Dosen pengampu :
Dr. Iman Santoso
e-mail: iman.santoso@ugm.ac.id
fis2iman@gmail.com
1
REFERENSI :
1.Goldstein et.al, Classical Mechanics, 3rd edition
Addison-Wesley (2000).
2.Landau, L.,D., Lifshitz, E.,M., Mechanics and
Electrodynamics, Pergamon Press (1972)
2
Kontrak Perkuliahan
Tugas (15%)
Ujian Tengah Semester (UTS) (40%)
Ujian Akhir Semester (UAS) (45%)
3
Rencana Perkuliahan
UTS
7
Klasik vs Kuantum
Kuantum (mikro) :
- Besaran-besaran fisis tidak dapat ditentukan secara
bersamaan dan tidak pasti -----> Probabilitas
- Cahaya adalah gelombang dan partikel
-----> Dualisme partikel dan gelombang
- Besaran fisis (e.g. momentum,energy) diskrit
- Realitas pengukuran ----> pengamat
mempengaruhi pengukuran
8
Cabang MK : tradisional
Statik : berkaitan dengan kesetimbangan benda dan
kaitannya dengan Gaya penyebab
Pics: wikipedia
9
Cabang MK : tradisional
Dinamika : berkaitan dengan gerak suatu benda dan
kaitannya dengan gaya penyebab.
- Persamaan Gerak Newton
- Persamaan Gravitasi Newton
- Mekanika fluida
10
Cabang MK : tradisional
Kinematika : berkaitan dengan gerak suatu benda dan
tanpa harus mengetahui penyebab geraknya
Pics: wikipedia
11
Cabang MK : length scale and speed
Pics: wikipedia
12
Cabang MK : Mathematics Formalism
Mekanika Newtonian : Hukum Newton (I, II,
III),constraints.
13
Konsep Fisika Utama:
Ruang
Waktu
Simultan
Massa
Gaya
Partikel
14
Mekanika Newtonian (𝒑):
Hukum Newton I : Inersia, benda akan diam atau
bergerak dengan kecepatan konstan jika tidak ada
Gaya yang bekerja padanya.
𝑑 𝑥Ԧ
𝐹Ԧ = 0 ; 𝑣Ԧ = 𝑘𝑜𝑛𝑠𝑡𝑎𝑛; 𝑑𝑡
=0
15
Mekanika Newtonian (𝒑):
Kerangka acuan inersia: mewakili besaran fisis (ruang
dan waktu) secara homogen, isotropik dan tidak gayut
waktu. kerangka acuan bergerak dengan kecepatan
konstan
16
Mekanika Newtonian (𝒑):
Transformasi Galilean :
merubah dari kerangka acuan
S ke kerangka acuan S’.
𝑑𝑣
𝑣Ԧ = 𝑘𝑜𝑛𝑠𝑡𝑎𝑛; =0
𝑑𝑡
𝑟Ԧ = 𝑟′ + 𝑣𝑡
Ԧ
𝑥 ′ = 𝑥 − 𝑣𝑡
𝑦 ′ = 𝑦 − 𝑣𝑡
𝑧 ′ = 𝑧 − 𝑣𝑡
𝐹Ԧ = 0 ;
𝑑 𝑝Ԧ 𝑑(𝑚𝑥)ሶ
𝑣Ԧ = 𝑘𝑜𝑛𝑠𝑡𝑎𝑛; = =0
𝑑𝑡 𝑑𝑡
=0 19
Mekanika Newtonian (𝒑):
𝑑(𝑟Ԧ × 𝑚𝑣)
Ԧ 𝑑𝐿
𝑁 = 𝑟Ԧ × 𝐹Ԧ = =
𝑑𝑡 𝑑𝑡
𝑑𝐿
Ԧ
If 𝐹 = 0𝑁 = 0 =
𝑑𝑡
20
Mekanika Newtonian (𝒑):
Usaha yang dilakukan oleh Gaya untuk memindahkan partikel
dari posisi 1 ke 2:
2 2
2 𝑑𝑣Ԧ
𝑊12 = න 𝐹Ԧ ∙ 𝑑 𝑠Ԧ = න 𝑚 ∙ 𝑣𝑑𝑡
Ԧ
𝑑𝑡
1 1
1 2
𝑑𝑠Ԧ = element lintasan 𝑚𝑑 2
𝑊12 =න 𝑣 𝑑𝑡
Misal:𝑣Ԧ = 𝑣𝑣ො 2 𝑑𝑡
1
2
Analisis vektor: 𝑑 𝑚𝑣 2
𝑑 𝑑𝑣Ԧ 𝑑𝑣Ԧ 𝑊12 =න 𝑑𝑡
𝑣Ԧ ∙ 𝑣Ԧ = 𝑣Ԧ ∙ + ∙ 𝑣Ԧ 𝑑𝑡 2
𝑑𝑡 𝑑𝑡 𝑑𝑡 1
𝑑𝑣 𝑑𝑣 𝑑𝑣 𝑑𝑣
𝑣Ԧ ∙ 𝑑𝑡 = 𝑣 𝑑𝑡 ; ∙ 𝑣Ԧ = 𝑣
𝑑𝑡 𝑑𝑡
𝑚𝑣22 𝑚𝑣12
𝑊12 = − = 𝑇2 − 𝑇1 = ∆𝑇
skalar 2 2
𝑑 2 𝑑𝑣Ԧ
𝑣 =2 ∙ 𝑣Ԧ 21
𝑑𝑡 𝑑𝑡
Mekanika Newtonian (𝒑):
Usaha yang dilakukan oleh Gaya untuk memindahkan partikel
dari posisi 1 ke 2:
2 2
ර 𝐹Ԧ ∙ 𝑑 𝑠Ԧ = 0
1
1
𝑑𝑠Ԧ = element lintasan
22
Mekanika Newtonian (𝒑):
Massa inersia penyebab kelembaman
Gaya 𝐹Ԧ atau Momentum linier 𝑝Ԧ penyebab gerak
2 𝐹Ԧ = −𝛻𝑉(𝑟)
𝛻
𝜕 𝜕 𝜕
= 𝑥ො + 𝑦ො + 𝑧Ƹ
1 𝜕𝑥 𝜕𝑦 𝜕𝑧
𝑑𝑠Ԧ = element lintasan 𝑑 𝑠Ԧ = 𝑑𝑥 ෝ 𝑥 + 𝑑𝑦 ෝ𝑦 + 𝑑𝑧 𝑧ො