Anda di halaman 1dari 14

KETATNYA SISTEM PENGENDALIAN

Kelompok 12
KELOMPOK 12
WAHYUDI
01 16

BAMBANG CATUR PAMBUDI


02 1711031009

RAHMA SUCI RAMADHANI


03 1711031043

ANGGI SAGITA
04 1711031047

WINDA SEPTIANI
05 1711031063

RIZKA MAYASARI
06 1711031081
KETATNYA
PENGENDALIAN
HASIL

Keberhasilan pengendalian hasil yang ketat


bergantung pada karakteristik definisi dari area
hasil yang diinginkan. Pengukuran kinerja, dan
penguatan atau insentif yang diberikan
Definsi Hasil yang
Diinginkan 01
Dimensi hasil harus sesuai dengan "tujuan
Kesesuaian sebenarnya" dari organisasi.

Spesifikasi Target kinerja harus spesifik


Komunikasi Target kinerja harus dikomunikasikan secara efektif
dan
internalisasi
dan diinternalisasi oleh mereka yang diberi
tanggung jawab berdasarkan prestasinya
Berarti area hasil yang didefinisikan SPM melibatkan
Kelengkapan semua area dimana organisasi diharapkan berkinerja baik
dan dimana karyawan yang terlibat dapat berpengaruh.
03 Insentif yang
diberikan
02 Pengendalian hasil
01 akan lebih ketat bila
Pengukuran reward(atau
kinerja punishment) terhadap
karyawan secara
langsung dihubungkan
Pengendalian hasil dengan pencapaian
bergantung pada (atau tidak tercapainya)
pengukuran kinerja yang hasil yang diinginkan.
precise/tepat, objektif, tepat Hubungan
waktu/timely dan dapat langsung/direct link
dipahami berarti pencapaian hasil
secara otomatis
diterjemahkan secara
eksplisit dan jelas
menjadi imbalan.
KETATNYA PENGENDALIAN
TINDAKAN

Sistem pengendalian tindakan harus


dianggap ketat hanya jika besar
kemungkinan bagi karyawan untuk
terus menerus terlibat dalam semua
tindakan yang penting untuk
keberhasilan operasi dan tidak akan
terlibat dengan tindakan yang
merugikan.
PEMBATASAN PERILAKU
Pembatasan perilaku, baik fisik ataupun administrasi,
dapat menciptakan pengendalian yang ketat dalam
beberapa bidang pada suatu organisasi.

Pembatasan fisik contohnya mengunci meja, memasang


sandi untuk komputer dan membatasi akses karyawan ke
area-area tertentu

Pembatasn administratif digunakan untuk membatasi


karyawan untuk melakukan seluruh atau hanya sebagian
porsi dari tugas maupun tindakan tertentu

Pemisahan tugas membuat aktivitas yang merugikan


cendrung berkurang karena satu orang tidak bisa
menyelesaikan keseluruhan tugas yang tidak diinginkan.
KAJIAN PRATINDAKAN

Kajian pratindakan dapat membuat ketat SPM


jika kajianya sering, detail dan dilakukan oleh
pengkaji yang rajin dan berpengetahuan luas.

Kajian pratindakan selalu ketat pada bagian


yang melibatkan alokasi sumber daya yang
besar karena banyak investasi yang tidak
mudah dibatalkan dan dapat mempengaruhi
keberhasilan atau kegagalan suatu organisasi
Akuntanbilitas Tindakan

Pengendalian akuntabilitas tindakan


menciptakan pengendalian ketat seperti
halnya pengendalian hasil yang ketat.

Jumlah pengendalian yang ditimbulkan


dari pengendalian akuntanbilitas tindakan
tergantung pada karakteristik yang
diinginkan, efektivitas sistem pelacakan
dan penguatan (imbalan atau hukuman)
yang diberikan.
KETATNYA
PENGENDALIAN
PERSONEL/
KULTURAL
Beberapa perusahaan menggunakan berbagai bentuk
pengendalian personel/ kultural yang jika dikombinasikan akan
menghasilkan pengendalian yg ketat. Contohnya, pengendalian
yang digunakan pada area produksi Wabash National
Corporation, produsen truk kontainer yang berlokasi di Lafayette
Indiana adalah:
Walk and talk interview yg pelamarnya mulai mengamati
kecepatan pabrik yg tidak terkontrol.
Rencana inisiatif kelompok, termasuk rencana pembagian laba
yg memberikan 10% pendapatan setelah pajak kepada
karyawan dan rencana pensiun yang didasarkan pada kontribusi
margin laba.
Pelatihan yang diperlukan; karyawan baru didorong dg kuat
untukmengambil dua kelas perbaikan Wabash yg telah
ditentukan pada waktu yang mereka tentukan sendiri dan diberi
imbalan berupa kenaikan gaji.
Namun,pada banyak kasus tingkat pengendalian
personel/kultural kurang ketat. Pada banyak perusahaan, rasa
saling melengkapi antara tujuan individu dan organisasi lebih
kecil daripada di perusahaan keluarga. Karakteristik itu juga tidak
stabil.
Di sisi lain, pengendalian kultural sering kali lebih stabil. Budaya
organisasi bisa menjadi kuat karena mereka berasal dari
kepercayaan dan nilai yang dimiliki secara mendalam dan
tersebar luas. Banyak perusahaan besar memilki budaya yang
lemah karena perbedaan dan dispersi karyawan, beberapa
disebabkan oleh merger dari entitas yang tidak sama, dan juga
karena kurangnya pelatihan dan penguatan yang dibutuhkan
untuk menanamkan dan menjaga budaya yang kuat.

12
Harus diakui bahwa perusahaan
terkadang dengan sengaja memilih
PowerPoint Presentation

melonggarkan pengendalian mereka.


Mereka melakukannya karena
penggunaan pengendalian yang tidak
cocok menyebabkan efek samping
yang merugikan, seperti penundaan
produksi atau frustasi dan
penurunan motivasi karyawan. Itu
merupakan efek samping yang
menyebabkan banyak orang memiliki
perasaan negatif ketika mereka
hanya mendengar penyebutan
pengendalian ketat
THANKS!
Any questions?

14

Anda mungkin juga menyukai