Anda di halaman 1dari 21

Sistem Pemerintahan

Indonesia
A. Pengertian Sistem Pemerintahan
 Sistem berasal dari kata system (bahasa inggris) yang berarti susunan, jaringan atau cara.
 Dalam KBBI kata sistem berarti sebuah perangkat unsur yang secara teratur saling
berkaitan sehingga membentuk totalitas.
 Menurut Carl J. Friedrich sistem adalah suatu keseluruhan, terdiri dari beberapa bagian
yang mempunyai hubungan fungsional baik antara bagian maupun hubungan
fungsional terhadap keseluruhan, sehingga hubungan itu menimbulkan ketergantungan
antara bagian-bagian yang akibatnya jika salah satu bagian tidak bekerja dengan baik
akan mempengaruhi keseluruhannya itu.
Pengertian sistem pemerintahan dapat dijelaskan sebagai berikut:

Sebuah kajian yang melihat hubungan legislatif


dan eksekutif dalam sebuah negara. Berdasarkan
kajian ini dibedakan dua model pemerintahan
Arti Sempit yakni, sistem parlementer dan sistem presidensial .

Suatu sistem pemerintahan yang menitik beratkan


hubungan antara negara dan rakyat. Sistem ini
Sistem
Arti Luas dibedakan menjadi system pemerintahan monarki,
Pemerintahan pemerintahan aristokrasi, dan pemerintahan
demokrasi.

Arti Sangat Suatu kajian pemerintahan negara yang bertolak


Luas dari hubungan antara semua organ negara,
termasuk hubungan antara pemerintah pusat
dengan bagian-bagian yang ada didalam
negara. Sistem pemerintahan negara dibedakan
menjadi negara kesatuan, negara serikat (federal),
dan negara konfederasi.
•monarki, tirani, aristokrasi, oligarki,
Aristoteles
republik (politea) dan demokrasi.

•monarki, tirani, aristokrasi, oligarki,


Polybius
demokrasi, dan anarki (oklokrasi).
• ketidakpastian penggunaan istilah monarki dan
Kranenburg republik untuk menyebutkan bentuk negara atau
pemerintahan.

Leon • republik yang kepala negaranya diangkat lewat


pemilihan dan sistem monarki yang kepala negaranya
Duguit diangkat secara turun menurun.

Jellinec •republik dan monarki


1. Sistem Pemerintahan Presidensil
Sistem pemerintahan presidensil ini bertitik tolak dari konsep pemisahan sebagaimana
dianjurkan oleh teori Trias Politika.
Ciri – ciri pemerintahan Presidensil:
a. Kedudukan Presiden di samping sebagai Kepala Negara juga sebagai Kepala Eksekutif
(pemerintahan).
b. Presiden dan Parlemen masing-masing dipilih langsung oleh Rakyat melalui Pemilihan
Umum.
c. Kedudukan antara Presiden dan Parlemen tidak bisa saling mempengaruhi (menjatuhkan)
d. Presiden malakukan perbuatan yang melanggar hukum, maka presiden dapat dijatuhi
Impeachment (Pengadilan DPR).
e. Dalam rangka menyusun Kabinet (Menteri), Presiden wajib minta persetujuan Parlemen
f. Menteri-menteri yang diangkat oleh Presiden tersebut tunduk dan bertanggung jawab
kepada Presiden.
Kelebihan Sistem Pemerintahan Presidensil:
a. Badan eksekutif lebih stabil kedudukannya
b. Masa jabatan badan eksekutif lebih jelas dengan jangka waktu tertentu.
c. Penyusun program kerja kabinet mudah disesuaikan.
d. Legislatif bukan tempat kaderisasi untuk jabatan-jabatan eksekutif
2. Sistem Pemerintahan Parlementer
Pada prinsipnya sistem pemerintahan parlementer menitik beratkan pada hubungan
antara organ negara pemegang kekuasaan eksekutif dan legislatif.
Ciri-ciri dari sistem pemerintahan parlementer:
a. Terdapat hubungan yang erat antara eksekutif dan legislatif (parlemen)
b. Eksekutif yang dipimpin oleh Perdana Menteri dibnetuk oleh parlemen dari partai politik
atau organisasi peserta pemilu yang menduduki kursi mayoritas di parlemen.
c. Kepala Negara (apapun sebutannya) hanya berfungsi ataupun berkedudukan
sebagai Kepala Negara.
d. Dikenal adanya mekanisme pertanggungjawaban Menteri kepada Parlemen
Kelebihan sistem pemerintahan parlementer:
a. Pembuat kebijakan dapat ditangani secara cepat
b. Garis tanggung jawab dalam pembuatan dan pelaksanaan kebijakan public jelas.
c. Adanya pengawasan yang kuat dari parlemen terhadap kabinet
Kekurangan sistem pemerintahan parlementer:
a. Kedudukan badan eksekutif/kabinet sangat tergantung pada mayoritas dukungan
parlemen
b. Kelangsungan kedudukan badan eksekutif atau kabinet tidak bisa ditentukan
c. Kabinet dapat mengendalikan parlemen
d. Parlemen menjadi tempat kaderisasi bagi jabatan-jabatan eksekutif.
Tabel Perbedaan Presidensil dan Parlementer
Sistem Presidensil Parlementer
Pemerintahan
Kepala Pemerintahan Sistem pemerintahan presidensial baik kepala Sistem pemerintahan parlementer memiliki
negara maupun kepala pemerintahannya dijabat presiden / sultan / raja sebagai kepala
oleh seorang presiden. negara.

Pemilihan Kepala Kepala dipilih melalui Pemilu. Perdana menteri dipilih melalui penunjukan
Pemerintah langsung.
Lembaga Supremasi Tertinggi Tidak ada istilah lembaga supremasi tertinggi & Parlemen memiliki kekuasaan besar dalam
kedaulatan rakyat dijunjung tinggi. negara.

Kekuasaan Eksekutif dan Legislatif Eksekutif dan legislatif berjalan sejajar artinya Tidak mengijinkan kesetaraan kedudukan
kekuasaan keduanya sama-sama kuat. antara eksekutif dan legislatif

Pembagian Kekuasaan Eksekutif Terdapat pembagian kekuasaan yang jelas antara Pembagian eksekutif dan legislatif tidak jelas
Legislatif eksekutif dan legislatif karena kabinet dipilih dari anggota parlemen

Tanggungjawab kepala Bertanggung jawab kepada kedaulatan rakyat. Bertanggung jawab kepada parlementer.
pemerintahan
Masa Jabatan Lima (5) atau Enam (6) tahun. Semua bergantung pada ketentuan yang
sudah dibuat oleh parlementer.
Pembentukan Kabinet Kabinet dipilih dan dilantik oleh presiden. Kabinet dibentuk oleh parlemen yang
mana setiap anggota kabinet merupakan
anggota terpilih dari parlemen.
Peran Partai Menjadi fasilitator yang mengusung calon memasukkan ideologi politik sehingga
presiden dan wakil presiden. yang mempengaruhi kepemimpinan
presiden dan wakil presiden terpilih

Legitimasi Didapatkan dari rakyat. Didapatkan dari parlemen.


Penyesuaian Pelaksanaan Sudah diatur dalam UU hanya menyesuaikan Sangat bergantung pada parlemen
Program Kerja dengan presiden sebelumnya sudah diatur sehingga tidak dapat dipastikan kapan
alokasi waktu program kerjanya. kabinet akan turun dari jabatannya.

Kestabilan Eksekutif Kekuasaan eksekutif sejajar dengan legislatif Kekuasaan eksekutif bergantung kepada
cenderung stabil. parlementer,sehingga cenderung tidak stabil.

Pemilihan Umum Pemilu diadakan untuk memilih presiden beserta Pemilu diakan semata-mata hanya untuk
wakil presiden dan anggota legislatif baik untuk memilih anggota parlemen dan bukannya
kabupaten/kota, propinsi, maupun pusat. memilih presiden beserta wakil presiden.
3. Sistem Pemerintahan Campuran
Sistem pemerintahan campuran adalah sistem pemerintahan di mana di
dalamnya terdapat unsur-unsur sistem pemerintahan presidensil dan sistem
pemerintahan parlementer tercampur dan ciri-ciri kedua sistem tersebut
sama-sama di anut.
4. Sistem Pemerintahan Indonesia
Sejak Indonesia proklamasi 17 Agustus 1945 hingga sekarang telah berlaku tiga macam
Undang-undang Dasar (konstitusi) dalam empat periode yakni:
(1) Periode 18 Agustus 1945-27 Desember 1949;
(2) Periode 27 Desember 1949-17 Agustus 1950;
(3) Periode 17 Agustus 1950-5 Juli 1959;
(4) Periode 5 Juli 1959 sampai sekarang.
 Konstitusi RIS
Pasal 1 Ayat 2 KRIS 1949 menyatakan: “Kekuasaan kedaulatan Republik Indonesia Serikat
dilakukan oleh pemerintah bersama-sama dengan DPR dan senat.” Lembaga negara
tersebut secara bersama-sama mempunyai kewenangan membuat undang-undang yang
menyangkut hal-hal khusus. Untuk undang-undang yang tidak bersifat khusus maka
pembentukannya hanya dilakukan oleh pemerintah dan DPR saja.
 UUDS 1950
Dalam UUDS, kedudukan presiden sebagai kepala negara jelas disebutkan dalam Pasal
45 Ayat 1 berbunyi: “Presiden adalah Kepala Negara”. Ayat 2 berbunyi “Dalam melakukan
kewajibannya presiden dibantu oleh Wakil Presiden”
 UUD 1945 SETELAH PERUBAHAN
Perubahan UUD 1945 telah dilakukan empat kali berturut-turut berimplikasi terhadap sistem
pemerintahan yang dianut. UUD 1945 setelah perubahan menentukan presiden dan wakil
presiden dipilih oleh rakyat dalam suatu pemilihan umum. Presiden membentuk dan
memimpin kabinet. DPR tidak dapat menjatuhkan presiden dan wakil presiden. Begitu juga
sebaliknya
Kekuasaan Presiden dalam Sistem Pemerintahan
 Kekuasaan penyelenggaraan pemerintahan
 Kekuasaan dibidang Perundang undangan
 Kekuasaan dibidang Yustisial. Kekuasaan ini berkaitan dengan pemberian grasi, amnesi,
abolisi, dan rehabilitasi.
 Kekuasaan Presiden dalam Hubungan Luar Negeri
Perbedaan Dan Persamaan Kekuasaan Presiden Pra Dan
Pasca Perubahan UUD 1945
UUD
1945 Sebelum Perubahan Sesudah Perubahan
Pasal 4 1) Presiden Republik Indonesia memegang kekuasaan 1) Presiden Republik Indonesia memegang kekuasaan
Pemerintahan menurut Undang- Undang Dasar 1945. Pemerintahan menurut Undang- Undang Dasar 1945.
2) Dalam melakukan kewajibannya presiden dibantu oleh 2) Dalam melakukan kewajibannya presiden dibantu oleh
satu orang wakil presiden. satu orang wakil presiden.

Pasal 5 1) Presiden memegang kekuasaan membentuk Undang- 1) Presiden berhak mengajukan rancangan undang-
Undang dengan persetujuan DPR. undang kepada DPR.
2) Presiden menetapkan peraturan pemerintah untuk 2) Presiden menetapkan peraturan pemerintah untuk
menjalankan undang-undang sebagaimana menjalankan undang-undang sebagaimana
semestinya. semestinya.

Pasal 10 Presiden memegang kekuasaan tertinggi atas Angkatan Presiden memegang kekuasaan tertinggi atas Angkatan
Darat, Angkatan Laut, Angkatan Udara. Darat, Angkatan Laut, Angkatan Udara.
Pasal 11 Presiden dengan persetujuan Dewan Perwaklian Rakyat 1) Presiden dengan persetujuan Dewan Perwaklian
menyatakan perang, membuat perdamaian dan perjanjian Rakyat menyatakan perang, membuat perdamaian
dengan negara lain. dan perjanjian dengan negara lain.
2) Presiden dalam membuat perjanjian Internasional
lainnya yang menimbulkan akibat yang luas dan
mendasar bagi kehidupan rakyat yang terkait dengan
beban keuangan negara, dan/atau mengharuskan
perubahan atau pembentukan undang-undang harus
dengan persetujuan DPR.
3) Ketentuan lebih lanjut tentang perjanjian Internasional
diatur dengan undang-undang.

Pasal 12 Presiden menyatakan keadaan bahaya. Syarat-syarat dan Presiden menyatakan keadaan bahaya. Syarat-syarat dan
akibatnya keadaan bahaya ditetapkan dengan undang- akibatnya keadaan bahaya ditetapkan dengan undang-
undang. undang.
Pasal 13 1) Presiden mengangkat duta dan konsul. 1) Presiden mengangkat duta dan konsul.
2) Presiden menerima duta negara lain. 2) Dalam hal mengangkat duta, presiden memerhatikan
pertimbangan DPR.
3) Presiden menerima penempatan duta negara lain
dengan memerhatikan pertimbangan DPR.
Pasal Presiden memberikan grasi, 1) Presiden memberikan grasi
14 amnesti, abolisi, dan rehabilitasi dan rehabilitasi dengan
memerhatikan pertimbangan
Mahkamah Agung.
2) Presiden memberikan amnesti
dan abolisi dengan
memrhatikan pertimbangan
DPR.
Pasal Presiden memberikan gelar, tanda Presiden memberikan gelar, tanda
15 jasa, dan lain-lain tanda jasa, dan lain-lain tanda
kehormatan. kehormatan yang diatur dengan
undang-undang.
Pasal 1) Susunan dewan Pertimbangan Presiden membentuk Dewan
16 Agung ditetapkan dengan Pertimbangan yang bertugas
undang-undang. memberikan nasihat dan
2) Dewan ini berkewajiban pertimbangan kepada presiden,
memberikan atas pernyataan yang selanjutnya diatur dalam
presiden dan berhak undang-undang.
memajukan usul kepada
pemerintah.
Pasal 17 1) Presiden dibantu oleh menteri-menteri negara. 1) Presiden dibantu oleh menteri-menteri negara.
2) Menteri-menteri itu diangkat dan diberhentikan oleh presiden. 2) Menteri-menteri itu diangkat dan diberhentikan oleh presiden.
3) Menteri-menteri itu memimpin Departemen Pemerintahan. 3) Setiap menteri membidangi urusan tertentu dalam pemerintahan.
4) Pembentukan, pengubahan, dan pembubaran kementerian negara
diatur dalam undang-undang.

Pasal 20 1) Tiap-tiap undang-undang menghendaki persetujuan DPR. 1) DPR memgang kekuasaan membentuk undang-undang.
2) Jika suatu rancangan undang-undang tidak mendapat persetujuan 2) Setiap rancangan undang-undang dibahas oleh DPR dan Presiden
DPR, maka rancangan tadi tidak boleh diajukan lagi dalam untuk mendapatkan persetujuan bersama
persidangan DPR masa itu. 3) Jika suatu rancangan undang-undang tidak mendapat persetujuan
bersama, maka rancangan undang-undang itu tidak boleh diajukan
lagi dalam persidangan DPR masa itu.
4) Presiden mengesahkan rancangan undang-undang yang telah
disetujui bersama untuk menjadi undang-undang.
5) Dalam hal rancangan undang-undang yang telah disetujui bersama
tersebut tidak disahkan oleh presiden dalam 30 hari semenjak
rancangan undang-undang tersebut disetujui, rancangan tersebut
sah menjadi undang-undang dan wajib diundangkan.
Pasal 21 1) Anggota DPR berhak mengajukan RUU Anggota DPR berhak mengajukan usul RUU
2) Jika rancangan itu, meskipun disetujui oleh
DPR, tidak disahkan oleh presiden maka
rancangan tadi tidak boleh diajukan
dalam persidangan DPR masa itu

Pasal 22 1) Dalam hal ihwal kepentingan yang Dalam hal ihwal kepentingan yang memaksa,
memaksa, presiden berhak menetapkan presiden berhak menetapkan peraturan
peraturan pemerintah sebagai pengganti pemerintah sebagai pengganti undang-
undang-undang. undang.
2) Peraturan pemerintah itu harus 1) Peraturan pemerintah itu harus
mendapatkan persetujuan DPR dalam mendapatkan persetujuan DPR dalam
sidang berikutnya. sidang berikutnya.
3) Jika tidak mendapatkan persetujuan maka 2) Jika tidak mendapatkan persetujuan maka
peraturan pemerintah itu harus dicabut peraturan pemerintah itu harus dicabut
Pasal 23 1) Anggaran pendapatan dan belanja 1) Anggaran pendapatan dan belanja
ditetapkan tiap-tiap tahun dengan negara sebagai wujud dari pengelolaan
undang-undang. Apabila DPR tidak keuangan negara ditetapkan setiap
menyetujui anggaran yang diusulkan tahun dengan undang-undang dan
pemerintah, maka pemerintah dilaksanakan secara terbuka dan
menjalankan anggaran tahun lalu. bertanggung jawab untuk sebesar-
2) Segala pajak untuk keperluan negara besarnya kemakmuran rakyat.
berdasarkan undang-undang. 2) Rancangan undang-undang anggaran
3) Macam dan harga mata uang pendapatan dan belanja negara
ditetapkan undang-undang. diajukan oleh presiden untuk dibahas
4) Hal keuangan negara selanjutnya diatur bersama DPR dengan memerhatikan
dengan undang-undang. pertimbangan DPR.
5) Untuk memriksa tanggung jawab tentang 3) Apabila DPR tidak menyetujui rancangan
keuangan Negara dilakukan suatu BPK, anggaran pendapatan dan belanja
yang peraturannya ditetapkan undang- negara yang diusulkan oleh presiden,
undang. Hasil pemeriksaan itu pemerintah menjalankan anggaran
diberitahukan kepada DPR. tahun lalu
Pasal 23F 1) Anggota BPK dipilih oleh DPR dengan
memerhatikan pertimbangan DPR
diresmikan oleh presiden.
2) Pimpinan BPK dipilih dari dan oleh
anggota.
Pasal 24A Calon hakim agung diusulkan KY oleh DPR untuk
mendapatkan persetujuan dan selanjutnya
ditetapkan sebagai hakim agung oleh presiden.

Pasal 24B Anggota KY diangkat dan diberhentikan oleh


presiden dengan persetujuan DPR.

Pasal 24C MK mempunyai sembilan orang hakim konstitusi yang


ditetapkan oleh presiden, yang diajukan masing-
masing tiga orang oleh MA, tiga orang oleh DPR, dan
tiga orang oleh presiden.

Anda mungkin juga menyukai