Perkembangan Basis Laporan Keuangan SAP

Pemerintah Indonesia

SAP merupakan standar yang digunakan oleh pemerintah dalam menyusun

laporan keuangan. SAP disusun oleh Komite Standar Akuntansi Pemerintahan
(KSAP).
2004 2015

Cash Basis Cash toward Accrual Basis

Accrual Basis

Digunakan hingga
diterbitkan UU No.17 PP No.24 thn 2005 PP No.71 thn 2010
thn 2003
• Pemerintah pertama kali menerapkan SAP berbasis akrual pada LKPP
tahun 2015, dengan hasil audit BPK:

 56 K/L memperoleh opini WTP

 26 K/L memperoleh opini WDP

 4 K/L memperoleh disclaimer (tidak menyatakan pendapat)

 Perbandingan Basis SAP
Cash Basis Cash toward Accrual Basis Accrual Basis
Pengakuan Single entry (hanya mencatat Mengakui pendapatan, belanja, Mencatat pemerimaan dan
transaksi jika ada pemerimaan dan pembiayaan berbasis kas. pengeluaran ketika transaksi
atau pengeluaran kas) Sedangkan aset, kewajiban, terjadi, walaupun kas belum
dan kekayaan bersih diakui diterima atau dibayarkan
dengan basis akrual
Diimplementasikan Sebelum 2004 2004 – 2014 berdasarkan UU 2015 – sekarang berdasarkan
di Indonesia pada no.17 thn 2003, diatur dalam UU no.17 thn 2003, diatur
PP no.24 thn 2005 dalam PP no.71 thn 2010
Jenis Laporan • Laporan Surplus / Defisit • Laporan Neraca • Laporan Neraca
Keuangan • Laporan Keadaan Kas • Laporan Realisasi Anggaran • Laporan Realisasi Anggaran
• Laporan Keadaan Kredit • Laporan Arus Kas • Laporan Operasional
Anggaran (LKKA) • Catatan atas Laporan • Laporan Perubahan Saldo
Keuangan Anggaran Lebih
• Laporan Perubahan Ekuitas
• Laporan Arus Kas
• Catatan atas Laporan
Keuangan
Mengapa basis akrual?

• Pemerintah lebih akuntabel dan transparan dalam pertanggungjawaban APBN

• Basis akrual dapat memberikan informasi keuangan yang lebih lengkap

dibanding basis lain, khususnya untuk informasi piutang dan utang pemerintah

• Memberikan kontribusi secara signifikan dalam peningkatan kualitas

pengambilan keputusan untuk efisiensi dan efektivitas pengeluaran publik.

• Meningkatkan alokasi sumber daya