Anda di halaman 1dari 11

KELOMPOK 2

1. ALID TRI UTORO


2. APRILIANTI FIRDAUS
3. ASYA ZAHARA ULFIANA
4. ASYAFIA RIZKIKA
5. AZRIL NAZAHAR
“EFEK DARI UNIT 6.
7.
BAIQ AZILA FALASIFA
BAIQ RENI KOMALA SARI
KEPERAWATAN 8. BAIQ RISNAWATI
9. BALQIS MUTHI’AH
KRITIS BAGI 10. BUNGA PUSPITA
CERRY ARISANDHY D.
PERAWAT”
11.
12. DARA INDAH PRATIWI
13. DESCAGIAN RAHMAN A.
14. DIRA DWIYUWINDRIANI
15. DWI SUCI RHAMDANITA
16. ELSA FARDIAN S.
17. EVA WARDHANI PUTRI
18. FEBI RIZKIA
A. Gambaran Perawat Unit Perawatan Kritis

Instalasi Rawat Intensif atau unit perawatan


intensif adalah suatu unit perawatan di Rumah
Sakit yang khusus mengelola pasien dalam kondisi
kritis atau sakit berat, kondisi yang mengancam
jiwa, yang membutuhkan tenaga terlatih dengan
didukung oleh peralatan khusus.
Untuk pasien yang dirawat di ruang intensif,
dibutuhkan kerjasama antara profesi dokter,
perawat, apoteker, radiografer, analis kesehatan,
ahli gizi, fisioterapis, biomedis dan staf pendukung
medis lainnya yang ada di Rumah Sakit.
Tujuan keperawatan intensif sesuai Standar Pelayanan
Keperawatan di ICU (Dep. Kes. RI , 2006)

1. Menyelamatkan nyawa
2. Mencegah terjadinya kondisi memburuk dan komplikasi
melalui observasi dan monitoring yang ketat, disertai
kemampuan menginterpretasikan setiap data yang didapat
dan melakukan tindak lanjut
3. Meningkatkan kualitas hidup pasien dan mempertahankan
kehidupan
4. Mengoptimalkan kemampuan fungsi organ tubuh pasien
5. Mengurangi angka kematian dan kecacatan pasien kritis dan
mempercepat proses penyembuhan pasien
Peran Perawat
Dalam Menjaga Mutu Pelayanan Intensif
1. Memberikan respon time yang cepat dalam penanganan
kegawatan
2. Mencegah terjadinya dekubitus
3. Menurunkan resiko jatuh
4. Mencegah terjadinya infeksi akibat kateter vena perifer
5. Mencegah terjadinya infeksi akibat kateter vena sentral
6. Mencegah terjadinya infeksi atau reaksi alergi akibat transfusi
7. Mencegah terjadinya infeksi luka operasi
8. Mencegah terjadinya infeksi saluran kencing akibat
pemasangan catheter urin
9. Mencegah terjadiya ventilator acquired pneumonia
B. Stress dan Efeknya pada Perawat Unit
Perawatan Kritis

Perawat akan lebih mengalami stres yang disebabkan


oleh faktor-faktor yang mempengaruhi hubungannya, baik
dengan penyelia, dokter, perawat lainnya, pasien ataupun
keluarga pasien. Aspek tertentu dari hubungan ini telah
dilaporkan sebagai stresor potensial dalam berbagai
penelitian tentang perawat unit perawatan kritis.
Pada tahun 1980an, penelitian yang mendalam oleh
perawat unit perawatan kritis telah memperjelas faktor-
fakor utama unit perawatan kritis yang menyebabkan stes
tambahan, karakteristik kemandirian dan faktor-faktor yang
berhubungan dengan tingkat pendidikan dan pengalaman
terhadap unit perawatan kritis tampak sebagai faktor
potensial yang menyebabkan kejenuhan.
C. Faktor-Faktor yang Mengakibatkan Stres di
Unit Perawatan Kritis
1. Pekerjaan rutin yang diulang-ulang
2. Setiap langkah/tindakan harus ditulis (dokumentasi)
3. Perpindahan perawat dari tempat lain
4. Situasi krisis akut yang sering
5. Bahaya fisik (perlindungan dari sinar X, jarum-jarum, pasien isolasi dan
yang lainnya)
6. Kondisi pasien
7. Lingkungan (bunyi-bunyi yang terus menerus dari rintihan, tangisan,
jeritan, suara-suara monitor yang mendengun dan alarm monitor,
suara gelembung alat penghisap, dan mesin respirator).
8. Kondisi pasien (mengalami kerusakan jaringan atau mengalami
perubahan warna pada jaringan, ekskresi feses, darah, muntahan, dan
urine).
D. Hal yang Harus Diperhatikan Perawat
Unit Perawatan Kritis
1. Peningkatan Kesadaran Dalam Keperawatan
2. Keasertifan: Suatu Faktor Penting Dalam Koping
Efektif
3. Mengendalikan pikiran dan perasaan
4. Menunjukkan diri yang sesungguhnya
5. Koping: Mempertahankannya Secara Keseluruhan
E. Gaya Koping Perawat Unit Perawatan
Kritis
1. Petualangan dan tantangan
2. Kekuasaan
3. Ketahanan
4. Ketabahan: Cara Mencegah Kejenuhan
F. Faktor-Faktor Stres Keperawatan yang
Teridentifikasi dalam Riset Unit Perawatan Kritis

1. Respons Lingkungan
 Isu-isu administrator dan manajemen

keperawatan
 Memberi perawatan pada orang sakit

 Konflik interpersonal dengan dokter

2. Respons Personal
 Refleks Peredaan

 Proses Pemecahan masalah


G. Cara Mengurangi Stres Perawat di Unit
Perawatan Kritis
1. Kelompok-Kelompok Pertemuan
2. Cara membuat stress menjadi lebih baik
THANK
YOU

Semoga Bermanfaat

Anda mungkin juga menyukai