Anda di halaman 1dari 18

PEMAJEMUKAN /

AKRONIMASASI

Melani Wulandari – 1210618001


Azkia Qurrota A’yuni – 1210618006
Yeni Sapnila – 1210618007
Syifa Nurul Aulia – 1210618011
Elvira Rizky Fitriana – 1210618018
Nida Rahimah – 1210618042
Jenis

Ciri - ciri

Pengertian

/
N

AKRONIMASA
PEMAJEMUKA
Apa itu Majemuk?

• Kata yang terjadi dari gabungan dua kata itu lazim disebut
kata majemuk. (Prof. Drs. M. Ramlan dalam Morfologi: Suatu
Tinjauan Deskriptif).

Pengertian
Ciri - ciri

• Dalam buku Ramlan (Ilmu Bahasa Indonesia: Morfologi, hlm.


Jenis

28-35, 1967) Pemajemukan ialah proses pembentukan kata


melalui penggabungan dua kata yang menimbulkan suatu
kata baru.

• Komposisi adalah proses pembentukan kata melalui


penggabungan morfem dasar yang hasil keseluruhannya
berstatus sebagai kata yang mempunyai pola fonologis,
gramatikal, dan semantik yang khusus menurut kaidah
bahasa yang bukan pemajemukan (Harimurti Kridalaksana,
2010: 65).
• Wendi Widya R. D. dalam buku Morfologi Bahasa Indonesia
menyatakan bahwa komposisi disebut juga pemajemukan.
Pemajemukan ialah proses pembentukan kata dengan
menggabungkan dua kata atau lebih. Hasil dari proses ini adalah kata
majemuk. Kata majemuk adalah kata yang terdiri dari dua kata atau

Pengertian
Ciri - ciri

lebih yang mempunyai arti berbeda dengan kata-kata pembentuknya.


Jenis

Kata majemuk memiliki unsur pembentuk kata majemuk, yaitu :

1. Kata dan kata, contoh : rumah sakit, kereta api.


2. Kata dan pokok kata, atau sebaliknya pokok kata dan kata. contoh :
ulang tahun, kolam renang.
3. Pokok kata dan pokok kata, contoh : baca tulis, serah terima.
• Dalam buku Mengenal Ilmu Bahasa, Yendra mengatakan bahwa
kata majemuk memiliki ciri-ciri sebagai berikut,
1. Terdiri dari dua kata atau lebih.
2. Di antara kata tersebut tidak dapat diselipkan kata lain.
Contoh : Kata rumah sakit dan adik sakit. Tidak mungkin

Pengertian
diantaranya disisipi kata lain. Maka, tidak mungkin: (a) Rumah

Ciri - ciri
Jenis

itu sakit; (b) Rumah yang sakit; (c) Rumah sakit gigi.

• Ramlan (1993:78 79) merumuskan ciri ciri kata majemuk, sebagai


berikut
1. Salah satu atau semua unsurnya berupa pokok kata.
2. Unsur-unsur atau strukturnya tidak mungkin dipisahkan atau
diubah.
3. Salah satu atau semua unsurnya berupa morfem unik (Ramlan,
1993: 81)
• Sementara itu dalam buku Iyo Mulyono. Ciri kata
majemuk dapat dirumuskan berdasarkan arti dan
berdasarkan bentuk. Berdasarkan bentuknya, ciri-ciri

Pengertian
Ciri - ciri
kata majemuk adalah sebagai berikut.
Jenis

a. Tidak bisa disisipi kata apa pun.


b. Perluasan tidak bisa dikenakan terhadap unsur-
unsurnya semata.
c. Susunan kata majemuk tidak bisa dipertukarkan.
d. Konstruksi kata majemuk tidak bisa diubah.
e. Salah satu atau semua unsurnya berupa pokok kata
• Menurut Iyo Mulyono (2013: 139-145) terdapat beberapa
pengklasifikasian kata majemuk dalam bahasa Indonesia, yaitu :
a. Berdasarkan kepaduan artinya
1) Kata majemuk senyawa adalah kata majemuk yang artinya tidak
lagi berhubungan dengan arti unsur-unsurnya. Kata majemuk kiasan

Pengertian
Ciri - ciri
Jenis
termasuk ke dalam kelompok ini. Misalnya: buah bibir,
2) Kata majemuk semisenyawa adalah kata majemuk yang artinya
masih berhubungan dengan arti salah satu unsurnya. Misalnya: daun
telinga, kaki gunung
3) Kata majemuk tidak senyawa (renggang) adalah kata majemuk
yang artinya masih berhubungan dengan arti semua unsurnya.
Misalnya: anak tiri, kursi tamu, lepas landas, meja makan, ruang
tamu, rumah panggung, tenggang rasa
b. Berdasarkan Jenis Kata Unsur-unsurnya
Berdasarkan jenis kata unsur-unsurnya kata majemuk dapat
diklasifikasikan seperti berikut :
1) Kata Benda + Kata Benda : buah baju, buah tangan, jantung hati
2) Kata Benda + Kata Sifat : kursi malas, orang tua, rumah sakit
3) Kata Benda + Kata Kerja : kamar mandi, meja makan, meja tulis

Pengertian
Ciri - ciri
4) Kata Sifat + Kata Benda : besar kepala, besar mulut, kuning

Jenis
langsat
5) Kata Bilangan + Kata Benda : caturkarya, dasawarsa, ekatransitif
6) Kata Kerja + Kata Kerja : keluar masuk, naik turun, pulang pergi
7) Kata Sifat + Kata Sifat : basah kuyup, gundah gulana, hitam lebam
8) Kata Benda + Kata Sifat : segienam, segitiga, simpang lima,
simpang tiga
9) Berunsur Pokok Kata : kaji banding, kaji ulang, lepas landas,
medan juang
c. Berdasarkan kompleksitasnya
1) Kata majemuk impleks
2) Kata majemuk kompleks
3) Kata majemuk reduplikasi

Pengertian
Ciri - ciri
Jenis
d. Berdasarkan Sistem Distribusinya
Berdasarkan sistem distribusinya ada kata majemuk
yang dapat diklasifikasikan ke dalam kata majemuk
endosentrik, eksosentrik, dan koordinatif.

e. Berdasarkan Asal Bahas Unsur-unsurnya


Berdasarkan asal bahasa unsur-unsurnya dikenal
kata majemuk seasal dan kata majemuk hibridis.
Pengulangan Kata Majemuk

• Berdasarkan gejala pengulangan yang terjadi di masyarakat, berikut


dikemukakan dua prinsip yang bisa dikembangkan.
• Pertama, tidak semua kata majemuk bisa dijadikan bentuk berulang. Kata
majemuk yang tergolong ungkapan-ungkapan, baik yang bcrkategori
adjektiva maupun nomina, seperti panjang tangan, ringan kaki, hidung
belang, keras kepala, tebal muka, lesung pipi, dan tahi lalat tidak bisa
dimunculkan dalam bentuk pengulangan.
• Kedua, kata majemuk yang memiliki unsur inti, maka unsur intinyalah yang
diulang. Misalnya: surat-surat kabar harian, tanda-tanda tangan, meja-meja
gambar, ruang-ruang tamu, hotel-hotel bintang lima, kaji-kaji banding
(tersebut), uji-uji petik (yang dilakukan aparat itu), simpang-simpang tiga (di
kota Bandung).
Persamaan dan Perbedaan
Kata Majemuk dengan Frasa

• Frasa merupakan satuan gramatik yang terdiri atas dua kata atau lebih
yang tidak melebihi batas fungsi. Klausa frasa dapat digolongkan
menjadi beberapa kriteria. Berdasarkan kategori kata yang menjadi
unsur pusatnya, frasa terdiri atas frasa nominal (frasa benda), frasa
pronominal (frasa ganti), frasa numeralia (frasa bilangan), dan frasa
preposisional (frasa depan).
• Sementara itu, berdasarkan distribusi unsur pembentuknya, frasa
dibedakan menjadi frasa endosentris dan frasa eksosentris.
Berdasarkan maknanya, frasa dapat diartikan dengan lugas dan makna
kias.
Komposisi dan Permasalahan

• Persoalan kata majemuk atau bentuk majemuk pada dasarnya


adalah persoalan antara bentuk bahasa dan ide gagasan. Antara
bentuk bahasa dan ide terdapat situasi cari-mencari dan isi-
mengisi.
• Adanya kebutuhan untuk mempunyai bentuk majemuk disebabkan
oleh muncul dan masuknya ide yang baru, yang tidak tertampung
dalam persediaan bahasa Indonesia.
Pengertian Abreviasi

Abreviasi adalah proses penanggalan satu atau beberapa bagian kata atau kombinasi kata
sehingga jadilah bentuk baru. Kata lain abreviasi ialah pemendekan, sebagai hasil proses
abreviasi disebut kependekan. Bentuk kependekan dalam bahasa indonesia muncul karena
terdesak oleh kebutuhan untuk berbahasa secara praktis dan cepat. Jenis abreviasi sebagai
berikut:

1. Singkatan: FSUI (Fakultas Sastra Universitas Indonesia). Maupun yang tidak dieja huruf
demi huruf, seperti dst. (dan seterusnya).
2. Penggalan: Pak (Bapak)
3. Akronim: AMPI /ampi/ dan bukan /a/, /em/, /pe/, /i/
4. Kontraksi: Berdikari dari berdiri di atas kaki sendiri
5. Lambang huruf: Cm (sentimeter).
Akronomisasi

• Akronim adalah satuan kebahasaan hasil dari


penyingkatan dengan cara tertentu. Yaitu dengan
mengambil bagian-bagian kata yang
bersangkutan yang disebut silabe atau yan
mungkin menjadi silabe kata baru hasul
penyingkatan satuan yang disingkat itu
(Sudaryanto Via Wijana, 2004:168).
• Akronimisasi dijelaskan bahwa belum ada kaidah atau aturan pembentukan akronim
tertentu yang digunakan. Namun dari data yang terkumpul, tampak ada cara-cara
sebagai berikut:
1. pengambilan huruf-huruf atau fonem-fonem pertama dari kata-kata yang
membentuk konsep itu. Contoh: IKIP (Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan).
2. pengambilan suku kata pertama dari semua kata yang membentuk konsep itu.
Contoh: rukan (rumah kantor).
3. pengambilan suku kata pertama ditambah dengan huruf pertama dari suku kata
kedua dari setiap kata yang membentuk konsep itu. Contoh: warteg (warung
tegal).
4. pengambilan suku kata yang dominan dari setiap kata yang mewadahi konsep itu.
Contoh: juklak (petunjuk pelaksanaan).
5. pengambilan suku kata tertentu disertai dengan modifikasi yang tampaknya tidak
beraturan; namun masih dengan memperhatikan keindahan bunyi. Contoh:
pilkada (pemilihan kepala daerah).
6. pengambilan unsur-unsur kata yang mewadahi konsep itu, tetapi sukar disebutkan
keteraturannya termasuk di seni. Contoh: sinetron (sinema elektronik).
• Akronim digunakan dalam bermacam-macam bentuk, sebagai berikut:

a) Akronim nama diri yang berupa gabungan huruf awal dari deret kata ditulis
seluruhnya dengan huruf kapital. Misalnya; LAN (Lembaga Adminstrasi
Negara)
b) Akronim nama diri yang berupa gabungan suku kata atau gabungan huruf dan
suku kata dari deret kata ditulis dengan huruf awal huruf kapital. Misalnya:
Bappenas (Badan Perencanaan Pembangunan Nasional)
c) Akronim yang bukan nama diri yang berupa gabungan uruf, suku kata, ataupun
gabungan huruf dan suku kata dari deret kata seluruhnya ditulis dengan huruf
kecil. Misanya: pemilu (pemilihan umum)

• Jika dianggap perlu membentuk akronim, hendaknya diperhatikan syarat-syarat


berikut. (1) jumlah suku kata akronim jangan melebihi jumlah suku kata yang lazim
pada kata Indonesia. (2) Akronim dibentuk dengan mengindahka keserasian
kombinasi vokal dan konsonan yang sesui dengan pola kata Indonesia yang lazim.
THANK
YOU

Anda mungkin juga menyukai