
KONDISI DI DESA
YANG BERSANGKUTAN
DENGAN MASYARAKAT
KEMISKINAN “TERMISKIN” SEPERTI
DI BANGLADESH,
INDIA ATAU DAERAH
MISKIN LAIN DI
INDONESIA
FAKTOR-FAKTOR YANG MENGHAMBAT
PEMICUAN
2. PENGANTAR PERTEMUAN
Jelaskan tujuan keberadaan fasilitator
(Catatan: tujuannya adalah untuk belajar
tentang kebiasaan masyarakat yang
berhubungan dengan kesehatan lingkungan)
Jelaskan bahwa fasilitator akan banyak
bertanya dan minta kesediaan masyarakat
yang hadir untuk menjawab pertanyaan-
pertanyaan dengan jujur.
Jelaskan bahwa kedatangan fasilitator ke
sini bukan untuk memberikan bantuan dalam
bentuk apapun (uang, semen, bahan
material, dll), melainkan “untuk belajar”.
Minta kesediaan masyarakat yang hadir
untuk mengikuti pertemuan sampai selesai.
Cara Memfasilitasi Proses Analisis Kondisi
Sanitasi secara Partisipatif
3. PENCAIRAN SUASANA
Lakukan pencairan suasana untuk menciptakan
suasana akrab antara fasilitator dan masyarakat
sehingga masyarakat akan terbuka untuk
menceritakan apa yang terjadi di kampung tersebut.
Pencairan suasana bisa dilakukan dengan
permainan yang menghibur, mudah dilakukan oleh
masyarakat, melibatkan banyak orang dan ada
hubungannya dengan topik yang akan dianalisis.
Sebagai upaya untuk menarik perhatian anggota
masyarakat yang masih di rumah untuk segera
hadir dalam pertemuan.
4. Fasilitator bisa memulai dengan pertanyaan : “Siapa yang
melihat atau mencium bau kotoran manusia atau sampah
atau air limbah pada hari ini?” “Di mana saja biasanya
masyarakat BAB, buang sampah dan membuang limbah
cair rumah tangga?”.
5. Sepakati bersama tentang penggunaan kata BAB dan
kotoran manusia dengan bahasa setempat (misal “Berak”
untuk BAB dan “Tai“ untuk kotoran manusia). Sepakati
juga istilah untuk limbah cair dan sampah. Gunakan kata-
kata ini selama proses analisis.
Proses Pengantar dan Pencairan Suasana
Cara Memfasilitasi Proses Analisis Kondisi
Sanitasi secara Partisipatif
6. Beberapa metode/teknik PRA dapat digunakan untuk
memfasilitasi proses analisis. Urutan metode yang
digunakan tidaklah penting.
Catatan;
• Bisa dilakukan saat transek,
pemetaan dan FGD.
Alternatif 1
1. Siapkan 2 gelas air minum (bisa
gunakan AMDK gelas yang masih
disegel).
• Pembahasan meliputi:
• FGD untuk menghitung volume/jumlah
tinja, sampah dan limbah cair rumah
tangga dari masyarakat yang BAB di
tempat terbuka, dari masyarakat yang
buang sampah sembarangan dan dari
masyarakat yang limbah cair rumah
tangganya belum dikelola dengan benar
selama 1 hari, 1 bulan, dalam 1 tahun
dst.,
• FGD tentang harga diri/privacy, agama,
kemiskinan dll.
1. Menghitung volume tinja:
Ada berapa orang yang masih
BAB di sembarang tempat?
Berapa kali setiap orang
biasanya BAB dalam sehari?
Berapa banyak (kg) dalam
sekali BAB?
Hitung jumlah tinja dalam
sehari, seminggu, sebulan,
setahun dst.
Konversikan jumlah tinja
dalam ukuran karung beras,
berapa karung dan berapa
tinggi jika ditumpuk seperti
2. Menghitung sampah:
Ada berapa jumlah rumah di Dusun
ini?
Berapa banyak (kg) setiap rumah
membuang sampah dalam sehari?
Hitung jumlah sampah dalam
seminggu, sebulan, setahun dst.
Tujuan :
1. Memicu kembali antar RT untuk memastikan target perubahan
perilaku yang lebih luas dan kongkrit
2. Mengkonsolidasikan RTL antar RT sehingga menghasilkan RTL di
tingkat kelurahan
3. Meningkatkan motivasi masyarakat dan RT untuk melaksanakan
rencana kegiatan yang disusun
Pleno Masyarakat
RW 1 RW 2
NO ASPEK KATEGORI
RT 1 RT 2 RT 3 RT 1 RT 2 RT 3
MENGAJARI MEMFASILITASI
YANG HARUS DILAKUKAN &
DIHINDARI OLEH FASILITATOR STBM
MEMBERITAHUKAN MEMBIARKAN
APA YANG BAIK DAN MEREKA
YANG BURUK MENYADARINYA
SENDIRI
YANG HARUS DILAKUKAN &
DIHINDARI DALAM STBM
JANGAN LAKUKAN LAKUKAN
?
Paska Pemicuan
Membangun ulang komitmen (kapan &
melalui forum apa saja?)
Opsi teknologi sanitasi untuk 5 pilar
STBM Pelatihan apa yg
dibutuhkan?
Membangun jejaring layanan penyediaan
sanitasi (kebutuhan kloset kemana?,
sampah hasil pemilahan dengan pihak man
Pahami Hidrogeologi
CUCI TANGAN PAKAI SABUN
CONTOH PILIHAN TEKNOLOGI CTPS SEDERHANA
CONTOH: TIPY TAP…..
CONTOH SARANA CTPS
CONTOH SARANA CTPS RUMAH TANGGA
CONTOH SARANA CTPS RUMAH TANGGA
CONTOH SARANA CTPS RUMAH TANGGA
CONTOH SARANA CTPS RUMAH TANGGA
PENGELOLAAN AIR MINUM & MAKANAN RUMAH TANGGA
Air Baku
Air Minum
PENGELOLAAN AIR MINUM RUMAH TANGGA
Pengelolaan air minum rumah tangga, meliputi:
1. Pengolahan Air Baku
Apabila air baku keruh perlu dilakukan pengolahan awal. Pilihan teknologinya
meliputi:
Pengendapan dengan gravitasi alami,
112
113
114
115
116
117
118
119
120
121
122
123
124
125
126
127
128
129
130
MODIFIKASI WADAH PENYIMPANAN
AIR MINUM
131
Lanjutan Pilar 3: Apakah jika sudah di-treatment akan aman?
134
Menyimpan peralatan pengolah pangan Mencuci bahan pangan dengan
dengan aman dan menjaga air minum/air higine sanitasi
kebersihannya. yang mengalir 135
Cuci Tangan Pakai Sabun Menutup makanan yang
dan Air mengalir sebelum disajikan dengan baik dan benar
mengolah bahan pangan 136
PENGELOLAAN SAMPAH RUMAH TANGGA
Mengurangi sampah mulai dari sumbernya:
Mengurangi sampah liar,
Mengurangi sampah yang masuk ke TPA
3R ARTINYA:
REDUCE : KURANGI,
REUSE : PAKAI
ULANG,
RECYCLE: DAUR
ULANG.
MENGAPA HARUS DAUR ULANG?
1. Daur ulang mengurangi kebutuhan akan bahan alam
mentah seperti logam, kayu dan minyak. Karena itu daur
ulang dapat mengurangi dampak kerusakan lingkungan
2. Secara keseluruhan daur ulang dapat mengurangi jumlah
pembuangan gas pabrik yang mencemari udara. Karena
daur ulang memerlukan energi yang lebih sedikit
dibandingkan dengan pembuatan material baru.
3. Daur ulang menguntungkan secara materi dibandingkan
dengan pembakaran dan penimbunan sampah.Misalnya
hasil daur ulang sampah dapat dijual dan memberikan
keuntungan
4. Daur Ulang membantu menciptakan kelestarian
lingkungan. Daur ulang tidaklah sulit, kita dapat
memulainya dari sampah yang ada di rumah kita.
KUNCI DAUR ULANG ADALAH MEMILAH
SAMPAH, SULITKAH?