Anda di halaman 1dari 25

PENGUJIAN STANDAR MUTU BENIH ROSELA

(Hibiscus sabdariffa L.) VARIETAS ROSELINDO


2 TAHUN PANEN 2014, BALAI BESAR
PERBENIHAN DAN PROTEKSI TANAMAN
PERKEBUNAN SURABAYA

Oleh :
ARDIANTI PRAMESTI ISTIQOMAH
(NPM : 1625010037)

JURUSAN AGROTEKNOLOGI
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN”
JAWA TIMUR
Latar Belakang
Merujuk pada UU No. 12
Tahun 1992 tentang
Sistem Budidaya
Tanaman Pasal 13 ayat
(2) yang berbunyi “Benih
bina yang akan
diedarkan harus melalui
sertifikasi dan
memenuhi standar mutu
yang ditetapkan oleh
Pemerintah”.
Rosela (Hibiscus sabdariffa L.)
KEUNGGULAN TANAMAN ROSELA

Sebagai Bahan baku Diolah Menjadi Aneka


Industri Kertas dan 1. 4. Minuman (Teh, Kopi,
Karung Goni Sirup)

Rosela dapat Pemasaran dan


berfungsi sebagai 2. 5. Budidaya Rosela
Tanaman Hias Mudah

Memiliki Khasiat Medis


(Asam urat, stroke dan Pengolah Rosela menjadi
hipertensi, penetral racun, 3. 6. aneka Makanan dan
mencegah kanker, tumor, Minuman
kista dan lain sebagainya).
Manfaat dan Tujuan
Memberikan informasi tentang mutu benih rosela (
1 Hibiscus sabdariffa L.) varietas Roselindo 2 tahun pa
nen 2014.

Menambah pengetahuan mengenai metode penguj


ian mutu benih rosela (Hibiscus sabdariffa L.) variet
2 as Roselindo 2
tahun panen 2014.

Menambah pengetahuan dan informasi mengenai s


3 tandar
SNI dan ISTA untuk benih tanaman perkebunan.
Analisa Standar Pengujian Mutu Benih
Analisis Kemurnian Fisik
Kegiatan memilah dan memisahkan benih
dilihat dari kondisi fisik

1
Pengujian Daya
Penetapan Kadar Air Berkecambah
Menghitung kandungan air dalam benih
yang diukur berdasarkan hilangnya
kandungan air tersebut dan dinyatakan
dalam persen
2 3 Menentukan potensi perkecambahan
maksimal suatu lot benih yang
menghasilkan kecambah normal dalam
periode pengujian tertentu
Metodologi

KKP dilaksanakan sejak


tanggal 26 Desember 2018
sampai tanggal 25 Januari
2019.

Lab. Fisik Benih


Pengujian kemurnian
fisik dan kadar air
dilakukan di
Laboratorium Fisik
Benih

Pengujian daya berkecambah


dilakukan di Laboratorium
Biologi Benih Lab. Biologi Benih
Pengambilan Contoh Benih
Contoh Contoh Contoh Contoh
Primer Komposit Kirim Kerja

1 2 3 4
Contoh benih Contoh benih Contoh benih yang Contoh yang diambil dari
yang diambil dari yang berasal dari diambil dari contoh kirim berdasarkan
lot benih campuran semua contoh komposit metode baku yang
berdasarkan contoh primer berdasarkan selanjutnya digunakan untuk
metode baku. yang dicampur metode baku, pengujian mutu benih di
secara homogen. untuk dikirim ke laboratorium
laboratorium
pengujian benih
Ketentuan Contoh Benih
Sumber : ISTA 2010

Nama Volume Lot Berat Contoh Berat Contoh


Nama Latin
Indonesia maks (gram) Kirim (gram) Kerja (gram)
Tanaman Serat
1. Corchorus
Jute 10.000 150 15
capsularis
2. Gossypium spp Kapas 25.000 1.000 350
3. Hibiscus
Rosela 10.000 700 70
sabdariffa
ANALISIS KEMURNIAN FISIK
ALAT DAN BAHAN

ALAT ALAT ALAT BAHAN


Pinset Meja Kemurnian Timbangan Analitik Benih Rosela
Digunakan sebagai alat Memisahkan komponen Menimbang benih (Hibiscus sabdariffa L.)
bantu untuk memisahkan benih murni, benih dengan ukuran massa Varietas Roselindo 2
komponen komponen tanaman lain, dan kecil supaya lebih teliti. Tahun Panen 2014
benih. kotoran benih. digunakan sebagai bahan
yang diuji.
ANALISIS KEMURNIAN FISIK
CARA KERJA

01 02 03
Menimbang Benih Proses Kemurnian Benih Menimbang Benih
Benih rosela ditimbang dengan Benih dihamparkan di meja Masing-masing komponen
neraca analitik sebanyak ±70 kemurnian kemudian dipilah ditimbang yaitu Benih murni,
gram sebagai Contoh Kerja. antara benih murni, benih kotoran benih dan benih
tanaman lain dan kotoran tanaman lain.
benih.
ANALISIS KEMURNIAN FISIK
HASIL DAN PEMBAHASAN
Rumus Perhitungan Tabel Hasil Kemurnian
𝐵𝑀 (𝑔𝑟) Kriteria
%𝐵𝑀 = 𝑥100% Berat (gr) Berat (%) Keterangan
𝐵𝑀 + 𝐵𝑇𝐿 + 𝐾𝐵 (𝑔𝑟) Benih
𝐵𝑇𝐿 (𝑔𝑟)
%𝐵𝑇𝐿 = 𝑥100%
𝐵𝑀 + 𝐵𝑇𝐿 + 𝐾𝐵 (𝑔𝑟) BM 69,8 99,7
𝐾𝐵 (𝑔𝑟)
%𝐾𝐵 = 𝑥100%
𝐵𝑀 + 𝐵𝑇𝐿 + 𝐾𝐵 (𝑔𝑟)
BTL 0,0 0,0 Pengujian
10%
Dimana faktor kehilangan dari benih rosela memenuhi
dengan CK=70 gr adalah : KB 0,2 0,3 syarat
20%
𝐶𝐾 − (𝐵𝑀 + 𝐵𝑇𝐿 + 𝐾𝐵) (𝑔𝑟)
F𝐾 = ≤ 5% Jumlah 70 100
𝐵𝑀 + 𝐵𝑇𝐿 + 𝐾𝐵 (𝑔𝑟)
99,7%
70 − (69,8 + 0,0 + 0,2) (𝑔𝑟) Keterangan :
F𝐾 = ≤ 5%
69,8 + 0,0 + 0,2 (𝑔𝑟) BM = Benih Murni
BTL = Benih Tanaman Lain
F𝐾 = −0,001 ≤ 5% KB = Kotoran Benih
F𝐾 = 𝟎 ≤ 𝟓% (Tidak perlu pengujian ulang) CK = Contoh Kerja
ANALISIS KEMURNIAN FISIK
HASIL DAN PEMBAHASAN

BENIH MURNI
Benih masak dan utuh, benih yang
berukuran kecil, benih yang telah
berkecambah sebelum diuji dan pecahan
benih yang ukurannya lebih besar dari
separuh benih yang sesungguhnya.

KOTORAN BENIH
Pecahan benih yang tidak memenuhi syarat
(bukan dari komponen benih murni, benih
tanaman lain), partikel-partikel tanah,
pasir, sekam, jerami dan bagian-bagian
tanaman seperti ranting, kulit biji dan daun
PENETAPAN KADAR
AIR
Alat dan Bahan

Oven merupakan salah satu alat


yang penting dalam pengujian
kadar air benih karena digunakan
untuk menguapkan kadar air yang
terkandung dalam benih melalui
proses pemanasan. Juga
dibutuhkan timbangan analitik ,
Crucible dan juga desikator. Bahan
yang digunakan adalah benih
Rosela (Hibiscus sabdariffa L.)
varietas Roselindo 2 tahun panen
2014.
PENETAPAN KADAR AIR
Cara Kerja

01 02 03 04 05

Menimbang M1 Memasukkan Benih 5 gr Proses Kadar Air Penyerapan Sisa Air Menimbang M3
Crucible (cawan+tutup) Kemudian, timbangan di nol Crucible dimasukkan Setelah selesai dari oven Menimbang berat crucible
kosong ditimbang dengan kan dan benih rosela kedalam oven dalam crucible didinginkan dalam (wadah+tutup) dan benih
keadaan terbuka dan dicatat dimasukkan sebanyak 5 keadaan terbuka selama 17 desikator ±25 menit. setelah dioven dan ditulis
(M1). gram, dihitung dan gram dalam suhu rendah Sebagai penyerap air dari (M3). Semua hasil
ditambahkan M1 kemudian yaitu 103⁰±2⁰C. udara atau biasa dikenal penimbangan dimasukkan
dicatat (M2). drying agent. rumus perhitungan.
16

PENETAPAN KADAR AIR


Hasil dan Pembahasan

Tabel Hasil Kadar Air:


Rumus Perhitungan :
Ulangan
ke-
M1 (g) M2 (g) M3 (g) KA (%) K𝑎𝑑𝑎𝑟 𝐴𝑖𝑟 =
(𝑀2 − 𝑀3)
𝑥100%
(𝑀2 − 𝑀1)

1 58,8657 63,9053 63,4831 8,38


Keterangan :
M1 = Berat wadah + tutup (crucible)
2 54,4341 59,452 59,0318 8,37
M2 = Berat wadah + tutup (crucible) +
benih 5 gram
M3 = Berat wadah + tutup (crucible) +
Rata-rata 8,375
benih 5 gram (setelah oven)

Selisih kedua ulangan : 8,38 - 8,37 = 0,01 (tidak melebihi batas toleransi 0,2%)
sehingga TIDAK diperlukan pengujian ulang
PENETAPAN KADAR AIR
Pembahasan

Faktor yang mempengaruhi Kadar Air Benih

Vigor awal Kondisi Lama


benih Lingkungan Penyimpanan

Proses Panen Pasca Panen


PENGUJIAN DAYA BERKECAMBAH
ALAT DAN BAHAN

Metode yang digunakan dalam


Pengujian Daya Berkecambah untuk
benih rosela adalah Metode Uji
Kertas Digulung Dalam Plastik.

Alat yang digunakan dalam pengujian daya


perkecambahan benih yaitu Germinator
atau tempat perkecambahan benih. Alat
pengepres kertas untuk meniriskan kertas
dari air yang berlebih. Dan bahan yang
dibutuhkan yaitu Benih Rosela, Aquades,
Alkohol, Plastik dan Kertas Saring/kertas
buram.
PENGUJIAN DAYA BERKECAMBAH
CARA KERJA

Mensterilkan alat&bahan Membasahi kertas buram Meniriskan kertas dengan Menyusun media plastik,
yg akan digunakan dengan Aquades pengepres kertas dan 5 lembar kertas

Menabur benih dihadapkan Bagian bawah dilipat, Proses pelabelan, Meletakkan pengujian di
arah sama dan diberi jarak kemudian digulung tanggal, kode benih dalam germinator
PENGUJIANTable
DAYAStyle
BERKECAMBAH
HASIL dan PEMBAHASAN
Insert the title of your subtitle Here

Tabel Hasil Daya Berkecambah :

Ulangan Pengujian Awal Pengujian Akhir Tolerans


%DB
Ke- N AB N AB BM BSTT BK i

1 79 21 82 4 0 14 0

2 85 15 87 2 0 11 0
86 14
3 89 11 90 4 0 6 0

4 83 17 84 6 0 10 0

σ 𝐾𝑒𝑐𝑎𝑚𝑏𝑎ℎ 𝑁𝑜𝑟𝑚𝑎𝑙  Rata-rata %DB = 86%


%𝐷𝐵 = 𝑋100%  %DB Tertinggi – terendah = 90 – 82 = 8%
σ 𝐵𝑒𝑛𝑖ℎ 𝐷𝑖𝑘𝑒𝑐𝑎𝑚𝑏𝑎ℎ𝑘𝑎𝑛
343 Selisih prosentase terbesar dan terkecil adalah 8, jadi
%𝐷𝐵 = X100% = 86%
400 tidak melebihi batas toleransi
PENGUJIAN DAYA BERKECAMBAH
PEMBAHASAN

Benih Normal
Ciri benih normal adalah plumula
memperlihatkan vigor yang
baik, memiliki akar primer,
plumula berwarna hijau,
perkembangan hipokotil
sempurna.
Akar primer
Benih Abnormal
Ciri benih abnormal adalah
tumbuh akar tetapi dalam vigor
yang lemah dan pendek,
sedangkan plumula tampak
berwarna putih atau bahkan Benih Normal Benih Abnormal
membusuk.
PENGUJIAN DAYA BERKECAMBAH
PEMBAHASAN

Keterangan :
BK BSTT BM BN :Benih Normal
AB AB :Benih Abnormal
BN BK :Biji Keras
BSTT :Biji Segar Tidak Tumbuh
BM :Biji Mati
PENGUJIAN DAYA BERKECAMBAH
PEMBAHASAN

FAKTOR PENGARUH
PERKECAMBAHAN
KUALITAS BENIH SUHU

KEMASAKAN AIR

FAKTOR FAKTOR
UKURAN INTERNAL EKSTERNAL OKSIGEN

DORMANSI KELEMBAPAN

INHIBITOR CAHAYA
Kesimpulan
Berdasarkan beberapa pengujian yang telah
dilakukan dapat disimpulkan bahwa benih Rosela (Hibiscus
sabdariffa L.) Varietas Roselindo 2 yang diuji telah
memenuhi standar, dapat diketahui dari:
 Analisis kemurnian fisik = 99,7% dengan FK = 0%
 Penetapan kadar air = 8,37% → sesuai SNI dengan
selisih antar pengulangan 0,01%
 Pengujian daya berkecambah = 86% dan selisih %DB
hanya 8% (toleransi 14%)
Thank you

Anda mungkin juga menyukai